Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA dan PSIKOTROPIKA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RUMAH SAKIT TK.IV SPO/ / /2022 1/4


SAMARINDA
Jln Jenderal Sudirman No. 52
Samarinda
Telp.(0541) 742168,
Fax.(0541) 742168
Ditetapkan di : Samarinda
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RS Tk. IV Samarinda
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Eko Lulus Budiyanto, M.Kes


Mayor CKM NRP 11050020320176
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
PENGERTIAN tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan sebagaimana terlampir dalam Undang Undang
2. Sediaan Narkotik adalah bentuk sediaan obat yang
mengandung bahan aktif narkotik yang dipergunakan untuk
pengobatan/pelayanan kesehatan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau
sintetis, bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas aktivitas mental dan perilaku.
1. Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan
TUJUAN pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Memastikan keselamatan dan keamanan pasien.
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. IV Samarinda Nomor : /
KEBIJAKAN /2022 tentang Obat narkotika dan psikotropika disimpan dalam
lemari terpisah dengan kunci ganda.
1. Sediaan narkotika harus disimpan di tempat khusus yang
PROSEDUR memenuhi syarat.
2. Sediaan narkoñka hanya boleh disimpan di Gudang bekkes,
depo farmasi rawat inap, depo farmasi rawat jalan, depo
farmasi UGD dan depo farmasi OK.
3. Tempat penyimpanan narkotika harus diberi lambang
gambar narkotika.
PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA dan PSIKOTROPIKA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

SPO/ / /2022 2/4

4. Tempat penyimpanan harus seluruhnya terbuat dari kayu


atau bahan yang kuat lainnya.
5. Harus memiliki kunci yang kuat.
6. Lemari mempunyai dobel pintu masing-masing kiri dan
kanan serta atas dan bawah dengan kunci yang berlainan.
7. Kunci lemari dipegang oleh dua orang yang
bertanggungjawab terhadap lemari narkotika tersebut
dimana dalam membuka pintu lemari harus saling
mengetahui (satu orang memegang kunci dalam kiri dan
luar kanan, dan satu orang lagi sebaliknya).
8. Lemari dibagi menjadi dua bagian dimana bagian atas
sebelah kanan dipakai untuk menyimpan morphin,
pethidin dan garam-garamnya, serta persediaan
RUMAH SAKIT TK.IV
narkotika, sedangkan bagian bawahnya dipakai
SAMARINDA
Jln Jenderal Sudirman No. 52 menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari.
Samarinda 9. Untuk psikotropika disimpan disebelah kiri, dengan bagian
Telp.(0541) 742168, atas untuk penyimpanan, dan bagian bawah untuk
Fax.(0541) 742168 pemakaian sehari-hari.
10. Apabila lemari tersebut berukuran kurang dari 40 x 80 x
100 cm maka lemari tersebut harus dibaut di tembok atau
lantai.
11. Selama penyimpanan lemari harus dikunci dengan baik
dengan kunci yang kuat, disimpan/digantung dileher
apoteker penanggung jawab dan/ atau asisten apoteker
yang ditunjuk. Apabila penanggung jawab tidak ada
ditempat, kunci diserah terimakan kepada petugas yang
ditunjuk dengan bukti serah terima kunci.
12. Lemari tidak boleh menyimpan barang Iain, selain
sediaan Narkotika, psikotropika dan administrasi yang
berkaitan dengannya.
13. Lemari harus ditaruh ditempat aman dan tidak terlihat
oleh umum.
14.Penerimaan dan pengeluaran narkotika harus atas dasar
permintaan resep dokter atas indikasi yang jelas. Dokter
penulis resep harus menyertakan surat ijin praktek dan
identitas pasien berupa nama dan alamat.
15. Terdapat kartu stock didalam lemari untuk memantau
jumlah pemasukan dan pengeluaran obat.
RUMAH SAKIT TK.IV
PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA dan PSIKOTROPIKA
SAMARINDA
Jln Jenderal Sudirman No. 52
Samarinda
Telp.(0541) 742168,
Fax.(0541) 742168
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

SPO/ / /2022 3/4

16. Setiap membuka dan menutup lemari petugas harus


menulis di buku narkotika mengenai jam buka dan tutup,
obat yang diambil/disimpan, jumlah, nama petugas.
17. Untuk penempatan narkotika di kamar operasi, obat
narkotika diserah terimakan dengan petugas anastesi
menggunakan buku serah terima (tanggal, jam, jumlah
obat yang diserahterimakan, nama petugas yang
menerima obat narkotika, tanda tangan petugas farmasi
dan petugas anastesi).
18.Pemakaian obat narkotika parenteral harus diserahkan
kembali ampul kosong ke instalasi farmasi.
19. Apabila ada sisa pemakaian obat parenteral
dikembalikan ke pihak farmasi untuk dimusnahkan. dengan
cara dibuang ke saluran air dengan air mengalir dan
disaksikan oleh minimal dua petugas yang berbeda
profesi dengan disertai buku berita acara.
20. Penerimaan dan penggunaan dilaporkan sesuai ketentuan
Undang-Undang yaitu ke Dinas Kesehatan Kota, Dinas
Kesehatan Propinsi, BPOM dan Kesdam VI/Mulawarman

1. Instalasi Rawat Inap.


UNIT TKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan.
3. Instalasi Kamar Bedah.
4. UGD.
5. ICU.

Anda mungkin juga menyukai