Anda di halaman 1dari 2

SPO

SISTEM PENARIKAN / RECALL OBAT


Prosedur No.Pokok
261/Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halama
Tetap n 1 dari
1
Tgl Terbit. Tangerang,
30 Desember 2016
.

Direktur

Pengertia Adalah tata cara yang mengatur tentang


n penarikan obat dari instalasi farmasi dengan
alasan tertentu.
Tujuan Agar mutu layanan farmasi selalu berada
dalam kondisi baik dengan memperhatikan
kualitas obat/alkes yang akan diberikan.

Surat keputusan direktur rumah sakit Nomor 210 Tentang kebijakanPenarikan


Kebijaka Perbekalan Farmasi.
n
Prosedur Obat yang ditarik / recall adalah sebagai
berikut:
1. Obat tersebut sering menimbulkan masalah baik itu berupa alergi, efek samping
ataupun interaksi dengan obat lain.
2. Obat tersebut rusak secara fisik seperti tablet terbelah/hancur, kapsul yang
melunak karena higroskopis, perubahan warna, botol yang pecah/retak.
3. Rusak blister atau stip atau retak botol pada sirup dll
4. Obat tersebut sudah expired date atau tiga bulan mau expired
5. Obat tersebut memang mendapat intruksi dari BPOM untuk ditarik.

Prosedur Recall
1. Lakukan jika Kepala instalasi farmasi mendapatkan laporan salah satu point
diatas.
2. Lakukan penarikan obat dan membuat berita acara penarikan dan melaporkan ke
direktur oleh kepala IFRS.
3. Catat dan dikumpulkan pada suatu tempat obat yang telah ditarik.
4. Laporkan obat yang ditarik dan kepada PBF untuk dikembalikan / return jika
bisa oleh kepala IFRS.
5. Lakukan pemusnahan obat yang ditarik(jika tidak diambil) dan membuat berita
acaranya oleh kepala IFRS.
Gudang farmasi
Unit IFRS
terkait

Anda mungkin juga menyukai