0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas prosedur penarikan obat atau alat kesehatan dari instalasi farmasi dengan alasan tertentu seperti obat yang sering menimbulkan masalah, rusak secara fisik, kadaluarsa, atau mendapat perintah dari BPOM. Prosedur penarikannya meliputi pelaporan ke kepala instalasi farmasi, penarikan obat, pembuatan berita acara, pelaporan ke direktur, pengembalian ke perusahaan bila bisa,
Dokumen ini membahas prosedur penarikan obat atau alat kesehatan dari instalasi farmasi dengan alasan tertentu seperti obat yang sering menimbulkan masalah, rusak secara fisik, kadaluarsa, atau mendapat perintah dari BPOM. Prosedur penarikannya meliputi pelaporan ke kepala instalasi farmasi, penarikan obat, pembuatan berita acara, pelaporan ke direktur, pengembalian ke perusahaan bila bisa,
Dokumen ini membahas prosedur penarikan obat atau alat kesehatan dari instalasi farmasi dengan alasan tertentu seperti obat yang sering menimbulkan masalah, rusak secara fisik, kadaluarsa, atau mendapat perintah dari BPOM. Prosedur penarikannya meliputi pelaporan ke kepala instalasi farmasi, penarikan obat, pembuatan berita acara, pelaporan ke direktur, pengembalian ke perusahaan bila bisa,
SPO/FAR/42 00 1/1 Ditetapkan STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit OPERASIONAL 13 Maret 2021 dr. Sri Widiyaningsih.MARS Direktur Tata cara yang mengatur tentang penarikan obat atau alkes dari instalasi PENGERTIAN farmasi dengan alasan tertentu. Agar mutu layanan farmasi selalu berada dalam kondisi baik dengan TUJUAN memperhatikan kualitas obat/alkes yang akan diberikan. Mengacu kepada peraturan direktur nomor 085/DPK-DIR/PER/IX/2021 KEBIJAKAN tentang kebijakan pelayanan farmasi Obat yang ditarik / recall adalah sebagai berikut: 1. Obat tersebut sering menimbulkan masalah baik itu berupa alergi, efek samping ataupun interaksi dengan obat lain.
2. Obat tersebut rusak secara fisik seperti tablet terbelah/hancur, kapsul
yang melunak karena higroskopis, perubahan warna, botol yang pecah/ retak.
3. Rusak blister / strip atau retak botol pada sirup dll
4. Obat tersebut sudah expired date atau tiga bulan mau expired 5. Obat tersebut memang mendapat intruksi dari BPOM untuk ditarik. Prosedur Recall PROSEDUR 1. Lakukan jika Kepala instalasi farmasi mendapatkan laporan salah satu point diatas
2. Lakukan penarikan obat dan membuat berita acara penarikan dan mela- porkan ke direktur oleh kepala IFRS.
3. Catat dan dikumpulkan pada suatu tempat obat yang telah ditarik.
4. Laporkan obat yang ditarik dan kepada PBF untuk dikembalikan / return jika bisa oleh kepala IFRS. 5. Lakukan pemusnahan obat yang ditarik (jika tidak diambil) dan membuat berita acaranya oleh kepala IFRS. -