Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PASIEN TERINTEGRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ /PAP/II/2022 1 1/3
RUMAH SAKIT TK. II
MARTHEN INDEY
Ditetapkan
Kepala Rumah sakit Tk. II Marthen Indey
Tanggal terbit
STANDAR
2 Februari 2022
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. M. Muad Marzuki, Sp.PD.,M.M.R.S
Kolonel Ckm NRP 11950007140270
1. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang
terjadi dalam interaksi antara seseorang dengan orang lain
2. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau atau
menerima pelayanan medis
3. Pelayanan pasien adalah suatu kegiatan atau urutan
PENGERTIAN kegiatan yang terjadi dalam interaksi antara petugas
kesehatan dengan pasien untuk mendapatkan pelayanan
medis
4. Terintegrasi adalah satu kesatuan dari unit atau kelompok
pemberi
pelayanan.
1. Ruamh Sakit Grha Permata Ibu memberikan pelayanan
pasien secara komprehensif mengutamakan keselamatan
pasien dan selalu memperhatikan mutu pelayanan secra
keseluruhan
TUJUAN
2. Pelayanan diberikan kepada pasien dengan cara
merencanakan dan mengkoordinasikan pelayanan pada
beberapa unit kerja sesuai dengan ketentuan untuk
mendapatkan keseragaman pelayanan terhadap pasien
Keputusan Kepala Rumah Sakit TK. II Marthen Indey No. : KEP /
KEBIJAKAN / / 2022 tanggal Februari 2022 Tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien Terintegrasi
1. Pelayanan psaien diberikan oleh praktisi kesehatan yang
kompeten yaitu dokter, perawat, ahli gizi, analis laboratorium,
radiographer, apoteker dan terapis yang memiliki surat izin
2. Layani pasien yang datang ke rumah sakit sesuai kebutuhan
3. Lakukan asesmen pasien baik rawat maupun pasien rawat
jalan oleh perawat dokter, ahli gizi asesmengizi, nyeri dan
risiko jatuh
4. Apabila pada asesmen gizi didapatkan risiko nutrisi,
konsultasikan pasien kepada dokter spesialis gizi klinik (bila

PROSEDUR ada) atau kepada ahli gizi klinis rumah sakit


5. Apabila ada nyeri, kelola nyeri sesuai dengan panduan
manajemen nyeri dan dicatat dalam formulir asesmen nyeri
6. Apabila didapatkan risiko jatuh, kelola pasien seusai
paduan manajemen risiko jatuh
7. Apabila diperlukan pemeriksaan penunjang, tuliskan surat
pengantar pemeriksaan dengan mencantumkan indikasi klinis
oleh dokter, kemudian arahkan pasien ke instalasi tersebut
8. Apabila ada indikasi rawat, jelaskan kepada pasien dan
keluarga kemudian berikan surat pengantar registrasi rawat
inap. Setelah pasien mendapat kamar, antar pasien ke ruang
perawatan / intensif / kamar operasi sesuai kebutuhan pasien
9. Jelaskan kepada pasien dan atau keluarga mengenai semua
hasil pemeriksaan dan pengobatan termasuk risiko medis yang
mungkin timbul akibat penyakit pasien dan tuliskan dalam
lembar informasi dan edukasi
10. Lakukan asesmen ulang kondisi pasien saat pasien sudah
sampai di ruang perawatan termasuk asesmen gizi, nyeri,
risiko jatuh dan risiko tinggi. Rencanakan kebutuhan asuhan
pasien dalam 24 jam sesudah pasien di rawat inap
11. Pada pasien dengan risiko tinggi, berikan asuhan sesuai
dengan kebijakan / prosedur pelayanan dan pasien risiko tinggi
12. DPJP, dokter ruangan dan perawat ruangan wajib
PROSEDUR
melakukan diskusi saat ronde dan hasil diskusi dicatat di
catatan perkembangan pasien terintegrasi
1. Komite Medik.
2. Komite Keperawatan.
3. Instalasi Rawat Inap.
UNIT TERKAIT
4. Instalasi Rawat Jalan.
5. Instalasi Kamar Bedah.
6. Unit Pelayanan Gizi.

Anda mungkin juga menyukai