Anda di halaman 1dari 6

Timbang Tterima Pasien/Ooperan Jjaga

Nomor : UKP-RI/SOP/
09.REV 021/20186
SOP Terbit ke : 021
Revisi ke : 0210
Mulai Berlaku : 01 Agustus
Dinkes.Kab. 2023Juni 20186 UPTD Unit
Kebumen Halaman : 1 - 42 Puskesmas
Gombong 1
Ditetapkan Kepala
UPTD Unit Puskesmas dr. Evi Setyawati
Gombong 1 NIP.
197811042010012006dr.
Toto Kristiyanto
NIP. 19730928 200501 1 006

A. Pengertian Timbang terima/operan jaga adalah suatu cara dalam menyampaikan


dan menerima sesuatu laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien.
Timbang terima/Operan Jaga/Handover adalah proses pengalihan
wewenang dan tanggung jawab utama untuk memberikan
perawatan klinis kepada pasien dari satu pengasuh ke salah satu
pengasuh yang lain. Pengasuh termasuk dokter jaga, perawat
praktisi berlisensi. (The Joint Commission Journal on Quality and
Patient Safety, 2010).
Timbang terima/Operan Jaga/handover sebagai transfer tanggung
jawab profesional semua aspek perawatan untuk pasien, atau
kelompok pasien, kepada orang lain atau kelompok profesional
secara sementara atau permanen (Australian Medical Association ,
2006).
B. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah langkah timbang terima/ operan
pasien,
2. .
3. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan serah terima pasien dari
RGD ke Ruang Rawat Inap, antar perawat rawat inap dengan oper
jaga, antara perawat rawat inap dengan petugas luar puskesmas
( Rumah Sakit/Faskes yang lebih tinggi).
4. Supaya pelayanan keperawatan dan pelayanan medik pasien
tidak terputus dan tetap berkesinambungan.Menyampaikan kondisi
atau keadaan secara umum pasien.
5. Menyampaikan hal hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh
dinas berikutnya.
6. Tersusunya rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Unit Puskesmas Gombong I, tentang
penyususnsan rencana layanan klinis dan rencana layanan terpadu

1
Nomor 445.4/UKP.VII/001/KEP/2016 tahun 2016.
Berdasarkan Permenkes Nomor 1691/ MENKES/ PER/ VIII/
2011 program Patient Safety .
D. Referensi 1. Nursalam, 2002, Managemen keperawatan : aplikasi dalam praktik
keperawatan profesional, Salemba medika : Jakarta.
2. Astuti, N., Ilmi, B., & Wati, R. (2019). Penerapan
Komunikasi Situation, Background, Assesment,
Recommendation (SBAR) Pada Perawat Dalam Melaksanakan
Handover.IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices),3(1), 42-51
3. Rezkiki, F., & Utami, G, S. (2017). Faktor Yang Berhubungan
Dengan Penerapan Komunikasi SBAR Di Ruang Rawat Inap. Jurnal
Human Care, 1(2).
4. Simamora, R. H. (2018). Buku ajar keselamatan pasien
melalui timbang terima pasien berbasis komunikasi efektif:
SBAR. Medan: USUpress.
E. Langkah- 1. Petugas menyiapkan buku laporan jaga dan , ATK.
langkah/ 2. Petugas melakukan verifikasi data / programpasien.Jika pasien
Prosedur
datang dari RGD, petugas/perawat RGD membawa pasien ke ruang
rawat inap dengan membawa RM, Form Pernyataan Rawat Inap,
Form persetujuan tindakan kepada petugas rawat inap.
3. Jika pasien sudah ada di dalam ruang rawat inap maka,
4. Petugas melakukan verifikasi data pasien.
5. Petugas kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
6. Petugas kedua kelompok shift timbang terima bersama sama secara
langsung melihat keadaan pasien.

6.1. Bila Pasien dengan kondisi stabil


a. Petugas memperkenalkan diri, memberikan senyum, dan
salam kepada pasien.
b. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan kepada
pasien/keluarga dengan tetap menjaga privasi pasien.
c. Penanggung jawab shift menyampaikan berbagai informasi
tentang pasien kepada penanggung jawab shift yang
selanjutnya (identitas pasien dan diagnosa medis, kondisi
kesadaran dan keadaan pasien secara umum, masalah
keperawatan yang muncul, tindakan keperawatan yang
sudah dan belum di laksanakan, rencana kolaboratif dan
tindak lanjut program terapi).

2
d. Petugas yang melakukan timbang terima dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap
hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan
hal-hal yang kurang jelas.
e. Petugas melaporkan timbang terima yang dituliskan pada
buku laporan jaga.

6.2. Bila Pasien dengan kondisi kritis


6.3.
4.1. a. Petugas memindahkan pasien dari ruang perawatan
biasa ke ruang perawatan observasi/monitoring yaitu
ruangan yang paling dekat dengan ruang perawat. Petugas
memperkenalkan diri, memberikan senyum, dan salam.
4.2. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan kepada
pasien/keluarga dengan tetap menjaga privasicy pasien.
4.3. Penanggung jawab shift menyampaikan berbagai
informasi tentang pasien kepada penanggung jawab shift
yang selanjutnya ((identitas pasien dan diagnosa medis,
kondisi kesadaran dan keadaan pasien secara umum,
masalah keperawatan yang muncul, tindakan keperawatan
yang sudah dan belum di laksanakan, rencana kolaboratif
dan tindak lanjut program terapi).
4.4. Petugas yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab, dan melakukan validasi
terhadap hal- hal yang ditimbang terimakan dan berhak
menanyakan hal- hal yang kurang jelas.
4.5. Petugas melaporkan timbang terima yang dituliskan
pada buku laporan jaga.
a. Petugas memperkenalkan diri, memberikan senyum, dan
salam kepada keluarga pasien.
b. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan kepada keluarga
dengan tetap menjaga privasi pasien.
c. Penanggung jawab shift menyampaikan berbagai informasi
tentang pasien kepada penanggung jawab shift yang
selanjutnya (identitas pasien dan diagnosa medis, kondisi
kesadaran dan keadaan pasien secara umum, masalah
keperawatan yang muncul, tindakan keperawatan yang
sudah dan belum di laksanakan, rencana kolaboratif dan

3
tindak lanjut program terapi).
d. Petugas melakukan monitoring pasien setiap 15 menit sekali
atau sesuai instruksi medis dengan mengecek TTV, tingkat
kesadaran, dan Kondisi umum pasien.
e. Petugas melaporkan segera kepada DPJP apabila terjadi
penurunan kondisi pasien dan tingkat kesadaran.
f. Petugas mempersiapkan segala sesuatunya apabila DPJP
menginstruksikan untuk segera di rujuk ke RS atau faskes
yang lebih tinggi.
g. Apabila pasien di rujuk maka merujuk kepada SOP Rujukan
pasien rawat inap No.64.
e. Petugas melaporkan timbang terima yang dituliskan pada
buku laporan jaga.

2
Petugas
F. Diagram menyiapkan buku
AlirUnit laporan jaga dan Jika pasien datang dari
Terkait ATK Petugas RGD, petugas/perawat
melaporkan RGDMenyampaikan latar
situasi dan
kondisi pasien Penanggung jawab shift menyampaikan
kepada DPJP berbagai informasi tentang
pasienMenyampaikan penilaian kondisi
Jika pasien sudah ada di dalam ruang rawat
inap maka Menyampaikan rekomendasi
dan menanyakan saran dan pemberi
Petugas kedua shift timbang terima bersama sama
secara langsung melihat keadaan pasien.

Bila Pasien dengan Bila Pasien dengan


kondisi stabil kondisi
kritisMengkonfirmasi
Petugas Petugas memperkenalkan
memperkenalkan diri diri Mengkonfirmasi ulang
Mengkonfirmasi ulang dan membaca kembali
Penanggung jawab shift
Petugas melakukan monitoring
menyampaikan berbagai
pasien setiap 15 menit sekali
informasi tentang pasien kepada
atau sesuai instruksi medis
penanggung jawab shift
dengan mengecek TTV
Mengkonfirmasi ulang dan
Mengkonfirmasi ulang dan
Petugas melaporkan segera
kepada DPJP apabila terjadi
penurunan kondisi pasien dan
tingkat kesadaran
Mengkonfirmasi ulang dan

Apabila pasien di rujuk maka


merujuk kepada SOP
Petugas melaporkan Rujukan pasien rawat inap
timbang terima No.64.
yang dituliskan Mengkonfirmasi ulang dan
pada buku laporan
jaga.
Petugas melakukan verifikasi
kepada pemberi wewenang
dan meminta tanda tangan
sertainap
Pelayanan rawat nama terang
dan dalam
persalinan
G. Unit Terkait waktu 1x24 jam setelah
RGD, Pelayanan rawat inap dan persalinan
proses konsultasi atau setelah
petugas DPJP di Puskesmas.

G. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
1 1-2 E. Diksi dan susunan kalimat Juni 2018
Langkah-langkah/Pros

5
edur
2 1-3 A. Pengertian Penambahan deskripsi 23 Agustus 2023
pengertian.
E. Langkah-langkah Penambahan deskripsi dan
Prosedur penjelasan langkah
langkah

Anda mungkin juga menyukai