3. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan metode untuk
menggali dan membahas secara mendalam masalah
keperawatan yang terjadi pada pasien dengan melibatkan
tim keperawatan, kepala ruangan, dokter, ahli gizi, dan
melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan
(Nursalam, 2015).
Berdasarkan penjelasan dari ketua tim dan perawat
rawat inap Jamrud bahwa ronde keperawatan sudah tidak
dilakukan dikarenakan adanya kesulitan untuk
mengumpulkan tenaga kesehatan dalam satu waktu juga
ada tugas- tugas lain yang harus dilaksanakan, dan
semenjak pandemic Covid19 ronde keperawatan tidak
dilakukan karena meminimalkan kontak.
4. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat di mana
seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien
diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat
(Nursalam, 2011).
Penanggungjawab pengelolaan obat di ruang Jamrud
di kelola oleh bagian farmasi. Dari hasil observasi di ruang
Jamrud didapatkan sentralisasi obat di ruang Jamrud
sudah berjalan dengan baik, obat- obatan pasien disimpan
diruangan khusus dan dalam lemari khusus yang sudah
dipisahkan sesuai nama, nomor rekam medis, dan tanggal
lahir pasien. Sentralisasi obat sudah mengikuti alur yang
sesuai yaitu berada diapotik kemudian tenaga teknis
farmasi menyiapkan dan mengantar obat dengan prinsip
ODD (Pemakaian obat sekali pakai)/pasien langsung
keruangan kemudian diterima oleh perawat dan perawat
melakukan pemeriksaan kembali dimana 5 Benar Obat
(Benar pasien, Benar Obat, Benar dosis, Benar rute, Benar
waktu) dan 1W (waspada efek samping), pengaplusan obat
dilakukan sesuai dengan standard operasional yang ada
dirumah sakit. Disetiap obat yang akan diberikan terdapat
label (identitas pasien, NRM, nama obat, dosis obat, jam
pemberian).
6. Discharge Planning
Discharge planning merupakan konsep
berkesinambungan guna menyiapkan perawatan mandiri
pasien pasca inap. Proses identifikasi dan perencanaan
dan kebutuhan berkelanjutan pasien ditulis guna
memfasilitasi pelayanan kesehatan dari suatu lingkungan
ke lingkungan lainnya agar tim kesehatan memiliki
kesempatan yang cukup untuk melaksanakan discharge
planning. Discharge planning dapat tercapai bila prosesnya
terpusat, terkoordinasi dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu
untuk perencanaaan perawatan berkelanjutan pada pasien
setelah meninggalkan rumah sakit. Sasaran pasien
diberikan perawatan pasca rawat inap adalah mereka yang
memerlukan bantuan selama masa penyembuhan dari
masa akut untuk mencegah atau mengelola penurunan
kondisi akibat penyakit kronis. Petugas yang
merencanakan pemulangan atau koordinator asuhan
berkelanjutan merupakan staf rumah sakit yang berfungsi
sebagai konsultan untuk proses discharge planning dan
fasilitas kesehatan, menyediakan pendidikan kesehatan,
memotivasi staf rumah sakit untuk merencanakan serta
mengimplementasikan discharge planning. Misalnya,
pasien yang membutuhkan bantuan sosial, nutrisi,
keuangan, psikologi, transportasi inap (Nursalam, 2016).
Prosedur Discharge Planning (Perry & Potter,2005) terdiri
dari:
a) Pengkajian
Proses pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data
yang berhubungan dengan pasien (Pery & potter,
2005).
1) Pengkajian dilakukan sejak waktu penerimaan
pasien, tentang kebutuhan pelayanan kesehatan
untuk pasien pulangdengan menggunakan riwayat
keperawatan, rencana keperawatan, dan
pengkajian kemampuan fisik dan fungsi kognitif
yang dilakukan secara terus menerus.
2) Mengkaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk
pasien dan keluarga yang berhubungan dengan
proses penyakit, obatan-obatan, prosedur cara
perawatan, pencegahan faktor resiko dihindarkan
akibat gangguan atau hal-hal yang harus
kesehatan yang dialami, dan komplikasi yang
mungkin terjadi.
3) Bersama pasien dan keluarga, mengkaji
lingkungan rumah sehingga mengganggu
perawatan (fasilitas faktor-faktor rumah, kamar
mandi)
4) Berkoordinasi dengan dokter dan disiplin ilmu yang
lain, mengkaji perlunya rujukan untuk
mendapatkan perawatan di rumah atau di tempat
pelayanan yang lain atau support sistem.
5) Kaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan
larangan yangh berhubungan dengan masalah
kesehatan tersebut atau pemahaman
pasien terhadap penjelasan dari fisioterapi dan ahli
gizi.
6) Konsultasi dengan tim kesehatan lain tentang
berbagai kebutuhan pasien setelah pulang
b) Diagnosa Keperawatan
Bersifat individu sesuai dengan kebutuhan pasien.
Disusun setelah melakukan pengkajian discharge
planning, dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan
pasien dan keluarga.Disusun sesuai sesuai
problem,support sistem, etiologi dengan menentukan
tujuan yang relevan yaitu :
1) Pasien akan memahami masalah masalah dan
implikasinya
2) Pasien mampu memenuhi kebutuhan individunya
3) Lingkungan rumah akan menjadi aman
4) Tersedia sumber perawatan kesehatan dirumah
c) Perencanaan berfokus pada kebutuhan pengajaran
yang baik untuk persiapan pulang, yang disingkat
dengan METHODE
d) Implementasi discharge planning adalah pelaksanaan
rencana pengajaran yang diberikan harus
didokumentasikan pada catatan perawat dan dan
tertulis dan ringkasan pulang berupa instruksi
demonstrasiulang yang memuaskan dilaksanakan
sehari sebelum pasien pulang.
e) Evaluasi Sangat penting dilakukan dalam proses
pemulangan yang digunakan untuk persiapan pasien
pulang, perencanaan dan penyerahan harus diteliti
dengan cermat untuk menjamin kualitas dan
pelayanan yang sesuai. Perencanaan Debit Alur
(Nursalam, 2017)
Tabel 3.17. Pelaksanaan dan Dokumentasi Discharge
Planning di Ruang Jamrud RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin
No. Nilai Aspek yang Jumlah Presentasi
dinilai
1. Tidak pernah 0 0
dilakukan
2. Kadang dilakukan 0 0
3. Dilakukan 0 0
4. Selalu dilakukan 5 100
TOTAL 5 100%
Sumber : Data primer Juni 2021
7. Supervisi Keperawatan
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan
dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan
oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagakerjaan dan peralatan agar
pasien mendapatkan pelayanan yang bermutu setiap saat
(Nursalam, 2015).
Tabel 3.18. Pelaksanaan Supervisi di Ruang Jamrud RSUD
Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
No. Nilai Aspek yang Jumlah Presentasi
dinilai
1. Tidak pernah 0 0
dilakukan
2. Kadang dilakukan 5 100%
3. Dilakukan
4. Selalu dilakukan
TOTAL 5 100%
Sumber : Data primer Juni 2021
8. Dokumentasi Keperawatan
Hasil evaluasi penerapan standar asuhan
keperawatan (Instrumen A) di ruang Jamrud RSUD Dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmain dapat diobservasi 5 rekam
medis yang dapat dilihat dibawah ini :
a) Pengkajian
Tabel 3.19. Pengkajian SAK di Ruang Jamrud RSUD
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
No. Nilai Aspek yang Kegiatan Keterangan
dinilai
1. Mencatat data yang √ 10
dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian
2. Data dikelompokkan √ 10
(bio-psiko-
sosiospiritual)
3. Data dikaji sejak pasien √ 10
masuk sampai pulang
4. Masalah dirumuskan √ 10
berdasarkan
kesenjangan antara
status kesehatan
dengan norma dan
pola fungsi kehidupan
Total Kegiatan Yang 40
Dilakukan
TOTAL 100
Sumber : Data primer Juni 2021
b) Diagnosa
No. Nilai Aspek yang dinilai Jumlah Presentasi
1. Diagnosa keperawatan √ 10
berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan
2. Diagnose keperawatan √ 10
mencerminka PE/PES
3. Merumuskan diagnose √ 10
keperawatan
actual/potensial
Total Kegiatan Yang 30
Dilakukan
TOTAL 100
Sumber : Data primer Juni 2021
c) Perencanaan
No. Nilai Aspek yang dinilai Jumlah Presentasi
1. Berdasarkan diagnose √ 9
keperawatan
2. Disusun menurut urutan √ 10
prioritas
3. Rumusan tujuan √ 10
mengandung komponen
pasien/ subyek,
perubahan, perilaku,
kondisi pasien dan atau
kriteria
4. Rencana tindakan √ 10
mengacu pada tujuan
dengan kalimat perintah,
terinci dan jelas atau
melibatkan
pasien/keluarga
5. Rencana tindakan √ 10
menggambarkan
keterlibatan
pasien/keluarga
6. Rencana tindakan √ 10
menggambarkan kerja
sama dengan tim
kesehatan lain
Total Kegiatan Yang 59
Dilakukan
TOTAL 98,3
Sumber : Data primer Juni 2021
d) Tindakan
No. Nilai Aspek yang Jumlah Presentasi
dinilai
1. Tindakan dilaksanakan √ 10
mengacu pada rencana
perawatan
2. Perawat mengobservasi √ 10
respon pasien terhadap
tindakan keperawatan
3. Revisi tindakan √ 10
berdasarkan hasil
evaluasi
4. Semua tindakan yang √ 10
telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan jelas
Total Kegiatan Yang 40
Dilakukan
TOTAL 100
Sumber : Data primer Juni 2021
e) Evaluasi
No. Nilai Aspek yang Jumlah Presentasi
dinilai
1. Evaluasi mengacu √ 10
pada tujuan
2. Hasil evaluasi dicatat √ 10
TOTAL 100
Sumber : Data primer Juni 2021
1. Pengkajian 100
3. Perencanaan 98,3
5. Evaluasi 100