PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PENDAFTARAN PASIEN
IV – 01
Pengertian Pendaftaran adalah suatu proses pencatatan dan penamaan
identitas pasien pada kartu Rekam Medis pasien dan input data
pelayanan di Puskesmas
1
2
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
IDENTIFIKASI PASIEN
IV – 02
Pengertian Penilaian Pelayanan yang diperlukan pasien di Puskesmas
Kebijakan Menangani Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat pada jam kerja di
Poliklinik Rawat Jalan dan pasien di luar jam kerja ditangani di
Unit Gawat Darurat (UGD).
3
PENDAMPING PASIEN RUJUKAN
IV - 03
Pengertian Petugas pendamping pasien adalah petugas yang mendampingi
pasien dan mampu mengoprasikan peralatan medis yang dibawa
dan diperlukan oleh pasien serta menginformasikan dengan benar
pada fasilitas yang dituju.
4
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
5
Pengertian Mempersiapkan pasien yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan, atau fasilitas khusus yang tidak tersedia di
Puskesmas ke RS sesuai instruksi dokter.
Prosedur INPUT
1. Dokter, Perawat, Bidan dan Supir ambulance
2. Persiapan :
Surat Pengantar Rujukan
Ambulance lengkap dengan Emergency kit
Alat dan obat yang masih dimiliki pasien
Fotokopi hasil pemeriksaan penunjang
PROSES
1. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang kebutuhan rujukan
dan tempat yang dituju.
2. Jika pasien dan keluarga setuju, berikan surat persetujuan
rujukan untuk ditandatangani.
3. Konfirmasi tempat dan kesiapan rumah sakit rujukan.
4. Siapkan alat dan kelengkapan pasien.
5. Pindahkan pasien dari tempat perawatan ke mobil
ambulance.
6. Dampingi pasien selama perjalanan menuju rumah sakit lain
dan lakukan observasi sesuai kondisi pasien.
7. Setelah sampai di rumah sakit tujuan, lakukan serah terima
dengan petugas setempat mengenai tindakan yang telah
dilakukan dengan menyertakan kelengkapan pasien.
8. Pasien ditinggalkan bila pasien sudah ditangani di UGD
OUTPUT
1. Pasien mendapatkan pelayanan medis sesuai kebutuhan
2. Pasien mendapatkan pelayanan rujukan yang aman dan
selamat
Sesuai prosedur evakuasi yang benar
6
Unit Terkait UGD
MEMINDAHKAN PASIEN
IV-05
PENGERTIAN Memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat lain.
PROSEDUR INPUT
Persiapan alat-alat :
7
1. Kursi Roda / brankar sesuai kondisi pasien.
2. Status dan Administrasi pasien.
3. Obat-obatan dan AHP yang diperlukan.
4. Hasil pemeriksaan penunjang (Lab,Rontgen , USG, CT Scan,
dll).
5. Selimut dan alat tenun lainnya.
PROSES
1. Konfirmasi kesiapan tempat penerima.
2. Jelaskan prosedur kepada pasien.
3. Cuci tangan.
4. Pindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda/brankar
dengan cara evakuasi yang benar.
5. Berikan oksigen bila pasien sesak.
6. Bawa status , obat dan AHP yang diperlukan dan hasil
pemeriksaan penunjang.
7. Antarkan pasien ke kamar perawatan bersama perawat /
bidan penerima.
8. Serah terima pasien, status, obat dan hasil pemeriksaan
penunjang. serta tindakan-tindakan yang sudah dilakukan
9. Cuci tangan.
10. Kembalikan kursi roda / brankar ke tempat semula.
OUTPUT
1. Pasien dilayani sesuai kebutuhan pasien dan Puskesmas
2. Tidak terjadi miskomunikasi.
3. Pasien merasa nyaman.
8
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
KEBIJAKAN Semua pasien yang dipulangkan oleh Dokter adalah pasien yang sudah
dinyatakan sembuh atau melanjutkan dengan rawat jalan
PROSEDUR INPUT
Persiapan :
1. Surat lepas rawat yang sudah ditandatangani dokter yang merawat.
2. Rincian biaya perawatan (untuk pasien umum) dan persyaratan
administrasi untuk pasien Askes,Jamkesmas,Jampersal,SKTM,PKH.
9
3. Obat untuk dirumah.
4. Hasil pemeriksaan penunjang disertakan bila ada
5. Status Pasien
PROSES:
1. Dokter yang merawat sudah menyatakan kondisi pasien sembuh dan
diizinkan pulang atu melanjutkan dengan rawat jalan
2. Dokter menuliskan BLPL di Status pasien
3. Perawat/Bidan menindaklanjuti intruksi dokter yang menyatakan
pasien diizinkan pulang
4. Perawat/bidan memberikan penjelasan kepada pasien bzhwz pasien
telah diizinkan pulang dan keluarga diberitahu tentang tertib
administrasi dan perkiraan penyelesaian administrasi rawat inap dan
persyaratan yang harus disertakan
5. a. Pasien Umum : Jika proses di administrasi rawat inap sudah selesai,
minta agar keluarga pasien untuk menyelesaikan administrasi di kasir.
b.Pasien Askes/Jamkesmas/SKTM/Jampersal/PKH : Perawat
memberikan informasi tentang rencana kepulangan pasien dan
memastikan bahwa dokumen persyaratan sudah lengkap dan sudah
diterima oleh administrasi rawat inap. Jika persyaratan sudah ada,maka
proses administrasi telah selesai dan perawat diminta memberitahu ke
keluarga pasien
6. Periksa tanda lunas biaya perawatan (untuk pasien umum).
7. Periksa kelengkapan surat jaminan rawat inap, bila belum lengkap
pasien diwajibkan membuat perjanjian dengan bagian kasir dengan
jaminan KTP/SIM dan dikoordinasikan dengan Kepala Desa setempat
kurang lebih satu minggu setelah pasien pulang.
8. Pastikan Asuhan Keperawatan sebelum pasien pulang telah dijalankan
dan hasilnya pasien dalam kondisi stabil dan sembuh
10
Pemakaian obat dirumah.
Anjuran waktu kontrol.
Nutrisi/Pola makan
Perawatan di rumah.
10. Berikan surat lepas rawat, obat dan hasil pemeriksaan penunjang dan
pastikan semua inventaris barang di ruang perawatan lengkap.
11. Pasien boleh pulang dengan menggunakan kursi roda dan diantar oleh
perawat sampai ke pintu.
OUTPUT
Pasien pulang dalam kondisi stabil dan sembuh dengan administrasi
lengkap
11
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
KEBIJAKAN Pasien dengan Pulang atas permintaan sendiri wajib mengisi formulir
Pulang Paksa dan menyelesaikan administrasi
PROSEDUR INPUT
Persiapan alat-alat :
1. Formulir pernyataan pulang paksa.
2. Rincian biaya perawatan (untuk pasien umum).
3. Surat jaminan rawat inap (untuk pasien Jamkesmas, SKTM, Jampersal,
Askes dan PKH )
4. Obat sisa.
5. Hasil foto radiologi dan Laboratorium (bila ada)
6. Status Pasien.
12
PROSES
1. Berikan penjelasan kepada pasien tentang resiko pulang paksa dan
administrasi yang harus diselesaikan.
2. Berikan surat pernyataan pulang paksa, untuk dibaca, dipahami dan
harus ditandatangani oleh pasien atau keluarga.
3. Periksa tanda lunas pembayaran ( untuk pasien umum ).
4. Periksa kelengkapan surat jaminan rawat inap (untuk pasien SKTM,
Jamkesmas, Askes, Jampersal dan PKH), bila belum lengkap pasien
diwajibkan membuat perjanjian dengan bagian kasir.
5. Lepaskan alat-alat invasif yang terpasang (infus, NGT, DC, O2, dll)
6. Tulis dan dokumentasikan kondisi pasien terakhir di status pasien.
7. Pasien dipersilahkan pulang dan jangan lupa cek sarana dan
prasarana yang ada di ruang perawatan
OUTPUT
1. Pasien dan keluarga mengerti / tahu resiko pulang paksa.
2. Pasien pulang dengan administrasi lengkap.
13
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PERENCANAAN OBAT
IV - 08
PENGERTIAN Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan seleksi obat dan
perbekalan kesehatan untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam
rangka pemenuhan kebutuhan obat di Puskesmas.
TUJUAN a . Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
c. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
KEBIJAKAN Rencana Kebutuhan Obat untuk 1 tahun kedepan dibuat berdasarkan
data LPLPO 1 tahun sebelumnya, Data Pola Penyakit di masing-masing
wilayah kerjanya.
PROSEDUR INPUT
Data LPLPO Puskesmas dan Data pola penyakit dimasing-masing wilayah
kerjanya.
14
PROSES:
15
PERMINTAAN OBAT PUSKESMAS
IV - 09
PENGERTIAN Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing Puskesmas
diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke
kepala Puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit
kegudang obat puskesmas.
PROSES:
1. Menentukan jenis permintaan obat
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain :
1) Data pemakaian obat periode sebelumnya.
2) Jumlah kunjungan resep.
3) Jadwal distribusi obat
4) Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara :
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya.
16
SO = SK + SWK + SWT + SP
Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan rumus
:
Permintaan = SO – SS
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
OUTPUT:
Mendapatkan jumlah dan jenis obat yang akan diajukan sebagai permintaan
untuk memenuhi kebutuhan obat Puskesmas dan Sub unit
UNIT TERKAIT Petugas Gudang Obat Puskesmas( Pengelola Obat ) dan penanggung jawab obat
17
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
18
3. Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada
Pustu,Poskesdes dan sub unit pelayanan kesehatan lainnya
merupakan tupoksi Pengelola obat & tanggung jawab Kepala
Puskesmas.
4. Petugas penerima obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat
yang diserahterimakan, meliputi kemasan, jenis dan jumlah obat,
bentuk sediaan obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO), dan ditanda
tangani oleh petugas penerima serta diketahui oleh Kepala
Puskesmas.
5. Petugas penerima dapat menolak apabila terdapat kekurangan dan
kerusakan obat.Dan bila kerusakan obat diketahui setelah obat tiba
di Puskesmas maka obat dapat dikembalikan ke Instalasi Farmasi
Kabupaten.Setiap penambahan obat, dicatat dan dibukukan pada
buku penerimaan obat dan kartu stok.
OUTPUT :
Obat yang diterima sesuai dengan permintaan obat Puskesmas dengan
mutu dan kualitas yang baik sesuai dengan dokumen yang menyertainya.
UNIT TERKAIT Kepala Puskesmas, Petugas Gudang Obat Puskesmas, Petugas Instalasi
Farmasi Kabupaten, Supir Ambulance.
19
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
20
h) Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat.
i) Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda.
j) Tersedia lemari/laci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang
selalu terkunci dan terjamin keamanannya.
21
Injeksi antibiotika yang sudah dipakai (sisa)
Injeksi oksitosin
Injeksi Metil Ergometrin
Hindari atap gedung dari bahan metal.
Bersihkan ruangan setiap hari. Lantai disapu dan dipel, dinding dan
rak dibersihkan.
22
Apabila ditemukan obat dengan wadah tanpa etiket, jangan
digunakan.
Apabila obat disimpan di dalam dus besar maka pada dus harus
tercantum
4. Pengamatan mutu
a) Tablet
• Terjadi perubahan warna, bau dan rasa, serta lembab.
• Kerusakan fisik seperti pecah, retak, sumbing, gripis dan rapuh.
• Kaleng atau botol rusak, sehingga dapat mempengaruhi mutu obat.
• Untuk tablet salut, disamping informasi di atas, juga basah dan
lengket satu dengan lainnya.
• Wadah yang rusak.
b) Kapsul
• Cangkangnya terbuka, kosong, rusak atau melekat satu dengan
lainnya.
• Wadah rusak.
• Terjadi perubahan warna baik cangkang ataupun lainnya.
c) Cairan
• Cairan jernih menjadi keruh, timbul endapan.
• Cairan suspensi tidak bisa dikocok.
• Cairan emulsi memisah dan tidak tercampur kembali.
d) Salep
• Konsistensi warna dan bau berubah (tengik).
• Pot/tube rusak atau bocor.
e) Injeksi
• Kebocoran
• Terdapat partikel untuk sediaan injeksi yang seharusnya jernih
sehingga
keruh atau partikel asing dalam serbuk untuk injeksi.
• Wadah rusak atau terjadi perubahan warna.
Laporkan perubahan yang terjadi kepada Instalasi Farmasi
23
Kabupaten/Kota untuk diteliti lebih lanjut.
OUTPUT :
Obat-obat yang disimpan didalam gudang obat Puskesmas terjamin
mutu, dan keamanannya.
TUJUAN Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada
di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, jumlah dan waktu yang
tepat serta mutu terjamin
PROSEDUR INPUT:
LPLPO Sub Unit, SBBK gudang Obat Puskesmas, Petugas Gudang
Obat dan Penanggungjawab Sub Unit Pelayanan di Puskesmas.
PROSES :
25
Rencana permintaan obat ke Instalasi Farmasi Kabupaten 1
bulan 1 kali
Distribusi obat di unit Puskesmas 1 bulan 1 kali ,dengan evaluasi
bila terjadi kekurangan dari unit dapat di penuhi kembali.
OUTPUT:
Obat terdistribusi merata sesuai dengan kebutuhan di tiap-tiap Sub
unit Pelayanan Puskesmas.
26
UNIT TERKAIT Petugas Gudang Obat dan Penanggungjawab Sub unit pelayanan di
Puskesmas
27
IV - 13
PENGERTIAN Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
TUJUAN Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan
dasar.
PROSEDUR INPUT :
Jadwal distribusi Gudang obat Puskesmas, Jadwal distribusi Instalasi Farmasi
kabupaten, Data Penyakit, Jumlah kunjungan , LPLPO, Stok Opname, Kartu Stok
Obat, Resep obat, Lembar Monitoring Indikator Penggunaan Obat.
PROSES:
1. Pengendalian Persediaan
1) Menentukan frekuensi distribusi obat
2) Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di
Puskesmas dan seluruh unit pelayanan. Jumlah stok ini disebut stok kerja.
3) Menentukan :
Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit
pelayanan agar tidak mengalami kekurangan/kekosongan .
Stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah
terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga, misalnya karena keterlambatan
pengiriman dari Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota.
4) Menentukan waktu tunggu (leadtime), yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima.
5) Untuk menghindari kekosongan obat, maka perlu di perhatikan hal-hal
berikut:
28
Cantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok
Laporkan segera kepada Instalasi Farmasi Kabupaten, jika terdapat
pemakaian yang melebihi rencana karena keadaan yang tidak terduga.
Buat laporan sederhana secara berkala kepada Kepala Puskesmas tentang
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih mempunyai
persediaan banyak.
6) Melakukan Pemeriksaan besar (Pencacahan/ Stok Opname) diimaksudkan
untuk mengetahui kecocokan antara kartu stok obat dengan fisik obat, yaitu
jumlah setiap jenis obat .Pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap bulan,
triwulan, semester atau setahun sekali. Semakin sering pemeriksaan
dilakukan, semakin kecil kemungkinan terjadi perbedaan antara fisik obat dan
kartu stok.
2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan Pengendalian Penggunaan adalah untuk menjaga kualitas pelayanan obat
dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat. Pengendalian penggunaan
meliputi :
Melakukan evaluasi dengan dokter mengenai penggunaan obat rasional
dengan mengambil sempel resep untuk dilihat apakah jumlah dan jenis
obatnya sesuai dengan kebutuhan.
Melakukan monev terhadap resep Narkotika dan Psikotropika.
Menghitung:
Prosentase penggunaan antibiotik
Prosentase penggunaan injeksi
Prosentase rata-rata jumlah R/
Kesesuaian dengan Pedoman
OUTPUT :
Obat yang tersedia aman,efektif,efisien dan rasional.
UNIT Kepala Puskesmas, Petugas Gudang Obat sebagai Pengelola obat Puskesmas dan
TERKAIT Penanggungjawab sub unit pelayanan serta seluruh petugas pemeriksa pasien.
29
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
30
obat yang hilang dan menindaklanjutinya.
PROSEDUR INPUT :
Kartu Stok Obat, Daftar Inventaris Obat Hilang, Berita Acara Obat Hilang,
Permohonan obat tambahan bila diperlukan.
PROSES:
1. Menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang, serta melaporkan
kepada Kepala Puskesmas.
2. Menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, disertai Berita Acara Obat
Hilang bersangkutan.
4. Petugas pengelola obat selanjutnya mencatat jenis dan jumlah obat
yang hilang tersebut pada masing-masing Kartu Stok.
5. Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi mencukupi
kebutuhan pelayanannya, segera dipersiapkan LPLPO untuk
mengajukan tambahan obat, seperti telah dibahas rinci di bagian
depan.
6. Apabila hilangnya obat karena pencurian maka dilaporkan kepada
kepolisian dengan membuat berita acara.
31
OUTPUT :
Kepala Puskesmas mampu mempertanggungjawabkan atas kejadian obat
hilang dan segera melakukan permintaan obat tambahan untuk
mengganti stok obat yang hilang sehingga kebutuhan obat di sub unit
pelayanan tidak terganggu.
UNIT TERKAIT Kepala Puskesmas, Petugas Gudang obat Puskesmas, Kepala Dinas
kesehatan Kab, Instalasi Farmasi Kab & Pihak Kepolisian bila diperlukan.
32
TUJUAN Melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat
rusak/kadaluwarsa.
Jika petugas pengelola obat menemukan obat yang tidak laik pakai
(karena rusak/kadaluwarsa).
KEBIJAKAN Petugas Gudang Obat dan Petugas penanggungjawab sub unit pelayanan
harus memeriksa secara berkala terhadap mutu dan keamanan dari obat
yang disimpan di masing-masing tempat penyimpanan obat.
PROSEDUR INPUT :
Daftar Obat rusak dan Kadaluarsa, Kartu stok obat, berita acara obat
rusak
PROSES:
1. Mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa
2. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat
terpisah dari penyimpanan obat lainnya
3. Membuat catatan nama, no. batch, jumlah obat dan nilainya serta
tanggal kadaluarsa obat yang rusak dan/atau kadaluarsa
4. Melaporkan dan mengirim obat tersebut, bila obat berasal dari unit
Puskesmas diserahkan kepada pengelola obat dan pengelola Barang
Puskesmas untuk selanjutnya diserahkan ke bagian pengelola barang
Dinas Kesehatan kabupaten.
5. Mendokumentasikan pencatatan tersebut.
OUTPUT :
Menghindari terjadinya penggunaan obat yang rusak/kadaluarsa .
Membuat Laporan obat Rusak/Kadaluarsa
UNIT TERKAIT Petugas Gudang Obat Puskesmas , Penanggungjawab sub unit Obat dan
petugas Pengelola Barang di Puskesmas.
33
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
34
2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian.
3. Sumber data untuk perencanaan kebutuhan.
4. Sumber data untuk pembuatan laporan.
INPUT :
PROSES:
a. Alur Pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit.
LPLPO dibuat 2 (dua ) rangkap, diberikan ke Dinkes Kabupaten/Kota
melalui Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota, untuk diisi jumlah yang
diserahkan.
Setelah ditanda tangani oleh kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota, satu
rangkap untuk Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota dan satu rangkap
dikembalikan ke puskesmas.
b. Periode Pelaporan
LPLPO sudah harus diterima oleh Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
35
c. Laporan lain yang diserahkan oleh pengelola obat setiap bulan:
Laporan pemakaian Obat Infus
Laporan pemakaian obat Narkotika & Psikotropika
Laporan pemakaian obat Paru
Laporan Nilai Persediaan Obat dan sisa stok obat
Laporan obat kadaluarsa
Laporan Monitoring Indikator Peresepan (ISPA Non Pneumoni, Diare
& Myalgia)
Laporan Pelayanan Informasi Obat ( PIO )
OUTPUT :
Laporan obat tepat data dan tepat waktu.
UNIT TERKAIT Kepala Puskesmas, Petugas Gudang Obat Puskesmas dan Penanggung
jawab sub unit pelayanan di Puskesmas.
36
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PENERIMAAN RESEP
IV - 17
PENGERTIAN Pelayanan resep merupakan suatu proses pelayanan terhadap
permintaan tertulis dokter kepada tenaga kefarmasian untuk
menyediakan dan menyerahkan obat yang diminta untuk pasien sesuai
peraturan perundangan yang berlaku. Pelayanan resep meliputi skrining
resep, penyiapan dan penyerahan obat.
TUJUAN untuk menyediakan dan menyerahkan obat yang diminta untuk pasien
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
KEBIJAKAN Resep obat yang diterima adalah resep obat Puskesmas dengan
kelengkapan data yang menyertainya.
37
PROSEDUR INPUT :
Resep obat dan petugas obat.
PROSES:
1. Menerima resep dan memberi nomor
2. Melakukan skrining resep :
a. Pemeriksaan kelengkapan administratif resep, yaitu : No
pendaftaran, tanggal penulisan resep, nama, umur, berat badan,
jenis kelamin dan alamat atau nomor telepon pasien, status
berobat (umum,gratis,gakin), nama kepala keluarga, diagnosa,
nama obat, jumlah obat, aturan pakai, nama pemeriksa
paraf/tandatangan pemeriksa.
b. Pemeriksaan kesesuaian farmaseutik, yaitu bentuk sediaan, dosis,
potensi, inkompatibilitas, cara dan lama penggunaan obat.
c. Pertimbangan klinik seperti kesesuaian indikasi, alergi, efek
samping, interaksi dan kesesuaian dosis.
3. Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada
dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan
alternatif seperlunya, bila perlu meminta persetujuan setelah
pemberitahuan.
OUTPUT :
Resep obat pasien Puskesmas dapat dilayani di Puskesmas
UNIT TERKAIT Petugas pendaftaran, Petugas Pemeriksa dan Petugas Obat di Puskesmas
38
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PERACIKAN OBAT
IV - 18
PENGERTIAN Peracikan obat adalah suatu rangkaian kegiatan penyiapan , peracikan,
pemberian etiket dan pemeriksaan obat untuk siap diserahkan kepada
pasien
TUJUAN Menyiapkan obat sesuai resep obat Puskesmas.
KEBIJAKAN Melakukan peracikan obat dengan cepat dan tepat.
PROSEDUR INPUT :
Meja racik, lemari penyimpanan obat, lumpang obat, sendok/spatula/sarung
tangan plastik, gelas ukur, corong, gunting, pisau kater, kertas perkamen,
plastik obat, etiket obat, aquadest,nampan/piring obat, lem/selotip, hekter.
PROSES:
1. Membersihkan tempat dan peralatan kerja.
2. Mengambil obat/bahan obat dari wadahnya dengan menggunakan alat
yang sesuai misalnya sendok/spatula/sarung tangan plastik, nama dan
jumlah obat sesuai yang diminta, memeriksa mutu secara organoleptis dan
tanggal kadaluarsa obat.
39
3. Untuk sediaan :
a. Sirup kering
Memberikan sediaan sirup kering harus dalam keadaan sudah dicampur
air matang sesuai dengan takarannya pada saat akan diserahkan kepada
pasien
b. Untuk sediaan obat racikan, langkah – langkah sebagai berikut :
Menghitung kesesuaian dosis
Menyiapkan pembungkus dan wadah obat racikan sesuai dengan
kebutuhan
Menyiapkan dan mengambil obat sesuai kebutuhan
Tidak mencampur antibiotika dengan obat lain dalam 1 (satu) sediaan
Menghindari penggunaan alat yang sama untuk mengerjakan sediaan
yang mengandung beta laktam dan non beta laktam
Menggerus obat yang jumlahnya sedikit terlebih dahulu, lalu
digabungkan dengan obat yang jumlahnya lebih besar, digerus sampai
homogen.
Membagi obat dengan merata.
Mengemas racikan obat sesuai dengan permintaan dokter
Puyer tidak disediakan dalam jumlah besar sekaligus.
4. Menuliskan nama pasien, tanggal, nomor dan aturan pakai pada etiket
yang sesuai dengan permintaan dalam resep dengan jelas dan dapat
dibaca. Etiket putih untuk obat dalam, etiket biru untuk obat luar, dan label
kocok dahulu untuk sediaan emulsi dan suspensi.
5. Memeriksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan pada resep,
lalu memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai agar terjaga mutunya.
OUTPUT :
Obat tersedia untuk diserahkan kepada pasien sesuai dengan resep.
40
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PENYERAHAN OBAT
IV - 19
PENGERTIAN Penyerahan obat adalah kegiatan menyerahkan obat kepada pasien
sesuai dengan resep dokter
TUJUAN Pasien mendapatkan obat sesuai dengan resep dokter dengan informasi
obat yang benar
PROSEDUR INPUT :
Petugas Obat. Pasien/keluarga pasien, Resep obat dan obat yang telah
disiapkan untuk pasien tersebut.
PROSES:
1. Memeriksa kembali kesesuaian antara jenis, jumlah dan cara
penggunaan obat dengan permintaan pada resep.
2. Memanggil dan memastikan nomor urut/nama pasien.
3. Menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat.
41
4. Memastikan bahwa pasien telah memahami cara penggunaan obat.
5. Meminta pasien untuk menyimpan obat di tempat yang aman dan
jauh
dari jangkauan anak-anak
OUTPUT :
Pasien menerima obat sesuai dengan resepnya.
42
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
KEBIJAKAN Informasi yang diberikan harus benar, jelas, mudah dimengerti, akurat,
tidak bias, etis, bijaksana dan terkini dalam upaya penggunaan obat yang
rasional oleh pasien dan tenaga kesehatan.
PROSEDUR INPUT :
Petugas obat dan tenaga kesehatan lainnya yang menyerahkan obat,
Resep Obat, Brosur obat, software Pelayanan Informasi Obat (PIO), Buku
Pustaka kefarmasian.
PROSES:
A. Dalam Pelayanan Resep
Memberi informasi kepada pasien saat penyerahan obat, terdiri dari :
Waktu penggunaan obat,
Lama penggunaan obat
Cara penggunaan obat
Efek yang akan timbul dari penggunaan obat
Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya interaksi obat dengan
obat lain atau makanan tertentu dan kontraindikasi obat tertentu
43
dengan diet rendah kalori, kehamilan dan menyusui.
B. Menerima dan menjawab pertanyaan:
Menjawab pertanyaan baik lisan maupun tertulis, langsung atau
tidak langsung dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis
dan bijaksana melalui penelusuran literatur secara sistematis untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan.
Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat
secara sistematis
C. Menyediakan dan memasang poster, booklet, leaflet yang berisi
informasi
obat pada tempat yang mudah dilihat oleh pasien
OUTPUT :
Pasien dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan informasi obat yang
jelas, akurat dan terkini.
UNIT TERKAIT Petugas Obat,pasien dan Tenaga kesehatan lainnya yang memerlukan
informasi obat.
44
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PEMUSNAHAN RESEP
IV - 21
PENGERTIAN Pemusnahan resep adalah kegiatan memusnahkan resep obat.
PROSEDUR INPUT :
Resep obat Puskesmas yang sudah tersimpan selama 3 tahun, Petugas
obat, Kepala Puskesmas , saksi , Dinas kesehatan kabupaten dan Balai
POM
PROSES:
1. Memusnahkan resep yang telah tersimpan selama minimal 3 (tiga)
tahun
2. Tata cara pemusnahan:
Resep narkotika dihitung lembarannya
Resep lain ditimbang
Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar
3.Membuat berita acara pemusnahan sesuai dengan format terlampir
yang disaksikan oleh 2 (dua) orang dari instansi terkait dan
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
4. Mengirimkan berita acara pemusnahan resep ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/
Kota dengan tembusan Balai POM setempat
45
OUTPUT :
Resep yang tersimpan diatas 3 tahun dimusnahkan dengan Berita Acara
Pemusnahan Resep.
UNIT TERKAIT Kepala Puskesmas, Pengelola Obat, Petugas Obat di sub unit pelayanan
Puskesmas, saksi, Dinas Kesehatan Kab dan Balai POM.
KEBIJAKAN Resep obat dicatat dan disimpan dengan baik dan jelas sebagai bukti
pelayanan resep obat di Puskesmas
PROSEDUR INPUT :
Petugas Obat sub unit pelayanan di Puskesmas , Pengelola Obat, Resep
Obat, Buku Harian Penggunaan Obat, Plastik penyimpan Resep harian,
Kantong Plastik besar Penyimpan Resep Bulanan, Karung plastik
penyimpan Resep tahunan.
PROSES:
1. Mencatat jumlah resep harian berdasarkan jenis pelayanan (umum,
gakin/gratis,
asuransi, dsb)
2. Mengelompokkan resep berdasarkan urutan, tanggal, nomor resep dan
kelompok
pembiayaan pasien
3. Mencatat dan mengelompokkan resep narkotik/psikotropik
4. Menyimpan resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan
berdasarkan
tanggal agar memudahkan dalam penelusuran kembali.
OUTPUT :
Resep obat Puskesmas terdokumentasi dengan baik dan benar.
47
UNIT TERKAIT Petugas Obat sub unit pelayanan di Puskesmas dan Pengelola Obat
Puskesmas.
48
PENYIMPANAN OBAT SECARA UMUM
IV - 23
PENGERTIAN Penyimpanan obat adalah kegiatan menyimpan obat dengan baik dan
benar
PROSEDUR INPUT :
Lemari khusus penyimpanan obat, Kotak /Wadah obat, lemari es,
kantong plastik obat.
PROSES:
Penyimpanan Obat secara Umum adalah :
a. Ikuti petunjuk penyimpanan pada label/ kemasan
b. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
c. Simpan obat pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung.
d. Jangan menyimpan obat di tempat panas atau lembab.
e. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar
tidak
beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.
f. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
g. Jangan meninggalkan obat di dalam mobil untuk jangka waktu lama.
h. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
OUTPUT :
Obat tersimpan dengan benar sehingga terjamin keamanan ,khasiat
dan mutunya.
49
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
50
PENGAJUAN PERMINTAAN OBAT TAMBAHAN
IV - 24
PENGERTIAN Pengajuan permintaan obat tambahan adalah kegiatan pengajuan
permintaan obat tambahan karena terjadi kekurangan atau
kekosongan obat diluar jadwal rutin pengambilan obat.
PROSEDUR INPUT :
Pengelola obat
PROSES:
a) Menginventarisir obat yang kurang atau kosong
b) Menentukan jenis dan jumlah obat yang akan di ajukan
permintaan
c) Menyerahkan surat permohonan permintaan obat tambahan
yang sudah disahkan oleh kepala puskesmas kepada dinas
kabupaten (seksi POM) kemudian diserahkan kepada Instalasi
farmasi kabupaten
OUTPUT :
Memenuhi ketersediaan obat
51
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PROSEDUR INPUT :
Penanggungjawab program dan atau pengelola obat
PROSES:
a) Menginventarisir obat program
b) Menentukan jenis dan jumlah obat yang akan di ajukan permintaan
sesuai sasaran
c) Menyerahkan surat permohonan permintaan obat program yang
sudah disahkan oleh kepala puskesmas kepada dinas kabupaten
(Kasie sesuai program) kemudian diserahkan kepada Instalasi farmasi
kabupaten
52
d) Menyerahkan SBBK obat kepada pengelola obat bila obat diambil
oleh penanggungjawab program.
OUTPUT :
Ketersediaan obat program terpenuhi
UNIT TERKAIT Kepala Puskesmas, Pemegang program, Pengelola Obat, Dinkes Kab,
Instalasi Farmasi Kabupaten
53
TUJUAN Menarik obat yang salah , mengatasi efek dari obat yang salah dan
mengganti obat yang salah dengan obat yang benar
KEBIJAKAN
PROSEDUR INPUT :
Petugas obat dan dokter yang memeriksa
PROSES:
1. Mengidentifikasikan kesalahan yang terjadi
2. Mencari identitas lengkap pasien yang mendapatkan kesalahan obat
dari register pasien
3. Memvalidasi resep dan mengintervensi dari kesalahan yang terjadi
dengan petugas pemeriksa, dokter dan petugas obat
4. Menghubungi pasien yang mendapat obat salah kemudian
menjelaskan mengenai kekeliruan yang terjadi tanpa membuat
kepanikan pada pasien.
5. Bila obat yang salah belum diminum, maka petugas menyarankan
untuk menukar obat yang sudah diberikan dengan obat yang sesuai
dengan resep pasien tersebut
6. Bila obat yang salah sudah diminum, maka pasien tersebut harus
dikonsultasikan lagi kepada dokter apakah perlu anti dotum atau
tidak, kemudian menarik obat yang salah dan menggantinya dengan
obat yang sesuai dengan resep pasien tersebut
7. Pasien diedukasi atas kesalahan obat yang terjadi, dan bila terjadi
efek samping obat segera lapor dan datang ke Puskesmas.
OUTPUT :
Pasien terhindar dan tertangani dari efek samping obat yang salah.
54
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
55
Adalah pasien yang berada dalam keadaan gawat tapi tidak
memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
3. PASIEN DARURAT TAPI TIDAK GAWAT.
Adalah pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tetapi
tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka
sayat.
4. PASIEN TIDAK GAWAT TIDAK DARURAT
Misalnya Ulcus Tropicum, TBC kulit.
56
6. Mencatat identitas pasien di formulir rekam medik di UGD
7. Putuskan oleh Dokter apakah pasien dapat ditangani di
Puskesmas atau dirujuk
57
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PENANGGULANGAN BENCANA
IV - 28
PENGERTIAN Suatu kejadian yang datang tiba-tiba atau mendadak diluar dugaan
TUJUAN Mencegah hal- hal yang terjadi setelah bencana agar dapat ditangani
secepat mungkin
PROSEDUR INPUT :
Obat dan Tenaga
PROSES:
- Identifikasi Jenis Bencana
58
- Koordinasi dengan tim siaga bencana Puskesmas
- Tindak lanjut penatalaksanaan bencana sesuai bencana
OUTPUT :
Bencana tertanggulangi dengan baik
59
PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak yang melibatkan bidan,
kader, dan masyarakat.
PROSEDUR INPUT :
Alat Peraga Promkes, Bidan, Kader, Ibu Hamil, Buteki (Ibu Meneteki),
dan Ibu Nifas
PROSES:
- Mempersiapkan alat, waktu, dan Tempat.
- Mempersiapkan materi yang akan disampaikan oleh bidan
dan fasilitator kelas Ibu
- Melaksanakan kelas ibu
- Membuat kesepakatan bersama sasaran kelas ibu mengenai
waktu dan tempat untuk kegiatan kelas ibu selanjutnya
- Membuat pencatatan dan pelaporan
OUTPUT :
Pengetahuan masyarakat tentang KIBBLA meningkat
UNIT TERKAIT
60
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PROSEDUR INPUT :
Masyarakat, Bidan Desa, Aparat Desa
61
PROSES:
- Pengenalan Kondisi Desa
- Identifikasi masalah kesehatan dan PHBS
- Musyawarah Desa
- Perencanaan parsitipatif
- Pelaksanaan Kegiatan
-
OUTPUT :
Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan surveilance berbasis
masyarakat (pemantauan penyakit, Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi,
Lingkunga, dan Perilaku), Penanggulangan Bencana dan
Kegawatdaruratan kesehatan, serta penyehatan lingkungan
UNIT TERKAIT Seluruh Perangkat/ Aparat Desa, Masyarakat, Bidan desa, Puskesmas,
Petugas Promkes, Sektor Swasta
P4K
IV - 31
Pengertian Merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan di desa
dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan
masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil.
62
Tujuan Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu
hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga
dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan
bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
Kebijakan
Prosedur INPUT
Persiapan alat
1. Buku KIA
2. Stiker P4K
3. Alat tulis
PROSES
Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang perencanaan persalinan
meliputi:
- Taksiran persalinan
- Penolong persalinan
- Tempat persalinan
- Pendamping ibu saat bersalin
- Calon pendonor darah
- Transportasi yang akan digunakan untuk mengantar ibu ke
fasilitas kesehatan.
OUTPUT
1. Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel stiker
P4K.
2. Bidan memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan
standar.
3. Ibu hamil dan keluarganya mempunyai rencana persalinan
termasuk KB yang dibuat bersama dengan penolong
persalinan.
4. Bidan menolong persalinan sesuai standar.
5. Bidan memberikan pelayanan nifas sesuai standar.
63
6. Keluarga menyiapkan biaya persalinan / persyaratan
jampersal/jamkesmas, kebersihan dan kesehatan
lingkungan (social budaya)
7. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun
nonformal.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR INPUT :
Pasien Tidak Mampu yang tidak memiliki jamkesmas/jamkesda dan
jaminan kesehatan lainnya
PROSES:
Tingkat Puskesmas:
1. KTP
2. KK
64
3. SKTM ditandatangani Kepala Desa atau Carik yang berlaku
selama satu bulan
65
OUTPUT :
66
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
JAMKESMAS/JAMPERSAL
IV – 33
PENGERTIAN Biaya jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin dan
tidak mampu yang dijamin oleh pemerintah
PROSEDUR INPUT
I. Juknis APBN dan APBD Jamkesmas/Jampersal
II. Panduan SPJ APBN dan APBD Jamkesmas/Jampersal
III. SPJ APBN dan APBD Jamkesmas/Jampersal sesuai dengan POA
1. Jasa Pelayanan Kesehatan
Jasa pemeriksa R.Jalan dan R.Inap
Jasa tindakan (KIA,KB,UGD,Gigi,Laboratorium)
Jasa Persalinan (ANC,INC,PNC,Pra Rujukan)
2. Jasa Rujukan/BBM
Transport Rujukan dari Desa ke Puskesmas
Transport Rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit
67
IV. Surat Rekomendasi
V. Surat Keterangan Tim Validasi
VI. Surat Setoran Pajak
VII. Kartu Kendali
PROSES
I . PENGAJUAN DANA APBN
1. Merekap jumlah kunjungan pasien peserta Jamkesmas
R.Jalan,R.Inap,Tindakan (KIA,UGD,Gigi,Laboratorium),Persalinan
(ANC, INC, PNC, Pra Rujukan) pada minggu ke 4 setiap bulannya
2. Laporan pasien di serahkan ke Ka.TU dan Ka.PKM untuk di acc
sesuai format A1 dan POA
3. Pengajuan Format A1 dan POA sesuai kebutuhan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Serang untuk di Acc Tim Validasi Dinas
Kabupaten Serang
4. Pembuatan SPJ APBN diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Serang dan di Acc Tim Validasi Dinas Kabupaten Serang
68
9. Pemeriksaan dan pengawasan Administrasi keuangan
Puskesmas oleh Ka.TU dan Ka.PKM
OUTPUT
1. Tercapainya Pelayanan kesehatan optimal bagi masyarakat
miskin dan tidak mampu
2. Kegiatan dan pelayanan puskesmas lancar
3. Cakupan pelayanan puskesmas meningkat
PROTAP UMUM
69
IV-34
- Penderita dari Poliklinik Rawat Jalan, Rujukan dari Dokter Praktek, Bidan, Perawat,
Poliklinik Perusahaan atau datang sendiri dengan indikasi Rawat Inap, diterima di Ruang
Unit Gawat Darurat oleh Petugas Jaga.
- Petugas Jaga mencatat identitas Penderita di Buku Register dan Kartu Status Rawat Inap,
masukkan dalam berkas rawat Inap.
- Periksa Tanda Vital ( Tensi, Suhu, Nadi, Respirasi dan Status Gizi ) dan catat di Buku Vital
Sign
- Awasi keadaan umum penderita secara berkala, termasuk pengamatan Vital Sign. Tulis
dan buat grafiknya setiap 6 – 8 jam di kartu rawat inap.
- Rawat Inap tidak melayani penderita rawat jalan apabila ada penderita yang minta
pelayanan rawat jalan di ruang rawat inap pada jam kerja, agar dianjurkan ke rawat jalan
Puskesmas dan bila di luar jam kerja dianjurkan berobat ke UGD.
- Rawat Inap Puskesmas memberi makan pasien sesuai jadwal makan sesuai advis
dokter/ahli gizi.
70
- Apabila kondisi Pasien menurun atau ada perubahan mendadak, segera konsultasi ke
Dokter
- Jika terjadi Anafilaksis shock, tangani sesuai Protap Anafilaksis, kemudian baru konsultasi
- Setiap melakukan tindakan / terapi / konsultasi, ditulis dalam Kartu Status dan Buku
Laporan Rawat Jaga
- Setiap penggantian Petugas Jaga, lakukan serah terima, meliputi: lapporan Pasien, obat
dan peralatan. Petugas tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum penggantinya dating
- Pasien yang tidak dapat ditangani di Puskesmas atau memerlukan tindakan lebih lanjut
atau tindakan operatif, dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan, disertai Rujukan dan tindakan
sementara yang sudah dilakukan. Penggunaan mobil Ambulance dikenai tarif sesuai Perda
yang berlaku.
- Setiap pembayaran diberikan tanda terima, dan dibuat 3 (tiga) rangkap, 1 lembar untuk
Penderita, 1 lembar untuk arsip Rawat inap dan 1 lembar untuk Bendaharawan Rawat
Inap.
- Petugas senantiasa menjaga kebersihan dan kerapihan, serta memberikan anjuran kepada
Pasien dan keluarganya agar ikut menjaga kebersihan
71
- Petugas kesehatan tidak diperkenankan menerima sesuatu dan melakukan deal-deal
dengan pihak manapun yang berujung pada pembengkakan biaya oleh penderita.
- Dokter harus mengobati pasien sesuai dengan protap terapi yang ada. Dalam
menentukan jenis obat harus mempertimbangkan daya jangkau penderita tanpa
mengurangi kualitas obat.
- Semua komponen pelayanan Puskesmas hendaknya bersikap ramah dengan pasien dan
keluarganya, memberikan support serta mendidik pasien berkenaan dengan penyakitnya
- Setiap Pasien, masuk melalui Unit Gawat Darurat untuk mendapatkan Pelayanan Medis
sebelum ke Ruang Perawatan
- Petugas UGD melaksanakan Pelayanan Medis sesuai Instruksi Medis Dokter atau Prosedur
Tetap Rawat Inap Puskesmas Palaran
- Apabila Penderita perlu dirujuk, maka Pasien dirujuk setelah mendapatkan tindakan
stabilisasi
72
- Konsultasi Pasien harus melalui Petugas Jaga.
- Pasien yang tidak dapat ditangani di Puskesmas atau memerlukan tindakan lebih lanjut
atau tindakan operatif, dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan, disertai Rujukan dan tindakan
sementara yang sudah dilakukan. Penggunaan mobil Ambulance dikenai tarif sesuai
Perda yang berlaku.
- Setiap pembayaran diberikan tanda terima, dan dibuat 3 (tiga) rangkap, 1 lembar untuk
Penderita, 1 lembar untuk arsip Rawat inap dan 1 lembar untuk Bendaharawan Rawat
Inap.
- Dokter harus mengobati pasien sesuai dengan protap terapi yang ada. Dalam
menentukan jenis obat harus mempertimbangkan daya jangkau penderita tanpa
mengurangi kualitas obat.
- Semua komponen pelayanan Puskesmas hendaknya bersikap ramah dengan pasien dan
keluarganya, memberikan support serta mendidik pasien berkenaan dengan penyakitnya
- Setiap Pasien, masuk melalui Unit Gawat Darurat untuk mendapatkan Pelayanan Medis
sebelum ke Ruang Perawatan
- Petugas UGD melaksanakan Pelayanan Medis sesuai Instruksi Medis Dokter atau
Prosedur Tetap Rawat Inap Puskesmas Palaran
- Petugas UGD membuat Registrasi dan mencatat di Lembar Status Penderita
73
- Penderita diperkenankan pulang setelah membayar biaya perawatan
- Apabila Penderita perlu dirujuk, maka Pasien dirujuk setelah mendapatkan tindakan
stabilisasi
74
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
75
Prosedur 1. Kapus memberitahukan ke semua pengelola program pelayanan dan
pustu di lokbul Untuk mengiventarisir barang yang dibuthkan.
2. Pengelola barang membuat pengajuan barang ke Dinas Kesehatan
pengajuan oleh ke semua pengelola program pelayanan dan pustu
yang disetujui oleh Kapus.
3. Pengelola barang menerima SBBK dari Dinas Kesehatan, barang ada
dicek disesuaikan dengan SBBK yang diterima.
4. Pengelola barang memasukan data barang ke SIMDA paling lambat 24
jam setelah penerimaan barang.
5. Pengelola barang melaporkan SIMDA Update dengan penerimaan
barang terakhir dari Dinas Kesehatan ke Kapus untuk ditandatangani.
6. Kapus memberitahukan adanya barang dari Dinkes ke semua
pengelola program pelayanan dan pustu di lokbul.
7. semua pengelola program pelayanan dan pustu mengajukan barang
yang dibuthkn ke pengelola barang setelah disetujui Kapus.
8. Kapus mengintruksikan ke pengelola barang untuk membuat
rekomendasi berita acara pengeluaran barang sesuai dengan
pengajuan oleh semua pengelola program pelayanan dan pustu.
9. Pengecekan barang ke semua pengelola program pelayanan dan pustu
oleh Tim Puskesmas yang sudan di SK kan .
10. Jika ada barang dari semua pengelola program pelayanan dan pustu
yang kondisinya rusak ( Tidak layak pakai ) setelah dilakukan
pengecekan oleh Tim Puskesmas, maka diajukan ke Dinkes untuk di
musnahkan.
11. Setelah adanya tanggapan dari Dinkes tentang penghapusan barang
maka Tim Puskesmas menghapus dan memusnahkan barang teraebut
baik secara fisik atau secara admistratif.
Unit terkait KTU, Pengelola program. Pustu. Polindes, Poskesdes, Posyandu
Dokumentasi SIMDA, KIR
terkait
76
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
77
a. Prosedur :
- Memakai panas kering (sterilisator)
- Menyusun alat-alat ke dalam bak instrumen dalam keadaan bersih
/kering
- Membungkus bak instrumen berisi alat dengan kain
- Memasukkan alat ke dalam autoclave (sentral) selama 30 menit
untuk yang
dibungkus, 20 menit untuk yang tidak dibungkus.
- Mengangkat alat dari sterilisator dan menyimpan dalam tempatnya
78
- Sikat bertangkai
- Korentang
b. Prosedur
- Memakai sarung tangan rumah tangga
- Memakai celemek dan masker
- Membawa pispot yang kotor ke dalam .
- Membuang tissue bekas pakai ke tempat sampah,dengan
memakai korentang
- Membuang kotoran ke bak septik tank, kemudian mengalirkan air
kran supaya kotoran masuk tangki septik tank. Membilas alat dari
kotoran yang masuk, melekat dengan mempergunakan sikat
bertangkai
- larutan desinfektan sampai semua permukaan pispot terendam.
- Membersihkan pispot dengan cara menyikat memakai air
sabun/detergen.
- Membilas pispot di bawah air mengalir
- Merendam pispot di bak /ember tempat perendam yang berisi
bayclin
- Mengeringkan pot dengan kain lap.
- Menyimpan pot pada tempatnya.
79
- Memakai APD
- Membawa urinal ke kamar spoel hoek.
- Membuang urinal ke bak septik tank.
- Membilas urinal dengan air.
- Merendam urinal dalam bak/ ember yang berisi larutan desinfektan
sampai semua permukaan urinal terendam (konsentrasi sama dengan
perendaman pispot)
- Memberihkan dengan cara menyikat memakai sabun/detergen
- Membilas urinal dibawah air mengalir
- Mengeringkan urinal dan menggantungkannya ditempatnya
Unit Terkait Rawat Jalan, Rawat Inap dan UGD
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PROSEDUR INPUT
I. Juknis BOP
II. Panduan SPJ BOP
III. SPJ BOP sesuai koring:
1) Belanja Alat Tulis Kantor
2) Belanja Alat listrik dan elektronik
3) Belanja Perangko ,Materai dan benda pos lainya
4) Belanja alat kebersihan dan bahan pembersih
5) Belanja suku cadang peralatan kantor/Repaking obat
80
6) Belanja suku cadang computer
7) Belanja bahan baku bangunan
8) Belanja bahan laboratorium/Reagent
9) Belanja alat habis pakai Rumah Sakit/ BHP
Belanja alat habis pakai Rumah sakit/ Oxygen
10) Belanja telepon
11) Belanja Air
12) Belanja Listrik
13) Belanja personal Komputer
14) Belanja jasa pelayanan kesehatan
Belanja jasa pelayanan kesehatan /piket jaga tenaga medis
15) Belanja jasa servis
16) Belanja penggantian suku cadang
17) Belanja Bahan bakar minyak /Gas dan pelumas
18) Belanja surat tanda nomor kendaraan
19) Belanja cetak
20) Belanja foto copy
21) Belanja makan dan minum pasien rawat inap puskesmas
22) Belanja perjalanan dinas dalam daerah
23) Belanja pemeliharaan peralatan gedung kantor/pemeliharaan
alat kesehatan Belanja pemeliharaan peralatan gedung
kantor/ pemeliharaan genset
24) Belanja pemeliharaan bangunan gedung
PROSES
81
sesuai dengan format A1 yang sudah di acc dinkes.
6. Konsultasi ke tim validasi Dinkes Kab. Serang
7. Revisi BOP Jika diperlukan atas dasar hasil dari Konsultasi
8. Konsultasi kembali untuk Acc tim validasi
9. Acc Tim Validasi
10. Tanda tangan SPJ oleh bendahara PKM, PPTK/Ka. JPK dan
Bendahara pengeluaran Dinkes kab. Serang
11. Pembayaran pajak Sesui ketentuan
12. Pengarsipan SPJ (SPJ asli untuk Dinkes,SPJ foto copy untuk
puskesmas)
13. Pencairan dana dari bendahara dinkes
14. Pembayaran pembelanjaan sesuai permintaan puskesmas
15. Pengisian Buku Kas Umum ( BKU ) oleh bendahara.
16. Pemeriksaan dan pengawasan administrasi keuangan
puskesmas oleh ka TU dan Ka. PKM setiap bulan.
17. Seluruh arsip administrasi keuangan diparaf ka TU dan
ditandatangan Ka PKM.
OUTPUT
82
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN ( BOK )
IV - 38
PENGERTIAN Bantuan dana dari Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan
dalam membantu Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan
Minimal(SPM) Bidang Kesehatan menuju Millenium Development
Goals (MDGs) Bidang Kesehatan tahun 2015 melalui peningkatan
kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat
Promotif dan Preventif
PROSEDUR INPUT
I. Juknis BOK
II . Panduan SPJ BOK
III. SPJ BOK sesuai POA yang digunakan untuk upaya kesehatan
yang bersifat promotif dan preventif
A.Kegiatan Di Puskesmas
Upaya Kesehatan di Puskesmas
KIA/KB
Imunisasi
Perbaikan Gizi Masyrakat
Promosi Kesehatan
83
Kesehatan Lingkungan
Pengendalian Penyakit
Kegiatan Penunjang Upaya Kesehatan
Kegiatan di Poskesdes dan Posyandu
Pengelolaan Administrasi BOK
Survei Mawas Diri (SMD) dan Pendampingan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
Rapat Koordinasi dengan lintas sektoral,tokoh
masyarakat,tokoh agama,dan/atau kader kesehatan
Presentasi kader kesehatan dan/atau tokoh masyarakat
Penyuluhan Kesehatan pada kelompok masyarakat
Studi Banding antar puskesmas
PROSES
1. Pengajuan kebutuhan dari tiap program di Lokbul tingkat
puskesmas dikumpulkan oleh bendahara pada minggu I
2. Ka.PKM dan Bendahara mencari solusi dari hasil cakupan
yang rendah
3. Membuat POA bulanan kegiatan
4. Pengajuan dana kegiatan puskesmas berdasarkan hasil
Lokbul dan POA dengan format A1 dan SPU (Surat
Permintaan Uang) ke UPT JPK Dinas Kesehatan Kabupaten
Serang
5. Pembuatan SPJ berdasarkan POA dan Format AI
6. Tanda Tangan Format A1 dan SPU oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Serang
7. Konsultasi ke Tim Validasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Serang
8. Revisi diperlukan atas dasar hasil konsultasi
9. Konsultasi kembali ke Tim Validasi
10. Acc Tim Validasi
11. Tanda Tangan SPTB oleh PPTK,Kepala Dinas Kesehatan
84
Kabupaten Serang dan Bendahara BOK Dinas kesehatan
Kabupaten Serang
12. Pembayaran Pajak sesuai ketentuan
13. Pengarsipan SPJ (SPJ asli untuk PKM dan fotocopy untuk
Dinkes)
14. Pencairan Dana dari Bendahara Dinkes melalui transfer ke
rekening PKM
15. Pembayaran Uang kegiatan dan pembelanjaan
16. Pengisian Buku Kas Umum (BKU),
17. Buku Kas Tunai (BKT), Buku Pajak, Buku Kas Bank
Pemeriksaan dan Pengawasan administrasi keuangan
puskesmas oleh Ka TU dan Ka.PKM
OUTPUT
85
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
86
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
87
disampaikan secara singkat dan jelas.
b. Petugas Puskesmas menghubungi nomor telepon yang dituju.
c. Berbicara seperlunya dengan sopan dan menutup telepon
segera setelah selesai berbicara.
d. Petugas Puskesmas mencatat dan menerima berita yang
masuk di buku telepon.
88
KONDISI LISTRIK PADAM
IV - 41
Pengertian Padamnya aliran listrik mendadak
89
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
90
Obat, Pendaftaran dan Petugas Puskesmas lainnya
(Rawat Jalan/UKP) dan mendapatkan arahan dari
pimpinan
Hari ke II : Mengetahui struktur Organisasi Puskesmas
dari struktur fungsional dan mekanisme kerja Puskesmas
(Program/UKM).
Hari ke III : Mengetahui pembagian tugas dan uraian tugas
petugas Puskesmas dan kesesuaian kemampuan petugas
baru .
Hari ke IV : Mempelajari protap-protap Puskesmas.
Hari ke V : Menyaksikan dan mengikuti pelaksanaan tugas
sehari - hari di Puskesmas.
Hari ke VI : Pertemuan dengan seluruh staf Puskesmas dan
dilingkungan dia bekerja untuk mengetahui tupoksinya dan
mendapat arahan selanjutnya dari pimpinan.
4. Setelah menjalani orientasi selama 1 minggu, petugas baru
mendapatkan surat tugas dalam uraian tugasnya secara
resmi.
5. Pada minggu ke II, mulai dari hari ke-I petugas baru
melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang diberikan.
91
IV - 43
PENGERTIAN Pegawai Puskesmas yang ingin melanjutkan pendidikan formal
yang dibiayai oleh pemerintah dan tidak menjalankan jabatan
Struktural/fungsionalnya selama mengikuti pendidikan
KEBIJAKAN Setiap SDM yang diberi Surat Tugas belajar harus mempunyai
dasar pengetahuan /pendidikan sesuai jalur pendidikan yang
ditempuh dan sesuai kebutuhan instansi yang terkait serta tidak
mengganggu pelayanan
PROSEDUR INPUT
PROSES
OUTPUT
92
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
KEBIJAKAN Setiap SDM yang diberikan Izin Belajar harus mempunyai dasar
pengetahuan/pendidikan sesuai jalur yang ditempuh dan sesuai
kebutuhan instansi serta tidak mengganggu pelayanan
PROSEDUR INPUT
Pegawai puskesmas PNS/TKK/TKS berdasarkan prioritas
PROSES
93
OUTPUT
PROSEDUR INPUT
94
Medis dan paramedis PNS/PTT/TKK sesuai prioritas dan kebutuhan
Puskesmas
PROSES
1. Puskesmas mengajukan kebutuhan pelatihan/Sertifikasi SDM
dan menyusun daftar urutan skala pioritas pelatihan yang
dibutuhkan
2. Puskesmas menyusun skala prioritas SDM yang diajukan untuk
mengikuti Pelatihan/sertifikasi
3. Ajukan permohonan untuk mengikuti pendidikan/pelatihan ke
kepala Dinas
4. Buat surat perjanjian diatas materai, bersedia mengabdikan
ilmunya sesuai pelatihan yang diikuti
OUTPUT
Medis dan Paramedis mengikuti pelatihan sesuai ketentuan
Unit Terkait Semua pelayanan di dalam dan di luar gedung Puskesmas (BP
Umum,BP
Gigi,UGD,KIA/KB,MTBS,TB.Paru,Gizi,Pustu,Posyandu,Pusling)
96
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
PROSEDUR TETAP
PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
2 UGD
Angka Kecepatan Pelayanan Gawat
Darurat
Banyaknya penderita GD yang
dilayani < 15 menit
Total penderita GD
97
3 TINDAKAN
Angka Infeksi Kulit Karen Jarum Infus
Banyaknya kejadian infeksi karena
jarum infus
Total jumlah infus yang dilakukan
4 MATERNAL- NEONATAL
Angka kematian ibu karena Eklampsia
(AKIE)
Σ Ibu-ibu yang meninggal karena
Eklampsia
Total Ibu-ibu dengan Eklampsia
bulan ini
Angka Kematian Ibu Karena Perdarahan
(AKIP)
Total ibu bersalin yang meinggal
karenaperdarahan
Total ibu bersalin dengan
perdarahan
98
karena sepsis
Total ibu-ibu melahirkan dengan
sepsis
5 RUJUKAN
Angka Kematian Ibu di Rumah
Angka Kematian Ibu di Perjalanan
Angka Kematian Ibu di Puskesmas
Angka Kematian Ibu di RS < 3 Jam
99