Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN PASIEN

EMERGENCY
No. Dokumen :
S
No. Revisi : 00
O
Tanggal Terbit :
P
Halaman :

PUSKESMAS ISMAIL, SKM


SORAWOLIO NIP. 19720204 200012 1 002

Pasien emergency adalah kondisi dimana pasien menderita


1. Pengertian penyakit dan cidera yang dapat menimbulkan kecacatan
permanen dan mengancam nyawa pasien.
Agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat
2. Tujuan
terselamatkan dengan demikian dapat menurunkan angka
kematian.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sorawolio Nomor :
4. Referensi Permenkes no. 75 tahun 2014
- Rekam Medis Pasien
- Form Rujukan
- Alat tulis
5. Alat dan Bahan
- Telepon
- Ambulance
- Peralatan Kegawatan
6. Langkah-Langkah A. Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak
untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah
bila memenuhi salah satu dari :
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak
mampu diatasi
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang
medis ternyata tidak mampu diatasi
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih
lengkap tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang
bersangkutan
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana
kesehatan yang lebih mampu.
B. Prosedur standar merujuk pasien
Prosedur klinis
1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang untuk menentukan diagnosa utama dan
diagnosa banding.
2. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus.
3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
4. Untuk pasien gawat darurat harus di dampingi petugas
medis/paramedis yang kompeten di bidangnya dan
mengetahui kondisi pasien.
5. Apabila pasien diantar dengan kendaraan puskesmas
keliling atau ambulans agar petugas dan kendaraan tetap
emnunggu pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian
pasien tersebut mendapatkan pelayanan (serah terima
dengan perawat IGD)
Prosedur Administrasi
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra rujukan
2. Membuat catatan rekam medis pasien dan lembaran
observasi (jika perlu)
3. Memberikan informed consent (persetujuan/penolakan
rujukan)
4. Membuat surat rujukan dengan P-Care (Print Out)
5. Mencatat identitas pasien pada buku registrasi rujukan
pasien
6. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin
menjalin komunikasi dengan tempat tujuan rujukan.
7. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilakukan setelah di
selesaikan administrasi yang bersangkutan dan sudah di
pastikan kesiapan fasilitas rujukan (telpon UGD yang akan
dituju)
5. Bagan Alir
- UGD
6. Unit Terkait - Poli Umum
- Fasilitas Rujukan
- Rekam Medis
7. Dokumen Terkait
- Form Rujukan
N Isi Tanggal mulai di
Yang di ubah
8. Rekaman o Perubahan berlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai