Anda di halaman 1dari 2

RUJUKA PASIEN EMERGENSI

No. Dokumen : 001/SOP/ PKM-


MTP2/2022
SOP No. Revisi : 00
Tanggal : …………….
Terbit
UPT.PUSKESMAS MARZUKI, SKM
MARTAPURA 2 NIP. 196802261989021003
KABUPATEN BANJAR

1. Pengertian Pasien emergensi adalah kondisi dimana pasien menderita penyakit dan cidera
yang dapat menimbulkan kecacatan dan mengancam nyawa pasien.

2. Tujuan Tujuan system rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan pada
fasilitas pelayanan Kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat
terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan angka kematian.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. Puskemas Martapura 2 nomor :


Tentang pelayan klinis di UPT Puskemas Martapura 2
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014,
Bab I pasal I ayat 9
5. Prosedur A. Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dn layak untuk
dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi
salah satu dari :
1. Hasil pemerksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu
diatasi
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis
ternyata tidak mampu diatasi
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan disarana Kesehatan yang
lebih mampu.
B. Prosedur standar merujuk pasien
Prosedur klinis
1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang medik untuk menentukan diagnose utama dan diagnose
banding
2. Memberikan pemeriksaan pra rujukan sesuai kasus
3. Melakukan observasi dan stabilisasi pasien
4. Memutuskan unit pelayan rujukan
5. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas medis/
paramedis yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi
pasien
6. Apabila pasien diantar dengan kendaraan puskesmas keliling atau
ambulans, Agara petugas dan kendaraan menunggu pasien di IGD
tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapatkan
pelayanan ( serah terima denan perawat UGD
Prosedur administratif

1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra rujukan


2. Mmembuat catatan rekam medis pasien dan lembar observasi
(jika perlu)
3. Mmemberika inform concent (persetujuan/ penolakan rujukan)
4. Membuat surat rujukan
5. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien
6. Menyiapkan sarana transfortasi dan sedapat mungkin menjalin
komunikasi dengan tempat rujukan pasien
Pengirima pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan
Administrasi yang bersangkutann dan sudah dipastikan kesiapan fasilitas
rujukan (telepon UGD yang akan dituju)

6. Bagan alir (Jika diperlukan)

7. Unit terkait 1. Ruang tindakan/ gawat darurat


2. Ruang Loket pendaftaran

Rekaman Historis (di tulis di lembar terpisah)


Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai