Anda di halaman 1dari 3

NOMOR SOP C/VII/SOP/7.2.3.

4/………
TGL. PEMBUATAN 15 JANUARI 2018
TGL. REVISI -
TGL. EFEKTIF 15 JANUARI 2018
DISAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMAS CIJAGANG

PUSKESMAS JAVED S MATAPUTUNG, SAP., M.KES


CIJAGANG NIP.19720913 199403 1 002

NAMA SOP RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

1.Pengertian Pasien emergensi adalah kondisi dimana


pasien menderita penyakit dan cidera yang
dapat menimbulkan kecacatan permanen dan
mengancam nyawa pasien
2.Tujuan Sebagai acuan agar pasien mendapatk
pertolongan pada fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih mampu sehingga
jiwanya dapat terselamatkan, dengan
demikian dapat menurunkan angka kematian
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
C/VII/SK/7.1.1.1/036 tentang Pelayanan
Klinis
4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 514 Tahun 2015 Tentang
Praktek Klinik Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
5.Alat dan Bahan 1. Alat :
a. Peralatan medis yang diperlukan
2. Bahan :
a. Bahan medis yang diperlukan
6.Langkah-langkah Bagan Alir
A. Pasien yang akan
dirujuk harus sudah
diperiksa dan layak
untuk dirujuk. Adapun
kriteria pasien yang
dirujuk adalah bila
memenuhi salah satu dari
kriteria:
1. Hasil pemeriksaan
fisik sudah dapat
dipastikan tidak
mampu diatasi
2. Hasil pemeriksaan
fisik sudah dapat
dipastikan tidak
mampu diatasi.
3. Hasil pemeriksaan
fisik dengan
pemeriksaan
penunjang medis
ternyata tidak
mampu diatasi.
4. Memerlukan
pemeriksaan
penunjang medis
yang lebih lengkap,
tetapi pemeriksaan
harus disertai pasien
yang bersangkutan.
5. Apabila telah diobati
dan dirawat ternyata
memerlukan
pemeriksaan,
pengobatan dan
perawatan di sarana
kesehatan yang lebih
mampu
B. Prosedur standar
merujuk pasien.
Prosedur Klinis:
1. Melakukan
anamnesa,
pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan
penunjang medik
untuk menentukan
diagnosa utama dan
diagnosa banding.
2. Memberikan
tindakan pra
rujukan sesuai
kasus.
3. Memutuskan unit
pelayanan tujuan
rujukan
4. Untuk pasien gawat
darurat harus
didampingi petugas
Medis/Paramedis
yang kompeten
dibidangnya dan
mengetahui kondisi
pasien.
5. Apabila pasien
diantar dengan
kendaraan
Puskesmas keliling
atau ambulans,
agar  petugas dan
kendaraan tetap
menunggu pasien di
IGD tujuan sampai
ada kepastian pasien
tersebut mendapat
pelayanan (serah
terima dengan
perawat UGD)
Prosedur Administratif:
1. Dilakukan setelah
pasien diberikan
tindakan pra-
rujukan.
2. Membuat catatan
rekam medis pasien
dan lembar
observasi (Jika pe
rlu)
3. Memberikan
Informed Consent
(persetujuan/penola
kan rujukan).
4. Membuat surat
rujukan denga P-
CARE (print out)
5. Mencatat identitas
pasien pada buku
register rujukan
pasien.
6. Menyiapkan sarana
transportasi dan
sedapat mungkin
menjalin komunikasi
dengantempat
tujuan rujukan.
C. Pengiriman pasien ini
sebaiknya dilaksanakan
setelah diselesaikan
administrasi
yang bersangkutan dan
sudah dipastikan
kesiapan fasilitas rujukan
(telepon UGD yang akan
dituju)
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Klinik UGD, BP, KIA/KB, MTBS, Gigi

9. Dokumen terkait Rekam medis, Lembar Informed Consent,


Blangko rujukan, Resume medis, Form.
Monitoring pasien rujukan

Anda mungkin juga menyukai