4/……… TGL. PEMBUATAN 15 JANUARI 2018 TGL. REVISI - TGL. EFEKTIF 15 JANUARI 2018 DISAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMAS CIJAGANG
PUSKESMAS JAVED S MATAPUTUNG, SAP., M.KES
CIJAGANG NIP.19720913 199403 1 002
NAMA SOP RUJUKAN PASIEN EMERGENSI
1.Pengertian Pasien emergensi adalah kondisi dimana
pasien menderita penyakit dan cidera yang dapat menimbulkan kecacatan permanen dan mengancam nyawa pasien 2.Tujuan Sebagai acuan agar pasien mendapatk pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan angka kematian 3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. C/VII/SK/7.1.1.1/036 tentang Pelayanan Klinis 4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Praktek Klinik Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5.Alat dan Bahan 1. Alat : a. Peralatan medis yang diperlukan 2. Bahan : a. Bahan medis yang diperlukan 6.Langkah-langkah Bagan Alir A. Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari kriteria: 1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi 2. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi. 3. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi. 4. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan. 5. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu B. Prosedur standar merujuk pasien. Prosedur Klinis: 1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnosa banding. 2. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus. 3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan 4. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas Medis/Paramedis yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien. 5. Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling atau ambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan (serah terima dengan perawat UGD) Prosedur Administratif: 1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra- rujukan. 2. Membuat catatan rekam medis pasien dan lembar observasi (Jika pe rlu) 3. Memberikan Informed Consent (persetujuan/penola kan rujukan). 4. Membuat surat rujukan denga P- CARE (print out) 5. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien. 6. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin komunikasi dengantempat tujuan rujukan. C. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan administrasi yang bersangkutan dan sudah dipastikan kesiapan fasilitas rujukan (telepon UGD yang akan dituju) 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit terkait Klinik UGD, BP, KIA/KB, MTBS, Gigi