Kepala Puskesmas
UPT. Puskesmas Rawat
Inap Sukaraja dr. Jhoni Effensyah
NIP.198310272011011002
A. Pengertian Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu/lebih kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal dari unit berkemampuan kurang kepada unit
yang lebih mampu, atau secara horizontal antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya.
B. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
dituju.
C. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sukaraja, Nomo r. 440/ /PKM.SKJ/
SK.VII/2019. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis dalam Meningkatkan Mutu
dan Keselamatan Pasien di Puskesmas Rawat Inap Sukaraja
E. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas melakukan melakukan kajian terhadap pasien sesuai standar profesi,
Langkah sesuai dengan SOP Pengkajian awal klinis.
2. Petugas menegakkan diagnosis utama dan diagnosis banding serta penanganan
yang dapat diberikan, sesuai dengan SOP Pelayanan Medis.
3. Petugas memastikan pasien yang dirujuk sesuai dengan kriteria pasien-pasien
yang perlu/harus dirujuk.
4. Petugas memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
alasan pasien dirujuk, sarana yang dituju, dan kapan harus dirujuk.
5. Apabila pasien menolak untuk dilakukan rujukan, pasien wajib mengisi dan
menandatangani surat penolakan tindakan medis (informed consent) yang
berisi alasan penolakan untuk dirujuk. Petugas memberikan informasi tentang
alternatif pengobatan, risiko alternatif pengobatan dan risiko tentang
keputusan yang diambil pasien, sesuai dengan SOP alternatif penanganan
pasien yang memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan.
6. Untuk pasien yang bersedia dirujuk, petugas menyiapkan surat rujukan,
sesuai dengan SOP Persiapan Rujukan.
7. Petugas melaksanakan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan hingga sampai ke sarana kesehatan lain yang dicatat
dalam rekam medis.
8. Petugas menulis secara lengkap data di dalam surat rujukan yang meliputi:
a. Nama faskes dan poli yang dituju beserta lokasi faskes tersebut.
b. Identitas pasien berupa nama, umur dan alamat serta nomor kartu jaminan.
c. Resume klinis berupa anamnesis singkat, hasil pemeriksaan fisik,
diagnosis utama dan diagnosis banding, prosedur tindakan dan terapi
yang telah diberikan, serta kebutuhan pasien akan tindak lanjut.
d. Tanda tangan petugas dan stempel puskesmas.
9. Petugas mencatat data pasien dan fasilitas kesehatan rujukan di buku register
rujukan. Untuk pasien BPJS, petugas memasukkan data rujukan secara online
sesuai dengan identitas pasien, terapi yang telah diberikan, diagnosa, petugas
yang menangani serta poliklinik dan rumah sakit yang dituju.
10.Petugas menyerahkan surat rujukan kepada pasien atau keluarga pasien.
11.Pasien yang dengan kriteria gawat darurat dan pasien rawat inap yang harus
dirujuk, saat dirujuk harus didampingi petugas yang kompeten dan diantar
dengan ambulan. Sesuai dengan SOP Rujukan Pasien Emergensi untuk pasien
kriteria gawat darurat.
12.Sebelum merujuk petugas menghubungi fasilitas kesehatan yang menjadi
tujuan rujukan untuk memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk menerima
rujukan.
F. Bagan Alir
Petugas melakukan melakukan kajian terhadap pasien sesuai standar profesi,
sesuai dengan SOP Pengkajian awal klinis.
Apabila pasien menolak untuk dilakukan rujukan, pasien wajib mengisi dan
menandatangani surat penolakan tindakan medis (informed consent) yang
berisi alasan penolakan untuk dirujuk
Pasien yang dengan kriteria gawat darurat dan pasien rawat inap yang harus
dirujuk, saat dirujuk harus didampingi petugas yang kompeten dan diantar
dengan ambulan
I. Dokumen Terkait SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sukaraja, Nomo r. 440/ /PKM.SKJ/
SK.VII/2019. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis dalam Meningkatkan Mutu
dan Keselamatan Pasien di Puskesmas Rawat Inap Sukaraja