Anda di halaman 1dari 5

RUJUKAN PASIEN EMERGENCY

No. Dokumen : C/09/SPO/RANAP/01/22


No. Revisi : 00
SPO
Tanggal Terbit : 01/01/2022
Halaman : 1/3

Klinik Masitah
Agus Budiyono, S.Kep. Ns
Muara Jawa

1. Pengertian Pasien emergensi adalah kondisi dimana pasien menderita penyakit dan cidera

yang dapat menimbulkan kecacatan permanen dan mengancan nyawa pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan Rujukan Pasien

Emergency

3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Masitah Nomor:

445.1-800/010/TU-AK/V/2017 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Klinik

Masitah, R.M

4. Referensi Permenkes no 75 tahun 2014, Bab I, pasal 1, ayat 9.

5. Bahan dan Alat a. Bahan b. Alat

1. Alat tulis 1. Telepon

2. Blangko Rujukan 2. Ambulance

Peralatan kegawat daruratan

6. Prosedur a. Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk
dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah
satu dari :
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis
ternyata tidak mampu diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap,
tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu
b. Prosedur standar merujuk pasien.
Prosedur Klinis:

1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang


medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnosa banding.
2. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus.
3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan
4. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas Medis/Paramedis
yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien.
5. Petugas pendamping rujukan melakukan serah terima pasien dengan
perawat UGD RS rujukan baik secara lisan maupun tertulis.
Prosedur Administratif:

1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.


2. Mengisi catatan rekam medis pasien dan lembar observasi (Jika perlu)
3. Memberikan Informed Consent (persetujuan/penolakan rujukan).
4. Membuat surat rujukan
5. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
6. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin
komunikasi dengan tempat tujuan rujukan.
7. Pengiriman pasien sebaiknya dilaksanakan setelah ada kejelasan proses
administrasi pasien yang bersangkutan bisa diselesaikan dan sudah
dipastikan kesiapan RS rujukan bisa menerima pasien.

Rujukan Pasien Emergency 2/5


Rujukan Pasien Emergency 3/5
7. Diagram Alir

Petugas
melakukan
Mulai
anamnesa dan
pemeriksaan fisik

Petugas pendamping
melakukan serah
terima dengan
petugas UGD RS

Selesai

8. Hal- hal yang a. Pasien yang akan di rujuk dalam kondisi layak dirujuk
perlu b. Transportasi ( ambulance ) tersedia
diperhatikan c. Unit tujuan Rujukan
9. Unit Terkait a. a. UGD
b. Ruang Tindakan
c. Rawat Inap

10.Dokumen a. Rekam Medik


Terkait b. Informed Consent

Rujukan Pasien Emergency 4/5


Pasien di Ada Pasien
Petugas
rujuk kejelasan Memenuhi
menghubungi
Prosedur syarat
Rs Rujukan
untuk
administrasi di rujuk

11. Rekaman
Tanggal mulai
Historis No. Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Perubahan

Rujukan Pasien Emergency 5/5

Anda mungkin juga menyukai