Anda di halaman 1dari 4

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

No. Dokumen : SOP/019/CVII/AK/2016


No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2

Puskesmas Arjuno dr.UMAR USMAN


NIP. 19691111 199903 1 007

1 Pengertian Rujukan pasien emergensi adalah kegiatan menerima,


memeriksa, dan menstabilkan kondisi pasien gawat darurat
serta merujuk ke pelayanan yang lebih tinggi.
Kriteria pasien yang dirujuk :
Pasien yang tidak bisa di tangani di puskesmas karena
keterbatasan sarana dan prasarana yang ada
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
rujukan pasien emergensi di Puskesmas Arjuno
3 Kebijakan Surat keputusan kepala Puskesmas Arjuno tentang manajemen
resiko
Surat keputusan kepala Puskesmas Arjuno tentang penanganan
pasien gawat darurat
4 Referensi Pedoman pelayanan gawat darurat 2012
5 Alat dan Bahan 1. Stetoskop, Tensimeter, Termometer.
2. Kassa, verban, kapas, betadhine, handscoen
3. Telepon
4. Tabung dan selang O2
5. Infus set, IV, Cateter, Cairan infus
6. Epineprin injeksi
7. Lidocain injeksi
8. Peralatan kegawatan
9. Blangko rujukan
10. Lembar observasi pasien
11. Buku rekam medis pasien
12. Blangko rujukan, blangko laboratorium
13. Alat tulis
14. Ambulan
6 Langkah- Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak
langkah untuk dirujuk
Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah
satu dari:
a. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak
mampu diatasi di Puskesmas

1
b. Hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi di
Puskesmas.
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih
lengkap tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang
bersangkutan.
d. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan
pemeriksaan pengobatan dan perawatan disarana
kesehatan yang lebih mampu.
Prosedur Merujuk Pasien:
Prosedur Klinis:
a. Melakukan anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang medik untuk menentukan diagnogsa utama
dan diagnogsa banding.
b. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus.
c. Menstabilkan kondisi pasien sebelum dirujuk
d. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
e. Untuk pasien gawat darurat harus di dampingi perawat
atau bidan dan mengetahui kondisi pasien.
f. Apabilah pasien diantar dengan kendaraan puskesmas
(ambulan) agar perawat dan kendaraan tetap menunggu
pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian pasien
tersebut mendapatkan pelayanan (serah terima denggan
dokter/perawat IGD terkait)
Prosedur Administratif:
a. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan
b. Membuat catatan rekam medis pasien dan lembar
observasi (jika perlu)
c. Memberikan inform concent (Persetujuan/Penolakan)
d. Membuat surat rujukan
e. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan
pasien
f. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin
menjalin komunikasi denggan tempat rujukan.
g. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah
diselesaikan administrasi yang bersangkutan dan sudah
dipastikan kesiapan fasilitas rujukan( telepon IGD yang
dituju)

2
7 Diagram Alir
PASIEN EMERGENCY

Dokter Menyatakan
Pasien perlu dirujuk

Menjelaskan dan
meminta persetujuan
kepada keluarga
pasien untuk dirujuk

Keluarga pasien
setuju
Keluarga pasien
menolak

Perawat atau bidan


Puskesmas menelpon ke
RS yang akan dituju
Meminta
persetujuan
penolakan dirujuk

Perawat atau bidan


mempersiapkan kesiapan
pasien dan transportasi
ambulan & menstabilkan
kondisi pasien sblm dirujuk
agar kondisi pasien tetap stabil
dalam perjalanan

Perawat atau bidan kembali ke


Puskesmas membuat catatan Rekam
Medis

8 Hal – hal yang


Perlu
Diperhatikan
9 Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. IGD Rumah Sakit

3
3. Ruang pemeriksaan KIA
4. Ruang pemeriksaan Gigi
5. Puskesmas Pembantu
1 Dokumen 1. Rekam medis pasien
terkait 2. Lembar observasi tindakan
3. Lembar observasi ambulan
4. Lembar inform consent
1 Histori Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai