Anda di halaman 1dari 38

Definisi Operasional Kinerja Administrasi dan Manajemen Pu

No Jenis Variabel Definisi Operasional


Nilai 0

(1) (2) (3) (4)


1.1.Manajemen Umum
1.Rencana 5 (lima) Rencana 5 (lima) tahunan sesuai visi, Tidak ada
tahunan misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas rencana 5 (lima)
bedasarkan pada analisis kebutuhan tahunan
masyarakat akan pelayanan kesehatan
sebagai upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara
optimal

2. RUK Tahun RUK (Rencana Usulan Kegiatan) Tidak ada


(N+1) Puskesmas untuk tahun yad ( N+1)
dibuat berdasarkan analisa situasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat dan
hasil capaian kinerja, prioritas serta data
2 ( dua) tahun yang lalu dan data survei,
disahkan oleh Kepala Puskesmas

3.RPK/POA Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tidak ada Ada


bulanan/tahunan (RPK), sebagai acuan pelaksanaan dokumen RPK
kegiatan yang akan dijadwalkan selama 1
(satu) tahun dengan memperhatikan visi
misi dan tata nilai Puskesmas

4.Lokakarya Mini Rapat Lintas Program (LP) membahas Tidak ada


bulanan (lokmin review kegiatan, permasalahan dokumen
bulanan) LP,rencana tindak lanjut (corrective
action) , beserta tindak lanjutnyasecara
lengkap. Dokumen lokmin awal tahun
memuat penyusunan POA, briefing
penjelasan program dari Kapus dan detail
pelaksanaan program (target, strategi
pelaksana) dan kesepakatan pegawai
Puskesmas. Notulen memuat evaluasi
bulanan pelaksanaan kegiatan dan
langkah koreksi.
5.Lokakarya Mini Rapat lintas program dan Lintas Sektor Tidak ada
tribulanan (lokmin (LS) membahas review kegiatan, dokumen
tribulanan) permasalahan LP, corrective action,
beserta tindak lanjutnya secara lengkap
tindak lanjutnya. Dokumen memuat
evaluasi kegiatan yang memerlukan
peran LS

6. Survei Keluarga Survei meliputi: survei kurang


Sehat (12 1. KB dari 30%
Indikator Keluarga 2. Persalinan di faskes
Sehat) 3. Bayi dengan imunisasi dasar lengkap,
bayi dengan ASI eksklusif
4. Balita ditimbang 5.
Penderita TB, hipertensi dan gangguan
jiwa mendapat pengobatan, tidak
merokok, JKN, air bersih dan jamban
sehat yang dilakukan oleh Puskesmas
dan jaringannya

7.Survei Mawas Kegiatan mengenali keadaan dan Tidak dilakukan


Diri (SMD) masalah yang dihadapi masyarakat serta
potensi yang dimiliki masyarakat untuk
mengatasi masalah tersebut.Hasil
identifikasi dianalisis untuk menyusun
upaya, selanjutnya masyarakat dapat
digerakkan untuk berperan serta aktif
untuk memperkuat upaya perbaikannya
sesuai batas kewenangannya..

8. Pertemuan Pertemuan dengan masyarakat dalam Tidak ada


dengan rangka pemberdayaan (meliputi pertemuan
masyarakat dalam keterlibatan dalam perencanaan,
rangka pelaksanaan dan evaluasi kegiatan)
pemberdayaan Individu, Keluarga dan Kelompok.
Individu, Keluarga
dan Kelompok

9.SK Tim mutu Surat Keputusan Kepala Puskesmas dan Tidak ada SK
dan uraian tugas uraian tugas Tim Mutu (UKM Essensial, Tim, uraian
UKM pengembangan , UKP, Administrasi tugas serta
Manajemen, Mutu, PPI, Keselamatan evaluasi
Pasien serta Audit Internal), serta pelaksanaan
dilaksanakan evaluasi terhadap uraian tugas
pelaksanaan uraian tugas minimal sekali
setahun
10.Rencana Rencana kegiatan perbaikan/peningkatan Tidak ada
program mutu dan mutu dan keselamatan pasien lengkap dokumen
keselamatan dengan sumber dana dan sumber daya, rencana
pasien jadwal audit internal,kerangka acuan program mutu
kegiatan dan notulen serta bukti dan
pelaksanaan serta evaluasinya keselamatan
pasien

11.Pelaksanaan proses identifikasi, evaluasi, Tidak


manajemen risiko pengendalian dan meminimalkan risiko di melakukan
di Puskesmas Puskesms proses
manajemen
risiko dan tidak
ada dokumen
register risiko

12.Pengelolaan Pengelolaan pengaduan meliputi tidak ada media


Pengaduan menyediakan media pengaduan, pengaduan,
Pelanggan mencatat pengaduan (dari Kotak saran, data ada,
sms, email, wa, telpon dll), melakukan analisa lengkap
analisa, membuat rencana tindak lanjut, dengan rencana
tindak lanjut dan evaluasi tindak lanjut,
tindak lanjut
dan evaluasi

13.Survei Survei Kepuasan adalah kegiatan yang Tidak ada data


Kepuasan
14.Audit internal dilakukan untuk
Pemantauan mutumengetahui kepuasan
layanan sepanjang Tidak dilakukan
Masyarakat dan masyarakat/pasien
tahun, terhadap
meliputi audit input, proses audit internal
Survei Kepuasan kegiatan/pelayanan yang telah
(PDCA) dan output pelayanan, ada dilakukan
Pasien Puskesmas
jadwal selama setahun, instrumen, hasil
dan laporan audit internal

15.Rapat Tinjauan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Tidak ada RTM,


Manajemen dilakukan minimal 2x/tahun untuk dokumen dan
meninjau kinerja sistem manajemen rencana
mutu, dan kinerja pelayanan/ upaya pelaksanaan
Puskesmas untuk memastikan kegiatan
kelanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan perbaikan dan
efektifitas sistem manajemen mutu dan peningkatan
sistem pelayanan, menghasilkan luaran mutu
rencana perbaikan serta peningkatan
mutu
16.Penyajian/ Penyajian/updating data dan informasi Tidak ada data
updating data dan tentang : capaian program (PKP), KS, dan pelaporan
informasi hasil survei SMD, IKM,data dasar, data
kematian ibu dan anak, status gizi ,
Kesehatan lingkungan, SPM, Pemantauan
Standar Puskesmas

Jumlah Nilai Manajemen Umum Puskesmas (I)

1.2. Manajemen Peralatan dan Sarana Prasarana


1.Kelengkapan dan Nilai data kumulatif SPA >60 % dan Nilai data
Updating data
2.Analisis data >50% berdasarkan
Analisis data ASPAK data ASPAK
berisi yang
ketersediaan kumulatif
Tidak ada SPA
Aplikasi
ASPAK dan Sarana, telah
Sarana , Prasarana dan alkes (SPA) di 2
diupdate secara berkala ( minimal < 60 % dan
analisis data
Prasarana,
rencana Alat
tindak kali dalam setahun,
masing-masing tgl 30dan
ruangan Juni dan 31
kebutuhan kelengkapan
Kesehatan
lanjut Desember tahun berjalan ) dan
SPA yang belum terpenuhi.Tindak telah
lanjutalat kesehatan
(ASPAK) divalidasi
berisi Dinkes
upaya yangKab/Kota.
akan dilakukan dalam <50 % dan data
pemenuhan kebutuhan SPA. ASPAK belum
diupdate dan
divalidasi Dinkes
3.Pemeliharaan Kab/Kota
Pemeliharaan prasarana terjadwal serta Tidak ada
prasarana alat
4.Kalibrasi dilakukan,alkes
Kalibrasi dilengkapi dengan
dilakukan jadwal
sesuai dan Tidak
dengan jadwalada
Puskesmas
kesehatan dan
5.Perbaikan bukti pelaksanaan
daftar peralatan
Perbaikan yang perlu dikalibrasi,
dan pemeliharaan peralatan pemeliharaan
jadwalada
Tidak kalibrasi
pemeliharaan ada jadwal,
medis danmedis
dan non bukti terjadwal
pelaksanaan
dan prasarana
dan tidak dan
jadwal
peralatan medis kalibrasi.
sudah tidak dilakukan
dilakukan
dilakukan yang dibuktikan dengan pemeliharaan
dan non medis adanya jadwal dan bukti pelaksanaan pemeliharaan
kalibrasi
peralatan dan
tidak dilakukan
pemeliharaan

Jumlah Nilai Manajemen Peralatan dan Sarana Prasarana (II)

1.3. Manajemen Keuangan


1.Data realisasi Realisasi capaian keuangan yang disertai Tidak ada data
keuangan bukti

2.Data keuangan Data pencatatan pelaporan pertanggung Tidak ada data


dan laporan
Jumlah jawaban
Nilai Kinerja keuangan
Manajemen ke Dinkes ( III)
Keuangan
pertanggung Kab/Kota,penerimaan dan pengeluaran ,
jawaban realisasi capaian keuangan yang disertai
1.4.Manajemen Sumber Daya Manusia
bukti
1. Rencana Metode Penghitungan Kebutuhan SDM Tidak ada
Kebutuhan Tenaga Kesehatan secara riil sesuai dokumen
(Renbut) kompetensinya berdasarkan beban kerja
2.SK, uraian tugas Surat Keputusan Penanggung Jawab Tidak ada SK
pokok (tanggung dengan uraian tugas pokok dan tugas tentang SO dan
jawab dan integrasi jabatan karyawan uraian tugas
wewenang ) serta
uraian tugas
integrasi

3. Data data kepegawaian meliputi dokumentasi Tidak ada data


kepegawaian STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SIPA dan hasil
pengembangan SDM
( sertifikat,Pelatihan, seminar, workshop,
dll),a nalisa pemenuhan standar jumlah
dan kompetensi SDM di Puskesmas,
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan
evaluasi nya

Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia ( IV)


1.5. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat, vaksin, reagen dan bahan habis p
1. SOP Pelayanan SOP pengelolaan sediaan farmasi Tidak ada SOP
Kefarmasian (perencanaan, permintaan/ pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pencatatan dan pelaporan, dll) dan
pelayanan farmasi klinik (Pengkajian Dan
Pelayanan Resep , penyiapan obat,
penyerahan obat, pemberian informasi
obat, konseling, evaluasi penggunaan
obat (EPO), Visite pemantauan terapi
obat (PTO) khusus untuk Puskesmas
rawat inap , pengelolan obat emergensi
dll)
2. Sarana Prasarana Sarana prasarana yang terstandar dalam Tidak ada
Pelayanan pengelolaan sediaan farmasi (adanya sarana
Kefarmasian pallet, rak obat, lemari obat, lemari prasarana
narkotika psikotropika, lemari es untuk
menyimpan obat, APAR, pengatur suhu,
thermohigrometer, kartu stok, dll) dan
sarana pendukung farmasi klinik ( alat
peracikan obat, perkamen, etiket, dll)
3. Data dan informasi Data dan informasi terkait pengelolaan Tidak ada
Pelayanan sediaan farmasi (pencatatan kartu data/dokumen
Kefarmasian stok/sistem informasi data stok obat,
laporan narkotika/psikotropika, LPLPO,
laporan ketersediaan obat) maupun
pelayanan farmasi klinik (dokumentasi
Verifikasi Resep, PIO, Konseling, EPO,
PTO, Visite (khusus untuk puskesmas
rawat inap) , MESO, laporan POR,
kesesuaian obat dengan Fornas) secara
lengkap, rutin dan tepat waktu,serta
adanya Dokumen kegiatan UKM mulai
dari perencanaan (Rencana Usulan
Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan), Hasil pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi kegiatan gema cermat

Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Pelayanan Kefarmasian ( V)


Total Nilai Kinerja Administrasi dan Manajemen (I- V)
Rata-rata Kinerja Administrasi dan Manajemen
Lampiran 2

ministrasi dan Manajemen Puskesmas

Skala
Nilai
Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10

(5) (6) (7) (8)

Ada, tidak sesuai visi, Ada, sesuai visi, Ada, sesuai visi, misi,
misi, tugas pokok dan misi, tugas pokok tugas pokok dan fungsi
fungsi Puskesmas, dan fungsi Puskesmas bedasarkan
tidak berdasarkan pada Puskesmas, tidak pada analisis
analisis kebutuhan berdasarkan pada kebutuhan masyarakat
masyarakat analisis kebutuhan 10
masyarakat

Ada , tidak sesuai visi, Ada, sesuai visi, Ada , sesuai visi, misi,
misi, tugas pokok dan misi, tugas pokok tugas pokok dan fungsi
fungsi Puskesmas,tidak dan fungsi Puskesmas,
berdasarkan pada Puskesmas, tidak bedasarkan pada
analisis kebutuhan berdasarkan pada analisis kebutuhan
masyarakat dan kinerja analisis kebutuhan masyarakat dan kinerja
masyarakat dan , ada pengesahan 10
kinerja kepala Puskesmas

dokumen RPK tidak dokumen RPK dokumen RPK sesuai


sesuai RUK, Tidak ada sesuai RUK, tidak RUK, ada pembahasan
pembahasan dengan ada pembahasan dengan LP maupun LS
LP maupun LS, dalam dengan LP maupun dalam penentuan 10
penentuan jadwal LS dalam jadwal
penentuan jadwal

Ada, dokumen tidak Ada, dokumen Ada, dokumen yang


memuat evaluasi corrective menindaklanjuti hasil
bulanan pelaksanaan action,dafar hadir, lokmin bulan
kegiatan dan langkah notulen hasil sebelumnya
koreksi lokmin,undangan
rapat lokmin tiap
bulan lengkap
10
Ada, dokumen tidak Ada Dokumen Ada, dokumen yang
memuat evaluasi corrective menindaklanjuti hasil
bulanan pelaksanaan action,dafar hadir, lokmin yang melibatkan
kegiatan dan langkah notulen hasil peran serta LS
koreksi lokmin,undangan 10
rapat lokmin
lengkap

Dilakukan survei Dilakukan survei Dilakukan survei


>30%, dilakukan >30%,dilakukan minimal lebih dari
intervensi awal dan intervensi awal, 30%, telah dilakukan
dilakukan entri data dilakukakan entri intervensi awal,
aplikasi data apalikasi dan dilakukan entri data
dilakukan analisis aplikasi, dilakukan
hasil survei analisis data dan 10
dilakukan intervensi
lanjut`

Ada dokumen KA dan Ada dokumen KA Ada SOP SMD,


SOP SMD tapi belum dan SOP SMD, kerangka acuan,
dilaksanakan dilaksanakan SMD, pelaksanaan, rekapan,
ada rekapan hasil analisis dan jenis
SMD, tidak ada kegiatan yang
analisis dan jenis dibutuhkan masyarakat
10
kegiatan yang dari hasil SMD.
dibutuhkan
masyarakat

Ada pertemuan ada pertemuan ada pertemuan minimal


minimal 2 kali setahun minimal 2 kali 2 kali setahun, ada
setahun, ada hasil hasil pembahasan
pembahasan untuk pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat, ada 10
masyarakat tindaklanjut
pemberdayaan

Ada SK Tim Mutu, tidak Ada SK Tim Mutu Ada SK Tim Mutu dan
ada uraian tugas dan dan uraian tugas, uraian tugas serta
evaluasi pelaksanaan tidak ada evaluasi evaluasi pelaksanaan
uraian tugas pelaksanaan uraian uraian tugas
10
tugas
Ada rencana Ada sebagian Ada dokumen rencana
pelaksanaan kegiatan dokumen rencana program mutu dan
perbaikan dan pelaksanaan keselamatan pasien
peningkatan mutu, kegiatan perbaikan lengkap dengan
tidak ada bukti dan peningkatan sumber dana, sumber
pelaksanaan dan mutu dan bukti daya serta bukti 10
evaluasinya pelaksanaan dan pelaksanaan dan
evaluasi belum evaluasinya
dilakukan

Melakukan identifikasi Melakukan Melakukan identifikasi


risiko, tidak ada upaya identifikasi risiko, risiko, ada upaya
pencegahan dan ada upaya pencegahan dan
penanganan risiko, pencegahan dan penanganan risiko, ada
tidak ada dokumen penanganan risiko, dokumen register risiko 7
register risiko ada dokumen lengkap
register risiko
tidak lengkap

Media dan data tidak Media dan data ata Media dan data ada,
lengkap, ada analisa , lengkap,analisa analisa lengkap dengan
rencana tindak lanjut , sebagian ada , rencana tindak lanjut,
tindak lanjut dan rencana tindak tindak lanjut dan
evaluasi belum ada lanjut, tindak lanjut evaluasi
dan evaluasi belum 10
ada .

Data tidak Data Data ada, analisa 10


lengkap,analisa
Dilakukan, ,
dokumen lengkap,analisa
Dilakukan, lengkap dengan
Dilakukan, dokumen
rencana tidak
lengkap, tindakada
lanjut , sebagian ada
dokumen ,
lengkap, rencana tindak
lengkap, lanjut,
ada analisa,
tindak lanjut dan
analisa, rencana tindak rencana tindak
ada analisa, tindak lanjut dan
rencana tindak lanjut,
evaluasitindak
lanjut, sertalanjut lanjut, tindak
rencana tindaklanjut tindak
evaluasi sertadan
lanjut telah
publikasi
dan belum ada
evaluasi dan evaluasi
lanjut, tidak serta dipublikasikan
ada evaluasi
publikasi belum
tindak lanjut dan 10
ada
evaluasi

Dilakukan 1 kali Dilakukan 2 kali Dilakukan > 2 kali


setahun, dokumen setahun, ada setahun, ada notulen,
notulen, daftar hadir notulen, daftar daftar hadir, analisa,
lengkap, ada analisa, hadir, ada analisa, rencana tindak lanjut
rencana tindak lanjut rencana tindak (perbaikan/peningkata
(perbaikan/peningkata lanjut n mutu), tindak lanjut
10
n mutu),belum ada (perbaikan/peningk dan evaluasi
tindak lanjut dan atan mutu), tindak
evaluasi lanjut dan belum
dilakukan evaluasi
Kelengkapan data 50% Kelengkapan Lengkap pencatatan
data75% dan pelaporan, benar

10

9.81

Nilai data kumulatif Nilai data Nilai data kumulatif 10


SPA analisis
Ada <60 % data
dan , kumulatif
Ada SPA
analisis data>60 SPA analisis
Ada >60 %data
dan
kelengkapan
rencana tindak alatlanjut ,
% dan
SPA , rencana kelengkapan
lengkap denganalat
kesehatan
tindak <50
lanjut dan% kelengkapan
tindak lanjut, alat
tidak kesehatan
rencana > 50%
tindak lanjut,
berdasarkan data
evaluasi belum ada kesehatan
ada tindak lanjut%
<50 berdasarkan data
tindak lanjut dan
10
ASPAK yang sudah berdasarkan
dan evaluasi data ASPAK yang sudah
evaluasi
diupdate dan divalidasi ASPAK yang sudah diupdate dan divalidasi
Dinkes Kab/Kota diupdate dan Dinkes Kab/Kota
divalidasi Dinkes
Ada jadwal Kab/Kota
Ada jadwal Ada jadwal 10
pemeliharaan
Ada dan tidak Ada
jadwal kalibrasi pemeliharaan
jadwal dan pemeliharaan
Ada dan
jadwal kalibrasi 10
dilakukan
dan tidak
Ada pemeliharaan
jadwaldilakukan dilakukan
kalibrasi
Ada dan
jadwal dilakukan
dan jadwal
Ada dilakukan kalibrasi
kalibrasi
pemeliharaan pemeliharaan.dan
dilakukan
dan tidak pemeliharaan pemeliharaan.
Ada Ada
bukti pelaksanaan.
pemeliharaan dan
Tidak ada bukti
kalibrasiTidak
dilakukan pemeliharaan dilakukan ada bukti pelaksanaan.
dilakukan
pelaksanaan.
bukti pelaksanaan.
pemeliharaan. pemeliharaan. Ada
10
Tidak ada bukti bukti pelaksanaan.
pelaksanaan.

10

Data/laporan tidak Data/laporan Ada data/laporan


lengkap, belum di lengkap, ada keuangan, analisa
lakukan analisa, sebagian analisa, lengkap dengan
rencana tindak lanjut, belum ada rencana rencana tindak lanjut,
tindak lanjut dan tindak lanjut, tindak lanjut dan 10
evaluasi tindak lanjut dan evaluasi
evaluasi

Data dan laporan tidak Data/laporan Data /laporan ada, 10


lengkap, belum ada lengkap,analisa analisa lengkap dengan 10
analisa, rencana sebagian ada , rencana tindak lanjut,
tindak lanjut, tindak rencana tindak tindak lanjut dan
lanjut dan evaluasi lanjut, tindak lanjut evaluasi
Ada dokumen renbut, Adadan evaluasi
dokumenbelum Ada dokumen renbut, 10
ada
dengan hasil < 4 jenis renbut, dengan dengan hasil < 9 jenis
nakes dari 9 nakes hasil < 7 jenis nakes (termasuk
sesuai kebutuhan nakes (termasuk dokter, dokter gigi,
dokter, dokter gigi, bidan dan perawat)
bidan dan perawat) sesuai kebutuhan
dari 9 nakes sesuai
kebutuhan
Ada SK Penanggung Ada SK Ada SK Penanggung
Jawab dan uraian Penanggung Jawab Jawab dan uraian
tugas 50% karyawan dan uraian tugas tugas seluruh
75% karyawan karyawan
10

Data tidak lengkap, Data Data lengkap, analisa


tidak ada analisa , lengkap,analisa lengkap dengan
rencana tindak lanjut, sebagian ada , rencana tindak lanjut,
tindak lanjut dan rencana tindak tindak lanjut dan
evaluasi lanjut, tindak lanjut evaluasi
dan evaluasi belum 7
ada

9
in, reagen dan bahan habis pakai)
Ada SOP, tidak lengkap Ada SOP, lengkap Ada SOP, lengkap, ada
dokumentasi
pelaksanaan SOP.
Dokumen
pelaksanaan :
(perencanaan (RKO),
permintaan/
pengadaan(LPLPO/SP),
penerimaan( BAST),
penyimpanan(kartu
stok), distribusi(LPLPO
unit/SBBK), pencatatan
dan pelaporan( LPLPO,
Ketersediaan 40 item
obat dan 5 item vaksin,
laporan narkotika
psikotropika) dan
pelayanan farmasi
klinik (Pengkajian Dan
Pelayanan Resep
(skrining resep),
penyiapan obat,
penyerahan obat,
pemberian informasi
obat ( lembar
pemberian informasi
obat), konseling( form
konseling), evaluasi
penggunaan obat 10
(EPO)( POR dan
ketersediaan obat thd
fornas), Visite untuk
dalam gedung dan
Home Pharmacy Care
untuk luar gedung
(dokumen catatan
penggunaan obat
pasien/dokumen PTO)
pemantauan terapi
obat(PTO) ( dokumen
PTO)khusus untuk
Puskesmas rawat inap ,
pengelolan obat
emergensi (ada
emergency kit dan
buku monitoring obat
emergency)
obat ( lembar
pemberian informasi
obat), konseling( form
konseling), evaluasi
penggunaan obat 10
(EPO)( POR dan
ketersediaan obat thd
fornas), Visite untuk
dalam gedung dan
Home Pharmacy Care
untuk luar gedung
(dokumen catatan
penggunaan obat
pasien/dokumen PTO)
pemantauan terapi
obat(PTO) ( dokumen
PTO)khusus untuk
Puskesmas rawat inap ,
pengelolan obat
emergensi (ada
emergency kit dan
buku monitoring obat
emergency)

Ada sarana prasarana, Ada sarana Ada sarana prasarana,


tidak lengkap sesuai prasarana, lengkap lengkap sesuai
kebutuhan sesuai kebutuhan kebutuhan,
penggunaan sesuai
SOP (kondisi terawat,
bersih) 10
Data tidak lengkap, Data lengkap, Data ada, terarsip
tidak ada dokumen terarsip dengan dengan baik, analisa
hasil pelaksanaan, baik, tidak ada lengkap dengan
Monitoring evaluasi, analisa, tidak ada rencana tindak lanjut
tidak terarsip dengan tindak lanjut dan dan evaluasi
baik, rencana tindak evaluasi
lanjut dan evaluasi
belum ada

10

10
48.81
9.76
Lampiran 3
INSTRUMEN PENGHITUNGAN KINERJA UKM ESENSIAL PUSKESMAS ARJUNO

Target % Kinerja Puskesmas


Tahun Pencapaian
Pelayanan Kesehatan/ Program/Variabel/Sub Total Target % Cakupan Ketercapaian
No 2022 Satuan sasaran (dalam satuan Analisa Akar Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut
Variabel Program Sasaran Sasaran Riil Sub Variabel Variabel Program Target Tahun n
(dalam sasaran)
%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
2.1.UKM ESSENSIAL 84.18
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan 78.22
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)   100.00
1. Rumah Tangga yang dikaji 20% Rumah Tangga 9297 1859 2079 22.4 100.0 Tercapai

2. Institusi Pendidikan yang dikaji 50% Institusi 45 23 29 64.4 100.0 Tercapai


Pendidikan

3. Pondok Pesantren (Ponpes) yang dikaji 70% Ponpes 2 1 2 100.0 100.0 Tercapai

2.1.1.2.Tatanan Sehat 49.13


1. Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 63% Rumah Tangga 1859 1171 555 29.9 47.4 Belum Tercapai Indikator tentang jamban sehat dan tidak merokok masih Edukasi kepada sasaran potensial lainnya
10 indikator PHBS menjadi indikator yang nilainya rendah (komunitas bapak-bapak), membuat konten
video edukasi

2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7- 73% Institusi 23 17 28 121.7 100.0 Tercapai


8 indikator PHBS (klasifikasi IV) Pendidikan

3. Pondok Pesantren yang memenuhi 16- 45% Ponpes 1 0 0 0.0 0.0 Belum Tercapai indikator tentang protokol kesehatan kurang disiplin kembali menghimbau kepada pengasuh ponpes
18 indikator PHBS Pondok Pesantren dilaksanakan untuk tetap disiplin menerapkan protokol
kesehatan
(Klasifikasi IV)

2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan  79.63


1. Kegiatan intervensi pada Kelompok 100% Posyandu 136 136 187 137.5 100.0 Tercapai
Rumah Tangga

2. Kegiatan intervensi pada Institusi 100% Institusi 90 90 35 38.9 38.9 Tidak tercapai Belum dilakukan pencatatan terhadap intervensi yang Melakukan pencatatan pada setiap bentuk
Pendidikan Pendidikan dilakukan secara daring intervensi baik online maupun offline

3. Kegiatan intervensi pada Pondok 100% Ponpes 4 4 4 100.0 100.0 Tercapai


Pesantren

2.1.1.4.Pengembangan UKBM 98.70


1. Posyandu Balita PURI (Purnama 76% Posyandu 34 26 34 100.0 100.0 Tercapai
Mandiri)
2. Poskesdes/ Poskeskel Aktif 77% Ponkesdes/ 4 3 3 75.0 97.4 Tercapai
Poskeskel
2.1.1.5 Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif  41.84
1. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 98% Desa/kel 4 4 1 25.0 25.5 Melakukan pembinaan dan koordinasi
Belum Tercapai
Struktur organisasibelum berjalan optimal dengan lintas sektor
2. Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI 18% Desa/kel 4 1 0 0.0 0.0 Melakukan monitoring dan evaluasi hasil
(Purnama Mandiri ) Belum Tercapai pembinaan serta penstrataan ulang
Masih dalam klasifikasi aktif madya pada tahun mendatang
3. Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif 100% Desa/kel 4 4 4 100.0 100.0 Tercapai

2.1.1.6 Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat 100.00


1. Promosi kesehatan untuk program 100% Puskesmas & 24 24 75 312.5 100.0 Tercapai
prioritas di dalam gedung Puskesmas Jaringannya
dan jaringannya (sasaran masyarakat)

2 Pengukuran dan Pembinaan Tingkat 100% Jenis UKBM 7 7 7 100.0 100.0 Tercapai
Perkembangan UKBM

2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 86.87


2.1.2.1.Penyehatan Air 92.84
1. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana 45% SAB 118 53 118 100.0 100.0
Air Bersih (SAB) / Sarana Air Minum
(SAM)
Tercapai
2. Sarana Air Bersih (SAB)/Sarana Air 89% SAB 118 105 118 100.0 100.0
Minum (SAM) yang memenuhi syarat
kesehatan
Tercapai
3. Sarana Air Bersih (SAB)/Sarana Air 68% SAB 118 80 63 53.4 78.5
Minum (SAM) yang diperiksa kualitas
airnya
Tidak tercapai 1. Reagen habis Pengajuan reagen

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman 100.00

1. Pembinaan Tempat Pengelolaan 67% TPM 71 48 55 77.5 100.0


Makanan (TPM)
Tercapai
2. TPM yang memenuhi syarat kesehatan 50% TPM 55 28 55 100.0 100.0
Tercapai

2.1.2.3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU ) 100.00


1. Pembinaan sarana TTU Prioritas 88% TTU 31 27 28 90.3 100.0
Tercapai
2. TTU Prioritas yang memenuhi syarat 45% TTU 28 13 28 100.0 100.0
kesehatan 1. Membagi petugas untuk berada di
Tercapai
pelayanan dalam gedung (klinik
1. Petugas tidak berada di ruang klinik sanitasi sanitasi), 2. Ijin ke poli apabila sedang
2.1.2.4. Yankesling (Klinik Sanitasi) 74.83 (pelayanan luar gedung), 2. Petugas poli lupa pelayanan luar gedung dan
1. Konseling Sanitasi 10% orang 3360 336 251 7.5 74.7 merujuk
Tidak tercapai 1. PasienPBL
tidak berkenan untuk dikunjungi, 2. mengingatkan poli agar kunjungan
Petugas menjadwalkan merujuk PBL
2. Inspeksi Sanitasi PBL 20% orang 251 50 25 10.0 49.8 Tidak tercapai Petugas kurang dalam kunjungan rumah PBL rumah PBL
3. Intervensi terhadap pasien PBL yang di 40% orang 25 10 25 100.0 100.0
IS
Tercapai
2.1.2.5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat 66.67
1. Kepala Keluarga (KK) yang Akses 93% KK 10329 9606 10329 100.0 100.0 Tercapai
terhadap jamban sehat

2. Desa/kelurahan yang Stop Buang Air 82% Desa/kel 4 3 4 100.0 100.0


Besar Sembarangan (SBS)
Tercapai
3. Desa/ Kelurahan ber STBM 5 Pilar 10% Desa/kel 4 0 0 0.0 0.0 1. Belum ada desa/kelurahan berSTBM 5 Pilar
Tidak tercapai dikarenakan ada 1 Pilar yang belum terpenuhi 1. Pendataan ulang di tahun 2023

2.1.3. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 78.27
2.1.3.1.Kesehatan Ibu 75.10
1. Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) 100% ibu hamil 539 539 463 85.9 85.9 Perbedaan antara alamat KT dan domisili, Belum Breakdown sasaran per wilayah dan
semua laporan dr fasyankes swasta tercatat dan perbulan, Perbaikan pencatatan dan
terlaporakn, Laporan dari fasyankes belum tertib pelaporan, masukan pada Dinkes untuk
pencatatan dan pelaporannya, Data dari kader penertiban laporan dari swasta, Perbaikan
belum optimal pendataan dari kader, validasi data
penduduk

2. Pelayanan Persalinan oleh tenaga 100% orang 498 498 395 79.3 79.3 Perbedaan antara alamat KT dan domisili, Belum Breakdown sasaran per wilayah dan
kesehatan di fasilitas kesehatan (Pf) - semua laporan dr fasyankes swasta tercatat dan perbulan, Perbaikan pencatatan dan
SPM terlaporakn, Laporan dari fasyankes belum tertib pelaporan, masukan pada Dinkes untuk
pencatatan dan pelaporannya, Data dari kader penertiban laporan dari swasta, Perbaikan
belum optimal, pendataan dari kader, membentuk grub
ketua kader dalam rangka optimalisasi
pendataan di wilayah, validasi data
pendudul

3 Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan 92% orang 498 458 350 70.3 76.4 Perbedaan antara alamat KT dan domisili, Belum Breakdown sasaran per wilayah dan
(KF) semua laporan dr fasyankes swasta tercatat dan perbulan, Perbaikan pencatatan dan
terlaporakn, Laporan dari fasyankes belum tertib pelaporan, masukan pada Dinkes untuk
pencatatan dan pelaporannya, Data dari kader penertiban laporan dari swasta, Perbaikan
belum optimal pendataan dari kader, membentuk grub
ketua kader dalam rangka optimalisasi
pendataan di wilayah, validasi data
pendudul

4 Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 80% orang 108 86 74 68.5 85.6 Perbedaan antara alamat KT dan domisili, Belum Breakdown sasaran per wilayah dan
semua laporan dr fasyankes swasta tercatat dan perbulan, Perbaikan pencatatan dan
terlaporakn, Laporan dari fasyankes belum tertib pelaporan, masukan pada Dinkes untuk
pencatatan dan pelaporannya, Data dari kader penertiban laporan dari swasta, Perbaikan
belum optimal pendataan dari kader, membentuk grub
ketua kader dalam rangka optimalisasi
pendataan di wilayah, validasi data
pendudul

5 Ibu hamil yang diperiksa HIV 95% ibu hamil 539 512 247 45.8 48.2 belum semua terpantau Pemantauan melalui kohort data bumil yang
belum periksa, kemudian dilakukan
kunjungan oleh kader atau biwil utk periksa
di puskesmas

2.1.3.2. Kesehatan Bayi 85.45


1. Pelayanan Kesehatan Neonatus 100% bayi 465 465 396 85.2 85.2 Perbedaan antara alamat KT dan domisili, Belum Breakdown sasaran per wilayah dan
pertama (KN1) semua laporan dr fasyankes swasta tercatat dan perbulan, Perbaikan pencatatan dan
terlaporakn, Laporan dari fasyankes belum tertib pelaporan, masukan pada Dinkes untuk
pencatatan dan pelaporannya, Data dari kader penertiban laporan dari swasta, Perbaikan
belum optimal pendataan dari kader, membentuk grub
ketua kader dalam rangka optimalisasi
pendataan di wilayah, validasi data
penduduk
2. Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 100% bayi 465 465 400 86.0 86.0 Perbedaan antara alamat KT dan domisili, Belum Breakdown sasaran per wilayah dan
hari (KN lengkap) -SPM semua laporan dr fasyankes swasta tercatat dan perbulan, Perbaikan pencatatan dan
terlaporakn, Laporan dari fasyankes belum tertib pelaporan, masukan pada Dinkes untuk
pencatatan dan pelaporannya, Data dari kader penertiban laporan dari swasta, Perbaikan
belum optimal pendataan dari kader, membentuk grub
ketua kader dalam rangka optimalisasi
pendataan di wilayah

3. Penanganan komplikasi neonatus 80% bayi 71 57 64 90.1 100.0

4. Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 92% bayi 511 470 332 65.0 70.6 komponen paripurna meliputi banyak hal koordinasi linprog
bulan

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 70.48


1 Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 100% balita 2405 2405 1360 56.5 56.5
bulan)

2 Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah 84% anak 471 396 334 70.9 84.4
(60 - 72 bulan)

2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 92.93


1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang 100% sekolah 21 21 17 81.0 81.0
melaksanakan pemeriksaan penjaringan
kesehatan sekolah kurang kooperatif saat skrining skrining dilakukan secara offline pada
tidak tercapai dilakukan secara online tahun 2023
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB 100% sekolah 13 13 13 100.0 100.0
yang melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan

tercapai
3. Sekolah setingkat 100% sekolah 11 11 10 90.9 90.9
SMA/MA/SMK/SMALB yang
melaksanakan pemeriksaan penjaringan
kesehatan sekolah kurang kooperatif saat skrining skrining dilakukan secara offline pada
tidak tercapai dilakukan secara online tahun 2023
4. Pelayanan Kesehatan pada Usia 100% orang 10164 10164 10245 100.8 100.0
Pendidikan Dasar kelas 1 sampai
dengan kelas 9 dan diluar satuan
pendidikan dasar
tercapai
5. Pelayanan kesehatan remaja 100% orang terdapat 1 SMA yang belum di skrining dan dan mengaktifkan pelayanan posyandu
4548 4548 4219 92.8 92.8
tidak tercapai posyandu remaja belum aktif remaja

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 67.40


1. KB aktif (Contraceptive Prevalence 70% orang 6158 4311 4480 72.8 100.0 kurangnya penjaringan peserta KB terdapat menjaring laporan dari faskes dan posyandu
Rate/ CPR) tidak tercapai posyandu dan faskes membuat form laporan

2. Peserta KB baru 10% orang 6158 616 137 2.2 22.2 kurangnya penjaringan peserta KB baru terdapat menjaring laporan dari faskes membuat
tidak tercapai
Klinik, BPM dan RS form laporan
3. Akseptor KB Drop Out < 10 % orang 6158 616 14 100.0 100.0 tercapai
4. Peserta KB mengalami komplikasi < 3 ,5 % orang 4480 157 8 100.0 100.0
tercapai

5 PUS dengan 4 T ber KB 20% orang 6158 1232 1064 17.3 86.4 kurangnya penjaringan peserta KB terdapat menjaring laporan dari faskes dan posyandu
tdak tercapai posyandu dan faskes membuat form laporan

6 KB pasca persalinan 60% orang 489 293 53 10.8 18.1 kurangnya sosialisasi tentang KB pasca salin Sosialisasi KB PAsca salin di Kelas ibu dan
tidak tercapai Posyandu, [ertemuan kader berkala

7 CPW dilayanan kespro catin 62% orang 347 215 97 28.0 45.1 kurangnya sosialisasi pada catin dan kurangnya Sosialisasi kespro dan posyandu, pertemuan
tidak tercapai kerjasama dengan lintas sektor dan listas program kader berkala
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 87.68
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 83.85
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi 88% balita 2147 1889 1367 63.7 72.4 Tidak tercapai Metode : Pendataan data balita baru belum *Pendataan balita per RW, perbaikan
pada balita (6-59 bulan ) maksimal, target sasaran lebih tinggi dibandingkan pencatatan dan pelaporan ditingkatkan
dengan jumlah balita riil *Informasi bulan Vit A digencarkan setiap
Manusia : Ibu balita kurang informasi tentang bulan Februari dan Agustus
distribusi kapsul Vitamin A *Kerjasama dengan klinik untuk pemberian
Dana : Dana untuk media informasi gencar bulan Kapsul Vit A dan memberikan datanya
vitamin A belum maksimal *Penyebaran media edukasi tentang
Lingkungan : Banyaknya klinik swasta, BPS yang pentingnya konsumsi Vit A digencarkan,
datanya belum masuk ke Puskesmas yaitu melewati medsos atau WAG Linsek
Sarana : Media KIE tentang pentingnya Vit A kurang

2 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 82% bumil 539 442 350 64.9 79.2 Tidak tercapai Metode : Pendataan dan pemantauan konsumsi TTD Pendataan ibu hamil per RW, perbaikan
pada Bumil kurang maksimal pencatatan dan pelaporan ditingkatkan
Manusia : Belum semua ibu hamil mengetahui (kader, linsek, dan jejaring)
pentingnya konsumsi TTD secara rutin selama
kehamilan. Adanya keluhan mual selama konsumsi
TTD.
Dana : Pengadaan kartu pantau konsumsi TTD
selama kehamilan tidak ada
Lingkungan : Ibu hamil yg periksa ke RS swasta,
BPS dan klinik atau RB BKIA belum semuanya
tercatat di Puskesmas. Mobilitas warga dan akses
faskes yg banyak menyebabkan pendataan kurang
maksimal
Sarana : belum tersedia TTD di masing masing
Posyandu, semua terpusat di Puskesmas.

3 Pemberian Tablet Tambah Darah pada 54% orang 4959 2678 4959 100.0 100.0 Tercapai Metode : Distribusi dilakukan per 3 bulan sekali ke *Memastikan TTD diminum oleh Rematri,
Remaja Putri (Namun belum sekolah yaitu dengan minum bersama disekolah
maksimal dalam Manusia : Guru UKS lupa untuk distribusi kepada *Pemantauan Konsumsi TTD rutin bulanan
pemantauan rematri, shgga terjadi penumpukan TTD. Ortu siswa *Edukasi pentingnya TTD untuk mencegah
konsumsi TTD menolak jika anaknya konsumsi TTD, karena anemia dan penurunan angka kejadian
secara rutin oleh dianggap tidak ada keluhan stunting
Rematri) Dana : Tes Hb untuk mengetahui sebelum dan *Kegiatan AKZI Bergizi dilakukan di semua
sesudah konsumsi TTD tidak ada sekolah SMP dan SMA
Lingkungan : Jadwal sekolah yang padat, sulit *Pelaksanaan pemeriksaan Hb pada
meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan Aksi Rematri di (sekolah)
Bergizi
Sarana : Pemantauan berjenjang dari sekolah masih
minim (kartu pantau)

2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 100.00


1. Pemberian makanan tambahan bagi 85% Balita 75 64 75 100.0 100.0
balita gizi kurang Tercapai

2 Pemberian makanan tambahan pada 82% Ibu Hamil 37 30.34 37 100.0 100.0
ibu hamil Kurang Energi Kronik Tercapai
(KEK )
3 Balita gizi buruk mendapat perawatan 86% Balita 0 0 0 100.0 100.0
sesuai standar tatalaksana gizi buruk Tercapai

4 Pemberian Proses Asuhan Gizi di 12 Balita 12 12 12 100.0 100.0


Puskesmas (sesuai buku pedoman dokumen (Dokumen)
asuhan gizi tahun 2018 warna kuning ) ( 100 Tercapai
%)

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 79.20


1. Balita yang di timbang berat badanya 75% balita 2405 1804 1290 53.6 71.5 Tidak Tercapai Metode : Pendataan dan Pokbang dimasing masing *Pemanfaatan dasabalita lebih ditekankan
( D/S) RW belum maksimal. Sasaran Target dibandingkan setiap bulan dari masing masing kader
dengan jumah balita riil selisihnya berbeda jauh Posyandu
Manusia : Ibu balita pasif untuk mengetahui *Peran Linsek ditingkatkan agar aktif untuk
tumbang anaknya. Peran linsek dalam menggerakkan warganya untuk melakukan
menggerakkan warganya aktif datang ke Posyandu pemanatauan tumbang terhadap balitanya
masih kurang *Validasi alat terus dilakukan secara rutin,
Dana : dana untuk PMT yang menarik di Posyandu dan pengoperasian alat antropometri sesuai
masih kurang (tinggi protein) SOP
Lingkungan : Mobilitas dan ortu yang bekerja, *Kegiatan Pokbang dimasing masing RW
tertutupnya akses dengan lingkungan sekitar terus ditingkatkan
membuat kader kesulitan dalam Pokbang
Sarana : Alat antropometri sudah ada, namun
kurang terstandar

2. Balita ditimbang yang naik berat 84% balita 1205 1012 616 51.1 60.9 Tidak Tercapai Metode : Penentuan balita naik sesuai KBM *Penyuluhan, KIE PMBA ditingkatkan
badannya (N/D) Manusia : pengetahuan ibu ttg PMBA kurang. langsung ke sasaran balita yang mempunyai
Kejadian infeksi yang berulang dianggap biasa oleh masalah gizi kurang
ibu balita. *Validasi alat timbang BB dilakukan secara
Dana : dana alokasi untuk pemberian PMT rutin
pemulihan sangat minim. terutama untuk balita Gizi *koordinasi dengan linsek dan CSR untuk
kurang anggaran pemberian PMT Pemulihan
Lingkungan : banyaknya iklan jajajan kurang sehat digencarkan
sangat gencar
Sarana : validasi alat ukur BB dan penggantian
baterai kurang terkontrol

3 Balita stunting ( pendek dan sangat 18.40% Balita 1290 237 151 11.7 63.6 Tercapai Metode : skreening balita stunted oleh dokter *Skreening semua balita stunted oleh
pendek ) (tetap dilakukan puskesmas belum maksimal Dokter dan Nakes Puskesmas Arjuno
pemantauan secara Manusia : cara ukur kader masih kurang tepat. *Tatalaksana Balita stunted dan rujukan ke
rutin agar tidak Pengetahuan Ibu balita ttg PMBA masih kurang jenjang RS (jika tidak ada perbaikan fisik
terjadi balita stunted (konsumsi makanan tinggi protein hewani untuk dan klinis)
baru) balitanya) *Penyuluhan, KIE PMBA pada Ibu hamil,
Dana : dana untuk pemberian PMT P sebagai ibu nifas, dan ibu bayi
tatalaksana balita pendek minim *Kerjasama dengan kader TPK Kelurahan
Lingkungan : lingkungan pola hidup bersih dan untuk pendampingan tatalaksana Balita
sehat masih kurang stunted
Sarana : Akses untuk periksa datang ke Puskesmas
jauh terutama wilayah penanggungan. Media KIE
tentang stunting jga masih minim

4 Bayi usia 6 (enam) bulan mendapat ASI 45% Bayi 511 230 280 54.8 100.0 Tercapai *Pendataan, pencatatan, dan pemantauan
Eksklusif ibu bayi
*KIE pentingnya ASI eksklusif

5 Bayi yang baru lahir mendapat IMD 62% Bayi 511 317 336 65.8 100.0
(Inisiasi Menyusu Dini)
Tercapai

2.1.5 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 89.85


2.1.5.1. Diare 84.65
1. Pelayanan Diare Balita 100% Balita 399 399 154 38.6 38.6 Belum Tercapai Penemuan angka kesakitan diare balita masih Menjaring dan meningkatkan temuan
kurang, terkendala oleh tidak adanya DIARE, Koordinasi dengan lintas
laporan/data balita diare dari faskes setempat program jejaring agar dapat
memberikan laporan kasus diare setiap
bulannya, Koordinasi lintas program
2. Proporsi penggunaan oralit pada balita 100% Balita Tercapai (petugas yang berkunjung ke posyandu)
154 154 154 100.0 100.0 untuk mendata temuan kasus Diare,
Menggiatkan kader untuk melaporkan
3. Proporsi penggunaan Zinc 100% Balita 154 154 154 100.0 100.0 Tercapai temuan DIARE di posyandu/kunjungan
rumah, Menggiatkan MTBS/MTBM
4. Pelaksanaan kegiatan Layanan 100% orang 154 154 154 100.0 100.0 Tercapai
Rehidrasi Oral Aktif (LROA)

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 100.00


1 Penemuan penderita Pneumonia balita 65% Balita 111 72 77 69.4 100.0
tercapai

2.1.5.3.Kusta 100.00
1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta lebih dari orang 1 1 2 200.0 100.0
baru 80%

2. RFT penderita Kusta lebih dari orang 1 1 2 200.0 100.0


90%

3 Proporsi tenaga kesehatan Kusta lebih dari orang 40 38 40 100.0 100.0


tersosialisasi 95%

4. Kader Posyandu yang telah mendapat lebih dari orang 340 323 340 100.0 100.0
sosialisasi kusta 95%

5. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta 100% SD/MI 21 21 21 100.0 100.0

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru 100.00


1. Kasus TBC yang ditemukan dan diobati >81% orang 36 29 40 111.1 100.0

Tercapai
2. Persentase Pelayanan orang terduga 100% orang 614 614 680 110.7 100.0
TBC mendapatkan pelayanan TBC
sesuai standar (Standar Pelayanan
Minimal ke 11)
Tercapai
3. Angka Keberhasilan pengobatan kasus >90% orang 18 16 18 100.0 100.0
TBC
(Success Rate/SR)
Tercapai

2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 100.00


1. Sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang 100% sekolah 24 24 24 100.0 100.0
sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS

Tercapai
2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV 100% orang 797 797 797 100.0 100.0
mendapatkan pemeriksaan HIV
(Standar Pelayanan Minimal ke 12)

Tercapai

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD) 97.36


1. Angka Bebas Jentik (ABJ) ≥95% rumah 2188 2079 1914 87.5 92.1 belum tercapai mausia: kurangnya kesadaran masyarakat akan sosialisasi tentang pentinya kesehatan
pentingnya kebersihan lingkungan, kurangnya lingkungan dan bahanyanya penyakit
sosialisasi petugas , kegiatan 1 rumah 1 DBD di masyarkat ( posyandu ) dan
jumantik belum berjalan, Lingkungan terdapat pertemuan kader pada kegiatan
lingkungan yang padat penduduk dan Refresing kader Jumantik, sosialisasi
lingkungan yang aga kumuh , kerjasama litas tentang DBD pada pertemuan Guru UKS,
sektor / RS tentang pelaporan DBD masih meningkatkan kerjasama dengna
Kurang jejaring dalam pelaporan penyakit DBD

2. Penderita DBD ditangani 100% orang 18 18 18 100.0 100.0


sudah tercapai
3. PE kasus DBD 100% orang 18 18 18 100.0 100.0 sudah tercapai

2.1.5.7. Malaria 0.00


1. Penderita Malaria yang dilakukan 100% orang 0 0 0 0.0 0.0 belum ada kausu penemuan penderita malaria masih kurang, sosialisasi tentang malaria pada
pemeriksaan SD malaria ditemukan sosialisasi ke masyarakat tentang malaria masih masyarakat di kegiatan Posyandu , kelas
kurang, kurangnya kerjasama dengan Jejaring ibu hamil dan pertemuan kader ,
tentang penemuan penyakit Malaria meningkatkan kerjasama dengan
Jejaring untuk melaporkan penemuan
Kasus malaria di RS

2. Penderita positif Malaria yang diobati 100% orang 0 0 0 0.0 0.0


sesuai pengobatan standar

3. Penderita positif Malaria yang di follow 100% orang 0 0 0 0.0 0.0


up

2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 0.00


1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100% orang 0 0 0 0.0 0.0 belum ditemukan penemuan penderita rabies masih kurang, sosialisasi tentang Rabies pada
kasus Rabies sosialisasi ke masyarakat tentang Rabies masih masyarakat di Posyandu dan pada
kurang, dan kota Malang termasuk Kota yang pertemuan kader
bebas rabies

2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR 100% orang 0 0 0 0.0 0.0


yang berindikasi

2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi 74.45


1 IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 94% orang 511 480 334 65.4 69.5
Mobilitas masyarakat cukup tinggi (KTP tidak sesuai
domisiliI shg sulit didata, sweeping imunisasi belum meningkatkan sweeping setiap 3 bulan
berjalan maksimal sekali
2 UCI desa 100% orang 4 4 1 25.0 25.0
Mobilitas masyarakat cukup tinggi (KTP tidak sesuai
domisiliI shg sulit didata, sweeping imunisasi belum meningkatkan sweeping setiap 3 bulan
berjalan maksimal sekali
3 Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 86% orang 537 462 325 60.5 70.4
24 bulan) Pentabio Mobilitas masyarakat cukup tinggi (KTP tidak sesuai
domisiliI shg sulit didata, sweeping imunisasi belum meningkatkan sweeping setiap 3 bulan
berjalan maksimal sekali
4 Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 86% orang 537 462 322 60.0 69.7
24 bulan) MR Mobilitas masyarakat cukup tinggi (KTP tidak sesuai
domisiliI shg sulit didata, sweeping imunisasi belum meningkatkan sweeping setiap 3 bulan
berjalan maksimal sekali
5 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 95% orang 821 780 711 86.6 91.2 Koordinasi ulang dengan pihak sekolah
Kesadaran ortu ttg pentingnya imunisasi BIAS untuk memberikan informasi kepada ortu
masih kurang siswa
Koordinasi ulang dengan pihak sekolah
6 Imunisasi Campak pada anak kelas 1 95% orang 821 779.95 711 86.6 91.2 Kesadaran ortu ttg pentingnya imunisasi BIAS untuk memberikan informasi kepada ortu
SD
masih kurang siswa
7 Imunisasi Td pada anak SD kelas 2 dan 95% orang 1696 1611.2 1509 89.0 93.7 Koordinasi ulang dengan pihak sekolah
5 Kesadaran ortu ttg pentingnya imunisasi BIAS untuk memberikan informasi kepada ortu
masih kurang siswa
8 Imunisasi TT 5 pada WUS (15-49 th) 85% orang 10393 8834 759 7.3 8.6 Melakukan skrining TT WUS pada siswa SMA
Skrining TT WUS belum berjalan optimal saat penjarkes
9 Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 95% orang 539 512 380 70.5 74.2
Koordindinasi dengan program KIA dalam
Penemuan bumil baru belum maksimal upaya peningkatan peemuan bumil baru
10 Pemantauan suhu, VVM, serta Alarm 100% 300 300 300 100.0 100.0
Dingin pada lemari es penyimpan
vaksin

11 Ketersediaan buku catatan stok vaksin 100% 12 12 12 100.0 100.0


sesuai dengan jumlah vaksin program
imunisasi serta pelarutnya

12 Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non 90% laporan 12 11 12 100.0 100.0
serius

2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology) 100.00 Indikator PKP : Man: kurang optimal komunikasi risiko yang Edukasi tentang PD3I, Covid 19 dan
TERCAPAI dilakukan nakes. Kurang optimal pengelolaan faktor penyakit
Penemuan potensial wabah
pasif suspek yang
PD3I lainCovid
dan serta19
1 Laporan STP yang tepat waktu >80% laporan 12 10 11 91.7 100.0 Masalah : kurang Dana: tidak ada dana untuk pelatihan/ peningkatan
risiko, masyarakat dengan komorbid tidak rutin pentingnya vaksinasi
optimal PE PD3I, kapasitas kader serta kegiatan PE. Tidak ada
Covid 19 dan berobat. Kurang
dukungan optimal nakes dan
dalam memeberikan
2 Kelengkapan laporan STP > 90% laporan 12 11 12 100.0 100.0 Metode: PElogistik untuk isolasi
dan penguatan karantina.
vaksinasi memerlukan Refreshing Kader Kesehatan terintegrasi
penyakit potensial informasi pentingnya patuh prokes, imunisasi dan
waktu yang lama dan peran linpro linsek. Keharusan Pertemuan Kader Berkala
wabah lain serta deteksi dini.
karantina dan isolasi menimbulkan kekhawatiran
3 Laporan C1 tepat waktu >80% laporan 12 10 12 100.0 100.0 penguatan vaksinasi Lingkungan: Penurunan capaian vaksinasi dan Pemantauan kasus penyakit potensial
yang besar pada masyarakat karena tidak bisa
penolakan vaksinasi pada beberapa lingkungan. wabah
4 Kelengkapan laporan C1 > 90% laporan bekerja/sekolah.
Sarana: belum tersediapenduduk
sample carrier standard Penyelidikan epidemiologi
12 11 12 100.0 100.0 Peningkatan mobilitas otomatis
untuk sample PD3I.
meningkatkan resikoSample harus
pesebaran dikirim menular.
penyakit ke BBLK
5 Laporan W2 (mingguan) yang tepat >80% laporan 52 42 51 98.1 100.0 Surabaya melaluikhawatir
Dinkes Kota Karantina dan Isolasi
Keluarga pasien dijauhi masyarakat.
waktu Kurang pengetahuan masyarakat, banyak beredar
6 Kelengkapan laporan W2 (mingguan) > 90% laporan 52 47 52 100.0 100.0 hoax, masyarakat belum bisa memilih sumber Penguatan Vaksinasi
informasi yang baik. PD3I sudah jarang ada dan jika
ada (suspek MR) sering kali dengan gejala ringan
7 Grafik Trend Mingguan Penyakit 100% laporan 52 52 52 100.0 100.0 dan bisa sembuh sendiri.
Pengusulan sarana dan prasarana kegiatan
Potensial Wabah
8 Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB 100% desa/kelurahan 0 0 0 Pengusulan peningkatan kapasitas nakes
ditanggulangi dalam waktu kurang dari pada kemampuan komunikasi risiko
24 (dua puluh empat) jam
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 52.16
1 Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas 70% sekolah 44 31 7 15.9 22.7 Masih ada staf sekolah yang merokok Melakukan edukasi bahaya merokok dan
atau Puskesmas melaksanakan KTR skrining UBM di sekolah bersama
promkes
2 Persentase merokok penduduk usia 10- <8, 9% orang 5022 452 403 8.0 89.2 Lingkungan keluarga ada orangtua yg merokok, Melakukan edukasi bahaya merokok dan
18 tahun pergaulan dengan teman yg merokok, skrining UBM di sekolah bersama
kurangnya pemahaman tentang bahaya promkes
merokok

3 FKTP yang menyelenggarakan layanan ≥ 40% orang 17 7 1 5.9 14.7 FKTP yang menyelenggarakan layanan Upaya Mengusulkan ke Dinkes untuk melatih
Upaya Berhenti Berhenti merokok wilayah Arjuno masih Klinik/RS Swasta wilayah kerja
Puskesmas Arjuno Puskesmas Arjuno dilatih untuk
pelayanan UBM

4 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100% orang 24832 24832 19191 77.3 77.3 Masyarakat tidak merasa butuh karena Kerjasama lintas program untuk
tidak sakit. Pengetahuan masyarakat skrining faktor resiko PTM {Lansia,
untuk skrining kesehatan kurang, Kurang UKK, Promkes, PIS-PK, Perkesmas
optimal pencatatan hasil pengukuran PTM Matra, Kesling, Gizi, Indera, Jiwa,
pada unit layanan dalam gedung UKS, TB), Koordinasi dengan unit
layanan dalam gedung (KIA-KB,
5 Deteksi Dini Faktor Risiko PTM usia ≥ 80% orang 29371 23497 19696 67.1 83.8 Masyarakat tidak merasa butuh karena Gigi, RPU)dengan
kerjasama untuk PPmelakukan
UKS untuk
15 tahun tidak sakit. Pengetahuan masyarakat skrining dan
melakukan pencatatan
skrining di SMA, di masing-
melakukan
masing per
untuk skrining kesehatan kurang, Kurang skrining poliRT pada usia 15 tahun ke
optimal pencatatan hasil pengukuran PTM atas
pada unit layanan dalam gedung
6 Deteksi dini kanker payudara dan 40% orang 5595 2238 565 10.1 25.2
kanker serviks pada perempuan usia
30-50 tahun atau perempuan yang
memiliki riwayat seksual aktif sosialisasi deteksi dini kenker leher rahim di
kurangnya sosialisasi pentingnya deteksi dini kanker leher posyandu, pemeriksaan IVA dan sadanis di
tidak tercapai rahim sadanis kelurahan wilja puskesmas
Total Nilai Kinerja UKM esensial (I- V) 84.18

Interpretasi nilai rata2 kinerja program UKM esensial:


1. Baik bila nilai rata-rata > 91%
2. Cukup bila nilai rata-rata 81 - 90 %
3. Rendah bila nilai rata-rata < 80%
Kolo
m ke Keterangan:
2 Upaya Pelayanan Kesehatan: UKM esensial, UKM pengembangan, UKP (Upaya Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas )
Program : bagian Upaya Pelayanan Kesehatan, misalnya UKM esensial terdiri dari 5 Program ( Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA-KB dll)
Variabel : bagian dari Program , contoh variabel Promosi Kesehatan adalah tatanan sehat, intervensi/penyuluhan, pengembangan UKBM dll

Subvariabel: bagian dari variabel, contoh: subvariabel Tatanan sehat adalah rumah tangga sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS, Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS dst

3 Target tahun 2021 ( dalam %) atau tahun berjalan


4 Satuan sasaran: satuan kegiatan program, misal orang, balita, rumah tangga dll
5 Total Sasaran: sasaran target keseluruhan ( 100%), jumlah populasi/area di wilayah kerja
6 Target Sasaran = kolom 3 ( Target tahun 2021) dikali kolom 5 (total sasaran), jml sasaran/area yg akan diberi pelayanan oleh Puskesmas
7 Pencapaian: hasil masing kegiatan Puskesmas (dalam satuan sasaran )
8 % cakupan riil= kolom 7 ( pencapaian) dibagi kolom 5 ( total sasaran) dikali 100%; cakupan sesungguhnya dari tiap program, dibandingkan dengan total sasaran.
9-11 % Kinerja Puskesmas= pencapaian kinerja Puskesmas dibandingkan Target Sasaran, penilaian ketercapaian target sasaran
9 % Kinerja Sub Variabel/Variabel/Program Puskesmas= Pencapaian ( kolom 7) dibagi Target sasaran ( kolom 6) dikali 100%
10 % kinerja variabel Puskesmas= penjumlahan % kinerja subvariabel ( kolom 9) dibagi sejumlah subvariabel
Catatan: Bagi program yang tidak mempunyai subvariabel, maka bisa langsung mengisi % kinerja variabel dan % kinerja rata- rata program
11 % kinerja rata2 program= penjumlahan % kinerja variabel ( kolom 10) dibagi sejumlah variabel
12 Ketercapaian target tahun 2021 : membandingkan % target tahun 2021 ( kolom 3) dengan % capaian riil ( kolom 8)
13 Analisa Akar Penyebab Masalah: akar masalah terkecil penyebab ketidak tercapaian target
14 Rencana Tindak lanjut: berhubungan dengan analisa akar penyebab masalah
Lampiran 4
Instrumen Penghitungan Kinerja UKM Pengembangan Puskesmas

Pencapaian
% Kinerja Puskesmas
Pelayanan Kesehatan/ Target Tahun 2022 Total Target (dalam %Cakupan Ketercapaian
No Satuan sasaran Analisa Akar Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut
Program/Variabel/Sub Variabel Program (dalam %) Sasaran Sasaran satuan Riil Target Tahun n
sasaran) Sub
Variabel Program
Variabel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
2.2. UKM PENGEMBANGAN 87.1

2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas) 71.5


1 Keluarga binaan yang mendapatkan 60% Keluarga 1736 1042 475 27.4 - 45.6
asuhan keperawatan

2 Keluarga yang dibina dan telah 40% keluarga 1736 694 396 22.8 - 57.0
Mandiri/ memenuhi kebutuhan
kesehatan

3 Kelompok binaan yang 50% kelompok 40 20 20 50.0 - 100.0


mendapatkan asuhan keperawatan

4 Desa/kelurahan binaan yang 30% Desa/kelurahan 4 1 1 25.0 - 83.3


mendapatkan asuhan keperawatan

2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa 95.0


1 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan 100% Orang 58 58 58 100.0 - 100.0
Gangguan Jiwa. (ODGJ) Berat. dari Target SPM

2 Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi 4% orang 2999 120 108 3.6 - 90.0
dari estimasi

3 Pelayanan Kesehatan Gangguan 4% orang 4558 182 206 4.5 - 100.0


Mental Emosional (GME) dari estimasi

4 Temuan Kasus Pemasungan pada 15% orang 1 1 1 100.0 - 100.0


Orang Dengan Gangguan Jiwa dari estimasi
(ODGJ) Berat.

5 Penurunan Jumlah Kasus Pasung 10,03 % orang 1 1 0 0.0 - 75.0


dari kasus yang ada

6 Kunjungan Pasien ODGJ 50% Kunjungan 58 29 39 67.2 - 100.0


dari kasus yang ada Pasien

7 Penanganan Kasus Melalui Rujukan 30% kunjungan 58 17 24 41.4 100.0


ke Rumah Sakit Umum / RSJ. (Batas Maksimal petugas
rujukan) dari kasus
yang ada

2.2.3 Penanganan Masalah Penyalahgunaan Napza 100.0


1. Penyediaan dan penyebaran 10% sekolah 21 2 20 95.2 - 100.0
informasi tentang pencegahan &
penanggulangan bahaya
penyalahgunaan Napza

2.2.4.Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat 99.0


1. PAUD dan TK yang mendapat 50% Paud/TK 30 15 15 50.0 - 100.0
penyuluhan/pemeriksaan gigi dan
Melakukan pemantauan terhadap hasil
mulut
pemeriksaan gigi TK/PAUD dengan
berkoordinasi kepada guru TK/ PAUD
untuk pemeriksaan gigi lanjutan
melakukan pemantauan kegiatan
2. Kunjungan ke Posyandu terkait 30% Kunjungan 34 10 10 29.4 - 98.0 pelaksanaan dengan berkoordinasi
kesehatan gigi dan mulut kepada kader posyandu yang sudah
jadwal posyandu yang mengikuti kondisi ruang dilatih untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan poli gigi karena keterbatasan penyuluhan kesgilut dan melaporkan
petugas serta petugas melaksanakan kegiatan hasil kegiatan setiap bulan kepada PJ
lain UKGM

2.2.5.Pelayanan Kesehatan Tradisional 100.0


1 Penyehat Tradisional yang memiliki 15% orang 69 10 23 33.3 - 100.0 Tercapai semua
STPT indikator
2 Kelompok Asuhan Mandiri yang 20% desa 4 1 2 50.0 - 100.0
terbentuk
3 Panti Sehat berkelompok yang 15% panti sehat 6 1 2 33.3 - 100.0
berijin
4 Pembinaan Penyehat Tradisional 50% orang 69 35 49 71.0 - 100.0

2.2.6.Pelayanan Kesehatan Olahraga 54.6


a. Berkoordinasi lebih lanjut tentang PP
Total 25 kelompok/ klub olahraga yang
1 Kelompok /klub olahraga yang 35% Kelompok 26 9 10 38.5 - 100.0 Kesorga yang merangkap dengan
dibina
a. Pengukuran CJH belum bisa diikuti semua
2 dibina
Pengukuran Kebugaran Calon 80% CJH 33 26 26 78.8 - 98.5 program lain
Jamaah Haji CJH a. Berkoordinasi lebih lanjut tentang
perkembangan pengukuran kebugaran CJH dan
Total Kemenang 33 orang teknis pelaksanaannya
* Meninggal 1 orang
* Tunda 4 orang b. Masukan dari koordinator kesorga Dinkes
dilakukan sosialisasi SIPGAR
*
a. Pindah Alamat
Pengukuran 2 orang karyawan belum
kebugaran
* Sudah melakukan kebugaran 26 karena
orang a. Seluruh karyawan melakukan peregangan
sepenuhnya diikuti oleh karyawan minimal satu kali dalam sehari
a. Pengukuran
beberapa yang kebugaran
harus dinasanak
luar,sekolah belum
hamil dan
3 Puskemas menyelenggarakan bulan 12 4 0 0.0 - 0.0 bisa
sakit dilaksanakan dikarenakan sekolah libur, b. Seluruh karyawan mengikuti senam rutin
pelayanan kesehatan Olahraga akan dilaksanakan
30% b. Peregangan dan pada
senamsaat sekolah
rutin sudah
karyawan a.
satu Berkoordinasi
minggu sekali dengan guru olahraga untuk
internal tatap
belummukasepenuhnya diikuti oleh karyawan pengukuran kebugaran yang dilakukan di
sekolah
karena beberapa yang harus dinas luar, hamil c. Seluruh karyawan mengikuti pengukuran
4 Pengukuran kebugaran Anak sekolah 21 5 1 4.8 - 20.0 b.
danPengukuran kebugaran
menyelesaikan anak sekolah
administrasi belum kebugaran karyawan tiap 6 bulan sekali
pelayanan
Sekolah bisa dilaksanakan dikarenakan anggaran yang b. Bersurat kepada sekolah untuk
20% mengirimkan data pengukuran kebugaran anak
kurang memadai sekolah kelas 4,5,6

c. Berkoordinasi dengan kepala puskesmas


untuk pengajuan anggaran
2.2.7.Pelayanan Kesehatan Indera 100.0
1 Deteksi dini ganguan penglihatan 40% orang 36224 14490 15217 42.0 100.0 target tercapai melalui kerjasama lintas
dan ganguan pendengaran paling sektor & lintas program,melakukan
kurang pada 40% populasi pencatatan realtime

2.2.8. Pelayanan Kesehatan Lansia 55.4


1. Pelayanan Kesehatan pada Usia 100% orang 4542 4542 3522 77.5 - 77.5 capaian pelayanan lansia masih kurang karena sosialisasi pengisian sim lansia pada saat
Lanjut (usia ≥ 60 tahun ) kurangnya screening lansia, hasil screening posbindu, membagikan link simlansia di
(Standar Pelayanan Minimal ke harus dimasukkan ke sim lansia dan tidak grup grup WA melaluli koordinator
7) semua kader / warga paham dengan kader, sosialisasi / penyuluhan
sim .lansia, stik GDS terbatas, kurangnya kesehatan lansia di Posyandu, sosilaisasi
sosialisasi petugas akan pentingnya posyandu kesehatanlansia dan pengisian simlansia
lansia. terdapat selisih antara sasaran riil dan pada pertemuan kader, screening lansia
proyeksi , stik GDS dan Kolesterol terbatas per RT, screening lansia pada kegiatan
prolanis, mengajukan stik GDS dan
kolesterol bekerjasama dengan PJ PTM

2. Pelayanan Kesehatan pada Pra usia 100% orang 6845 6845 2270 33.2 - 33.2 capaian pelayanan pralansia masih kurang sosilaisai link simlansia di Posyandu dan
lanjut (45 - 59 tahun) karena kurangnya screening pralansia, hasil pada saat pertemuan kader,
screening harus dimasukkan ke sim lansia dan pemeriksaan screening per RT
tidak semua kader / warga paham dengan bekerjasama dengan PTM
sim .lansia, prlansia banyak yang tidak bisa
hasir di Posyandu karena kerja

2.2.9. Pelayanan Kesehatan Kerja 100.0

 1 Puskesmas menyelenggarakan K3 30% bulan 11 3 10 90.9 - 100.0


Puskesmas (internal) koordinator dan lintas program
bekerjasama untuk indikator yang belum
Target sudah tercapai tercapai
 2 Puskesmas menyelenggarakan 35% Kantor 4 1 4 100.0 - 100.0
pembinaan K3 Perkantoran

3. Promotif dan preventif yang 40% kelompok 24 10 16 66.7 - 100.0


dilakukan pada kelompok kesehatan
kerja

2.2.10. Kesehatan Matra 100.0


Hasil pemeriksaan kesehatan 100% orang 26 26 26 100.0 - 100.0
1 jamaah haji 3 bulan sebelum
operasional terdata.

2.2.11. Kefarmasian 82.3


Edukasi dan Pemberdayaan 25% orang/desa/ 25% 25% 76.5 30586.2 - 100.0
masyarakat tentang obat pada kelurahan
1 Gerakan masyrakat cerdas
menggunakan obat

Kader aktif pada kegiatan Edukasi 25% kader 690 173 160 23.2 92.8 Terbatasnya jumlah tenaga yang Koordinasi dengan pihak terkait agar
dan Pemberdayaan masyarakat mengakibatkan pelaksanaan penyuluhan gema terdapat kegiatan yang dapat dilakukan
tentang obat pada Gerakan cermat per bulan nya menjadi kurang optimal tanpa melibatkan petugas secara
2 masyrakat cerdas menggunakan dan terkadang tidak terlaksana langsung, misalkan pembagian pamflet,
obat sosialisasi kegiatan kefarmasian melalui
sosial media, dan lain-lain
Jumlah wilayah yang dilakukan 25% desa/kelurahan 4 1 4 100.0 100.0
Kegiatan Gerakan Masyarakat
3 Cerdas Menggunakan Obat
Jumlah masyarakat yang telah 25% masyarakat 30118 7530 2759 9.2 36.6 Terbatasnya jumlah tenaga yang Koordinasi dengan pihak terkait agar
tersosialisasikan gema cermat mengakibatkan pelaksanaan penyuluhan gema terdapat kegiatan yang dapat dilakukan
cermat per bulan nya menjadi kurang optimal tanpa melibatkan petugas secara
dan terkadang tidak terlaksana langsung, misalkan pembagian pamflet,
4 sosialisasi kegiatan kefarmasian melalui
sosial media, dan lain-lain

Interpretasi nilai rata2 kinerja program:


1. Baik bila nilai rata-rata > 91%
2. Cukup bila nilai rata-rata 81 - 90 %
3. Rendah bila nilai rata-rata < 80%
Kolo
m ke Keterangan:
2 Upaya Pelayanan Kesehatan: UKM esensial, UKM pengembangan, UKP (Upaya Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas )
Program : bagian Upaya Pelayanan Kesehatan, misalnya UKM esensial terdiri dari 5 Program ( Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA-KB dll)
Variabel : bagian dari Program , contoh variabel Promosi Kesehatan adalah tatanan sehat, intervensi/penyuluhan, pengembangan UKBM dll

Subvariabel: bagian dari variabel, contoh: subvariabel Tatanan sehat adalah rumah tangga sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS, Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS dst

3 Target tahun 2021 ( dalam %) atau tahun berjalan


4 Satuan sasaran: satuan kegiatan program, misal orang, balita, rumah tangga dll
5 Total Sasaran: sasaran target keseluruhan ( 100%), jumlah populasi/area di wilayah kerja
6 Target Sasaran = kolom 3 ( Target tahun 2021) dikali kolom 5 (total sasaran), jml sasaran/area yg akan diberi pelayanan oleh Puskesmas
7 Pencapaian: hasil masing kegiatan Puskesmas (dalam satuan sasaran )
8 % cakupan riil= kolom 7 ( pencapaian) dibagi kolom 5 ( total sasaran) dikali 100%; cakupan sesungguhnya dari tiap program, dibandingkan dengan total sasaran.
9-11 % Kinerja Puskesmas= pencapaian kinerja Puskesmas dibandingkan Target Sasaran, penilaian ketercapaian target sasaran
9 % Kinerja Sub Variabel/Variabel/Program Puskesmas= Pencapaian ( kolom 7) dibagi Target sasaran ( kolom 6) dikali 100%
10 % kinerja variabel Puskesmas= penjumlahan % kinerja subvariabel ( kolom 9) dibagi sejumlah subvariabel
Catatan: Bagi program yang tidak mempunyai subvariabel, maka bisa langsung mengisi % kinerja variabel dan % kinerja rata- rata program
11 % kinerja rata2 program= penjumlahan % kinerja variabel ( kolom 10) dibagi sejumlah variabel
12 Ketercapaian target tahun 2021 : membandingkan % target tahun 2021 ( kolom 3) dengan % capaian riil ( kolom 8)
13 Analisa Akar Penyebab Masalah: akar masalah terkecil penyebab ketidak tercapaian target
14 Rencana Tindak lanjut: berhubungan dengan analisa akar penyebab masalah
Lampiran 10
INSTRUMEN PENGHITUNGAN KINERJA UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN PUSKESMAS

% Kinerja Puskesmas
Pelayanan Kesehatan/ Target Target Pencapaian Ketercapaian
Satuan Total %Cakupan
No Program/Variabel/Sub Variabel Tahun 2022 Sasaran (dalam satuan Sub Target Tahun Analisa Akar Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut
sasaran Sasaran Riil Variabel Program
Program (dalam %) sasaran) Variabel n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
2.3.Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) 96.6
2.3.1. Pelayanan Non Rawat 95.1
Inap
1 Angka Kontak ≥150 per orang 20228 3034 3407 100.00 - 100.0 Tercapai
Komunikasi mil

2 Rasio Rujukan Rawat ≤2% kasus 4572 381 2 100.00 - 100.0 Tercapai
Jalan Kasus Non
Spesialistik (RRNS)

3 Rasio Peserta Prolanis ≥ 5% orang 1843 92 93 5.0 - 100.0 Tercapai


Terkendali (RPPT) HT

Rasio Peserta Prolanis ≥ 5% orang 546 27 29 5.3 - 100.0 Tercapai


Terkendali (RPPT) DM

4 Pelayanan Kesehatan 100% orang 9438 9438 5241 55.5 - 55.5 Masyarakat yang Hipertensi Penyuluhan tentang PTM di
Penderita Hipertensi banyak belum berobat secara masyarakat, Menghitung target
(Standar Pelayanan teratur karena merasa tidak Hipertensi per kelurahan dan
Minimal ke 8) ada keluhan, Petugas mengkomunikasikan kepada
Kesehatan belum optimal pembina wilayah, Kerjasama
dalam melakukan penemuan, dengan lintas program (Dokter,
dan penatalaksanaan penderita Farmasi, Analis, Prolanis, PIS-PK,
5 Pelayanan Kesehatan 100% orang 911 911 928 101.9 - 100.0 HT di masyarakat,
Masyarakat yang DM Media Perkesmas, Lansia,
banyak Penyuluhan tentangPromkes,
PTM di Gizi,
Penderita Diabetes informasi yang secara
belum berobat tersedia UKS, Matra, Perawat
teratur masyarakat, Wilayah,
Menghitung target
jumlahnya
karena terbatas
merasa tidak ada bidan wilayah) dalam pelayanan
Mellitus (Standar Hipertensi per kelurahan dan
Pelayanan Minimal keluhan, Petugas Kesehatan penderita Hipertensi, kepada
mengkomunikasikan Peningkatan
ke 9) belum optimal dalam kesehatan,
pembina promosi
wilayah, melalui
Kerjasama
melakukan penemuan, dan medsos lintas
dengan puskesmas,
programTV(Dokter,
penatalaksanaan penderita DM puskesmas, leaflet
Farmasi, Analis, Prolanis, PIS-PK,
di masyarakat, Media informasi Perkesmas, Lansia, Promkes, Gizi,
yang tersedia jumlahnya UKS, Matra, Perawat Wilayah,
terbatas bidan wilayah) dalam pelayanan
penderita Hipertensi, Peningkatan
6 Kelengkapan 100% rekam medik 19828 19828 19828 100.0 - 100.0 kesehatan, promosi melalui
pengisian rekam medsos puskesmas, TV
medik puskesmas, leaflet
7 Rasio gigi tetap yang >1 gigi 34 34 137 402.9 - 100.0 tercapai
ditambal terhadap gigi
tetap yang dicabut

8 Bumil yang mendapat 100% bumil 329 329 330 100.3 - 100.0
pelayanan kesehatan
gigi

2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat 94.4


1 Kelengkapan 100% informed 143 143 135 94.4 - 94.4 Petugas mendahulukan tindakan meminta persetujuan inform
pengisian informed consent kegawatdaruratan, pasien tidak consent sebelum melakukan
consent didampingi keluarga, petugas lupa tindakan

2.3.3. Pelayanan Kefarmasian 96.8


1. Kesesuaian item obat 80% item obat 122 98 95 77.9 - 97.3 Kekosongan obat yang Koordinasi dengan pihak terkait
yang tersedia dalam mengakibatkan selisih antara obat mengenai obat yang kosong
Fornas fornas dan non fornas menjadi
kecil, sehingga mengakibatkan
prosentase kesesuaian obat fornas
yang tersedia menjadi kecil

2. Ketersediaan obat dan 85% obat 45 38 44 97.8 - 100.0


vaksin terhadap 45
item obat indikator

3. Penggunaan ≤ 20 % resep 25 5 24 96.0 - 100.0


antibiotika pada
penatalaksanaan ISPA
non pneumonia

4 Penggunaan ≤8% resep 16 1 16 100.0 - 100.0


antibiotika pada
penatalaksanaan
kasus diare non
spesifik

5 Penggunaan Injeksi ≤1% resep 25 0.3 25 100.0 - 100.0


pada Myalgia

6 Rerata item obat yang ≤ 2,6 resep 100 1.0 75 75.0 100.0 Banyaknya pasien dengan Koordinasi dengan pihak terkait
diresepkan berbagai macam keluhan sehingga untuk tatalaksana penulisan resep
mengakibatkan banyaknya item yang tepat berdasarkan DO yang
obat dalam 1 lembar resep telah ditetapkan
7 Pengkajian 80% kegiatan 12284 9827.2 12284 100.0 100.0
resep,pelayanan resep
dan pemberian
informasi obat

8 Konseling 5% konseling 6291 314.6 233 3.7 74.1

9 Pelayanan Informasi 10% pelayanan 28 0.3 10 35.7 100.0


Obat informasi

2.3.4.Pelayanan laboratorium 100.0


1. Kesesuaian jenis 60% jenis 32 19 32 100.0 - 100.0 Tidak semua pemeriksaan Membuat usulan permintaan
pelayanan dilakukan dikarenakan reagen
laboratorium dengan ketersediaan reagen yang terbatas
standar

2. Ketepatan waktu 100% menit 2502 2502 2502 100.0 - 100.0


tunggu penyerahan
hasil pelayanan
laboratorium

3. Kesesuaian hasil 100% pemeriksaan 5 5 5 100.0 - 100.0


pemeriksaan baku
mutu internal (PMI)

4. Pemeriksaan 100% orang 383 383 383 100.0 - 100.0


Hemoglobin pada ibu
hamil

2.3.5.Pelayanan Rawat Inap 0.0


1. Bed Occupation 10% - Bed 0 0 0 0.0 - 0.0
Rate(BOR) 60%
2. Kelengkapan 100% berkas 0 0 0 0.0 - 0.0
pengisian rekam
medik rawat inap

Interpretasi rata2 kinerja program UKP:


1. Baik bila nilai rata-rata
> 91%
2. Cukup bila nilai rata-rata
81 - 90 %
3. Rendah bila nilai rata-rata
Kolom < 80%
ke Keterangan:
2 Upaya Pelayanan Kesehatan: UKM esensial, UKM pengembangan, UKP (Upaya Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas )
Program : bagian Upaya Pelayanan Kesehatan, misalnya UKM esensial terdiri dari 5 Program ( Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA-KB dll)
Variabel : bagian dari Program , contoh variabel Promosi Kesehatan adalah tatanan sehat, intervensi/penyuluhan, pengembangan UKBM dll
Subvariabel: bagian dari variabel, contoh: subvariabel Tatanan sehat adalah rumah tangga sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS, Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS dst
3 Target tahun 2021 ( dalam %) atau tahun berjalan
4 Satuan sasaran: satuan kegiatan program, misal orang, balita, rumah tangga dll
5 Total Sasaran: sasaran target keseluruhan ( 100%), jumlah populasi/area di wilayah kerja
6 Target Sasaran = kolom 3 ( Target tahun 2021) dikali kolom 5 (total sasaran), jml sasaran/area yg akan diberi pelayanan oleh Puskesmas
7 Pencapaian: hasil masing kegiatan Puskesmas (dalam satuan sasaran )
8 % cakupan riil= kolom 7 ( pencapaian) dibagi kolom 5 ( total sasaran) dikali 100%; cakupan sesungguhnya dari tiap program, dibandingkan dengan total sasaran.
9-11 % Kinerja Puskesmas= pencapaian kinerja Puskesmas dibandingkan Target Sasaran, penilaian ketercapaian target sasaran
9 % Kinerja Sub Variabel/Variabel/Program Puskesmas= Pencapaian ( kolom 7) dibagi Target sasaran ( kolom 6) dikali 100%
10 % kinerja variabel Puskesmas= penjumlahan % kinerja subvariabel ( kolom 9) dibagi sejumlah subvariabel
Catatan: Bagi program yang tidak mempunyai subvariabel, maka bisa langsung mengisi % kinerja variabel dan % kinerja rata- rata program
11 % kinerja rata2 program= penjumlahan % kinerja variabel ( kolom 10) dibagi sejumlah variabel
12 Ketercapaian target tahun 2021 : membandingkan % target tahun 2021 ( kolom 3) dengan % capaian riil ( kolom 8)
13 Analisa Akar Penyebab Masalah: akar masalah terkecil penyebab ketidak tercapaian target
14 Rencana Tindak lanjut: berhubungan dengan analisa akar penyebab masalah
INSTRUMEN PENGHITUNGAN KINERJA MUTU PUSKESMAS ARJUNO

% Kinerja Puskesmas
Target Pencapaian
Ketercapaian
Pelayanan Kesehatan/Program/Variabel/Sub Tahun Total Target (dalam %Cakupan
No Satuan sasaran Target Analisa Akar Penyebab Masalah
Variabel Program 2022 Sasaran Sasaran satuan Riil Sub
Variabel Program Tahun n
(dalam %) sasaran) Variabel

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
2.5. MUTU 90.0
2.5.1 Kepatuhan Kebersihan Tangan > 85% tindakan 8832 8832 8832 100.0 100.0 Tercapai

2.5.2 Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung 100% orang 3005 3005 2984 99.3 99.3
Diri (APD)
Tidak tercapai ketidakpatuhan petugas dalam memakai APD

2.5.3 Kepatuhan Identifikasi Pasien 100% orang 1075 1075 1075 100.0 100.0 Tercapai

2.5.4 Keberhasilan Pengobatan Pasien TB 100% orang 28 28 26 92.9 92.9


Semua Kasus Sensitif Obat (SO)
Tidak tercapai ada 1 orang penderita TB yang meninggal dan 1
orang penderita TB yang pindah tempat
pengobatan dan belum selesai pengobatan
2.5.5 Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan 100% ibu hamil 539 539 427 79.2 79.2 Belum semua ibu hamil ditemukan, belum semua
ANC Sesuai Standar ibu hamil yang ditemukan periksa s.d K6, Ibu hamil
dari fasyankes swasta terakomodir pencatatan dan
Tidak tercapai pelaporannya

2.5.6 Kepuasan Pasien > 76,61 nilai kuisioner 25848 25848 17697 68.5 Tidak tercapai -Blm semua poli menyebarkan dan mengisi INM
68.5
-ada beberapa pegawai yg masih blm tau cara
pengisian INM
-kurangnya kedisiplinan dan kepatuhan petugas
dalam pengisian INM

Interpretasi rata2 kinerja mutu:


1. Baik bila nilai rata-rata > 91% Mengetahui,

2. Cukup bila nilai rata-rata Kepala Puskesmas Arjuno


81 - 90 %
3. Rendah bila nilai rata-rata < 80%
dr. EDY DWITANTO
Pembina
NIP. 19730630 200604 1 012
Lampiran 5

Rencana Tindak Lanjut

(14)

melakukan kembali sosialisasi tentang pemakaian APD pada Rapat


Tinjauan Manajemen

memantau pasien TB selama menjalani pengobatan

Validasi data penduduk bersama lintas program, Pendampingan ibu


hamil, Memperbaiki pencatatan dan pelaporan baik di dalam
maupun laporan dari fasyankes swasta

Melakukan sosialisasi pengisian INM pada saat RTM dan


mengevaluasi pelaporan secara berkala
HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS RAWAT INAP/NON RAWAT INAP PUSKESMAS ARJUNO
KAB/KOTA MALANG TAHUN 2022

Upaya Pelayanan Kesehatan, Manajemen dan Rata2 Upaya Pelayanan Interpretasi Nilai
NO Rata2 Program/Admen
Mutu Kesehatan /Admen dalam % Kinerja Puskesmas

(1) (2) (3) (4) (5)


I Administrasi dan Manajemen 9.76 BAIK
1 Manajemen Umum 9.81
2 Manajemen Peralatan dan Sarana Prasarana 10
3 Manajemen Keuangan 10
4 Manajemen Sumber Daya Manusia 9
5 Manajemen PelayananKefarmasian 10

II UKM Esensial 84.18 BAIK


1 Upaya Promosi Kesehatan 78.22

2 Upaya Kesehatan Lingkungan 86.87

3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan KB 78.27


4 Upaya Pelayanan Gizi 87.68
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5 89.85
Menular dan Tidak Menular

III UKM Pengembangan 87.08 BAIK


1 Keperawatan Kesehatan Masyarakat 71.49
2 Pelayanan Kesehatan Jiwa 95.00
3 Penanganan Masalah Penyalahgunaan Napza 100.00
4 Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat 99.02
5 Pelayanan Kesehatan Tradisional 100.00
6 Pelayanan Kesehatan Olahraga 54.62
7 Pelayanan Kesehatan Indera 100.00
8 Pelayanan Kesehatan Lansia 55.35
9 Pelayanan Kesehatan Kerja 100.00
10 Pelayanan Kesehatan Matra 100.0
11 Pelayanan kefarmasian 82.3

IV UKP 96.57 BAIK


1 Pelayanan non rawat inap 95.06
2 Pelayanan gawat darurat 94.41
3 Pelayanan kefarmasian 96.82
4 Pelayanan laboratorium 100.0
5 Pelayanan rawat inap 0

V Mutu 90.0 89.97 BAIK

TOTAL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS 90 BAIK

Interpretasi Total Penilaian Kinerja Puskesmas:


1. Baik bila nilai rata-rata > 89 %
2. Cukup bila nilai rata-rata 75 - 88 %
3. Rendah bila nilai rata-rata < 75%

Interpretasi rata2 kinerja administrasi manajemen PKP:


1. Baik bila nilai rata-rata > 8,5
2. Cukup bila nilai rata-rata 5,5 - 8,4
3. Rendah bila nilai rata-rata <5,5

Interpretasi nilai rata2 kinerja program:


1. Baik bila nilai rata-rata > 91%
2. Cukup bila nilai rata-rata 81 - 90 %
3. Rendah bila nilai rata-rata < 80%

Anda mungkin juga menyukai