Anda di halaman 1dari 3

SOP RUJUKAN PASIEN GAWAT

DARURAT
: /UKP /
No. Dokumen WMM / 2018
No. Revisi : 01
SOP : 05 November
Tanggal Terbit 2018
Halaman :½
PUSKESMAS
dr. Gafar Hartatiyanto,
KECAMATAN
SETIABUDI MARS, M. H.
NIP. 197506122006041003

1. Pengertian Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan.

2. Tujuan 1. Terwujudnya mekanisme kerja yang efektif dan efisien melalui alur
rujukan yang terintegrasi dan terpadu sesuai kebutuhan
2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Setiabudi Nomor 21 Tahun 2017
tentang Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 tahun 2016 Tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
5. Alat dan Alat :
Bahan 1. Form rujukan SBAR
2. Form monitoring transfer pasien rujukan
3. Form persetujuan tindakan (informed consent)
4. Ambulan
5. Hasil pemeriksaan penunjang
6. Prosedur/ 1. Melakukan pertolongan pertama dan atau stabilisasi kondisi pasien
Langkah- 2. Menginformasikan kepada keluarga pasien tentang diagnosis, rencana
langkah terapi dan atau rencana tindakan medis yang akan dilakukan
3. Menginformasikan kepada keluara pasien tentang rencana rujukan,
alasan dan tujuan dilakukan rujukan, risiko yang dapat timbul apabila
rujukan tidak dilakukan, transportasi rujukan dan risiko atau penyulit
yang dapat timbul selama perjalanan rujukan.
4. Petugas meminta keluarga pasien untuk mengisi form persetujuan
tindakan (informed consent) secara tertulis.
5. Melakukan komunikasi dengan Rumah Sakit penerima rujukan dan
memastikan penerima rujukan bahwa penerima rujukan dapat menerima
pasien dalam hal keadaan pasien gawat darurat.
6. Mengisi form surat rujukan SBAR untuk disampaikan kepada penerima
rujukan di Rumah Sakit.
7. Menyiapkan ambulan rujukan dan petugas kesehatan pendamping.
8. Dalarn hal tidak tersedia ambulans, rujukan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat transportasi lain yang layak dan didampingi oleh
petugas kesehatan yang berkompeten.
9. Petugas yang mendampingi harus memantau keadaan keadaan pasien
selarna perjalanan rujukan ke Rumah Sakit rujukan.
10. Apabila terjadi kegawatdarutan pasien selama perjalanan, petugas
pendamping harus melakakukan tindakan penanganan sesuai
kompetensinya dan apabila tidak dapat ditangani petugas mencari
bantuan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
11. Sesampainya di Rumah Sakit rujukan, dilakukan serah terima pasien
yang ditandai dengan bukti serah terima pasien yang ditandatangani
pada form rujukan SBAR.
7. Diagram Alir

Pasien gawat Pertolongan


darurat pertama &
stabilisasi kondisi

Menginformasikan
diagnosis dan Keluarga mengisi
rencana tindak form persetujuan
lanjut kepada tindakan rujukan
keluarga

Melakukan
komunikasi dengan Mengantar pasien
rumah sakit dengan ambulan
penerima rujukan

8. Hal-hal yang 1. Perlengkapan berkas rujukan pasien


perlu 2. Persiapan petugas pengantar pasien
diperhatikan 3. Keluarga pasien ikut mendampingi di dalam ambulan
9. Unit Terkait Loket Pendaftaran, Layanan 24 Jam, Poli Umum, MTBS, PTM, Lansia, KIA, Gigi,
Rumah Bersalin, ISPA, VCT, IMS, Jiwa, dan PKPR, Laboratorium.
10. Dokumen Catatan Mutu :
Terkait Formulir rujukan SBAR
Formulir persetujuan tindakan

11. Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
1. Format Penambahan Diagram Alir 05 November 2018
2.
3.
4.
5.
2/2

Anda mungkin juga menyukai