1. Pengertian Pasien emergensi adalah kondisi dimana pasien
menderita penyakit dan cidera yang dapat menimbulkan kecacatan permanen dan mengancan nyawa pasien. 2. Tujuan Tujuan Sistem Rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan angka kematian. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecipir Nomor : / SK / I / 2017 tentang Penetapan Sstem Pengelolaan Rujukan
4. Referensi 1. Undang – undang Republik Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara Repupblik Indonesia Nomor 5063) 2. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 3. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan RUJUKAN PASIEN EMERGENCY No. Dokumen:SOP/UKP/VII / 93 /2017
5. Langkah - 1. Melakukan pertolongan pertama dan atau
langkah tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai indikasi medis. 2. Menginformasikan kepada keluarga pasien tentang diagnosis dan terapi dan atau tindakan medis yang dilakukan, rencana rujukan, alasan dan tujuan dilakukan rujukan, risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan, transportasi rujukan dan risiko atau penyulit yang dapat timbul selama perjalanan. 3. Petugas meminta persetujuan/penolakan untuk tindakan rujukan dari keluarga pasien secara tertulis. RUJUKAN PASIEN EMERGENCY No. Dokumen:SOP/UKP/VII / 93 /2017
dan memastikan penerima rujukan bahwa penerima rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat darurat. 5. Membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima rujukan.
6. Menyiapkan transportasi rujukan dan petugas
kesehatan pendamping yang berkompeten. 7. Untuk pasien yang memerlukan asuhan medis yang terus menerus harus dirujuk dengan ambulans dan didampingi petugas kesehatan yang berkompeten. 8. Dalam hal tidak tersedia ambulans, rujukan dapat dilakukan dengan menggunakan alat transportasi lain yang layak dan didampingi oleh petugas kesehatan yang berkompeten. 9. Petugas yang mendampingi harus memantau keadaan keadaan pasien selama perjalanan rujukan ke tempat rujukan. 10. Apabila terjadi kegawatdarutan pasien selama perjalanan petugas pendamping harus melakukan tindakan penanganan sesuai kompetensinya dan apabila tidak dapat ditangani petugas wajib mencari bantuan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. 11. Sesampainya di tempat penerima rujukan, dilakukan serah terima pasien yang ditandai dengan bukti serah terima pasien yang ditandatangani oleh petugas penerima dan di stempel oleh institusi penerima rujukan. RUJUKAN PASIEN EMERGENCY No. Dokumen:SOP/UKP/VII / 93 /2017