1. Pengertian Rujukan pasien emergency adalah suatu keadaan dimana
puskesmas tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi emergency dan pasien memerlukan perawatan lebih lanjut ke pelayanan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mencegah
kematian ataupun kecacatan pada pasien dengan kasus emergency. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Non Rawat Inap Margodadi No.180/ /SOP/UKP/ll.02.12//TUBABA/2023 tentang Tentang Standar Prosedur Layanan Klinis di Puskesmas Non Rawat Inap Margodadi. 4. Referensi 1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Tenaga Kesehatan 2. PMK No.43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Alat dan 1. Tensimeter
Bahan 2. Stetoskop 3. Termometer 4. Saturasi oksigen 5. Tabung oksigen 6. Infus set 7. Rekam medis 8. Form Rujukan 9. APD level 2
6. Prosedur / 1. Petugas mencuci tangan dengan sabun.
Langkah- 2. Petugas memakai APD level 2: langkah a. Pelindung Kaki b. Penutup kepala c. Masker d. Pelindung mata dan wajah e. Goun f. Handscoon 3. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, untuk menentukan diagnosa. 4. Menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP). 5. Membuat catatan rekam medis pasien mengenai TTV dan apa saja yang sudah diberikan ke pasien. 6. Menjelaskan/memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan rujukan) kepada keluarga pasien. 7. Meminta konfirmasi/ Menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan sarana komunikasi dan memastikan kesiapan fasilitas penerima rujukan. 8. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip untuk di Puskesmas 9. Mobil ambulance disiapkan di depan puskesmas. 10. Pasien dibawa ke ambulance dengan kursi roda atau bed sesuai dengan kondisi pasien. 11. Proses rujukan harus didampingi tenaga medis yang berkompeten sambil memantau kondisi pasien selama selama perjalanan di dalam ambulance. 12. Setelah sampai di rumah sakit, tenaga medis menghubungi petugas IGD rumah sakit rujukan. 13. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di fasilitas pelayanan kesehatan tempat kesehatan. Meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang menyatakan bahwa pasien telah diterima dan ditangani di rumah sakit rujukan. 7. Bagan Alir/Diagram Petugas mencuci tangan Alir ( jika dengan sabun dan memakai Perlu
Petugas melakukan anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, untuk menentukan diagnosa
Menstabilkan keadaan umum pasien
sesuai kasus
Membuat catatan rekam medis pasien
mengenai TTV dan apa saja yang sudah diberikan ke pasien Menjelaskan/memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan rujukan) kepada keluarga pasien. Meminta konfirmasi/ Menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan sarana komunikasi dan memastikan kesiapan fasilitas penerima rujukan
Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, Lembar
pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip untuk di Puskesmas
Mobil ambulance disiapkan di depan puskesmas.
Pasien dibawa ke ambulance dengan kursi roda
atau bed sesuai dengan kondisi pasien.
Proses rujukan harus didampingi tenaga medis yang
berkompeten sambil memantau kondisi pasien selama perjalanan di dalam ambulance.
Setelah sampai di rumah sakit, tenaga medis
menghubungi petugas IGD rumah sakit rujukan
Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang
berwenang di fasilitas pelayanan kesehatan tempat kesehatan.
Meminta lembar umpan balik surat rujukan,
yang menyatakan bahwa pasien telah diterima dan ditangani di rumah sakit rujukan.
8. Hal-hal yang 1. Protokol kesehatan
perlu 2. Prinsip PPI diperhatikan 9. Unit terkait 1. Unit BP umum 2. Unit KIA
10. Dokumen terkait 1.
11.Rekaman No Yang di rubah Isi perubahan Tanggal mulai