Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN PELAYANAN UNIT LAYANAN 24 JAM

PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI


No.

PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI


TAHUN 2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................................... 3

BAB II. STANDAR KETENAGAAN ...................................................................................... 8

BAB III. STANDAR FASILITAS............................................................................................. 10

BAB IV. TATALAKSANA PELAYANAN................................................................................ 15

BAB V. LOGISTIK................................................................................................................ 17

BAB VI. KESELAMATAN PASIEN........................................................................................ 18

BAB VII. KESELAMATAN KERJA........................................................................................ 19

BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU....................................................................................... 20

BAB IX. PENUTUP............................................................................................................... 23

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya,
kami dapat menyelesaikan Pedoman Pelayanan Unit Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan
Setiabudi. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan
kemudahan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi.

Kepala Puskesmas
Kecamatan Setiabudi

dr. Nisma Hiddin, S.H.,M.H.


NIP. 196801272007012011

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan merupakan salah satu peristiwa penting dan senantiasa diingat dalam
kehidupan wanita. Setiap wanita memiliki pengalaman melahirkan tersendiri yang dapat
diceritakan ke orang lain. Memori melahirkan, peristiwa dan orang-orang yang terlibat dapat
bersifat negatif atau positif, dan pada akhirnya dapat menimbulkan efek emosional dan
reaksi psikososial jangka pendek dan jangka panjang. (Henderson, 2006).
Persalinan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan tempat persalinan berlangsung.
Idealnya, setiap wanita yang bersalin dan tim yang mendukung serta memfasilitasi usahanya
untuk melahirkan bekerja sama dalam suatu lingkungan yang paling nyaman dan aman bagi
ibu yang melahirkan. (Varney, 2008).
Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psikologis ibu
bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan
berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Tempat yang paling ideal untuk persalinan
adalah fasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-
waktu terjadi komplikasi persalinan, seperti Puskesmas yang mampu memberikan
Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergency Dasar (PONED).
Namun belum seluruh Puskesmas mampu untuk memberikan pelayanan dasar tersebut,
oleh karena itu pada saat ibu melahirkan di Puskesmas sebaiknya terdapat tenaga dan
sarana prasarana yang siap sedia untuk merujuk jika terjadi komplikasi.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan umum : tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan Rumah Bersalin (RB) di
Puskesmas
Tujuan Khusus :
a) Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan Rumah Bersalin (RB), peran dan fungsi
ketenagaan, sarana dan prasarana di Puskesmas dan jejaringnya.
b) Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan Rumah Bersalin (RB) yang
bermutu di Puskesmas dan jejaringnya.
c) Tersedianya acuan bagi tenaga Bidan Puskesmas untuk bekerja secara profesional
memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu kepada pasien/klien di Puskesmas
dan jejaring.
d) Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi pelayanan Rumah Bersalin (RB) di
Puskesmas dan jejaringnya.

3
C. Ruang Lingkup Pelayanan Ruang Bersalin
Ruang lingkup Pelayanan Rumah Bersalin meliputi pelayanan pemeriksaan sebagai
berikut:
1 Antenatal Care (ANC)
2 Asuhan Persalinan Normal
3 Post Natal Care (PNC)
4 Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL)
5 Rujukan Pasien dengan resiko tinggi
6 Promosi Kesehatan
7 Kelas ibu hamil
8 Senam ibu hamil
9 Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
10 Pencatatan dan Pelaporan
11 Monitoring dan Evaluasi

D. Batasan Operasional
1. Antenatal Care (ANC)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh Bidan untuk ibu
selama masa kehamilan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan.
Jenis kegiatan pelayanan ANC meliputi .
1) Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan
2) Pengukuran tekanan darah (tensi)
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
4) Pengukuran tinggi rahim (tinggi fundus uteri)
5) Penentuan letak janin (presesntasi janin) dan penghitungan denyut jantung janin
6) Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
7) Pemberian tablet darah
8) Tes laboratorium
9) Konseling atau penjelasan
10) Tata laksanana atau mendapatkan pengobatan
2. Asuhan Persalinan Normal
Pelayanan Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan pelayanan yang diberikan
oleh Bidan pada ibu bersalin dengan melakukan asuhan persalinan yang aman serta
mencegah terjadinya komplikasi.
Jenis kegiatan Pelayanan Asuhan Persalinan Normal (APN) meliputi :
a. Membuat Keputusan Klinik
Adalah proses pemecahan masalah yang akan digunakan untuk
merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan suatu
4
proses yang sistematik dalam mengumpulkan dan menganalisa informasi,
membuat diagnosis kerja, membuat rencana tindakan yang sesuai dengan
diagnosis, melaksanakan rencana tindakan dan akhirnya mengevaluasi hasil
asuhan atau tindakan yang telah diberikan kepada ibu dan bayi lahir.
b. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi
Adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya kepercayaan dan
keinginan ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan
mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayi.
c. Tindakan Pencegahan Infeksi
Tindakan pencegahan infeksi tidak terpisahkan dari asuhan selama
persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan-tindakan pencegahan infeksi antara
lain: cuci tangan, memakai sarung tangan, memakai APD (celemek/baju
penutup, kaca mata, sepatu tertutup), menggunakan asepsis atau teknik
aseptik, memproses alat bekas pakai, menangani peralatan tajam dengan
aman, menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan
sampah secara benar.
d. Pencatatan (Dokumentasi)
Pencatatan rutin adalah alat bantu yang sangat penting untuk mengevaluasi
apakah asuhan yang diberikan sudahb sesuai dan efektif.
e. Rujukan
Rujukan dalam kondisi yang optimal dan tepat waktu ke fasilitas kesehatn
yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan mampu menyelamatkan jiwa
ibu dan bayi baru lahir.

3. Post Natal Care (PNC)


Post Natal Care adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Bidan segera
setelah ibu melahirkan bayi.
Jenis kegiatan Pelayanan Post Natal Care (PNC) meliputi :
a. Perawatan Bayi Baru Lahir
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
spontan, mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan
tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah
dan menangani hipotermi.
b. Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan.
Bidan melakukan pemantauan pada ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi
dalam dua jam pertama setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang
diperlukan. Disamping itu, Bidan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
mempercepat pulihnya kesehatan ibu dan untuk memulai pemberian ASI.

5
c. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas pada hari ke tiga, minggu ke
dua, dan minggu ke enam setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan
ibu dan bayi melalui penemuan dini, penanganan, atau perujukan komplikasi
yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang
kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, dan KB.
Pelayanan pada bayi baru lahir seperti menjaga bayi tetap hangat, pemeriksaan
neonatus menggunakan MTBM, perawatan tali pusat, perawatan bayi baru lahir,
pemberian ASI dan imunisasi.

4. Rujuk Pasien Dengan Resiko Tinggi


Rujukan pasien yang berisiko tinggi merupakan pelayanan yang penting dan sistem
pelayanan kesehatan maternal yang dilakukan oleh Bidan pada kasus-kasus yang
tidak dapat ditangani dan membutuhkan penanganan lebih lanjut, namun tenaga dan
fasilitas tidak mampu melakukan.
Jenis kegiatan pelayanan rujukan pada pasien resiko Tinggi meliputi :
a. Rujukan Kegawatdaruratan
Rujukan kegawatdaruratan adalah rujukan yang dilakukan sesegera mungkin
karena berhubungan dengan kondisi kegawatdaruratan yang mendesak.
b. Rujukan Berencana
Rujukan berencana adalah rujukan yang dengan persiapan yang lebih panjang
ketika keadaan umum pasien masih relatif lebih baik, misalnya di masa antenatal
atau awal persalinan ketika didapati kemungkinan resiko komplikasi. Karena tidak
dilakukan dalam kondisi gawat darurat, rujukan ini dapat dilakukan dengan pilihan
modalitas transportasi yang lebih beragam, nyaman, dan aman bagi pasien.

5. Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL)


Asuhan yang diberikan oleh Bidan pada Bayi Baru Lahir
Jenis Pelayanan Asuhan Bayi Baru Lahir meliputi :
a. Penilaian APGAR SKOR
b. Kelm dan pemotongan tali pusat
c. Menjaga bayi dalam kondisi hangat
d. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
e. Pemberian vitamin K dan Salep mata
f. Pemberian vaksin Hepatitis 0
g. Rawat Gabung
h. Memandikan bayi
i. Perawatan tali pusat
j. MTBM

6
6. Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh Bidan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Jenis Kegiatan Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi :
a. Penyuluhan Ibu Hamil
b. Penyuluhan Ibu Nifas

7. Kelas Ibu Hamil


Pelayanan kelas Ibu hamil dilakukan oleh Bidan yang berkompeten dengan sasaran
semua Ibu hamil di mana dengan tidak memandang usia kehamilan.
Jenis Kegiatan Pelayanan Kelas Ibu Hamil meliputi :
a. Pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kelas Ibu Hamil
b. Pemberian materi pada Ibu hamil
c. pembuatan Laporan hasil kegiatan kelas hamil setiap bulan

8. Senam Ibu Hamil


Pelayanan Senam Hamil dilakukan oleh Bidan yang berkompeten dalam melakukan
senam hamil dengan sasaran Ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu sampai
menjelang persalinan.
Jenis Kegiatan Pelayanan Kelas Ibu Hamil meliputi :
a. Pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kelas Ibu Hamil
b. Pemberian materi pada Ibu hamil
c. Pembuatan Laporan hasil kegiatan kelas hamil setiap bulan

9. Skrining Hipotiroid Kongential


Pelayanan skrining hipotiroid dilakukan oleh Bidan yang berkompeten dalam
penagambilan darah pada Bayi Baru Lahir usia 48 jam sampai 72 jam.
Jenis kegiatan pelayanan skrining hipotiroid meliputi :
a. Pengambilan sampel darah bayi
b. Mengantar sampel darah ke laboratorium rumah sakit yang sudah bekerjasama
c. Membuat laporan hasil kegiatan perbulan
10. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan setiap selesai melakukan pelayanan di RB dan dilaporkan
setiap sebulan sekali kepada penanggung jawab KIA.
11. Monitoring dan Evaluasi

7
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan umpan balik dalam menginformasikan hasil
yang telah dicapai oleh RB, identifikasi masalah, merencanakan perbaikan dan
penyusunan rencana operasional. Kegiatan yang berhasil dan yang tidak berhasil
diminta untuk mempresentasikan upaya-upaya yang telah dan yang akan
dilaksanakan untuk menindaklanjuti rencana perbaikan pelayanan di RB.

E. LANDASAN HUKUM
1. Pedoman Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang hak anak memproleh
pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
2. Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Permenkes RI No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas
4. Kepmenkes No.938 Tahun 2007 tentang standar asuhan kebidanan
5. Permenkes No.1464 Tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktek Bidan
6. Kemenkes RI No.585/MENKES/2007 tentang pedoman pelaksanaan promosi
kesehatan di Puskesmas

8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


No. Jenis Tenaga Pendidikan Formal Sertifikasi Jumlah
1 Penanggung Jawab RB Dokter SI 1
2 Tenaga Medis Bidan D III 9

Catatan :
Jenis tenaga sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan Bab. II Pasal 2

B. Distribusi Ketenagaan
Jadwal Dinas Jenis Tenaga Jumlah
Dinas Pagi Bidan Penanggung Jawab 1 Orang
(pukul 07.00-15.00) Bidan Pelaksana 1 Orang
Petugas Dapur 1 Orang

Dinas Sore Bidan Pelaksana 2 Orang


(pukul 15.00-21.00) Petugas Dapur 1 Orang

Dinas Malam Bidan Pelaksana 2 Orang


(pukul 21.00-07.00)

9
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

Dapur R
wc VK 2 wc Ruang sterilisasi

VK 1
R. Perawatan 2

Gudang
tangga

wc Gudang

R. perawatan 1

B. STANDAR FASILITAS
1. Kondisi Bangunan Dan Prasarana Fisik
No. JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN
1 Gedung Permanen
2 Ventilasi 53
3 Penerangan (Lampu) Baik
4 Air Mengalir Bersih Air tanah
5 Daya Listrik 66.000 KW
6 Tata Ruang : Baik
2 kamar bersalin (VK) , 2 kamar
perawatan, 3 kamar mandi, 1
kamar perina, 1 gudang
7 Tempat Penampungan /
Ada
Pengolahan Limbah Cair
8 Tempat Penampungan /
Tidak ada
pengolahan limbah padat
2. Jenis peralatan
No Jenis kelengkapan Jumlah
1 Tensimeter 1 buah
2 Stetoskop 4 buah
3 Doppler 1 buah
10
4 linex 4 buah
5 Alat reflex patela 2 buah
6 Partus set 3 buah
7 Hecting set 3 buah
8 IUD kit 1 buah
9 Implan kit 1 buah
10 Safety box 2 buah
11 Alat ukur panjang badan bayi 1 buah
12 Timbangan bayi 2 buah
13 Timbangan injak 1 buah
14 met line 1 buah
15 Korentang 1 buah
16 Termometer 1 buah
17 Tromol besar 2 buah
18 Tromol sedang 1 buah
19 Tromol kecil 4 buah
20 Tabung oksigen 4 buah
21 kom secukupnya
22 Bengkok secukupnya
23 Baskom secukupnya
24 Ember secukupnya
25 Gunting (lurus, bengkok, kecil) secukupnya
26 Scalpel secukupnya
27 Spekulum secukupnya
28 Pinset (anatomi, bedah) secukupnya
29 Alat CTG 1 buah
30 Suction 1 buah
31 Infant warm 1 buah
32 Inkubator 1 buah
33 CPAP 1 buah
34 Oksigen transport 1 buah
35 Pulse oksimeter 1 buah
PERLENGKAPAN KESELAMATAN LABORATORIUM
1 Anafilaktik shock 3 set
2 Haemoragic post partum kit 1 set
3 Pre Eklampsi Berat (PEB) kit 1 set
4 Resusitasi bayi 1 set
5 Resusitasi dewasa 1 set

11
3. Daftar Obat
No Nama obat Satuan Jumlah
1 Dexametason Inj 5 mg/ml Ampul Secukupnya
2 Cholarampenicol salep mata 1% Tube Secukupnya
3 Lidocain Inj 40 mg/ml Ampul Secukupnya
4 Calcigluconas Inj 100 mg/ml Ampul Secukupnya
5 Epineprin Inj 1 ml Ampul Secukupnya
6 Aquapro Injection 500 ml Botol Secukupnya
7 MgSO4 40% Ampul Secukupnya
8 Atropin Inj 1 ml Ampul Secukupnya
9 Misoprostol 200 mcg Tablet Secukupnya
10 Diazepam Inj 5 mg/ml Ampul Secukupnya
11 Cortison Asetat Inj 10 mg/ml Vial Secukupnya
12 D5% Larutan Infus 500 ml Flaboth Secukupnya
13 D10% Larutan Infus 500 ml Flaboth Secukupnya
14 NaCl 0,9% Larutan Infus 500 ml Flaboth Secukupnya
15 RL Larutan Infus 500 ml Flaboth Secukupnya
16 Phytomenadoine 10 mg/ml Ampul Secukupnya
17 Metergyn Inj 200 mcg/ml Ampul Secukupnya
18 Oksitosin Inj 10 IU/ml Ampul Secukupnya
19 Betadine 1 liter Botol Secukupnya
20 Alkohol 100 ml Botol Secukupnya
21 Aquabides 25 ml Ampul Secukupnya

4. Daftar Alat Habis Pakai


No Nama alkes Jumlah
1 Surflo IV Catheter 18GX11/4 Secukupnya
2 Surflo IV Catheter 20GX11/4 Secukupnya
3 Needle 23 GX ¼ Secukupnya
4 Surflo IV Catheter 26G Secukupnya
5 Suture Needle kulit No. 9 Secukupnya
6 Suture Needle kulit No. 10 Secukupnya
7 Suture Needle kulit No. 12 Secukupnya
8 Suture Needle otot No. 6 Secukupnya
9 Suture Needle otot No. 9 Secukupnya
10 Blood Set Secukupnya
11 Underpads Secukupnya

12
12 Selang Suction with Control No.10 Secukupnya
13 Selang Suction with Control No.6 Secukupnya
14 Selang Suction with Control No.7 Secukupnya
15 Selang Suction with Control No.8 Secukupnya
16 Masker Tali Secukupnya
17 Surgical Suture Catgut Plain Secukupnya
18 Handscoen Pendek On Steril Secukupnya
19 Micropore ½ inch x 10 Yard Secukupnya
20 Micropore 1 inch x 10 Yard Secukupnya
21 Handscoen Panjang Steril Secukupnya
22 Klem Umbilical Secukupnya
23 Spuit 1 cc Secukupnya
24 Spuit 3 cc Secukupnya
25 Spuit 5 cc Secukupnya
26 Spuit 10 cc Secukupnya
27 Spuit 20 cc Secukupnya
28 Folley Catheter No. 16 Secukupnya
29 Kateter Nelaton Karet Secukupnya
30 Kateter Nelaton Besi Secukupnya
31 Tegaderm 3 M Secukupnya
32 Selang Oxygen Secukupnya
33 Oxygen mask neonatus Secukupnya
34 Oxygen mask dewasa Secukupnya
35 Nasal Canula Oxygen Neonatus Secukupnya
36 Nasal Canula Oxygen Dewasa Secukupnya
37 Apron Plastik Secukupnya
38 Feeding Tube fr. 3,5 Secukupnya
39 Feeding Tube fr. 5 Secukupnya
40 Kertas Lakmus Secukupnya
41 Urinalisys test Secukupnya
42 Pediatric infus set Secukupnya
43 Peneng Bayi Laki-laki Secukupnya
44 Peneng Bayi Perempuan Secukupnya
45 Peneng Ibu Secukupnya
46 Pot Urine Secukupnya
47 Tabung EDTA Secukupnya
48 Tabung PLAIN Secukupnya
49 Urine Bag Secukupnya

13
50 Handscoen Steril Pendek Secukupnya
51 Sarung Tangan Rumah Tangga Secukupnya
52 Ett No. 3 Secukupnya
53 Ett No. 3,5 Secukupnya
54 Ett No. 4 Secukupnya

14
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

1. Antenatal Care (ANC)


a. Pasien/klien datang sendiri atau dirujuk dari Puskesmas Kelurahan / Fasilitas
Kesehatan lain
b. Pasien/klien mendaftar ke loket pendaftaran Puskesmas
c. Pasien/klien menyerahkan nomor pendaftaran kepada Bidan RB
d. Pasien/klien mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC)
e. Pasien/klien dianjurkan untuk kunjungan ANC ulang sesuai jadwal
f. Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan
g. Pelaporan menggunakan sistem SIKDA
h. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB
2. Asuhan Persalinan Normal (APN)
a. Pasien/klien datang sendiri atau dirujuk dari Puskesmas Kelurahan / Fasilitas
Kesehatan lain
b. Pasien/klien mendaftar ke loket pendaftaran Puskesmas
c. Pasien/klien menyerahkan nomor pendaftaran kepada Bidan RB
d. Pasien/klien mendapatkan Asuhan Persalinan Normal (APN)
e. Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan
f. Pelaporan dilakukan sebulan sekali
g. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB
3. Post Natal Care (PNC)
a. Pasien/klien datang sendiri atau di rujuk dari Puskesmas Kelurahan
b. Pasien/klien mendaftar ke loket pendaftaran Puskesmas
c. Pasien/klien menyerahkan nomor pendaftaran kepada Bidan RB
d. Pasien mendapatkan pelayanan Post Natal Care (PNC) dan Kunjungan Neonatus
e. Pasien/klien dianjurkan untuk kunjungan PNC ulang sesuai jadwal
f. Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan
g. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB
4. Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL)
a. Bayi lahir di RB
b. Bayi mendapatkan Asuhan BBL
c. Dokumentasikan semua hasil tindakan
d. Pelaporan dilakukan perbulan
e. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB

5. Rujukan Pasien dengan resiko tinggi


15
a. Pasien/klien datang sendiri atau dirujuk dari Puskesmas Kelurahan / Fasilitas
Kesehatan Lain
b. Pasien/klien mendaftar ke loket pendaftaran Puskesmas
c. Pasien/klien menyerahkan nomor pendaftaran kepada Bidan RB
d. Pasien mendapatkan pelayanan rujukan ke RS
e. Dokumentasikan
f. Pelaporan jumlah rujukan dilakukan perbulan
g. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB
6. Promosi kesehatan
a. Pasien/klien datang sendiri ke RB
b. Pasien/klien mendapatkan promosi kesehatan (penyuluhan hamil dan penyuluhan
nifas)
c. Dokumentasikan semua hasil kegiatan
d. Pelaporan dilakukan perbulan
e. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB
7. Kelas ibu hamil
a. Pasien/klien datang sendiri ke RB
b. Pasien/klien mendapatkan pelayanan kelas ibu hamil
c. Dokumentasikan semua hasil kegiatan
d. Pelaporan dilakukan perbulan
e. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB
8. Senam ibu hamil
a. Pasien/klien datang sendiri ke RB
b. Pasien/klien mendapatkan pelayanan senam ibu hamil
c. Dokumentasikan semua hasil kegiatan
d. Pelaporan dilakukan perbulan
e. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB
9. Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
a. Bayi usia 48-72 jam
b. Bayi mendapatkan pelayanan SHK
c. Dokumentasikan hasil tindakan
d. Pelaporan dilakukan perbulan
e. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh penanggung jawab RB

16
BAB V
LOGISTIK

A. Perencanaan
Kebutuhan logistik di unit RB meliputi perbekalan farmasi yang meliputi obat dan bahan
habis pakai (BHP), Alat Tulis Kantor (ATK), dan cetakan. Perhitungan kebutuhan
dilakukan dengan cara menghitung rerata penggunaan logistik di periode sebelumnya
dengan ditambahkan buffer stock sebanyak 10% dari total penggunaan.

B. Permintaan & Pengadaan


Permintaan logistik diajukan kepada unit RB dengan menggunakan form permintaan
barang yang ditandatangani oleh kepala unit.

C. Penggunaan
Pemantauan penggunaan logistik dilakukan dengan menggunakan kartu stock dan juga
pengawasan langsung dari kepala unit dengan memperhitungkan stock minimal dan
maksimal dalam suatu periode setiap satu bulan sekali.

D. Monitoring & Evaluasi


Evaluasi kebutuhan dilakukan sebulan sekali oleh penanggung jawab alat kesehatan dan
disampaikan kepada kepala unit dan tim RB untuk dilakukan kebutuhan logistik tahunan.

17
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Keselamatan pasien termasuk salah satu program prioritas di unit pelayanan klinis Puskesmas
Kecamatan Setiabudi. Dari enam sasaran keselamatan pasien yang termasuk di layanan
ruang bersalin meliputi;

1. Kepatuhan petugas dalam identifikasi pasien di layanan pasien ruang bersalin


menggunakan gelang identitas
i. Cara menghitung: kepatuhan petugas adalam memberikan gelang identitas pada ibu
melahirkan dan bayi dalam satu bulan dibagi jumlah ibu melahirkan dan bayi dalam
satu bulan dikali 100%

2. Kepatuhan identifikasi resiko pasien jatuh dilayanan ruang bersalin


i. Cara menghitung: identifikasi pasien yang tingkatan resiko jatuhnya (>24) dibagi
jumlah pasien yang bersalin dalam satu bulan dikali 100 %

18
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Penanganan Kecelakaan Kerja


Penanganan kecelakaan kerja di unit pelayanan Rumah Bersalin (RB) dilakukan
dengan cara mengisi form kejadian cedera, kemudian melaporkan ke bagian
penanggung jawab keselamatan kerja karyawan Puskesmas.

B. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Alat pelindung diri yang digunakan saat pelayanan di unit RB adalah APD lengkap
(topi, kaca mata, masker, gaun/apron, sarung tangan, dan sepatu boot) untuk
mencegah terpapar cairan tubuh.

C. Program Pemeriksaan Kesehatan


1. Pemeriksaan Kesehatan Prakerja
Pemeriksaan yang dilakukan sebelum bekerja di puskesmas untuk mengetahui
kondisi kesehatan karyawan sebelum bekerja di puskesmas. Pemeriksaan
tersebut meliputi pemeriksaan fisik, rontgen thorak dan pemeriksaan
laboratorium.
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pemeriksaan yang dilakukan kepada karyawan secara berkala. Hasil
pemeriksaan ini untuk menilai kesehatan karyawan dalam jangka waktu tertentu
sebagai dasar untuk menentukan apakah karyawan perlu di rotasi, mutasi,
demosi, dan promosi karena kondisi kesehatannya.
Karyawan yang ditemukan tertular hepatitis B, hepatitis C, atau TBC tidak boleh
bekerja ditempat tersebut atau dimutasi ke tempat lain. Penyakit tersebut
kemungkinan dikarenakan terpapar pasien TBC. Pemeriksaan yang dilakukan
adalah pemeriksaan fisik laboratorium (darah rutin, GD, HbsAG) dan rontgen
thorak.
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Pemeriksaan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu :
a. Kasus karyawan tertusuk jarum.
b. Ditemukan karyawan yang sering sakit. Karyawan yang sering sakit harus
diperiksa untuk mengetahui kondisi sebenarnya untuk tindak lanjut dari
Puskesmas untuk karyawan tersebut.
4. Pemeriksaan Kesehatan di Akhir Masa Kerja
Pemeriksaan yang dilakukan setelah karyawan purna tugas untuk mengetahui
status kesehatan karyawan setelah selesai melaksanakan tugas.

19
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. Kalibrasi Alat
Setiap 1 kali dalam satu tahun alat-alat di Rumah Bersalin dilakukan kalibrasi, seperti
stetoskop, tensi meter, timbangan dewasa, timbangan bayi, termometer, doopler, alat
usg, ctg, infant warmer, cpap, inkubator, dan strelisator setiap alat yang akan di
kalibrasi akan di data dan di serahkan ke unit kalibrasi.
B. Preventive Maintenance Alat
Perawatan alat dilakukan dengan cara memakai alat-alat kesehatan dengan standar
oprasional kerja yang sudah ditetapkan dan mengecek kondisi alat setiap sebelum
dan sesudah pemakaian alat.
C. Corrective Maintenance Alat
Apabila terjadi kerusakan pada alat, penanggung jawab alat akan membuat laporan
kerusakan alat dan selanjutnya diserahkan kepada penanggung jawab pemeliharaan
alat.
D. Pendidikan dan Pelatihan staf
Pendidikan yang diperlukan bagi Bidan yang bekrja di unit RB minimal berpendidikan
DIII Kebidanan dan pendidikan untuk penanggung jawab di unit RB adalah S1
Kedokteran. Pelatihan yang harus diikuti oleh tenaga medis adalah PONED,
Resusitasi, ATCLS sedangkan untuk paramedis adalah PONED, Resusitasi, APN.

E. Indikator mutu pelayanan


1) Kepatuhan Petugas Dalam Memberikan Gelang Identitas Pada Ibu
Melahirkan Dan Bayinya
Judul Indikator : Kepatuhan petugas dalam memberikan gelang
identitas pada ibu melahirkan dan bayinya
Definisi : Petugas memastikan gelang identitas pada ibu dan
Operasional bayi selalu diberikan dan dipakai
Bagian/Unit : Rumah bersalin
Person In Charge : Penanggung jawab rumah bersalin
Visi dan Misi : Mewujudkan pelayanan kesehatan yang paripurna
Rasionalisasi : Memberikan gelang identitas pada ibu dan bayi untuk
mencegah bayi tertukar atau bayi hilang
Formulasi : Kepatuhan petugas dalam memberikan gelang
Kalkulasi identitas pada ibu melahirkan dan bayi dalam satu
bulan X 100%
Jumlah ibu melahirkan dan bayi dalam satu bulan

20
Numerator : Kepatuhan petugas dalam memberikan gelang
identitas pada ibu melahirkan dan bayi dalam 1 bulan
Denominator : Jumlah ibu melahirkan dan bayi dalam satu bulan
Kriteria Inklusi : Seluruh ibu yang melahirkan dan bayi
Kriteria Eksklusi : Ibu bersalin dan atau bayi yang dirujuk
Metodologi : Concurent
Pengumpulan data
Tipe Pengukuran : Output
Sumber Data : Hasil observasi
Waktu Pelaporan : Setiap tanggal 5 setiap bulannya
Frekuensi : Setiap bulan
Pelaporan
Target Kinerja : 100%
Jumlah Sampel : Total populasi
Area Monitoring : Rumah Bersalin
Rencana : Melalui Minlok bulanan
Komunikasi ke staf
Referensi : Permenkes no.1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit

2) Kepatuhan Petugas Dalam Melakukan Identifikasi Risiko Pasien Jatuh


Dengan Menggunakan Skala Morse
2 Judul Indikator : Kepatuhan Petugas Dalam Melakukan Identifikasi
Risiko Pasien Jatuh Dengan Menggunakan Skala
Morse
Definisi Operasional : Tabel skala jatuh dari morse setiap pasien hamil di isi
oleh bidan dengan lengkap yang memuat data riwayat
jatuh, diagnosa sekunder, alat bantu jalan, terapi intra
vena, gaya berjalan, dan status mental. Tingkatan
risiko nya yaitu : Tidak beresiko (0-24), Risiko rendah
(25-50), dan Risiko tinggi (>50)
Bagian/Unit : Rumah Bersalin
Person In Charge : Penanggung jawab Rumah Bersalin
Visi dan Misi : Mewujudkan pelayanan kesehatan yang paripurna
Rasionalisasi : Kelengkapan pengisian tabel skala jatuh sangat
penting karena tergambarnya pelayanan keperawatan
yang aman bagi pasien
Formulasi Kalkulasi : Identifikasi pasien yang tingkatan risiko jatuhnya (>24)

21
Jumlah pasien yang bersalin dalam satu bulan x100%
Numerator : Identifikasi pasien bersalin yang nilai score tingkatan
resiko nya >24
Denominator : Jumlah pasien pasien yang bersalin dalam satu bulan
Kriteria Inklusi : Seluruh rekam medis pasien bersalin
Kriteria Eksklusi : -
Metodologi : Concurent
Pengumpulan data
Tipe Pengukuran : Outcome
Sumber Data : Hasil observasi
Waktu Pelaporan : Tanggal 25 setiap bulannya
Frekuensi : Tiap bulan
Pelaporan
Target Kinerja : 100%
Jumlah Sampel : Total populasi
Area Monitoring : Rumah bersalin
Rencana : Melalui minlok bulanan
Komunikasi ke staf
Referensi : Permenkes no.1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit

22
BAB IX
PENUTUP

Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi psikologis ibu
bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak
secara langsung pada kesehatan ibu. Tempat yang paling ideal untuk persalinan adalah fasilitas
kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-waktu terjadi
komplikasi persalinan. Puskesmas yang mampu memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal
Emergensi Dasar (PONED).
Dengan adanya pedoman pelayanan Unit RB ini diharapkan dapat menjadi acuan
tentang jenis pelayanan Rumah Bersalin (RB), peran dan fungsi ketenagaan, sarana dan
prasarana di Puskesmas supaya pelayanan lebih baik dan memuaskan.

23

Anda mungkin juga menyukai