KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
BAB V. LOGISTIK................................................................................................................ 17
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya,
kami dapat menyelesaikan Pedoman Pelayanan Unit Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan
Setiabudi. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan
kemudahan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi.
Kepala Puskesmas
Kecamatan Setiabudi
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan salah satu peristiwa penting dan senantiasa diingat dalam
kehidupan wanita. Setiap wanita memiliki pengalaman melahirkan tersendiri yang dapat
diceritakan ke orang lain. Memori melahirkan, peristiwa dan orang-orang yang terlibat dapat
bersifat negatif atau positif, dan pada akhirnya dapat menimbulkan efek emosional dan
reaksi psikososial jangka pendek dan jangka panjang. (Henderson, 2006).
Persalinan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan tempat persalinan berlangsung.
Idealnya, setiap wanita yang bersalin dan tim yang mendukung serta memfasilitasi usahanya
untuk melahirkan bekerja sama dalam suatu lingkungan yang paling nyaman dan aman bagi
ibu yang melahirkan. (Varney, 2008).
Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psikologis ibu
bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan
berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Tempat yang paling ideal untuk persalinan
adalah fasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-
waktu terjadi komplikasi persalinan, seperti Puskesmas yang mampu memberikan
Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergency Dasar (PONED).
Namun belum seluruh Puskesmas mampu untuk memberikan pelayanan dasar tersebut,
oleh karena itu pada saat ibu melahirkan di Puskesmas sebaiknya terdapat tenaga dan
sarana prasarana yang siap sedia untuk merujuk jika terjadi komplikasi.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan umum : tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan Rumah Bersalin (RB) di
Puskesmas
Tujuan Khusus :
a) Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan Rumah Bersalin (RB), peran dan fungsi
ketenagaan, sarana dan prasarana di Puskesmas dan jejaringnya.
b) Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan Rumah Bersalin (RB) yang
bermutu di Puskesmas dan jejaringnya.
c) Tersedianya acuan bagi tenaga Bidan Puskesmas untuk bekerja secara profesional
memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu kepada pasien/klien di Puskesmas
dan jejaring.
d) Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi pelayanan Rumah Bersalin (RB) di
Puskesmas dan jejaringnya.
3
C. Ruang Lingkup Pelayanan Ruang Bersalin
Ruang lingkup Pelayanan Rumah Bersalin meliputi pelayanan pemeriksaan sebagai
berikut:
1 Antenatal Care (ANC)
2 Asuhan Persalinan Normal
3 Post Natal Care (PNC)
4 Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL)
5 Rujukan Pasien dengan resiko tinggi
6 Promosi Kesehatan
7 Kelas ibu hamil
8 Senam ibu hamil
9 Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
10 Pencatatan dan Pelaporan
11 Monitoring dan Evaluasi
D. Batasan Operasional
1. Antenatal Care (ANC)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh Bidan untuk ibu
selama masa kehamilan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan.
Jenis kegiatan pelayanan ANC meliputi .
1) Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan
2) Pengukuran tekanan darah (tensi)
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
4) Pengukuran tinggi rahim (tinggi fundus uteri)
5) Penentuan letak janin (presesntasi janin) dan penghitungan denyut jantung janin
6) Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
7) Pemberian tablet darah
8) Tes laboratorium
9) Konseling atau penjelasan
10) Tata laksanana atau mendapatkan pengobatan
2. Asuhan Persalinan Normal
Pelayanan Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan pelayanan yang diberikan
oleh Bidan pada ibu bersalin dengan melakukan asuhan persalinan yang aman serta
mencegah terjadinya komplikasi.
Jenis kegiatan Pelayanan Asuhan Persalinan Normal (APN) meliputi :
a. Membuat Keputusan Klinik
Adalah proses pemecahan masalah yang akan digunakan untuk
merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan suatu
4
proses yang sistematik dalam mengumpulkan dan menganalisa informasi,
membuat diagnosis kerja, membuat rencana tindakan yang sesuai dengan
diagnosis, melaksanakan rencana tindakan dan akhirnya mengevaluasi hasil
asuhan atau tindakan yang telah diberikan kepada ibu dan bayi lahir.
b. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi
Adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya kepercayaan dan
keinginan ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan
mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayi.
c. Tindakan Pencegahan Infeksi
Tindakan pencegahan infeksi tidak terpisahkan dari asuhan selama
persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan-tindakan pencegahan infeksi antara
lain: cuci tangan, memakai sarung tangan, memakai APD (celemek/baju
penutup, kaca mata, sepatu tertutup), menggunakan asepsis atau teknik
aseptik, memproses alat bekas pakai, menangani peralatan tajam dengan
aman, menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan
sampah secara benar.
d. Pencatatan (Dokumentasi)
Pencatatan rutin adalah alat bantu yang sangat penting untuk mengevaluasi
apakah asuhan yang diberikan sudahb sesuai dan efektif.
e. Rujukan
Rujukan dalam kondisi yang optimal dan tepat waktu ke fasilitas kesehatn
yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan mampu menyelamatkan jiwa
ibu dan bayi baru lahir.
5
c. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas pada hari ke tiga, minggu ke
dua, dan minggu ke enam setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan
ibu dan bayi melalui penemuan dini, penanganan, atau perujukan komplikasi
yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang
kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, dan KB.
Pelayanan pada bayi baru lahir seperti menjaga bayi tetap hangat, pemeriksaan
neonatus menggunakan MTBM, perawatan tali pusat, perawatan bayi baru lahir,
pemberian ASI dan imunisasi.
6
6. Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh Bidan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Jenis Kegiatan Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi :
a. Penyuluhan Ibu Hamil
b. Penyuluhan Ibu Nifas
7
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan umpan balik dalam menginformasikan hasil
yang telah dicapai oleh RB, identifikasi masalah, merencanakan perbaikan dan
penyusunan rencana operasional. Kegiatan yang berhasil dan yang tidak berhasil
diminta untuk mempresentasikan upaya-upaya yang telah dan yang akan
dilaksanakan untuk menindaklanjuti rencana perbaikan pelayanan di RB.
E. LANDASAN HUKUM
1. Pedoman Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang hak anak memproleh
pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
2. Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Permenkes RI No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas
4. Kepmenkes No.938 Tahun 2007 tentang standar asuhan kebidanan
5. Permenkes No.1464 Tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktek Bidan
6. Kemenkes RI No.585/MENKES/2007 tentang pedoman pelaksanaan promosi
kesehatan di Puskesmas
8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Catatan :
Jenis tenaga sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan Bab. II Pasal 2
B. Distribusi Ketenagaan
Jadwal Dinas Jenis Tenaga Jumlah
Dinas Pagi Bidan Penanggung Jawab 1 Orang
(pukul 07.00-15.00) Bidan Pelaksana 1 Orang
Petugas Dapur 1 Orang
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Dapur R
wc VK 2 wc Ruang sterilisasi
VK 1
R. Perawatan 2
Gudang
tangga
wc Gudang
R. perawatan 1
B. STANDAR FASILITAS
1. Kondisi Bangunan Dan Prasarana Fisik
No. JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN
1 Gedung Permanen
2 Ventilasi 53
3 Penerangan (Lampu) Baik
4 Air Mengalir Bersih Air tanah
5 Daya Listrik 66.000 KW
6 Tata Ruang : Baik
2 kamar bersalin (VK) , 2 kamar
perawatan, 3 kamar mandi, 1
kamar perina, 1 gudang
7 Tempat Penampungan /
Ada
Pengolahan Limbah Cair
8 Tempat Penampungan /
Tidak ada
pengolahan limbah padat
2. Jenis peralatan
No Jenis kelengkapan Jumlah
1 Tensimeter 1 buah
2 Stetoskop 4 buah
3 Doppler 1 buah
10
4 linex 4 buah
5 Alat reflex patela 2 buah
6 Partus set 3 buah
7 Hecting set 3 buah
8 IUD kit 1 buah
9 Implan kit 1 buah
10 Safety box 2 buah
11 Alat ukur panjang badan bayi 1 buah
12 Timbangan bayi 2 buah
13 Timbangan injak 1 buah
14 met line 1 buah
15 Korentang 1 buah
16 Termometer 1 buah
17 Tromol besar 2 buah
18 Tromol sedang 1 buah
19 Tromol kecil 4 buah
20 Tabung oksigen 4 buah
21 kom secukupnya
22 Bengkok secukupnya
23 Baskom secukupnya
24 Ember secukupnya
25 Gunting (lurus, bengkok, kecil) secukupnya
26 Scalpel secukupnya
27 Spekulum secukupnya
28 Pinset (anatomi, bedah) secukupnya
29 Alat CTG 1 buah
30 Suction 1 buah
31 Infant warm 1 buah
32 Inkubator 1 buah
33 CPAP 1 buah
34 Oksigen transport 1 buah
35 Pulse oksimeter 1 buah
PERLENGKAPAN KESELAMATAN LABORATORIUM
1 Anafilaktik shock 3 set
2 Haemoragic post partum kit 1 set
3 Pre Eklampsi Berat (PEB) kit 1 set
4 Resusitasi bayi 1 set
5 Resusitasi dewasa 1 set
11
3. Daftar Obat
No Nama obat Satuan Jumlah
1 Dexametason Inj 5 mg/ml Ampul Secukupnya
2 Cholarampenicol salep mata 1% Tube Secukupnya
3 Lidocain Inj 40 mg/ml Ampul Secukupnya
4 Calcigluconas Inj 100 mg/ml Ampul Secukupnya
5 Epineprin Inj 1 ml Ampul Secukupnya
6 Aquapro Injection 500 ml Botol Secukupnya
7 MgSO4 40% Ampul Secukupnya
8 Atropin Inj 1 ml Ampul Secukupnya
9 Misoprostol 200 mcg Tablet Secukupnya
10 Diazepam Inj 5 mg/ml Ampul Secukupnya
11 Cortison Asetat Inj 10 mg/ml Vial Secukupnya
12 D5% Larutan Infus 500 ml Flaboth Secukupnya
13 D10% Larutan Infus 500 ml Flaboth Secukupnya
14 NaCl 0,9% Larutan Infus 500 ml Flaboth Secukupnya
15 RL Larutan Infus 500 ml Flaboth Secukupnya
16 Phytomenadoine 10 mg/ml Ampul Secukupnya
17 Metergyn Inj 200 mcg/ml Ampul Secukupnya
18 Oksitosin Inj 10 IU/ml Ampul Secukupnya
19 Betadine 1 liter Botol Secukupnya
20 Alkohol 100 ml Botol Secukupnya
21 Aquabides 25 ml Ampul Secukupnya
12
12 Selang Suction with Control No.10 Secukupnya
13 Selang Suction with Control No.6 Secukupnya
14 Selang Suction with Control No.7 Secukupnya
15 Selang Suction with Control No.8 Secukupnya
16 Masker Tali Secukupnya
17 Surgical Suture Catgut Plain Secukupnya
18 Handscoen Pendek On Steril Secukupnya
19 Micropore ½ inch x 10 Yard Secukupnya
20 Micropore 1 inch x 10 Yard Secukupnya
21 Handscoen Panjang Steril Secukupnya
22 Klem Umbilical Secukupnya
23 Spuit 1 cc Secukupnya
24 Spuit 3 cc Secukupnya
25 Spuit 5 cc Secukupnya
26 Spuit 10 cc Secukupnya
27 Spuit 20 cc Secukupnya
28 Folley Catheter No. 16 Secukupnya
29 Kateter Nelaton Karet Secukupnya
30 Kateter Nelaton Besi Secukupnya
31 Tegaderm 3 M Secukupnya
32 Selang Oxygen Secukupnya
33 Oxygen mask neonatus Secukupnya
34 Oxygen mask dewasa Secukupnya
35 Nasal Canula Oxygen Neonatus Secukupnya
36 Nasal Canula Oxygen Dewasa Secukupnya
37 Apron Plastik Secukupnya
38 Feeding Tube fr. 3,5 Secukupnya
39 Feeding Tube fr. 5 Secukupnya
40 Kertas Lakmus Secukupnya
41 Urinalisys test Secukupnya
42 Pediatric infus set Secukupnya
43 Peneng Bayi Laki-laki Secukupnya
44 Peneng Bayi Perempuan Secukupnya
45 Peneng Ibu Secukupnya
46 Pot Urine Secukupnya
47 Tabung EDTA Secukupnya
48 Tabung PLAIN Secukupnya
49 Urine Bag Secukupnya
13
50 Handscoen Steril Pendek Secukupnya
51 Sarung Tangan Rumah Tangga Secukupnya
52 Ett No. 3 Secukupnya
53 Ett No. 3,5 Secukupnya
54 Ett No. 4 Secukupnya
14
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
16
BAB V
LOGISTIK
A. Perencanaan
Kebutuhan logistik di unit RB meliputi perbekalan farmasi yang meliputi obat dan bahan
habis pakai (BHP), Alat Tulis Kantor (ATK), dan cetakan. Perhitungan kebutuhan
dilakukan dengan cara menghitung rerata penggunaan logistik di periode sebelumnya
dengan ditambahkan buffer stock sebanyak 10% dari total penggunaan.
C. Penggunaan
Pemantauan penggunaan logistik dilakukan dengan menggunakan kartu stock dan juga
pengawasan langsung dari kepala unit dengan memperhitungkan stock minimal dan
maksimal dalam suatu periode setiap satu bulan sekali.
17
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
18
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
19
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Kalibrasi Alat
Setiap 1 kali dalam satu tahun alat-alat di Rumah Bersalin dilakukan kalibrasi, seperti
stetoskop, tensi meter, timbangan dewasa, timbangan bayi, termometer, doopler, alat
usg, ctg, infant warmer, cpap, inkubator, dan strelisator setiap alat yang akan di
kalibrasi akan di data dan di serahkan ke unit kalibrasi.
B. Preventive Maintenance Alat
Perawatan alat dilakukan dengan cara memakai alat-alat kesehatan dengan standar
oprasional kerja yang sudah ditetapkan dan mengecek kondisi alat setiap sebelum
dan sesudah pemakaian alat.
C. Corrective Maintenance Alat
Apabila terjadi kerusakan pada alat, penanggung jawab alat akan membuat laporan
kerusakan alat dan selanjutnya diserahkan kepada penanggung jawab pemeliharaan
alat.
D. Pendidikan dan Pelatihan staf
Pendidikan yang diperlukan bagi Bidan yang bekrja di unit RB minimal berpendidikan
DIII Kebidanan dan pendidikan untuk penanggung jawab di unit RB adalah S1
Kedokteran. Pelatihan yang harus diikuti oleh tenaga medis adalah PONED,
Resusitasi, ATCLS sedangkan untuk paramedis adalah PONED, Resusitasi, APN.
20
Numerator : Kepatuhan petugas dalam memberikan gelang
identitas pada ibu melahirkan dan bayi dalam 1 bulan
Denominator : Jumlah ibu melahirkan dan bayi dalam satu bulan
Kriteria Inklusi : Seluruh ibu yang melahirkan dan bayi
Kriteria Eksklusi : Ibu bersalin dan atau bayi yang dirujuk
Metodologi : Concurent
Pengumpulan data
Tipe Pengukuran : Output
Sumber Data : Hasil observasi
Waktu Pelaporan : Setiap tanggal 5 setiap bulannya
Frekuensi : Setiap bulan
Pelaporan
Target Kinerja : 100%
Jumlah Sampel : Total populasi
Area Monitoring : Rumah Bersalin
Rencana : Melalui Minlok bulanan
Komunikasi ke staf
Referensi : Permenkes no.1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
21
Jumlah pasien yang bersalin dalam satu bulan x100%
Numerator : Identifikasi pasien bersalin yang nilai score tingkatan
resiko nya >24
Denominator : Jumlah pasien pasien yang bersalin dalam satu bulan
Kriteria Inklusi : Seluruh rekam medis pasien bersalin
Kriteria Eksklusi : -
Metodologi : Concurent
Pengumpulan data
Tipe Pengukuran : Outcome
Sumber Data : Hasil observasi
Waktu Pelaporan : Tanggal 25 setiap bulannya
Frekuensi : Tiap bulan
Pelaporan
Target Kinerja : 100%
Jumlah Sampel : Total populasi
Area Monitoring : Rumah bersalin
Rencana : Melalui minlok bulanan
Komunikasi ke staf
Referensi : Permenkes no.1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
22
BAB IX
PENUTUP
Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi psikologis ibu
bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak
secara langsung pada kesehatan ibu. Tempat yang paling ideal untuk persalinan adalah fasilitas
kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-waktu terjadi
komplikasi persalinan. Puskesmas yang mampu memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal
Emergensi Dasar (PONED).
Dengan adanya pedoman pelayanan Unit RB ini diharapkan dapat menjadi acuan
tentang jenis pelayanan Rumah Bersalin (RB), peran dan fungsi ketenagaan, sarana dan
prasarana di Puskesmas supaya pelayanan lebih baik dan memuaskan.
23