Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAYANANANTE NATAL CARE (ANC)

1. PENDAHULUAN

Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya

pemberdayaan ibu dan keluarga dengan bantuan Bidan untuk

mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa kehamilan,

persalinan dan nifas. Dalam memberikan pelayanan kebidanan dasar

juga perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan adalah ibu

dan janin serta bayi baru lahir. Pelaksanaan pelayanan KIA mempunyai

tugas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan konseling terhadap

ibu hamil serta keluarganya agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya

dengan sehat dan selamat.

2. LATAR BELAKANG

Kematian Ibu saat ini masih tinggi, hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor.Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, yaitu

penyebab langsung dan penyebab tidak langsung serta 3

terlambat.Faktor lain yang berpengaruh adalah ibu hamil menderita

penyakit menular seperti Malaria, HIV/AIDS,Tuberkulosis, Sifilis;

penyakit tidak menular seperti Hipertensi, DiabetesMellitus, gangguan

jiwa.

Karena suatu alasan tertentu sebagian ibu hamil periksa berpindah

pindah tempat sehingga perlunya kunjungan rumah. Mereka perlu

dikunjungi ke rumahnya sejak kehamilan muda dan terutama sejak

umur kehamilannya 34-36 minggu.


3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal

komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu

hamil.

1. Tujuan umum :

Adalah hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal

yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan

sehat,bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat.

2. Tujuan Khusus:

a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu,kompregensif

dan berkualitas termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu

hamil, konseling KB dan pemberian ASI.

b. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang

diderita ibu hamil.

c. Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan

pada ibu hamil sedini mungkin.

d. Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan

sesuai dengan sistem rujukan yang ada

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok

a. Anamnesa

b. 10 T
2. Rincian kegiatan

a. Anamnesa

 Identitas

 HPHT

 Riwayat penyakit yang diderita

 Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu bila

ada

b. Standar ANC 10 T

 Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

 Ukur tekanan darah

 Nilai status gizi(ukur LILA)

 Ukur tinggi fundus uteri

 Tentukan presentasi janin dan denyut jantung

janin (DJJ)

 Skrining status imunisasi tetanus dan berikan

imunisasi TT bila diperlukan

 Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama

kehamilan

 Tes laboratorium (rutin dan khusus (golongan

darah,HB,protein urin,vct dan HbsAg)

 Talaksana kasus (rujukan internal puskesmas

dan RS)

 Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

serta KB pasca persalinan


5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan pemeriksaan ibu hamil di dilaksanakan di dalam

gedung di ruang KIA Puskesmas Mijen I atau di PKD, bila ibu

hamil tidak datang untuk pemeriksaan kehamilan maka bidan

wajib melakukan kunjungan rumah .

Metode Pelaksanaan Kegiatan :

a. Penyuluhan individu

b. Pemeriksaan kehamilan

c. Pemeriksaan laborat

d. Penemuan kasus resti

6. SASARAN

Semua ibu hamil di wilayah Puskesmas Mijen I

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N JENIS JA FE M AP M JU JU AG SE OK N DES

O KEGIATAN N B AR R EI NI LI T P T OP

1 Penyuluhan x x x x x x x x x x x x

2 Pemeriksan x x x x x x x x x x x x

kehamilan

3 Pemeriksaa x x x x x x x x x x x x

n laborat

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

 Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan guna mengetahui hasil

yang telah dicapai pada kurun waktu tertentu dan hambatan-

hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan.


 Evaluasi program pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilakukan

pada akhir bulan , Tri bulan dan akhir tahun pada bulan desember.

 Evaluasi dilakukan bersama Kepala Puskesmas,Koordinator UKM,

koordinator KIA, dan semua pemegang program

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan hasil pemeriksaan dibuku KIA dan buku harian bidan .

Melaporkan hasil pemeriksaan kepada pelaksana upaya dan apaila

mengalami resiko segera melakukan tindak lanjut .

Pelaporan pelaksanaan program pelayanan kesehatan ibu hamil

dilakukan setiap akhir bulan oleh bidan puskesmas.

PENANGGUNG JAWAB UKM PELAKSANA UPAYA KIA KB

IDA NOR LAILA S.TR.KEB MAS’ADAH SSIT

NIP 19770505 200212 2 007 NIP 19710322 199003 2 001

MENGETAHUI
KEPALA PUSKESMAS MIJEN I

drg.FX TITIK PURWANINGSIH


NIP 19670130 199303 2 002
KERANGKA ACUAN PERSALINAN

A. PENDAHULUAN

Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu

dan keluarga dengan bantuan Bidan untuk mengatasi masalah yang

mungkin dijumpai selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam

memberikan pelayanan kebidanan dasar juga perlu diperhatikan bahwa

sasaran langsung pelayanan adalah ibu dan janin serta bayi baru lahir.

Salah satu tugas pelaksana pelayanan KIA yaitu melaksanakan Asuhan


Persalinan Normal. Persalinan normal adalah terjadinya kelahiran bayi

aterm dengan proses pervaginam alami dan tanpa komplikasi.. Penolong

persalinan perlu memantau keadaan ibu dan janin untuk mewaspadai

secara dini terjadinya komplikasi. Di samping itu, penolong persalinan

juga berkewajiban untuk dukungan moril dan rasa nyaman kepada ibu

yang sedang bersalin.

B. LATAR BELAKANG

Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002,

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 334 per 100.000

kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 25

per 1000 kelahiran hidup. Sebagian besar penyebab kematian tersebut

dapat dicegah dengan penanganan yang adekuat. Untuk dapat

memberikan pelayanan kesehaan maternal dan neonatal yang

berkualitas dibutuhkan tenaga kesehatan terampil yang didukung

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

C. TUJUAN

Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir

Memberikan asuhan sayang ibu dan bayi

Mengurangi intervensi pada ibu bersalin

Memantau kemajuan persalinan

Mendeteksi secara dini kemungkinan penyulit dalam persalinan

Memberikan penanganan yang cepat dan tepat jika terjadi komplikasi

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANNYA

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemantauan persalinan dengan menggunakan partograf


Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan

Menentukan tindakan yang tepat

Pencatatan persalinan

E. CARA PELAKSANAAN

Persalinan dilakukan di rumah ibu, oleh tenaga kesehatan terlatih

(Bidan)

Persalinan dilakukan sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal

F. SASARAN

Bagi ibu bersalin.

G. JADWAL

Pada saat ibu memasuki masa persalinan (inpartu).

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, sasaran terlayani

dengan baik, persalinan berlangsung aman dan tanpa terjadi komplikasi,

ibu dan bayi dalam keadaan sehat, cakupan target ibu bersalin terpenuhi.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pada ibu bersalin.


KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

A. PENDAHULUAN

Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan

ibu dan keluarga dengan bantuan Bidan untuk mengatasi masalah

yang mungkin dijumpai selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.

Dalam memberikan pelayanan kebidanan dasar juga perlu

diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan adalah ibu dan janin

serta bayi baru lahir. Salah satu tugas pelaksana pelayanan KIA yaitu

untuk melakukan pemeriksaan ibu dan bayinya selama masa nifas.

Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah 6 jam setelah

persalinan. Selanjutnya diperlukan 3 kali pemeriksaan nifas, yaitu

pada hari ke-3, ke-14, ke-40 setelah persalinan. Dengan tujuan

supaya kesehatan ibu dan bayi tetap terkontrol dan bisa mengetahui

tanda bahaya yang mungkin timbul dan apa yang perlu dilakukan bila

hal tertebut terjadi.

B. LATAR BELAKANG

Masa nifas, yang berlangsung selama 6 minggu setelah persalinan,

merupakan masa kritis dalam kehidupan ibu maupun bayi. Sekitar 60

% kematian ibu terjadi segera setelah lahir, dan hampir 50 % dari

kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama setelah persalinan.

Hal ini tidak berbeda pada bayi. Dua pertiga kematian bayi terjadi

dalam 4 minggu pertama setelah kelahiran. Pemantauan ketat,


perawatan ibu dan bayi, serta konseling oleh Bidan akan sangat

membantu dalam mencegah kematian tersebut.

C. TUJUAN

a) 6 jam pertama setelah persalinan

a. Menilai perdarahan

b. Memeriksa bayi untuk pertama kali

c. Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang kebutuhan bayi

d. Memastikan bayi tetap hangat dan diberi ASI

b) 3 hari setelah persalinan

a. Menilai infeksi dan perdarahan

b. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya dan cara perawatan

dirinya.

c. Menganjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah sampai

40 hari setelah persalinan.

c) Kunjungan pada minggu kedua

a.Memeriksa involusi uterus

b.Memeriksa keadaan bayi

c.Memberi penjelasan kepada ibu cara merawat diri dan

bayinya selama sisa masa nifas, termasuk KB dan pencegahan

infeksi saluran reproduksi.

d) Minggu keenam

a. Mengenali tanda bahaya, bila ada.

b. Membahas KB, menyusui bayi dengan ASI, dan perawatan

bayi selanjutnya.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANNYA

- Anamnesis

- Pemeriksaan Fisik

- Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan

- Menentukan tindakan yang tepat


- Mencatat hasil pelayanan

E. CARA PELAKSANAAN

- Kegiatan pemeriksaan ibu nifas di gedung dilaksanakan di ruang KIA

Puskesmas Mijen I

- Kegiatan di luar gedung dilaksanakan pada waktu yang ditentukan

- Kunjungan rumah pada ibu nifas dilakukan oleh Bidan desa,

pemegang wilayah setempat.

F. SASARAN

Bagi ibu dan bayi selama masa nifas, yaitu 40 hari setelah persalinan.

G. JADWAL

- Di dalam gedung setiap hari kerja di Ruang KIA Puskesmas Mijen I

- Di luar gedung, setiap kegiatan Posyandu di kunjungan desa dan

kunjungan rumah di tentukan oleh Bidan Desa pemegang wilayah.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Sasaran terlayani dengan baik, tanda bahaya pada masa nifas dapat

segera ditangani, cakupan target ibu nifas terpenuhi.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pada ibu nifas.

Anda mungkin juga menyukai