1
Lampiran: Keputusan Direktur RSUD Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo
No : 445/455/412.202.39/SK/2021
Tanggal : 28 Desember 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari ponek itu sendiri adalah menurunkan AKI dan AKB di rumah sakit
dengan peningkatan mutu melalui program yang disusun secara objektif dan
sistematis untuk memantau dan menilai mutu asuhan terhadap pasien,
menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan
masalah – masalah yang terungkap.
6
BAB II
LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di
bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagaimana yang tertuang dalam UUD
1945 pasal 16.
Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam
komitmen internasional, yang dituangkan dalam Program Nasional (Prognas).
Dalam Prognas terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan
yaitu sasaran ke-1 Peningkatan kesehatan ibu dan bayi, sasaran ke-2 penurunan
angka kesakitan HIV/AIDS, sasaran ke-3 penurunan angka kesakitan TB, sasaran
ke-4 Penurunan prevalensi stunting & wasting, dan yang ke-5 pelayanan Keluarga
Berencana Rumah Sakit.
Kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan (25%), infeksi (15%), pre-
eklampsia / eklampsia (15%), persalinan macet dan abortus. Sedangkan kematian
bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir
Rendah (40,4%), asfiksia (24,6%) dan infeksi (sekitar 10%). Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu
penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam
sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.
Terkait dengan target Prognas yang ke-1(menurunkan angka kematian ibu
dan bayi serta meningkatkan angka kesehatan ibu dan bayi), pemerintah
menetapkan salah satu kebijakan untuk mencapai target tersebut, yakni dengan
pelayanan PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) di
Rumah Sakit dan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) di tingkat
Puskesmas.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit. Rumah Sakit
PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kegawat
daruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah
7
ketersediaan tenaga-tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana
dan manajemen yang handal.
8
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. TUJUAN UMUM
Terlaksananya kegiatan pelayanan PONEK RSUD dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro selama 24 jam
B. TUJUAN KHUSUS
1. Terlaksananya kegiatan pelayanan maternal dan neonatal beserta
kegawatdaruratannya di PONEK RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro selama 24 jam
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi dengan capaian
indicator mutu.
3. Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Tim PONEK
RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
4. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh Tim PONEK
RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
5. Terlaksananya kegiatan Audit Maternal dan Perinatal baik Internal maupun
Eksternal
6. Terlaksananya pembinaan jejaring rujukan dengan fasilitas kesehatan yang
ada
7. Terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana pendukung kegiatan pelayanan
sesuai dengan standar fasilitas dan peralatan
9
BAB IV
10
Menyelenggarakan pelayanan keluarga berencana termasuk
pencegahan & penanganan kehamilan yang tidak diinginkan serta
kesehatan reproduksi lainnya
Melaksanakan Audit Maternal dan Perinatal rumah sakit secara periodik
dan tindak lanjut
Memberdayakan kelompok pendukung ASI dalam menindaklanjuti
pemberian ASI eksklusif dan PMK
f. Pelaksanaan Rujukan baik dari luar maupun keluar Rumah Sakit.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan pemantauan dan analisis
indicator mutu yang meliputi:
a. Respontime operasi section caesarea emergency (≤ 30 menit)
b. Angka kematian ibu dan bayi
c. Kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir.
3. Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan PONEK RSUD dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro
a. Laporan bulanan
b. Laporan indicator mutu tiap 3 bulan kepada direktur
c. Laporan kegiatan Tahunan
4. Peningkatan Mutu Pelayanan PONEK RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
a. Pendidikan dan Pelatihan untuk staf PONEK sesuai standard minimal yang
harus dimiliki oleh Tim PONEK dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
b. Pelaksanaan review penanganan kegawat daruratan dengan system Drill
Emergency (simulasi emergency obstetric dan neonatus) minimal 1 tahun
sekali.
5. Audit Maternal Perinatal (AMP)
Dilakukan incidental setiap ada kasus kematian ibu dan bayi baik dilakukan
secara internal Rumah Sakit maupun eksternal dengan Dinas Kesehatan.
Dalam pelaksanaan Audit kasus maternal – perinatal dengan Dinas Kesehatan
dilakukan minimal 2x dalam setahun.
6. Pembinaan jejaring rujukan
Koordinasi rujukan dengan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, klinik
bersalin, praktek perseorangan dan pelayanan kesehatan lainnya.
Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengadakan pelatihan
kegawatdaruratan Maternal – Neonatal dengan diikuti oleh fasilitas
pelayanan kesehatan.
7. Pengajuan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pelayanan sesuai
dengan standar fasilitas dan peralatan PONEK pada Rumah Sakit Tipe B
11
BAB V
13
5. Pengkajian Kasus Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir
Pengkajian dilakukan setiap ada kematian ibu melahirkan dan bayi baru
lahir yang terjadi di Rumah Sakit. Pengkajian ini dilakukan secara internal
dengan Tim Pengkaji Rumah Sakit ataupun Pengkajian yang dilakukan secara
eksternal dengan Dinas Kesehatan Kabupaten maupun Provinsi, dilaksanakan
minimal 2 kali dalam 1 tahun.
6. Pembinaan jejaring rujukan
Pembinaan jejaring rujukan dilakukan minimal 1 kali dalam setahun meliputi
kegiatan pelatihan, berbagi pengalaman dan kegiatan lain untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan bayi. Upaya dalam memperlancar koordinasi rujukan,
dilakukan dengan pembuatan Grup chat dengan social media dalam hal ini
whatsapp demi mempermudah komunikasi antara Rumah Sakit dengan fasilitas
kesehatan.
7. Pengajuan usulan kebutuhan peralatan yang menunjang pelayanan PONEK
dibahas bersama oleh semua anggota pokja dan diserahkan kepada bidang
pelayanan medis.
8. Seluruh hasil kegiatan disusun dan dilaporkan ke Sub Bagian Program dan
Peningkatan Mutu sebagai bahan program tahunan.
14
BAB VI
SASARAN
15
BAB VII
Pelayanan Kesehatan
Maternal – neonatal
Inisiasi Menyusu Dini dan ASI
Eksklusif
Perawatan Metode Kanguru
pada BBLR
Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Bayi
Pelaksanaan Rujukan
16
BAB VIII
17
BAB IX
1. Pencatatan
Dalam pelaksanaan PONEK ini, diperlukan pencatatan yang akurat baik ditingkat
Kabupaten / Kota (RS PONEK). Format – format yang digunakan adalah yang
sudah baku seperti :
a. Register Partus
b. Register Kematian
c. Register Bayi
d. Partograf
e. Format-format lain
Formulir Maternal dan Neonatal
Formulir ini mencatat data dasar semua ibu bersalin / nifas dan bayi baru lahir
yang masuk
ke RS. Pengisiannya dapat dilakukan oleh bidan atau perawat.
Formulir Medical Audit Maternal – perinatal
Form ini dipakai untuk menulis hasil / kesimpulan data dari audit maternal dan
audit
neonatal. Yang mengisi formulir ini adalah Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP) yang bertugas di bagian kebidanan dan kandungan (untukkasusibu) atau
bagian neonatal (untuk kasus neonatal).
2. Pelaporan
a. Pelaporan Indikator Mutu dilakukan setiap 3 bulan sekali kepada Direktur
b. Pelaporan hasil kegiatan dilakukan1 tahun sekali dan dilaporkan ke Sub
Bagian Program dan Peningkatan Mutu
c. Laporan dari Rumah Sakit ke Dinas kesehatan meliputi data persalinan
dan pelaporan kematian ibu dan bayi baru lahir dengan memakai form
RMM. Data persalinan mencakup semua kelahiran penduduk Kabupaten
Bojonegoro di RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo, dan dilaporkan
setiap minggu melalui Bagian Rekam Medik
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK dilakukan secara berjenjang
dan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dalam bentuk evaluasi kegiatan Tribulan
dan laporan kegiatan tahunan. Kegiatan evaluasi dilakuan melalui pertemuan
evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak dalam rapat koordinasi tim PONEK. Hasil
evaluasi disampaikan kepada direktur melalui Sub Bagian Program dan
18
Peningkatan Mutu sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan dalam
menyusun perencanaan program pelayanan di tahun yang akan datang.
19
BAB X
20
BAB XI
PENUTUP
Demikian Program Kerja ini kami susun, semoga dapat terlaksana dengan
baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal dan membantu mencapai
Program Nasional dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.
Ditetapkan di Bojonegoro,
Pada tanggal, 03 Desember 2021
21