Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA

PELAYANAN OBSTETRI NEONATUS EMERGENSI KOMPREHENSIF


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
TAHUN 2024

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA


Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak 78124
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi bimbingan
dan petunjuk kepada kita, sehingga kita dapat membuat Program Kerja Pelayanan
Kegawatdaruratan Komprehensif Maternal dan Neonatal (PONEK) untuk menurunkan angka
kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kematian akibat keterlambatan rujukan.

Dalam program ini diharapkan dapat :

1. Tercapainya Pelayanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Komprehensif


(PONEK) yang maksimal

2. Dapat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM serta sarana dan prasaran
PONEK.

Demikian program ini dibuat, dan diharapkan masukan untuk pencapaian program kerja
PONEK untuk periode selanjutnya.

Pontianak, 24 September 2023


Ketua Tim PONEK

dr. Neny Dwi Anggraeni, Sp.OG


DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
B. LATAR BELAKANG................................................................................................... 2
C. TUJUAN........................................................................................................................ 3
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN................................................... 4
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.................................................................... 3
F. INDIKATOR MUTU..................................................................................................... 6
G. SASARAN..................................................................................................................... 6
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................... 7
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN............................. 7
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN .............................. 8
A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita - cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di
bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagaimana yang tertuang dalam UUD
1945 pasal 16.
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah kelanjutan dari global goals
Melenium Development Goals (MDGs) yang berakhir tahun 2015. Menurut kemenkes RI
dalam program SDGs bahwa target sistem kesehatan nasional yaitu pada goals ke 3
menerangkan bahwa pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per
100.000 kelahiran hidup,mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan
seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12
per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup,
mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui
pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental, Pada
2030 menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi,
termasuk keluarga berencana(KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan
reproduksi ke dalam strategi dan program nasional (Permenkes RI,2015).

Secara agregat AKI di Indonesia masih merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara,
Indonesia menduduki peringkat kedua (Kemenkes RI, 2021). AKI Indonesia pada tahun
2020 sebesar 97,61 KH, AKI tersebut masih belum memenuhi dari target global SDGs
untuk menurunkan AKI menjadi 70 per 100.000 KH pada tahun 2030. Berdasarkan data
Kementrian Kesehatan pada tahun 2020, jumlah kematian ibu pada tahun 2020 sebesar
4.627 kematian, jumlah ini menyatakan terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun
2019 sebesar 4.221 kematian (Kemenkes RI, 2021).
Seluruh negara berusaha menurunkan angka kematian bayi hingga tahun 2030,
dimana pada tahun tersebut target SDGs untuk AKB setiap negara setidaknya sudah
memenuhi target sebesar 12 per 1000 kelahiran hidup. Tren angka kematian anak di
Indonesia dari tahun ke tahun sudah menunjukan penurunan. Secara agregat AKB di
Indonesia pada tahun 2020 sebesar 5,40 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2021).
Menurunnya AKB ini karena meningkatnya upaya kesehatan melalui pelayanan
kesehatan neonatal, imunisasi rutin pada anak, dan pelayanan kesehatan pada anak
(Kemenkes RI, 2021).
Dewasa ini setiap kehamilan dan persalinan dikatakan berisiko, untuk itu dalam
menghadapi terjadinya risiko terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
diperlukan suatu program yang dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi.
Berdasarkan hasil observasi dalam pelayanan angka kematian dapat disebabkan
karena adanya keterlambatan keluarga pasien meminta bantuan petugas kesehatan atau
keterlambatan merujuk dari rumah bersalin, bidan, puskesmas, rumah sakit perujuk atau
dari dokter atau keterlambatan dan akomodasi karena jauhnya tempat merujuk.

B. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara professional sesuai
dengan standar pelayanan yang telah ditentukan. Mengacu pada visi dan misi dari
Sustainable Development Goals (SDGs) maka perlu disusun suatu rencana kerja,
sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih sistematis dan terorganisir. Program
kerja akan menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan maternal – perinatal yang
komprehensif dalam periode satu tahun.
Saat ini Rumah Sakit Universitas Tanjungpura telah siap melayani kasus
komplikasi maternal dan neonatal. Dengan adanya pelayanan obstetric dan neonatal
secara komprehensif di Rumah sakit diharapkan dapat mempercepat penurunan AKI
dan AKB serta meningkatkan kesehatan ibu.
Sebagai Rumah Sakit Rujukan Rumah Sakit Universitas Tanjungpura
Pontianak banyak menerima rujukan dari berbagai daerah dan kabupaten, yang
pada akhirnya bisa mengalami masalah dalam pelayanan, diantaranya pasien yang
datang sudah dalam keadaan kritis dan tidak tertolong. Untuk mengurangi masalah
tersebut, maka Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak harus berbenah dan
berupaya untuk meningkatkan pelayanan maternal dan neonatal sesuai dengan
standar ponek 24 jam. Disamping itu ke depannya perlu dilakukan koordinasi dengan
institusi terkait, seperti Dinas Kesehatan Kota Pontianak dalam rangka melaksanakan
kerja sama Audit Maternal Perinatal (AMP) yang diikuti oleh dokter SpOG, SpA,
Bidan Praktek dan Dokter Puskesmas. Tujuan dari AMP adalah untuk membahas
masalah-masalah yang terkait dengan penanganan Maternal dan Perinatal di
wilayah masing-masingyang dilanjutkan dengan pembuatan perjanjian kerjasama.
Pada tahun 2023 di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak masih
belum memiliki fasilitas yang baik untuk menunjang pelayanan PONEK, yaitu belum
adanya fasilitas pelayanan NICU.
Di ruang perinatology untuk penanganan BBLR dilakukan dengan metode
kangguru. Tingginya kematian ibu dan bayi di Rumah Sakit Universitas Tanjugpura
Pontianak juga di pengaruhi oleh kompetensi tenaga pelayanan PONEK. Dari 15
anggota tim PONEK sebanyak 7 orang pernah mengikuti pelatihan PONEK pada
tahun 2018.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Rumah Sakit Universitas Tanjungpura
Pontianak berupaya menyelenggarakan PONEK 24 jam seoptimal mungkin, dengan
meningkatkan sarana yang diperlukan. Selain itu juga telah ditingkatkan sarana dan
prasarana di ruang perawatan nifas dan ruang perinatalogi dan juga menambah tenaga
perawat dan bidan. Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan maternal dan neonatal yang lebih optimah, yang pada akhirnya untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya pelayanan maternal dan neonatal yang optimal melalui program
rumah sakit PONEK 24 jam dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Rumah Sakit Universitas
Tanjungpura.
2. Tujuan Khusus
a. Adanya Kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh Manajemen dalam
pelayanan PONEK
b. Terbentuknya tim PONEK Rumah Sakit Universitas Tanjungpura
c. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar PONEK
d. Melaksanakan perawatan antenatal, intranatal, post natal dan perinatal
lanjutan.
e. Melaksanakan pengelolaan persalinan resiko tinggi secara memadai.
f. Melaksanakan penanganan neonatus resiko tinggi secara memadai.
g. Melaksanakan rawat gabung.
h. Melaksanakan kegiatan deteksi dini kehamilan resiko tinggi.
i. Melaksanakan pelayanan kasus rujukan ibu hamil dan neonatus.
j. Melaksanakan perawatan BBLR dan menerapkan metode yang sesuai antara lain
metode kangguru.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pembentukan Tim PONEK Rumah Sakit Universitas Tanjungpura
2. Merencanakan pelayanan PONEK sesuai standar meliputi:
a. Menyiapkan tenaga PONEK terlatih dan terampil dibidangnya sesuai standar
PONEK
b. Menyiapkan anggaran yang diperlukan sesuai kebutuhan yang diperlukan dalam
pelayanan PONEK
c. Menyiapkan obat-obatan sesuai standar PONEK Rumah Sakit
d. Menyiapkan peralatan dan fasilitas sesuai dengan standar PONEK
e. Membuat Panduan / Pedoman sesuai dengan Pedoman standar PONEK nasional
3. Melaksanakan kegiatan PONEK dalam bentuk:
a. Melaksanakan pertemuan PONEK secara berkala
b. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan PONEK dengan unit terkait untuk
memaksimalkan pelayanan
c. Mengikuti audit maternal perinatal bila ada kasus kematian ibu atau bayi di
lingkungan internal maupun eksternal Rumah Sakit
d. Mengikuti pelatihan PONEK baik di dalam ataupun diluar rumah sakit untuk
meningkatkan pengetahuan ketrampilan dan perilaku dalam pelayanan pasien
terutama tim PONEK RS. Universitas Tanjungpura
e. Melaksanakan penyuluhan secara kelompok dan perorangan
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
4. Membentuk system rujukan
Jaringan kerja dengan Dinas Kesehatan Kota Pontianak berkaitan dengan AMP
setiap ada kasus kematian ibu atau bayi
5. Penyusunan SOP
Menyusun standar prosedur operasional (SPO) Ponek 24 jam dan
mensosialisasikannya ke semua unit pelayanan terkait.
6. Monitoring dan evaluasi
7. Melakukan koordinasi tentang monev program PONEK Rumah Sakit.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Semua kegiatan pelayanan obstetric neonatal emergensi komprehensif
dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan.
1. Membentuk tim PONEK
2. Melakukan pertemuan tim PONEK dengan unit terkait
3. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Perinatal Melaksanakan alur pelayanan
emergensi maternal dan perinatal sesuai dengan SPO dengan memperhatikan respon
time kegawat daruratan.
4. Peningkatan mutu SDM
a. Melakukan penyegaran-penyegaran materi penatalaksaan perinatal ke
petugas setiap 3 bulan di ruang perinatologi dan NICU oleh dokter spesialis
anak
b. Melakukan Death conference di SMF Kebidanan atau Perinatologi\NICU apabila
ada kematian maternal dan perinatal.
c. Mengirim tim PONEK mengikuti pelatihan tehnis PONEK menyelenggarakan in
hause training bagi petugas unit terkait
5. Edukasi
Melakukan edukasi personal bagi maternal resiko tinggi
6. Membentuk system rujukan
a. Melakukan pertemuan antara direktur Rumah Sakit Universitas Tanjungpura
Pontianak dan kepala dinas kesehatan untuk kesepahaman kerjasama atau MOU
system rujukan balik.
b. Melakukan pertemuan antara direktur Rumah Sakit Universitas Tanjungpura
Pontianak dan direktur RS dr. Sudaraso Pontianak.
7. Penyusunan SOP
Tiap unit pelayanan langsung PONEK menyusun SOP kegawatdaruratan maternal
neonatal.
8. Monitoring dan evaluasi
a. Melakukan rapat rutin dan evaluasi tim PONEK setiap 3 bulan
b. Melakukan evaluasi program di akhir tahun

9. Pelaporan hasil kegiatan


Hasil kegiatan pertriwulan dan evaluasi akhir tahun dilaporkan ke direktur

F. INDIKATOR MUTU
1. Angka keterlambatan oprasi Sectio Caesaria (SC)
2. Angka keterlambatan penyediaan darah
3. Angka Kematian Ibu dan Bayi
4. Kejadian tidak dilakukan IMD pada bayi baru lahir
G. SASARAN
1. Menurunkan angka kematian maternal dan neonatal sebanyak 50 % dari kasus tahun
2017
2. 50% anggota PONEK mendapat pelatihan PONEK

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahun / Bulan
No Jenis Kegiatan 2024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Membentuk Tim PONEK
2. Perencanaan Program
3. Melaksanakan Pelayanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Maternal Neonatal
4. Pembuatan pedoman
Standar kerja / SPO
Pelayanan PONEK
5. Pembinaan Teknis dalam √ √ √ √ √
pelaksanaan PONEK
6. Pelatihan PONEK √
7. In House Training PONEK √
8. Pelaporan hasil pelayanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PONEK
9. Rapat evaluasi PONEK √ √ √

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi kegiatan dilakukan pertriwulan untuk mengetahui apakah kegiatan yang
terjadwal dilaksanakan sesuai tepat waktu. Apabila terjadi pergeseran atau
penyimpangan jadwal dapat segera diperbaiki, sehingga tidak mengganggu program
secara keseluruhan.
2. Pelaporan hasil kegiatan di buat setiap bulan dengan mengumpulkan data dari tiap
unit pelayanan kmudian di rekap dan dilaporkan ke direktur per tiga bulan.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan pelaksanaan kegiatan PONEK daalam melaksanakan kegiatan PONEK
menggunakan pencatatan dengan menggunakan blangko maupun formulir yang
terdapat di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura antara lain:
a. Register rawat jalan
b. Register persalinan
c. Register rawat inap
d. Register bayi
e. Pelaporan bulanan
f. Blangko rujukan
g. Blangko AMP
2. Pelaporan hasil kegiatan
No Jenis Laporan Waktu Sumber Tujuan
Pelaporan Data Laporan
1 Jumlah pasien PONEK yang telah Bulanan Register Direktur RS
dapat penanganan di RS rawat jalan,
Universitas Tanjungpura register rawat
inap
2 Jumlah pasien rujukan RS, dan Bulanan Buku Direktur RS
jumlah pasien durujuk ke luar RS Rujukan
3 Jumlah persalinan normal dan SC Bulanan Register Direktur RS
Persalinan
4 Jumlah bayi berat badan lahir Bulanan Register bayi Direktur RS
rendah

3. Evaluasi program kegiatan secara menyeluruh untuk mengetahui keberhasilan


pelaksaan program pada akhir tahun. Selanjutnya hasil evaluasi tersebut dibuat
laporan untuk di sampaikan kepada pimpinan untuk pengambilan kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai