Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN PELAYANAN OBSTETRIK

NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF


Tahun 2022

RSUD Zainal Abidin Pagaralam


Jl. Lintas Sumatera Negeri Baru
Kec. Umpu Semenguk
Kab. Way Kanan, Lampung
34764
email:rsudwaykanan@gmail.com

1
PROGRAM KERJA
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIP
RUMAH SAKIT ZAINAL ABIDIDN PAGARALAM KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2022

I. Pendahuluan
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensip (PONEK) di Rumah Sakit. Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari
sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan
dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah
ketersediaan tenaga yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan managemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan
pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku
dalam pelayanan kepada kepada pasien. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari
penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia dan infeksi. Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan
kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan, infeksi, preeklamsia/eklamsia, persalinan macet
dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,
maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat
nasional maupun regional.

II. Latar Belakang


Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian neonatal
(AKN) di Indonesia masih tinggi yaitu AKI 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB 34/100
kelahiran hidup (SDKI 2007), keadaan tersebut diakibatkan oleh penyebab utama kematian yang
sebenarnya dapat dicegah melalui pendekatan deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat untuk
ibu dan bayi. Di Indonesia penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi,
partus lama dan komplikasi abortus. Penyebab kematian utama adalah perdarahan yang sebagian
besar disebabkan oleh retensio plasenta. Hal ini menunjukan adanya manajemen persalinan kala
III yang kurang adekuat. sedangkan kematian ibu akibat infeksi merupakan indikator kurang
baiknya upaya pencegahan dan manajemen infeksi, kematian ibu yang disebabkan karena
komplikasi aborsi adalah akibat dari kehamilan yang tidak dikehendaki (KTD). Program
menurunkan angka kematian ibu dan bayi (maternal neonatal) dan meningkatkan pelayanan ibu
dan bayi yang mempunyai masalah komplikasi persalinan dan kelahiran kurang bulan sangat
diperlukan. Sehubungan hal tersebut perlu diperoleh dukungan faktor keterampilan tenaga

2
kesehatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas di Rumah
Sakit. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa – Bangsa pada tahun 2000 disepakati
bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) pada tahun
2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan
kesehatan ibu, bayi dan anak yaitu:
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari AKB pada tahun
1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga per empat dari AKI pada tahun 1990 dari
307 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila
dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian tersebut
yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul
selama ini. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan
Lahir Rendah (40,4%), asfiksia (24,6%), dan infeksi (sekitar 10%). Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan
kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan (25%), infeksi (15%), pre-eklamsia/eklamsia
(15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat
dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam
sistem terpadu di tingkat nasional dan regional. pelayanan obstetri dan neonatal regional
merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu.
Upaya yang dilakukan Rumah Sakit Zainal Abidin Pagaralam Kabupaten Way Kanan
untuk menurunkan AKI dan AKB adalah mengoptimalkan Rumah Sakit PONEK yang sudah ada
di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagaralam Kabupaten Way Kanan.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergrncy
Komprehensip (PONEK) di Rumah sakit dan pelayanan Obstetri Neonatal Emergency dasar
(PONED) di tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem
rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. kunci keberhasilan PONEK adalah
ketersediaan tenaga yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dalam
pelayanan kepada pasien.

III. Tujuan Umum Dan Khusus


a. Umum
Meningkatkan pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam upaya penurunan AKI dan
AKB di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagaralam Kabupaten Way Kanan.

3
b. Khusus
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan
PONEK
2. Terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit Zainal Abidin Pagaralam Kabupaten Way
Kanan
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar PONEK
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggung jawab program
pada tingkat kota dan pusat dalam manajemen program PONEK Rumah Sakit.

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Merencanakan pelayanan PONEK sesuai standar meliputi:
a. Membuat program kerja Tim PONEK
b. Menyiapkan tenaga PONEK terlatih dan terampil di bidangnya sesuai standar
PONEK
c. Mengajukan anggaran yang diperlukan sesuai kebutuhan yang diperlukan dalam
pelayanan PONEK
d. Mengajukan pengadaan ruangan PONEK di Rumah Sakit
e. Mengajukan obat-obatan sesuai standar PONEK rumah sakit
f. Mengajukan peralatan dan fasilitas yang sesuai standar PONEK
g. Membuat panduan sesuai pedoman PONEK nasional.
2. Melaksanakan kegiatan PONEK dalam bentuk:
a. Melaksanakan rapat PONEK sesuai kebutuhan di tingkat rumah sakit
b. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan PONEK dengan unit terkait untuk
memaksimalkan pelayanan.
c. Melaksanakan IMD, PMK pada BBLR serta pemberian ASI Ekslusif.
d. Mengikuti pelatihan PONEK baik di dalam maupun di luar rumah sakit untuk
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku dalam pelayanan pasien
terutama tim PONEK yang ada di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagaralam
Kabupaten Way Kanan.
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam bentuk laporan harian, bulanan
maupun setiap tahun.
3. Membuat pelaporan dan analisis meliputi:
a. Angka keterlambatan operasi section caesaria (SC) (>30 menit)
b. Angka keterlambatan penyediaan darah (>60 menit)
c. Angka kematian ibu dan bayi
d. Kejadian tidak dilakukan inisiasi menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir.

4
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan tim PONEK Rumah Sakit Zainal Abidin Pagaralam Kabupaten Way Kanan
adalah:
a. melakukan rapat tim dan rapat koordinasi
b. melaksanakan kegiatan PONEK di rumah sakit
c. melakukan pelatihan PONEK di dalam dan diluar rumah sakit
d. melaksanakan pencatatan dan pelaporan

VI. Sasaran
1. Menurunkan AKI sesuai target MDGs yaitu 102/100.000 KH
2. Menurunkan AKB menjadi sesuai target MDGs yaitu 20/1000 KH
3. Menurunkan angka persalinan SC kurang dari 60%
4. Cakupan ASI eksklusif di rawat gabung menjadi 90%
5. Meningkatkan keberhasilan perawatan BBLR menjadi 75%
6. Meningkatkan pelaksanankan PMK untuk bayi BBLR di ruang Perinatologi menjadi 85%

5
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
N KEGIATAN TAHUN 2022
O JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OK NOP DES
T
1. Pembentukan
TIM PONEK
2. Merencanakan
pelayanan/
program kerja
PONEK
3. Melaksanakan
pelayanan
PONEK
4. Pelatihan
PONEK
dalam RS
5. Pelatihan
PONEK luar
RS
6. Pencatatan
kegiatan
pelayanan
PONEK
7. Pelaporan
kegiatan
PONEK
8. MONEV

9. Rapat internal
TIM PONEK
10. Rapat
koordinasi

6
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
N KEGIATAN TAHUN 2020
O JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OK NOP DES
T
1. Pembentukan
TIM PONEK
2. Merencanakan
pelayanan/
program kerja
PONEK
3. Melaksanakan
pelayanan
PONEK
4. Pelatihan
PONEK
dalam RS
5. Pelatihan
PONEK luar
RS
6. Pencatatan
kegiatan
pelayanan
PONEK
7. Pelaporan
kegiatan
PONEK
8. MONEV

9. Rapat internal
TIM PONEK
10. Rapat
koordinasi

7
Pelaporan Kegiatan PONEK meliputi:

A. LAPORAN PELAYANAN PONEK MATERNAL

BULAN JENIS PELAYANAN JUMLAH


SECTIO PARTUS VAKUM KURET
SECARIA PERVAGINAM
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

B. LAPORAN DATA KASUS PONEK MATERNAL

BULAN JENIS KASUS PONEK MATERNAL


A B C D E F JUMLAH
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

KET:

A: ABORTUS
B: PRE EKLAMPSI/ EKLAMPSIA
D: KPD
E: KELAINAN LETAK
E: PTM
F: DLL

C. LAPORAN PELAYANAN KB

BULAN JENIS PELAYANAN KB JUM


IMP KONTAP/ SUNTIK KONDOM PIL IUD LAH
LANT MOW
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI

8
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

D. JUMLAH KELAHIRAN BAYI

BULAN BAYI PRETERM ATERM BBLSR BBLSR IUFD JUMLAH


LAHIR
MENINGGAL
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

E. PELAYANAN IMD

BULAN JUMLAH BAYI YANG JUMLAH BAYI YANG PERSENTASE


LAHIR HIDUP DILAKUKAN IMD
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

F. PELAYANAN ASI EKSKLUSIF

BULAN JUMLAH BAYI YANG JUMLAH BAYI YANG PERSENTASE


LAHIR HIDUP DILAKUKAN ASI
EKSKLUSIF
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER

9
JUMLAH

G. PELAYANAN RAWAT GABUNG

BULAN JUMLAH BAYI YANG JUMLAH BAYI YANG PERSENTASE


LAHIR HIDUP DIRAWAT GABUNG
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

H. PELAYANAN PMK PADA BAYI BBLR

BULAN JUMLAH BAYI BBLR/ JUMLAH BAYI BBLR / PERSENTASE


BBLSR BBLSR YANG
DILAKUKAN PMK
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

I. DATA KEMATIAN PASIEN PONEK

BULAN JUMLAH KEMATIAN JUMLAH KEMATIAN


IBU BAYI
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

J. DATA RUJUKAN PASIEN PONEK

BULAN RUJUKAN MATERNAL RUJUKAN NEONATUS

10
RUJUKAN RUJUKAN RUJUKAN RUJUKAN
MASUK KELUAR MASUK KELUAR
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH

11

Anda mungkin juga menyukai