Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan

sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat

untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagaimana yang

tertuang dalam UUD 1945 pasal 16. Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi

perhatian penting dalam komitmen internasional, yang dituangkan dalam

Millenium Development Goals (MDGs). Dalam MDGs terdapat tujuan yang

terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu target (menurunkan angka

kematian anak), target (meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6 (memerangi

HIV dan AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya). Kementerian Kesehatan

telah menyusun strategi untuk pencapaian target-target tersebut. Untuk mencapai

Tujuan Pembangunan Millenium (TPM) atau MDG’s yang menitikberatkan

pemenuhan hak-hak dasar manusia yaitu menurunkan angka kematian balita

sebesar 67% dari 1990 ke 2015 serta angka kematian ibu (AKI) sebesar 75% dari

1990 ke 2015, salah satu peran rumah sakit selain kuratif adalah melakukan

kegiatan preventif, promotif dan rehabilitatif. Disamping pengobatan bagi pasien

perlu pula meningkatkan perannya dalam bidang preventif dan promotif. Dewasa

ini setiap kehamilan dan persalinan dikatakan berisiko, untuk itu dalam

1
menghadapi terjadinya risiko terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi

diperlukan suatu program yang dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan

bayi. Berdasarkan hasil observasi dalam pelayanan angka kematian dapat

disebabkan karena adanya keterlambatan keluarga pasien meminta bantuan

petugas kesehatan atau keterlambatan merujuk dari rumah bersalin, bidan,

puskesmas, rumah sakit perujuk atau dari dokter atau keterlambatan dan

akomodasi karena jauhnya tempat merujuk.

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Neonatal (AKN)

B. LATARA BELAKANG

Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya

sangat lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa - Bangsa

pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium

(Millenium Development Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut

mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan

anak. Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat

dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi

penyebab utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang

efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini. Kematian bayi

baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir

Rendah, asfiksia daninfeksi . Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh

keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan

kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan,infeksi, pre-eklampsia /

2
eklampsia, persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai

hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan

perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan

regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan

pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.

Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam

pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam

menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK

adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana

dan manajemen yang handal.

Sebagai Rumah Sakit Rujukan Rumah Sakit Citra Husada banyak

menerima rujukan dari berbagai daerah, yang pada akhirnya bisa mengalami

masalah dalam pelayanan, diantaranya pasien yang datang sudah dalam keadaan

kritis dan tidak tertolong. Untuk mengurangi masalah tersebut, maka Rumah Sakit

Citra Husada harus berbenah dan berupaya untuk menngkatkan pelayanan

maternal dan neonatal sesuai dengan standar ponek 24 jam.

Untuk menunjang pelayanan PONEK, yaitu belum adanya fasilitas pelayanan

NICU, belum tersedianya sarana ruang observasi yang dilengkapi dengan pasilitas

monitor tanda tanda vital untuk untuk pasien dengan penangan emergensi seperti

sepsis, pre eklamsi, eklamsi dan lainnya di ruang bersalin. Di ruang perinatologi

3
untuk penanganan BBLR dilakukan dengan metode kangguru. Dari 15 anggota

tim PONEK sebanyak 5 orang pernah mengikuti pelatihan PONEK pada tahun

2008, yang seharusnya sudah di perbaharui dengan cara penyegaran kembali.

Sehingga belum dapat memberikan pelayanan yang komprehensif. Dan perlu

adanya pembaharuan standard prosedur oprasional ( SPO ) yang ada. Berdasarkan

hal tersebut di atas, Rumah Sakit Citra Husada berupaya menyenggarakan

PONEK 24 jam seoptimal mungkin, dengan meningkatkan sarana yang

diperlukan, seperti pembangunan kamar operasi dengan sarana yang diperlukan.

Selain itu juga telah ditingkatkan sarana dan prasarana di ruang perawatan nifas

dan ruang perinatalogi dan juga menambah tenaga perawat dan bidan. Upaya-

upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan maternal dan neonatal

yang lebih optimal, yang pada akhirnya untuk menurunkan angka kematian ibu

dan bayi.

C. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Tercapainya pelayanan maternal dan neonatal yang optimal melalui program

rumah sakit PONEK 24 jam dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan

untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di RSU Citra Husada.

b. Tujuan Khusus

1. Adanya kebijakan Rumah sakit dan dukungan penuh manjemen dalam

pelayanan PONEK.

4
2. Terbentuknya tim PONEK RS yang dilantik oleh pimpinan RS dan memiliki

SK/Surat Tugas.

3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar Kinerja

manajemen dan standar kinerja klinis

4. Adanya proses konsultasi dan pembinaan dalam pelayanan obstetri dan

neonatal emergensi antara RS ponek , Puskesmas Poned, Puskesmas,

Puskesmas Pembantu, Dokter dan Bidan Praktik swasta, RS Swasta.

6. Terlaksananya perawatan antenatal, intranatal, post natal dan perinatal

lanjutan.

7. Terlaksananya pengelolaan persalinan resiko tinggi secara memadai.

8. Terlaksananya penanganan neonatus resiko tinggi secara memadai.

9. Terlaksananya rawat gabung.

10. Terlaksananya pelayanan kasus rujukan ibu hamil dan neonatus.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Sosialisasi tim PONEK

2. Peningkatan Pelayanan Emergensimaternal dan Perinatal

a. Kesehatan Ibu Pelayanan kedaruratan ibu di unit emergensi dan

dilanjutkan ke kamar bersalin dan bila memerlukan tindakan operatif ke

instalasi bedah sentral.

5
b. Pelayanan Perinatal Pengembangan ruang perinatologi dibagi menjadi

NICU

c. Edukasi Penyuluhan dilakukan di Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi

Rawat Inap Di rawat jalan tentang Ante natal care Instalasi Rawat Inap,

Inisiasi menyusu dini dan asi ekslusif, Perawatan payudara, Cara

memandikan dan merawat tali pusat bayi.

d. Immunisasi

e. Perawatan pada BBLR

f. Perawatan post seksio sesaria

g. Pelayanan KB RS post partum

h. Membentuk system rujukan Jaringan kerja dengan Dinas Kesehatan Kota

Pontianak berkaitan dengan AMP setiap ada kasus kematian ibu atau

bayi

3. Penyusunan SOP Menyusun standar prosedur operasional (SPO) Ponek 24

jam dan mensosialisasikannya ke semua unit pelayanan terkait.

4. Cara Melaksanakan Kegiatan

Semua kegiatan pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif

dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan. Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Ibu dan Perinatal Melaksanakan alur pelayanan emergensi

maternal dan perinatal sesuai dengan SPO dengan memperhatikan respon

6
time kegawat daruratan. Mengirim tim PONEK mengikuti pelatihan tehnis

PONEK Menyelenggarakan in hause training bagi petugas unit terkait.

E. SASARAN

1. Pengelola program kesehatan ibu dan anak di RSU Citra Husada Sigli.

2. Unsur-unsur terkait lainnya/ pihak yang peduli dan berkepentingan

terhada kesehatan ibu dan anak.

7
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN

Ponek adalah pelayanan obstetri neonatal esensial / emergensi

komperhensif. Tujuan utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir

melelui program rujukan berencana dalam satu wilayah kabupaten kotamadya

atau profinsi.

B. LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM

Upaya Pelayanan PONEK :

1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif

2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan

3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sectio saesaria

4. Perawatan intensif ibu dan bayi.

5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi.

Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi

atas 2 kelas, antara lain :

1. PONEK RUMAH SAKIT KELAS C

a. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis

o Pelayanan Kehamilan

o Pelayanan Persalinan

o Pelayanan Nifas

o Asuhan Bayi Baru Lahir

8
o Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh

Kembang (SDIDTK)

b. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi

Masa antenatal meliputi :

o Perdarahan pada kehamilan muda

o Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut

o Gerak janin tidak dirasakan

o Demam dalam kehamilan dan persalinan

o Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

o Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan/koma,

tekanan darah tinggi

Masa intranatal meliputi :

o Persalinan dengan parut uterus

o Persalinan dengan distensi uterus

o Gawat janin dalam persalinan

o Pelayanan terhadap syok

o Ketuban pecah dini

o Persalinan lama

o Induksi dan akselerasi persalinan

o Aspirasi vakum manual

o Ekstraksi Cunam

o Seksio sesarea

o Epiosotomi

9
o Kraniotomi dan kraniosentesis

o Malpresentasi dan malposisi

o Distosia bahu

o Prolapsus tali pusat

o Plasenta manual

o Perbaikan robekan serviks

o Perbaikan robekan vagina dan perineum

o Perbaikan robekan dinding uterus

o Reposisi Inersio Uteri

o Histerektomi

o Dilatasi dan kuretase

o Resusitasi bayi baru lahir

o Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria

o Anestesia spinal, ketamin

Masa Post Natal meliputi:

o Masa nifas

o Demam pasca persalinan

o Perdarahan pasca persalinan

o Nyeri perut pasca persalinan

o Keluarga Berencana

Pelayanan Ginekologis meliputi :

10
o Kehamilan ektopik

o Perdarahan uterus disfungsi

o Perdarahan menoragia

o Kista ovarium akut

o Radang Pelvik akut

o Abses Pelvik

o Infeksi Saluran Genitalia

2. PONEK RUMAH SAKIT KELAS B


a. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis
o Pelayanan Kehamilan
o Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif
o Pelayanan Nifas
o Asuhan Bayi Baru Lahir
o Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)
o Intensive Care Unit (ICU)

b. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi Masa


antenatal
o Perdarahan pada kehamilan muda / abortus.
o Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik.
o Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
o Hipertensi, Preeklampsi / Eklampsi.
o Perdarahan pada masa Kehamilan
o Kehamilan Metabolik
o Kelainan Vaskular / Jantung

o Masa intranatal
o Persalinan dengan parut uterus

11
o Persalinan dengan distensi uterus
o Gawat janin dalam persalinan
o Pelayanan terhadap syok
o Ketuban pecah dini
o Persalinan macet
o Induksi dan akselerasi persalinan
o Aspirasi vakum manual
o Ekstraksi Cunam
o Seksio sesarea
o Episiotomi
o Kraniotomi dan kraniosentesis
o Malpresentasi dan malposisi
o Distosia bahu
o Prolapsus tali pusat
o Plasenta manual
o Perbaikan robekan serviks
o Perbaikan robekan vagina dan perineum
o Perbaikan robekan dinding uterus
o Reposisi Inersio Uteri
o Histerektomi
o Sukar bernapas
o Kompresi bimanual dan aorta
o Dilatasi dan kuretase
o Ligase arteri uterina
o Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
o Anestesia spinal, ketamin
o Blok pudendal

Masa Post Natal


o Masa nifas

12
o Demam pasca persalinan
o Perdarahan pasca persalinan
o Nyeri perut pasca persalinan
o Keluarga Berencana
o Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)

c. Pelayanan Ginekologis
o Kehamilan ektopik
o Perdarahan uterus disfungsi
o Perdarahan menoragia
o Kista ovarium akut
o Radang Pelvik akut
o Abses Pelvik

C. PELAYANAN PENUNJANG MEDIK

1. Perawatan Intensif

a. Jenis Pelayanan

- Pemantauan terapi cairan

- Pengawasan gawat nafas / ventilator

- Perawatan sepsis

b. Tempat Pelayanan

Unit Perawatan Intensif

c. Kompetensi

- Pelayanan pengelolaan resusitasi segera untuk pasien gawat,

tunjangan kardio-respirasi jangka pendek dan mempunyai peran

memantau serta mencegah penyulitpada pasien medik dan bedah

yang berisiko.

13
d. Sumber Daya Manusia

- Dokter jaga 24 jam dengan kemampuan melakukan resusitasi

jantung paru.

- Dokter Spesialis Anestesiologi

e. Ruang Pelayanan

- Ruang Pelayanan Intensif (ICU) 75 m2

2. Pencitraan

- Radiologi

- USG / Ibu dan Neonatal

4. Laboratorium

Pemeriksaan rutin darah dan urin.

D. KRITERIA RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM

1. Kriteria Umum Rumah Sakit Ponek

o Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi

kasusemergensi baik secara umum maupun emergency obstetrik –

neonatal.

o Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK

di rumah sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan

obstetrik dan neonatus.

14
o Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan

penanganan pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.

o Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan

obstetrik dan neonatal.

o Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.

o Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di

kamar bersalin kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1

jam.

o Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan

operasi, bila ada kasus emergensi obstetrik atau umum.

o Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam

waktu kurang dari 30 menit.

o Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau

melaksanakan tugas sewaktu-waktu,meskipun on call.

o Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK,

antara lain dokter kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi,

dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum,

bidan dan perawat.

o Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.

o Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK,

seperti Laboratorium dan Radiologi selama 24 jam, recovery room

24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap tersedia.

15
Perlengkapan

o Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak,

cairan dll)

o Permukaan metal harus bebas karat atau bercak

o Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar

atau tidak stabil)

o Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar

o Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsibaik

o Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi

o Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan

steker menempel kokoh)

Bahan

Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk

memenuhi kebutuhan unit ini.

2. Kriteria Khusus

a. Sumber daya manusia

Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :

o 1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan

o 1 dokter spesialis anak

o 1 dokter di Unit Gawat Darurat

o 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)

16
o 2 orang perawat

Tim PONEK Ideal ditambah :

o Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesia

o Bidan pelaksana

o Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)

o Petugas laboratorium

o Petugas administrasi

b. Prasarana dan sarana

Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan

PONEK harus dipenuhi hal-hal sebagi berikut :

o Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman

o Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang

lengkap

o Ruang pulih / observasi pasca tindakan.

o Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk

koordinasi internal

Kriteria Umum Ruangan :

a) Struktur fisik

o Spesifikasi ruang tidak kurang dari 15-20 M

o Lantai harus ditutup dengan lantai porselein.

b) Kebersihan

Cat dan lantai harus berwarna terang sehingga kotoran dapat

17
terlihat dengan mudah .

c) Pencahayaan

o Pencahayaan harus memadai.

o Tersedia lampu emergensi

d) Ventilasi

o Ventilasi dapat mencaku sumber alami (jendela).

o Pendingin ruangan harus berfungsi dengan baik.

o Pendingin ruangan harus dilengkapi filter.

e) Pencucian Tangan

Tersedia satu wastafel

Kriteria Khusus Ruangan

o Area Cuci Tangan Di ruang Obstetri

o Area Resusitasi dan Stabilisasi di Ruang Obstetri dan UGD

o Ruang Maternal

o Ruang Operasi

c. Obat-Obatan

1. Obat-Obatan Maternal Khusus Ponek

o Ringer Asetat

o Dextrose 10%

o Dextran 40 / HES

o Saline 0,9%

18
o Adrenalin / Epinefrin

o Metronidazol

o Kadelex atau ampul KCL

o Larutan Ringer Laktat

o Kalsium Glukonat 10%

o Ampisilin

o Gentamisin

o Kortison / Dexametason

o Aminophyline

o Transamin

o Dopamin

o Dobutamin

o Sodium Bikarbonat 8.4%

o MgSO4 40%

o Nifedipin

E. MANAJEMEN

Direktur RS melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan program

PONEK menyelaraskan program RS untuk mendukung program PONEK

dalam bentuk SK Direktur.

19
F. SISTEM INFORMASI

PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim

yang ada di dalamnya melakukan fungsi yang berbeda,sangat membutuhkan

keterpaduan, kecepatan dan ketepatan.

Informasi yang ditujukan kepada peningkatan mutu, cakupan dan

efektifitas layanan kepada masyarakat.Keberadaan sistem informasi ditujukan

untuk medukung proses pelaksanaan kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam

rangka pencapaian misi yang ditetapkan.

Sistem informasi dimaksud pada PONEK adalah :

o Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan

visi dan misi rumah sakit

o Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data

penting dari kamar bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan

PONEK yang dapat diakses secara transparan melalui workstation.

o Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu

pelayanan PONEK bagi pasien, yaitu dengan tersedianya data

PONEK yang lengkap dan akurat.

o Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan

dan evaluasi.

o Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan

dengan adanya ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat

waktu.

20
o Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional

(rutin) serta dapat meminimalkan pekerjaan yang kurang

memberikan nilai tambah, meningkatkan

o kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat menciptaka ‘titik

kontak tunggal’ atau ‘case manager’ bagi pasien.

o Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan

(empowering).

o Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang

dibutuhkan untuk keperluan penelitian dan pengembangan

keilmuannya di bidang obstetri dan ginekologi dengan ketersediaan

teknologi informasi yang mampu untuk memperoleh,

mentransmisikan, menyimpan, mengolah atau memproses dan

menyajikan informasi dan data baik data internal maupun data

eksternal.

21
G. STRUKTUR TIM PELAYANAN PONEK

Direktur RS

Kepala Bidang Pelayanan

Sub TIM
Unit Gawat Darurat
Sub TIM Kebidanan - Dokter Umum Sub TIM Neonatal

- Dokter Spesialis Kebidanan - Perawat - Dokter Spesialis anak


kandungan
-Perawat
- Bidan
- Petugas LAB
- Petugas LAB
- Petugas Administrasi
- Petugas Administrasi

Dokter Anestesi

Perawat Anestesi

Gambar . Susunan TIM PONEK RSU Citra Husada Sigli

22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angka KematianIbu dan Angka Kematiam Bayi semakin meningkat.

Keadaan ini akan cenderung meningkat bila tidak segera di antisipasi dengan

berbagai trobosan yang maksimal. Karakteristik kasus Kebidanan yang sifatnya

akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu hamil dan bayi

dimasyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi

mendatang.

Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar program Pelayanan

Obstetri dan Neonatal Emergensi komphrensif (PONEK) dijadikan prioritas.

Pelayanan obstetrik neonatal emergensi komprehensif dilaksanakan

dirumah sakit kabupaten/kota dan menerima rjukan dari dan oleh tenaga atau

fasilitas kesehatan ditingkat desa dan masyarakat atau rumah sakit.

Kegiatannya memberikan pelayanan PONED dirumah sakit kabupaten/kota

untuk aspek obstetri ditambah dengan transfusi darah dan bedah cesaria dan

untuk neonatal diberikan perawatan neonatl yang intensif. Rumah sakit

PONEK 24 jam memiliki tenaga dan kemampuan serta sarana dan prasarana

penunang yang memadai untuk memberikan pelayanan pertolongan

kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal dasar maupun komprehensif untuk

secara langsung terhadap ibu hamil atau ibu bersalin dan ibu nifas baik yang

datang sendiri atau rujukan atau masyarakat, bidan didesa puskesmas dan

puskesmas PONED.

23

Anda mungkin juga menyukai