PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
tertuang dalam UUD 1945 pasal 16. Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi
HIV dan AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya). Kementerian Kesehatan
sebesar 67% dari 1990 ke 2015 serta angka kematian ibu (AKI) sebesar 75% dari
1990 ke 2015, salah satu peran rumah sakit selain kuratif adalah melakukan
perlu pula meningkatkan perannya dalam bidang preventif dan promotif. Dewasa
ini setiap kehamilan dan persalinan dikatakan berisiko, untuk itu dalam
1
menghadapi terjadinya risiko terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
diperlukan suatu program yang dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
puskesmas, rumah sakit perujuk atau dari dokter atau keterlambatan dan
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN)
B. LATARA BELAKANG
(Millenium Development Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut
mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan
anak. Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat
penyebab utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang
efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini. Kematian bayi
baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir
2
eklampsia, persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai
hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan
regional.
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan
Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam
pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK
menerima rujukan dari berbagai daerah, yang pada akhirnya bisa mengalami
masalah dalam pelayanan, diantaranya pasien yang datang sudah dalam keadaan
kritis dan tidak tertolong. Untuk mengurangi masalah tersebut, maka Rumah Sakit
NICU, belum tersedianya sarana ruang observasi yang dilengkapi dengan pasilitas
monitor tanda tanda vital untuk untuk pasien dengan penangan emergensi seperti
sepsis, pre eklamsi, eklamsi dan lainnya di ruang bersalin. Di ruang perinatologi
3
untuk penanganan BBLR dilakukan dengan metode kangguru. Dari 15 anggota
tim PONEK sebanyak 5 orang pernah mengikuti pelatihan PONEK pada tahun
Selain itu juga telah ditingkatkan sarana dan prasarana di ruang perawatan nifas
dan ruang perinatalogi dan juga menambah tenaga perawat dan bidan. Upaya-
yang lebih optimal, yang pada akhirnya untuk menurunkan angka kematian ibu
dan bayi.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di RSU Citra Husada.
b. Tujuan Khusus
pelayanan PONEK.
4
2. Terbentuknya tim PONEK RS yang dilantik oleh pimpinan RS dan memiliki
SK/Surat Tugas.
lanjutan.
5
b. Pelayanan Perinatal Pengembangan ruang perinatologi dibagi menjadi
NICU
Rawat Inap Di rawat jalan tentang Ante natal care Instalasi Rawat Inap,
d. Immunisasi
Pontianak berkaitan dengan AMP setiap ada kasus kematian ibu atau
bayi
6
time kegawat daruratan. Mengirim tim PONEK mengikuti pelatihan tehnis
E. SASARAN
1. Pengelola program kesehatan ibu dan anak di RSU Citra Husada Sigli.
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
komperhensif. Tujuan utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir
atau profinsi.
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sectio saesaria
Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi
o Pelayanan Kehamilan
o Pelayanan Persalinan
o Pelayanan Nifas
8
o Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
o Persalinan lama
o Ekstraksi Cunam
o Seksio sesarea
o Epiosotomi
9
o Kraniotomi dan kraniosentesis
o Distosia bahu
o Plasenta manual
o Histerektomi
o Masa nifas
o Keluarga Berencana
10
o Kehamilan ektopik
o Perdarahan menoragia
o Abses Pelvik
o Masa intranatal
o Persalinan dengan parut uterus
11
o Persalinan dengan distensi uterus
o Gawat janin dalam persalinan
o Pelayanan terhadap syok
o Ketuban pecah dini
o Persalinan macet
o Induksi dan akselerasi persalinan
o Aspirasi vakum manual
o Ekstraksi Cunam
o Seksio sesarea
o Episiotomi
o Kraniotomi dan kraniosentesis
o Malpresentasi dan malposisi
o Distosia bahu
o Prolapsus tali pusat
o Plasenta manual
o Perbaikan robekan serviks
o Perbaikan robekan vagina dan perineum
o Perbaikan robekan dinding uterus
o Reposisi Inersio Uteri
o Histerektomi
o Sukar bernapas
o Kompresi bimanual dan aorta
o Dilatasi dan kuretase
o Ligase arteri uterina
o Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
o Anestesia spinal, ketamin
o Blok pudendal
12
o Demam pasca persalinan
o Perdarahan pasca persalinan
o Nyeri perut pasca persalinan
o Keluarga Berencana
o Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)
c. Pelayanan Ginekologis
o Kehamilan ektopik
o Perdarahan uterus disfungsi
o Perdarahan menoragia
o Kista ovarium akut
o Radang Pelvik akut
o Abses Pelvik
1. Perawatan Intensif
a. Jenis Pelayanan
- Perawatan sepsis
b. Tempat Pelayanan
c. Kompetensi
yang berisiko.
13
d. Sumber Daya Manusia
jantung paru.
e. Ruang Pelayanan
2. Pencitraan
- Radiologi
4. Laboratorium
neonatal.
14
o Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan
jam.
15
Perlengkapan
cairan dll)
o Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
Bahan
2. Kriteria Khusus
16
o 2 orang perawat
o Bidan pelaksana
o Petugas laboratorium
o Petugas administrasi
lengkap
koordinasi internal
a) Struktur fisik
b) Kebersihan
17
terlihat dengan mudah .
c) Pencahayaan
d) Ventilasi
e) Pencucian Tangan
o Ruang Maternal
o Ruang Operasi
c. Obat-Obatan
o Ringer Asetat
o Dextrose 10%
o Dextran 40 / HES
o Saline 0,9%
18
o Adrenalin / Epinefrin
o Metronidazol
o Ampisilin
o Gentamisin
o Kortison / Dexametason
o Aminophyline
o Transamin
o Dopamin
o Dobutamin
o MgSO4 40%
o Nifedipin
E. MANAJEMEN
19
F. SISTEM INFORMASI
dan evaluasi.
waktu.
20
o Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional
(empowering).
eksternal.
21
G. STRUKTUR TIM PELAYANAN PONEK
Direktur RS
Sub TIM
Unit Gawat Darurat
Sub TIM Kebidanan - Dokter Umum Sub TIM Neonatal
Dokter Anestesi
Perawat Anestesi
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angka KematianIbu dan Angka Kematiam Bayi semakin meningkat.
Keadaan ini akan cenderung meningkat bila tidak segera di antisipasi dengan
akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu hamil dan bayi
mendatang.
dirumah sakit kabupaten/kota dan menerima rjukan dari dan oleh tenaga atau
untuk aspek obstetri ditambah dengan transfusi darah dan bedah cesaria dan
PONEK 24 jam memiliki tenaga dan kemampuan serta sarana dan prasarana
secara langsung terhadap ibu hamil atau ibu bersalin dan ibu nifas baik yang
datang sendiri atau rujukan atau masyarakat, bidan didesa puskesmas dan
puskesmas PONED.
23