Anda di halaman 1dari 21

-1-

BAB I

PENDAHULUAN

Sejak berakhirnya MDGs pada 2015 dan berlakunya SDGs, upaya penurunan

AKI masih menjadi perhatian khusus di dunia. Salah satu perubahan mendasar yang

dibawa oleh SDGs adalah prinsip “tidak ada seorang pun yang ditinggalkan”. Artinya

cakupan target dan pelayanan dalam era SDGs lebih menyeluruh (100%) bila

dibandingkan saat era MDGs yang hanya setengahnya (50%). Dari pengalaman era

MDGs (2000–2015), Indonesia ternyata belum berhasil menurunkan angka kematian

ibu.Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada 2025 adalah

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya Umur

Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu.

Dimana Angka Kematian Ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010). Dan Tahun

2015 AKI di Indonesia masih mencapai 305 per 100 ribu.Angka ini 3 kali lipat dari Target

MDGs Indonesia, yaitu 102 per 100 ribu. Serta menurunkan Angka Kematian Bayi dari

32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.(2015)

Meskipun target tampaknya cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila

dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian

tersebutyang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai

kendala yang timbul selama ini. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari

penyebabnya seperti berat badan lahir rendah, asfiksia dan infeksi. Hal tersebut

kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan

mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan, infeksi,pre-

eklampsia/eklampsia, persalinan macet dan abortus.

Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu

penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam
-2-

sistem terpadu ditingkat nasional dan regional. Pelayanan Obstetri dan Neonatal

regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara

terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

di Rumah Sakit. Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan

dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan

dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir.

Rumah Sakit mampu PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang mampu

menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif

dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.


-3-

BAB II

LATAR BELAKANG

Pelayanan obteterik dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan

pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk pelayanan obstetric

Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di RSUD Tenriawaru Bone.

Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari system rujukan pelayanan

kegawat daruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan

angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah

ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai dengan kompetensi, sarana prasarana dan

manajemen yang handal.

Kita menyadari bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal

(AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara-negara ASEAN. Sedangkan

penurunan angka tersebut masih relatif lambat dengan berbagai hambatan terhadap

penyediaan dan akses pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. Saat ini

hanya sebagian Rumah Sakit yang siap melayani kasus komplikasi maternal dan

neonatal yaitu berkisar 42%. Dengan adanya pelayanan obstetri dan neonatal dasar di

tingkat puskesmas dan neonatal komprehensif di tingkat rumah sakit, diharapkan dapat

mempercepat target.

Tujuan Renstra Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2022, yaitu

Meningkatkan status kesehatan masyarakat dan Meningkatkan daya tanggap

(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di

bidang kesehatan. Indikator yang akan dicapai adalah: 1.Menurunnya angka kematian

ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000

kelahiran hidup (SDKI 2012).2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24

per 1.000 kelahiran hidup.3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
-4-

PONEK RSUD Tenriawaru merupakan bagian dari sistem rujukan pelayanan

kegawatdaruratan maternal dan neonatal yang sangat berperan dalam menurunkan

angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah

ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana, dan

manajemen yang handal. Dalam Program Kerja PONEK berpedoman pada Visi, Misi,

dan peraturan yang berlaku sebagai dasar pelaksanaan kegiatan


-5-

BAB III

TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

A. TUJUAN UMUM

Tujuan umum program kerja Tim PONEK adalah meningkatkan pelayanan

Maternal dan Perinatal dalam rangka mewujudkan program pemerintah di bidang

kesehatan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

B. TUJUAN KHUSUS

1. Rumah sakit menyelenggarakan PONEK 24 jam

2. Seluruh unit kerja wajib mendukung terlaksananya penyelenggaraan PONEK 24

jam

3. Penyelenggaran PONEK 24 jam dilaksanakan melalui kerja sama dan

kemitraan dengan instansi terkait.

4. Sebagai indikator mutu penerapan standar pelayanan Rumah Sakit dalam

program PONEK 24 jam

5. Penyelenggaraan PONEK 24 jam dilaksanakan dengan mengutamakan

peningkatan mutu pelayanan, stabilisasi di UGD dan Persiapan pengobatan,

Penanganan kasus Gawat Darurat, Penanganan operatif cepat, perawatan

intermediate dan intensifIbu dan Bayi dan Pelayanan asuhan antenatal resiko

tinggi
-6-

BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK

Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Obtetrik Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK) 24 jam di RSUD Tenriawaru Bone diuraikan kedalam

kegiatan pokok sebagai berikut :

1. Pemenuhan Fasilitas (sarana dan Prasarana) penyelenggaraan PONEK 24 Jam

Di RSUD Tenriawaru Bone.

2. Rapat rutin Tim PONEK.

3. Dokter, bidan dan perawat mengikuti pelatihan / In House Training PONEK di

rumah sakit.

4. Mempunyai standar respon time.

5. Sosialisasi program kerja Tim PONEK.

6. Pelaksanaan IMD dan Pemberian ASI Ekslusif.

7. Melaksanakan Perawatan Metode Kangguru (PMK)

8. BBLR.

9. Imunisasi Bayi Baru Lahir.

10. Screening HIV, Sifilis, Hepatitis.

11. Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.

12. Penyediaan Obat Emergency.

13. Tersedia kamar operasi yang siap 24 jam untuk melakukan operasi, bila ada

kasus Emergensi Obstetri atau umum.

14. Pelayanan Penujang Laboratorium dan Radiologi selama 24 jam.

15. Peyanan Intensif Maternal dan Neonatal.

16. Pelayanan Bank Darah.


-7-

17. Pelaksanaan System Rujukan.

18. Audit Maternal dan Perinatal.

19. Pembinaan Puskesmas PONED.

20. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi.

21. Pelayanan PONEK 24 jam.

22. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan.

B. RINCIAN KEGIATAN

Rincian kegiatan program Tim PONEK diuraikan sebagai berikut :

1. Dalam rangka program jaga mutu pada penyelenggaraan PONEK 24 jam

pemenuhan Fasilitas (sarana dan Prasarana) di RSUD Tenriawaru Bone harus

terpenuhi. Pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana yang belum sesuai standar

dan mempertahankanfasilitas yang sudah ada,melalui baik pemeliharaan,

perbaikan dan kalibrasi.

2. Pelaksanaan rapat rutin Tim PONEK membahas tentang peningkatan kualitas

pelayanan melalui peningkatan SDM dilakukan setiap triwulan

3. Peningkatan pengetahuan sumber daya manusia,Tim PONEK dan penunjamg

pelayanan lainnya. Dokter, bidan dan perawat mengikuti pelatihan PONEK di

rumah sakit untuk Penambahan Tim PONEK 24 jam RSUD Tenriawaru yang

sebelumnya satu tim menjadi tiga tim atau lebih. Pelatihan lain yang juga

mendukung program kerja PONEK.

4. Mengupayakan standar respon time sesuai standar yang telah dibuat oleh tim

PONEK. Diupayakan target di IGD kurang dari 5 menit, pelayanan darah kurang

dari 1 jam serta pelayanan SC cito di IGD dan Kamar Bersalin kurang dari 30

menit.

5. Melakukan Sosialisasi program kerja Tim PONEK RSUD Tenriawaru kepada

semua bagian yang terkait.


-8-

6. Meningkatkan Fungsi RS sebagai model dan membina tehnis dalam pelaksanaan

IMD dan Pemberian ASI Ekslusif.

7. Peningkatan fungsi rumah sakit dalam perawatan metode kangguru diruangan

perinatologi.

8. Imunisasi bayi baru lahirdan bayi infeksi hepatitis dilakukan dandi laporkan

secara berkala dan teratur.

9. Dilakukan Screening HIV, Sifilis, Hepatitis pada semua ibu bersalin yang

dilakukan oleh petugas laboratorium.

10. Pelayanan Keluarga berencana di RSUD Tenriawaru salah satu penunjang

pelayanan PONEK 24 jam. Program keluarga Berencana Pasca Persalinan dan

Pasca Keguguran dengan melakukan pelayanan dan pelatihan serta melatih

Bidan puskesmas dalam menyukseskan pelayanan Keluarga Berencana nasional

dalam rangka menurunkan angka Kematian Ibu dan Bayi.

11. Instalasi farmasi sebagai penanggung jawab penyedia obat obatan di RSUD

Tenriawaru menyediakan suplay obat Emergensi dengan menyiapkan dan

mengontrol secara rutin troly Emergensi yang ada di ruang PONEK 24 jam dan

ruangan pendukung PONEK lainnya.

12. Tersedia kamar operasi yang siap 24 jam untuk melakukan operasi, bila ada

kasus emergensi obstetrik atau umum. Ruangan operasi tidak hanya sarana dan

prasarana yang lengkap tapi juga di tunjang oleh SDM yang handal dan

professional.

13. Pelayanan penunjang laboratorim berfungsi untuk melakukan tes laboratorium

pada penanganan kedaruratan maternal dalam pemeriksaan hemodialysis

penunjang untuk preeklamsia dan neonatal. Pemeriksaan radiologi, USG ibu dan

neonatal untuk menegakkan diagnose. Pelayanan tersebut sangat mendukung


-9-

program PONEK 24 jam yang ditunjang sarana dan prasarana pemeriksaan serta

tenaga profesional yang pelayanan selama 24 jam.

14. Pelayanan Intensif Maternal dan Neonatal. Dalam mendukung program PONEK

24 jam RSUD Tenriawaru pelayanan Intensif Care atau ICU dan Perinatologi 24

jam yg di tunjang SDM berkualitas dan prasarana yang baik.

15. Pelayanan Bank darah Rumah Sakit RSUD Tenriawaru 24 jam di tunjang

kemampuan manajemen pengelolaan transfusi darah dan pemeriksaan.

16. Pelaksanaan system rujukan online dan Layanan Call Center IRD OBGYN.

Rujukan itu sendiri adalah pelimpahan tanggung jawab timbal balik dua arah dari

sarana pelayanan primer kepada sarana kesehatan skunder dan tersier. RSUD

tenriawaru adalah salah satu rumah sakit regional yang menerima rujukan dari

beberapa kabupaten kota sekitar kabupaten Bone, dan juga melayani rujukan

dari 32 puskesmas di kabupaten Bone yang ditunjang sarana dan prasarana

penunjang medis. System Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) online juga

merupakan system rujukan yang mendukung program PONEK dan

jugamelakukan System Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) ke jenjang yanglebih

tinggi.

17. Pelaksanaan Audit Maternal dan Perinatal..Audit Maternal dan Perinatal (AMP)

ini dilaksanakan secara berkesinambungan yang diadakan oleh Dinas kesehatan,

RSUD Tenriawaru, Pemerintah Daerah dan unsur terkait. Audit ini sebagai

media diskusi berbagi pengalaman dan pengetahuan, sebagai media pelatihan

dan sebagai sumber berbagai Avidence Based yang menjadi rekomendasi

perbaikan atau evaluasi dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Kegiatan ini mendukung program kerja PONEK dimana AMP ini merupakan

program mencari penyebab kematian ibu dan bayi dengan tujuan mencegah

kematian dimasa datang. Selain Audit Maternal Perinatal RSUD tenriawaru juga
-10-

melakukan Audit internal kasus kematian dan kasus nearmiss untuk peningkatan

mutu program PONEK.

18. Pelaksanaan Pembinaan 5 Puskesmas PONED yang dilaksanakan oleh Dokter

spesialis OBGYN, Dokter spesialis anak dan dinas kesehatan,yakni puskesmas

watampone, puskesmas lapri, puskesmas ajangale, puskesmas Kahu dan

Puskesmas Kajuara.

19. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi

Sasaran program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dalam program tim

PONEK diuraikan sebagai berikut :

a. Kepatuhan kebersihan tangan pada 5 moment yang telah di tentukan.

Kebersihan tangan dilakukan cuci tangan dengan handrub berbasis alkohol.

Prosedur kebersihan tangan yang benar kepada semua petugas RSUD

Tenriawaru pada 5 moment yang telah di tentukan dengan handwash 40-60

detik atau handrub 20-30 detik.

b. Penggunaan APD melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko

pajanan/percikan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret,kulit yang tidak

utuh, selaput lendir pasien. Menekan perpindahan mikroorganisme penyebab

terjadinya infeksi.

c. Pemilahan sampah infeksi dan non infeksi, targetnya yaitu petugas, pasien,

dan keluarga pasien.

d. Penanganan jika luka tusuk jarum / paparan cairan tubuh bagi petugas.

e. Pemilahan linen infeksi dan non infeksi, targetnya yaitu petugas, pasien, dan

keluarga pasien.

f. Pemrosesan alat bekas pakai, meliputi dekontaminasi, pencucian dan

pembilasan, targetnya yaitu petugas, pasien, dan keluarga pasien.


-11-

g. Surveilans yang dilakukan IPCLN untuk mengidentifikasi infeksi yang di alami

pasien dalam ruang pelayanan PONEK 24 jam.

20. Pelayanan PONEK 24 jam. Upaya pelayanan PONEK meliputi stabilisasi di IRD

OBGYN dan persiapan untuk pengobatan defenitif, penanganan kasus gawat

darurat oleh tim PONEK di ruang tindakan, penanganan operatif cepat dan tepat

meliputi laparatomi dan sectio saesaria, perawatan intensif ibu dan bayi, dan

pelayanan Asuhan Antenatal resiko tinggi

21. Kegiatan penyuluhan kesehatan meliputi ibu hamil, melahirkan, nifas dan

keluarga Berencana yang bekerja sama dengan Tim PKRS.


-12-

BAB V

CARA PELAKSANAN KEGIATAN

Dalam melaksanakan program kerja Tim PONEK 24 jam yang telah ditetapkan

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Melakukan Rapat rutin anggota Tim PONEK RSUD Tenriawaru.

2. Pertemuan koordinasi tim PONEK kabupaten.

3. Pelatihan PONEK dan Sosialisasi terkait PONEK.

4. Pelatihan lain yang mendukung program PONEK.

5. Melaksanakan system rujukan.

6. Audit Maternal Perinatal.

7. Pembinaan Puskesmas PONED.

8. Pelayanan PONEK 24 jam RSUD Tenriawaru.


-13-

BAB VI

SASARAN PROGRAM KERJA

Pelaksanaan program kerja Tim PONEK dengan baik dan dapat mencapai target

yangdiharapkan, ditetapkan sasaran untuk setiap kegiatan yang diuraikan sebagai

berikut :

1. Melakukan pertemuan tim PONEK 24 jam untuk menyusun program kerja tahun

2022. Pentingnya dilakukan pertemuan internal dalam penyusunan program kerja

PONEK yaitu:

a. Membantu memberikan usulan, bahan perbaikan dan analisis dalam evaluasi

sehingga tetap pada alur program yang sudah direncanakan.

b. Mendeteksi sedini mungkin kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bagi

penguatan program PONEK 24 jam.

c. Memudahkan Tim monev dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.

2. Melakukan koordinasi dengan bidang/ unit/ instalasi terkait dalam penyusunan

program kerja Tim PONEK. Koordinasi adalah suatu usaha kerjasama yang

terus menerus dan teratur antar individu atau instansi yang bekerjasama

dalam satu kelompok untuk mencapai tujuan bersama .Dalam penyusunan

program kerja Tim PONEK melakukan koordinasi dengan Bidang terkait dengan

tujuan untuk meningkatkan kerjasama antar unit dan mencapai kesatuan tindakan

untuk melaksanakan tujuan bersama guna mencapai visi dan misi RS.

3. Melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan berkoordinasi dengan bagian/

bidang/ unit/ instalasi terkait.

Kegiatan yang telah direncanakan dilaksanakan dan tetap dikoordinasikan dengan

bagian atau unit yang terkait secara berkesinambungan agar kegiatan dapat berjalan

dengan baik dan lancar.


-14-

4. Melakukan pencatatan dan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan.

Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktifitas dalam

bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan di atas kertas maupun berupa softcopy. Bentuk

catatan dapat berupa tulisan, grafik dan gambar. Selanjutnya untuk melengkapi

pencatatan setiap kegiatan yang dilakukan diakhiri dengan pembuatan laporan.

5. Melakukan monitoring pada saat pelaksanaan kegiatan berjalan.

Monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan

atau kondisi termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu dengan tujuan agar

semua data masukan informasi yanng diperoleh dari hasil pengamatan tersebut

dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang

diperlukan.

Monitoring merupakan kegiatan yangterfokus pada kegiatan yang sedang

dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan

informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui

apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan

prosedur yang telah disepakati.Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:

a. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;

b. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;

c. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;

d. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan;

e. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-

hambatan selama kegiatan;

f. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;

g. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.


-15-

6. Membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan.

Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan

monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan

melalui kegiatanmonitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya

evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan

sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan

mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi

tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah

evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian.

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang

diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai

(output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya

dalam suatu periode (tahapan), sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis

program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan.

7. Melakukan rapat/ pertemuan internal untuk membahas hasil monitoring dan

evaluasi.

Hasil Monitoring dan evaluasi terhadap program atau kegiatan yang

dilakukankemudian dipaparkan pada pertemuan tim PONEK sebagai salah satu

fungsi manajeman yaitu pengendalian dan supervisi serta bentuk

pertangungjawaban atas kinerja yang telah dilaksanakan serta pemaparan terhadap

kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan menjaga kinerja yang sudah baik.

8. Melakukan rapat dengan pihak manajemen, bidang/ unit/ instalasi terkait untuk

membahas hasil monitoring dan evaluasi. Selain melakukan rapat tim PONEK juga

melakukan rapat dengan pihak manajemen, bidang/ unit/ instalasi yang terkait guna

membahas hasil monitoring dan evaluasi atas kegiatan yang telah dilaksanakan

pada pelayanan PONEK 24 jam.


-16-

9. Membuat laporan pelaksanaan program/ kegiatan.

Pelaporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan

hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan

tertentu.

Tujuan khusus dilakukannya pencatatan dan pelaporan :

a. Tercatatnya semua data hasil kegiatan sesuai kebutuhan secara benar,

berkelanjutan, dan teratur.

b. Terlaporkannya data ke jenjang administrasi berikutnya sesuai kebutuhan

dengan menggunakan format yang telah di tetapkan secara benar, berkelanjutan

dan teratur.

c. Menciptakan kondisi yang efektif dan efisien sehingga tidak terjadi tumpang tindih

dan kesenjangan.
-17-

BAB VII

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Program kerja tim PONEK tahun 2022 akan dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan

dengan rincian sebagai berikut :

NO PROGRAM/ SASARAN TAHUN 2022 PENANGGUNG


KEGIATAN JAN FEB MAR APR ME JUN JU AGUS SEPT OKT NOP DES JAWAB
I L
1. Pemenuhan Kepala Bidang
fasilitas perencanaan, IPSRS
sarana dan dan Tim PONEK
prasarana
penyelenggar
a PONEK 24
jam
2 Rapat rutin Tim PONEK
Tim PONEK
3 Pelatihan / In Kepala bidang
House perencanaan, IPSRS
Training dan Tim PONEK
PONEK
4 Standar Tim PONEK
Respon time

5 Sosialisasi Tim PONEK,


-18-

program kerja Manajemen Rs


PONEK
6 Pelaksanaan Tim PONEK,KB dan
IMD dan IBS
pemberian ASI
Ekslusif
7 PMK pada Ruang perinatologi
BBLR
8 Imunisasi Bayi Tim PONEK
Baru Lahir
9 Sceening HIV, TimPONEK,
Sifilis dan Laboratorium
Hepatitis
10 KB Pasca Tim PONEK
Persalinan
dan Pasca
Keguguran
11 Penyediaan Instalasi Farmasi
Obat
Emergency
12 Tersedia Tim PONEK, IBS
kamar operasi
yang siap 24
jam
13 Pelayanan Laboratorium dan
Penunjang radiologi
Laboratorium
dan radiologi
selama 24 jam
14 Pelayanan Intensif Care Unit dan
Intensif Perinatologi
Maternal dan
-19-

Neonatal
15. Pelayanan BDRS
Darah
16 Pelaksanaan Tim PONEK, PKM,RS
Sistem perujuk dan RS
Rujukan Rujukan
PONEK
17 Audit Maternal Tim PONEK,
Perinatal Managemen RS,
Tingkat Kab DINKES dan PKM
18 Audit Maternal Tim
Perinatal RS PONEK,Dokter,Bidan,
perawat dan Kabid
Pelayanan Medik
19 Pembinaan Tim PONEK, Dinas
Puskesmas Kesehatan dan PKM
PONED
20 Pelayanan PPI Tim PONEK, Komite
PPI
21 Pelayanan Tim PONEK, IRD,
PONEK 24 KB, Farmasi, BDRS,
Jam IBS, ICU,
Perina,Ruang rawat
gabung.
22 KIE Tim PONEK,PKRS
-20-

BAB VIII

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN

Dalam rangka menjamin pelaksanaan program kerja tim PONEK dengan baik,

dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan berjalan dan membuatlaporan pelaksanaan

kegiatan yang ada.

A. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi dilaksanakan pada setiap kegiatan yang telah diprogramkan Tim

PONEK. Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh tim PONEK dengan tujuan untuk

mengetahui sejauh mana implementasi kegiatan yang telah diprogramkan dan

melakukan inventarisasi terhadap faktor pendukung dan faktor penghambat/

kendala yang ditemui. Dengan demikian, akan menjadi input bagi rumah sakit faktor

mana yang harus dipertahankan dan faktor mana yang memerlukan perbaikan.

Evaluasi internal dilakukan oleh Ketua tim PONEK secara berkala setiap

semester dan satu tahun sekali dan dapat dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan.

B. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan perlu dibuat dalam laporan pelaksanaan

kegiatan. Tujuannya sebagai pendokumentasian kegiatan evaluasi pelaksanaan

kegiatan yang telah dilakukan.


-21-

BAB IX

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program yang telah ditetapkan oleh

tim PONEK, harus didukung dengan kegiatan pencatatan,pelaporan dan evaluasi

kegiatan.

Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa

ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan dan pelaporan apapun yang dilaksanakan tidak

akan terihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data

dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan

benar dalam peningkatan mutu pelayanan PONEK 24 jam.

A. PENCATATAN

Kegiatan pencatatan yang dilakukan terkait program kerja tim PONEK

dilakukan setiap bulan, triwulan, semester dan tahun dari masing-masing kegiatan

yang di laksanakan sesuai jadwal kegiatan yang ada.

B. PELAPORAN

Sistem pelaporan tim PONEK dilakukan setelah penerapan kegiatan guna

peningkatan mutu pelayanan PONEK 24 jam.

C. EVALUASI

Evaluasi di lakukan dengan mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak

terkait dan melakukan pamantauan evaluasi yang kemudian di tuangkan dalam

bentuk pelaporan.Demikian program kerja tim PONEK Tahun 2022 yang merupakan

pedoman dalam melaksanakan pelayanan PONEK 24 jam yang diselenggarakan di

RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone.

Direktur

dr.
Nip : 19641206 199903 2 002

Anda mungkin juga menyukai