Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KERJA TIM PONEK

TAHUN 2019

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “FATIMAH” LAMONGAN


SK Menkes RI Nomor : Hk.03.05/I/564/2012
Jl. Pahlawan Selatan No. 18 Telp. (0322) 322155
LAMONGAN – 62216 KODE RS : 3512035
EMAIL : rsia_fatimahlmg@yahoo.id/ rsiafatimahlmg@gmail.com
BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan satu tatanan institusi kesehatan yang didalamnya terjadi
interaksi antar petugas, penderita, dan keluarganya serta lingkungan rumah sakit yang cukup
komples dan akan memberikan andil terhadap citra rumah sakit di masyarakat.

Rumah sakit yang pada mulanya hanya berorientasi yang kuratif dan rehabilitatif oleh
karena perkembangannya yang begitu pesat telah berubah pola dan landasan pikir ke arah
promotif dan preventif disamping kuratif dan rehabilitatif. Perubahan paradigma ini akan
mengahsilkan reorientasi pelayanan rumah sakit dimana klien rumah sakit adalah pasien dan
orang sehat

Ponek merupakan pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif, dari proses


pelayanan berkesinambungan yang berorientasi pada keselamatan pasien. Dalam
perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak hanya
dinilai dari aspek klinisnya saja namun juga dari aspek keselamatan pasien dan pemberian
asuhan serta pelayanannya.
Tujuan dari ponek itu snediri adalah menurunkan AKI dan AKB dirumah sakit dengan
peningkatan mutu melalui program yang disusun secara objektif dan sistematis untuk
memantau dan menilai mutu asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk
meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah – masalah yang terungkap.
Rumah Sakit Ibu dan Anak “Fatimah” Lamongan sebagai salah satu organisasi
penyedia jasa pelayanan kesehatan yang berkomitmen untuk memberikan palayanan yang
berkualitas terhadap karyawan rumah sakit, pasien, maupun pengunjung
BAB II
LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita – cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah
bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adildan merata
bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya
sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 16.
Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam komitmen
internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development Goal’s (MDG’s). Dalam
MDGs terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu target 4
(menurunkan angka kematian anak), target 5 (meningkatkan kesehtan ibu), dan target 6
(memerangi HIV dan AIDS, TB, malaria dan penyakit lainnya). Kementrian Kesehatan telah
menyususn strategi untuk pencapaian target tersebut.

Kematian bayi baru lahir umunya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan
Lahir Rendah (40,4%), asfiksia (24,6%), dan infeksi (sekitar 10%). Hal tersebut kemungkina
disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk, dan mengobati. Sedangkan
kematian ibu umumnya disebabkan pendarahan (25%), infeksi (15%), pre eklampsia /
eklampsia (15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai
hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi
harus dilakukan dalam sistem terpadu ditingkat nasional dan regional.
Terkait dengan MDGs yang ke 3 (meningkatkan kesehatan ibu) dan ke 4 (menurunkan
angka kematian bayi), pemerintah menetapkan salah satu kebijakan untuk mencapai target
tersebut, yakni PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif). PONEK
adalah pelayanan untuk menanggulangi kesusu kedawat daruratan obstetri dan neonatal secara
komprehensif yang terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin, maupun ibu dalam masa nifas, dengan
komplikasi obstetri yang mengancam jiwa ibu maupun janinnya. Kebijakan ini diterapkan
untuk mengurangi angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Pelayanan obstetri dan noenatal regional merupakan upaya penyediaan palayanan bagi ibu
dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di rumah sakit dan rumah sakit PONEK 24 jam merupakan bagian
dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat
berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan
PONEK adalah ketersediaan tenaga.
BAB III
TUJUAN

A. TUJUAN UMUM
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang pelayanan obstetri neonatal emergensi
komprehensif
b. Agar mengetahui bagaimana sistem pelayanan PONEK
c. Untuk mengetahui apa saja yang harus ditangani oleh Tim PONEK rumah sakit
d. Untuk mengetahui kriteria rumah sakit yang boleh melakukan PONEK

B. TUJUAN KHUSUS
a. Rumah sakit mampu PONEK adalah rumah sakit yang mampu menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan meternal neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24
jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu
b. Peningkatan kemampuan layanan kesehatan PONEK di Rumah Sakit 24 jam
c. RSIA “Fatimah” Lamongan melaksanakan program PONEK 24 jam
C. PROGRAM PONEK
1. Melaksanakan kegiatan PONEK 24 jam
a. Pelaksanaan Pemberian ASI Eksklusif
b. Pelaksanaan Melode Kangguru (PMK ) pada BBLR
c. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal dan Konseling Maternal Neonatal
d. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
e. Pelaksanaan Pelayanan PONEK 24 jam
f. Pelaksanaan Pelayanan Rujukan Dua Arah
g. Pelaksanaan Pelayanan Rawat Gabung
h. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
i. Pelaksanaan Keluarga Berencana
j. Membuat pelaporan dan analisis tentang angka keterlambatan SC > 30 menit,
angka keterlambatan darah >60 menit, angka kematian ibu dan bayi, dan kejadian
tidak dilakukannya IMD pada bayi baru lahir
k. Pembuatan jadwal jaga kamar bersalin, kamar operasi, neonatus, dan UGD
l. Melaksanakan audit maternal neonatal
2. Melakukan sosialiasi di rumah sakit dalam rangka PONEK
3. Pemantapan petugas, SDM, sarana dan prasarana
4. Pelaporan dan pelaksanaan kegiatan PONEK
5. Monitoring dan evaluasi kegiatan PONEK 3 bulan sekali
6. Evaluasi dan analisis kegiatan PONEK
7. Timbal balik kegiatan PONEK kepada direktur
8. Sosialisasi SPO kegawat daruratan di UGD, kamar bersalin, kamar operasi, ruang
perawatan, neonatus
9. Pelatihan inhouse dan exhouse training keadaan emergensi pada kasus PONEK
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK
Pelayanan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah
Lamongan meliputi 10 langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna.
1) Pelaksanaan Pemberian ASI Eksklusif
2) Pelaksanaan Melode Kangguru (PMK ) pada BBLR
3) Pelaksanaan Pelayanan Antenatal dan Konseling Maternal Neonatal
4) Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
5) Pelaksanaan Pelayanan PONEK 24 jam
6) Pelaksanaan Pelayanan Rujukan Dua Arah
7) Pelaksanaan Pelayanan Rawat Gabung
8) Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
9) Pelaksanaan Keluarga Berencana
10) Membuat pelaporan dan analisis tentang angka keterlambatan SC > 30 menit,
angka keterlambatan darah >60 menit, angka kematian ibu dan bayi, dan
kejadian tidak dilakukannya IMD pada bayi baru lahir
11) Pembuatan jadwal jaga kamar bersalin, kamar operasi, neonatus, dan UGD
12) Melakukan Audit Maternal Neonatal

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Pelaksanaan Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif sesuai dengan Panduan Pemberian ASI Eksklusif yang
berlaku di RSIA “Fatimah” Lamongan.
2. Pelaksanaan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR
Pelaksanaan Metode Kangguru pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah sesuai
dengan Panduan Pelaksanaan Metode Kangguru yang berlaku di RSIA “Fatimah”
Lamongan.
3. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal dan Konseling Maternal Neonatal
Pelayanan Antenatal dan Konseling Maternal Neonatal sesuai dengan Panduan
Pelayanan Antenatal dan Panduan Pelayanan Maternal Neonatal yang berlaku di RSIA
“Fatimah” Lamongan.
4. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini sesuai dengan Panduan Inisiasi Menyusui Dini
yang berlaku di RSIA “Fatimah” Lamongan.
5. Pelaksanaan Pelayanan PONEK 24 jam
Pelaksanaan PONEK 24 jam sesuai dengan Panduan PONEK 24 jam yang berlaku di
RSIA “Fatimah” Lamongan.
6. Pelaksanaan Pelayanan Rujukan Dua Arah
Pelayanan Rujukan Dua Arah sesuai dengan Panduan Rujukan Dua Arah yang berlaku
di RSIA “Fatimah” Lamongan.
7. Pelaksanaan Pelayanan Rawat Gabung
Pelayanan Rawat Gabung sesuai dengan Panduan Pelayanan Rawat Gabung yang
berlaku di RSIA “Fatimah” Lamongan.
8. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
Pelayanan Imunisasi sesuai dengan Panduan Pelayanan Imunisasi yang berlaku di
RSIA “Fatimah” Lamongan.
9. Pelaksanaan Pelayanan Keluarga Berencana
Pelayanan Keluarga Berencana sesuai dengan Panduan Pelayanan Keluarga Berencana
yang berlaku di RSIA Fatimah Lamongan.
10. Pelaksanaan Pertemuan rutin Monitoring dan Evaluasi kegiatan setiap 3 bulan
Pertemuan rutin yang bertujuan untuk memonitoring dan melakukan evalusi kegiatan
pelayanan dilaksanakan setiap 3 bulan dan dipimpin oleh Ketua Tim PONEK. Hasil
dari rapat adalah laporan kegiatan dan rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit.
11. Membuat pelaporan dan analisis meliputi :
a. Angka keterlambatan SC < 30 menit
Dilakukan dengan cara melihat status rawat inap ibu dengan SC cito kemudian
dicatat di checklist
b. Angka keterlambatan penyediaan darah > 60 menit
Dilakukan dengan cara melihat status rawat inap ibu, bayi, dan anak yang
memperoleh transfusi darah kemudian di catat di checklist
c. Angka kematian ibu dan bayi
Dilakukan dengan cara melihat laporan di ruangan VK, OK, UGD, dan neonatus
d. Kejadian tidak dilakukannya IMD pada bayi baru lahir
Dilakukan dengan cara melihat status rawat inap ibu dengan persalinan spontan
dan SC kemudian dicatat di checklist
12. Pembuatan jadwal jaga
Meminta setiap kepala ruangan untuk membuat jadwal jaga PPA di kamar bersalin,
kamar operasi, neonatus, dan UGD di RSIA “Fatimah” Lamongan
13. Pelatihan inhouse dan exhouse training
Koordinasi dengan bagian diklat untuk jadwal inhouse dan exhouse training
14. Melakukan audit maternal neonatal
Koordinasi dengan bagian AMP untuk pelaksanaan audit maternal neonatal
BAB V

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No. Kegiatan Cara pelaksanaan PIC


1. Pemberian Petugas kesehatan memberikan Dokter spesialis
ASI informasi dan edukasi kepada pasien obstetrik dan
Eksklusif mengenai pemberian ASI saja selama gynekologi,dokter
6 bulan pertama kehidupan bayi tanpa spesialis
diberikan makanan tambahan lainnya anak,perawat/bidan
dan cara menyusui yang benar.
Dilakukan dengan melihat status bayi
tiap hari
2 Perawatan Petugas kesehatan memberikan Dokter spesialis
Metode informasi, edukasi dan membantu obstetrik dan
Kanguru pelaksaan PMK pada BBLR dengan gyrekologi,dokter
(PMK) pada cara skin to skin contact atau spesialis
BBLR pelekatan kulit seluas luasnya antara anak,perawat/bidan
ibu dan bayi, sehingga tubuh ibu dapat
mengahngatkan bayinya. PMK terdiri
dari 4 komponen yaitu, posisi, nutrisi,
pulang (discharge) dengan
pemantauan yang kuat dan dukungan
keluarga. Dilakukan dengan cara
melihat status bayi NICU tiap bulan
3. Pelayanan 1) Petugas kesehatan melakukan Dokter spesialis
Antenatal penapisan dan pengenalan dini obstetrik dan
dan kehamilan resiko tinggi dan gynekologi,dokter
Konseling komplikasi kehamilan spesialis
Maternal 2) Petugas kesehatan memberikan anak,perawat/bidan
Neonatal informasi kepada ibu hamil
mengenai keuntungan pemberian
ASI baik bagi bayi maupun ibu,
manajemen laktasi termasuk IMD
dan rawat gabung, penyuluhan gizi
dan penyuluhan mengenai
perubahan pada ibu dan janin serta
kebutuhan setiap trimester
kehamilan, persiapan persalinan
dan tanda tanda bahaya
4. Pelaksanaan Pada saat bayi lahir, petugas Dokter spesialis
Inisiasi kesehatan yang menolong bayi baik obstetrik dan
Menyusu perawat maupun bidan segera gynekologi,dokter
Dini melakukan inisiasi menyusu dini spesialis anak,
setelah sebelumnya badan bayi perawat/bidan
dikeringkan. Inisiasi menyusu dini
dilakukan dengan cara badan bayi
ditempelkan di dada ibu yang
bertujuan untuk merangsang
keluarnya asi
5. Pelayanan Pelayanan PONEK RSIA “Fatimah” Dokter spesialis
PONEK 24 Lamongan mampu memberikan obstetrik dan
jam pelayanan 24 jam yang meliputi : gynekologi,dokter
1) Stabilisasi di IGD dan persiapan spesialis anak,dokter
unutk pengobatan definitif anastesi,dokter jaga
2) Penanganan kasus gawat darurat IGD, perawat/bidan
oleh Tim PONEK di ruang
tindakan
3) Pelayanan operatif cepat dan tepat
meliputi laparotomi dan seksio
sesarea
4) Perawatan intermediate dan
intensif ibu dan bayi
5) Pelayanan Asuhan Antenatal
Resiko Tinggi
6. Pelayanan RSIA “Fatimah” Lamongan Dokter spesialis
rujukan dua melaksanakan rujukan 2 arah pada obstetrik dan
arah kasus maternal neonatal, perinatal dan gynekologi,dokter jaga
anak yaitu rujukan setingkat, maupun IGD
berbeda tingkat jika pada proses yang
bermula dan timbal balik pada saat
seseorang petugas kesehatan
mengalami kekurangan sumber daya
(sarana, prasarana, alat, tenaga, dan
ruangan) dan kompetensi untuk
mengatasi suatu kondisi. Dengan cara
melihat buku rujukan di UGD
7. Pelayanan 1. Petugas kesehatan memberikan Dokter spesialis
Rawat informasi, edukasi dan membantu anak,perawat/bidan
Gabung dalam pelaksanaan perawatan
dimana ibu dan bayi yang baru
dilahirkan tidak dapat dipisahkan,
melainkan ditempatkan dalam
sebuah ruang selama 24 jam
penuh

2. Rawat gabung dilaksanakan jika


ibu dan bayi tidak mempunyai
kontraindikasi medis
3. Dengan melihat status bayi sehat

8. Pelayanan Petugas kesehatan memberikan Dokter spesialis


imunisasi konseling dan pelayanan imunisasi di anak,perawat/bidan
RS sesuai dengan usia, serta
penanganan bayi sesuai standar.
Dengan melihat laporan imunisasi

9. Pelayanan Petugas kesehatan memberikan Dokter spesialis


keluarga konseling mengenai Keluarga obstetrik dan
berencana Berencana dan kontrasepsi gynekologi
MKJPuntuk pasien,
menyelenggarakan pelayanan KB
peripurna , menyelenggarakan
konseling mengenai kesehatan
reproduksi. Dengan melihat laporan
KB tiap bulan
10. Pertemuan Memberikan laporan monitoring dan Tim PONEK
rutin untuk evaluasi dari kegiatan Tim PONEK
monitoring untuk selanjutnya pelaporan kepada
dan evaluasi direktur dan rekomendasi
kegiatan
11. Membuat Pencatatan dilakukan tiap bulan Tim PONEK
pelaporan dengan melihat pada status ibu dan
analisis bayi yang selanjutnya akan dianalisis
dan hasilnya dilaporan kepada direktur
untuk dilakukan rekomendasi
12. Pembuatan kepala rungan membuat jadwal jaga Kepala ruangan kamar
jadwal jaga PPA di kamar bersalin, kamar operasi, bersalin, kamar operasi,
neonatus dn UGD di RSIA “Fatimah” neonatus, dan UGD
Lamongan
13. Pelatihan Dalam rangka meningkatkan kualitas Tim PONEK
inhouse dan SDM dan pelayanan maka Tim
exhouse PONEK akan dikirm untuk
training mendapatkan pelatihan yang
nerhubungan dengan pelayanan
RSSIB
14. Melakukan Ketua dan anggota AMP melakukan Ketua AMP
audit audit maternal neonatal terhadap
maternal kematian ibu dan bayi yang terjadi di
neonatal RSIA “Fatimah” Lamongan
BAB VI

SASARAN

No. Kegiatan Indikator Target


1. Pemberian ASI Pelaksanaan pemberian ASI 80% bayi hanya
Eksklusif eksklusif selama perawatan mendapatkan ASI
di rumah sakit selama perawatan di
rumah sakit
2. Perawatan \metode Pelaksanaan perawatan 80% terlaksananya PMK
Kanguru (PMK) Pada metode kangguru pada pada BBLR
BBLR BBLR
3 Pelayanan antenatal Pelaksanaan pelayanan Adanya peningkatan tiap
dan konseling antenatal dan konseling bulan pelayanan
maternal neonatal maternal neonatal di RSIA antenatal dan neonatal
“Fatimah”
4 Inisiasi menyusui dini Pelaksanaan IMD pada bayi 80% bayi baru lahir akan
(IMD) baru lahir dilakukakan IMD
5 Pelayanan PONEK 24 Pelaksanaan pelayanan Kasus
jam PONEK 24 jam di RSIA kegawatandaruratan
“Fatimah” Lamongan meternal
neonatal,perinatal dan
anak tertangani oleh tim
PONEK
6 Pelayanan rujukan Pelaksanaan rujuan dua arah Pasien yang dirujuk bisa
dua arah baik horizontal (setingkat) diterima ditempat
atau vertikal (berbeda rujukan
tingkat)
7 Pelayanan rawat Pelaksananaan pelayanan 80% bayi baru lahir
gabung rawat rawat gabung diruang dirawat dalam satu
perawatan ibu ruangan yang sama
dengan ibunya
8 Pelayanan imunisasi Pelaksanaan pelayanan 80% pasien bayi dan
dan tumbuh kembang imunisasi dan tumbuh anak yang datang ke RS
kembang untuk bayi dan mendapatkan pelayanan
anak imusnisasi dan tumbuh
kembang
9 Pelayanan keluarga Pelaksanaan Ada peningkatan
berencana pelayanankeluarga pelayanan keluarga
berencana berencana tiap bulan
10 Pertemuan rutin Pertemuan rutin dilakukan 80% pertemuan tepat
untuk monitoring dan setiap 3 bulan sekali untuk waktu sesuai jadwal
evaluasi kegiatan dilakukan evaluasi
11 Pelaporan dan analisis a. Angka keterlambatan a. < 20 %
SC < 30 menit
b. Angka keterlambatan b. < 20 %
penyediaan darah > 60
menit
c. Angka kematian ibu
c. Dibawah target
dan bayi
kabupaten
lamongan
d. Kejadian tidak
dilakukannya IMD d. < 10%
pada bayi baru lahir
12. Pembuatan jadwal Jadwal jaga dibuat setiap Pembuatan jadwal
jaga bulan selama 1 bulan tepat
waktu dan selama 1
bulan tidak banyak yang
berubah
13. Pelatihan inhouse dan Pelaksanaan pelatihan Terlaksananya pelatihan
exhouse training inhouse dan exhouse sesuai dengan jadwal
training
14. Melakukan audit Angka kematian ibu dan Dibawah target
maternal neonatal bayi di kabupaten kabupaten Lamongan
Lamongan
BAB VII

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO KEGIATAN Bulan ke tahun 2019


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemberian X X X X X X X X X X X X
ASI ekslusif
2 Perawatan X X X X X X X X X X X X
metode
kangguru
(PMK) pada
BBLR
3 Pelayanan X X X X X X X X X X X X
antenatal dan
konseling
matarenal
neonatal
4 Inisiasi X X X X X X X X X X X X
menyusui dini
(IMD)
5 Pelayanan X X X X X X X X X X X X
PONEK 24
jam
6 Pelayanan X X X X X X X X X X X X
rujukan dua
arah
7 Pelayanan X X X X X X X X X X X X
rawat gabung
8 Pelayanan X X X X X X X X X X X X
imunisasi
9 Pelayanan X X X X X X X X X X X X
keluarga
berencana
10. Pertemuan X X X
rutin tiap 3
bulan untuk
monitoring
dan evaluasi
kegiatan

11 Pelaporan dan X X X
analisis
12 Pembuatan X X X X X X X X X X X X
jadwal jaga
13 Pelatihan Sesuai dengan jadwal pelatihan
inhouse dan
exhouse
training
14. Melakukan X X X
audit maternal
neonatal
BAB VIII

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan dilakukan evaluasi apakah terlaksana sesuai jadwal atau tidak.
Jika program tidak terlaksana sesuai jadwal yag telah ditetapkan maka dilakukan evaluasi
penyebab ketidak sesuaian pelaksanaan serta menentukan rencana tindak lanjut untuk
pelaksanaan program atau kegiatan pada periode berikutnya.
Program yang tidak terlaksanan sesuai jadwal dan analisa penyebabnya serta tindak
lanjut yang akan dilakukan dilaporkan kepada yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
program. Pelaksanaan kegiatan atau program dan ketidak sesuaian pelaksanaan tersebut
kemudian dilaporkan kepada Ketua Tim PONEK secara periodik 3 (tiga) bulan sekali.
BAB IX

PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN

A. Pencatatan

Pencatatan pelaksanaan kegiatan PONEK dilakukan setiap hari setelah dilakukan


kegiatan tersebut. Pencatatan dilakukan setiap hari dengan cara melihat pada status ibu
untuk pemeriksaan kehamilan (ANC), inisiasi menyusi dini (IMD), kejadian tidak
dilakukan IMD, angka keterlambatan SC > 30menit, angka keterlambatan penyediaan
darah > 60 menit. Hasil ini kemudian dimasukkan ke dalam checklist. Pencatatan yang
dilakukan setiap hari dengan melihat status bayi antara lain pelaksanaan metode kanguru,
rawat gabung, asi eksklusif dan imunisasi kemudian dimasukkan kedalam
checklist.Untuk pencatatan yang dilakukan dengan melihat laporan tiap ruangan adalah
kegiatan rujukan 2 arah, kematian ibu dan bayi. Pencatatan ini dilakukan tiap bulan

B. Pelaporan

Pelaporan hasil kegiatan PONEK dilaksanakan setiap 3 bulan sekali yang kemudian
hasilnya dilaporan oleh Tim PONEK kepada direktur untuk dilakukan tindak lanjut
BAB X

PEMBIAYAAN

NO Kegiatan Rencana anggaran


1 Pertemuan Rutin tiap 3 bulan untuk Rp. 80.000,00
monitoing dan evaluasi kegiatan
2. Pelatihan inhouse dan exhouse training Rp. 4.500.000,00
3. Pengadaan leaflet dan poster Rp. 260.000,00
BAB XI
PENUTUP
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi semakin meningkat dan tidak
mengalami perubahan berarti pada 5 tahun terakhir. Keadaan ini akan cenderung meningkat
bila tidak segera di antisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal. Karakteristik kasus
kebidanan yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu hamil
dan bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi mendatang.
Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu agar program PONEK dijadikan
prioritas, yang terlihat pada target Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Pada saat ini sesuai
dengan era desentralisasi, kebijakan ini amat perlu didukung oleh Manajemen RSIA
“Fatimah” Lamongan sehingga terjadi sinkronisasi antara perencanaan Departemen
Kesehatan RI Pusat

Anda mungkin juga menyukai