A. PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 25
September 2015 mengangkat agenda pembangunan berkelanjutan tahun 2030 yang
menyertakan 17 Tujuan Pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals
(SDGs). SDGs disusun berdasarkan tujuan pembangunan Milenium Development Goals
(MDGs), yang diupayakan dari tahun 2000 sampai 2015 dan akan memandu pencapaian
tujuan global yakni pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030. Dua diantara tujuan
tersebut mempunyai sasaran dan indicator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak
yaitu :
1. Pada tahun 2030, mengurangi rasio kematian ibu menjadi < 70 per 100.000 kelahiran
2. Pada tahun 2030, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi lahir dan balita.
Rumah Sakit Kristen lindimara ikut mendukung program pemerintah untuk mengurangi
Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) dengan terus mengupayakan
penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Komprehensif (PONEK).
Pelayanan obstetric dan neonatal rmerupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu
dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit Kristen lindimara.Rumah Sakit PONEK 24 Jam
merupakan bagian dari system rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan
neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi,
prasarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan perilaku
dalam pelayanan kepada pasien. Sehingga pelaksanaan program PONEK dapat
dipergunakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di sumba timur pada umumnya.
Akreditasi rumah sakit di Indonesia dilaksanakan berdasarkan pasal 40 undang-
undang no. 44 tahun 2009 yaitu dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RS wajib
dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali oleh lembaga independen
yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.
B. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu in-
dikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs. Menurut data
SDKI, Angka Kematian Ibu (AKI) sudah mengalami penurunan pada periode tahun 1994-
2012 yaitu pada tahun 1994 sebesar 390/100.000KH, tahun 1997 sebesar 334/100.000KH,
tahun 2002 sebesar 307/100.000KH, tahun 2007 sebesar 228/100.000KH namun pada
tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat kembali menjadi sebesar
359/100.000KH. untuk AKB dapat dikatakan penurunan on the track (terus menurun) dan
pada SDKI 2012 menunjukkan angka 32/1.000KH. pada tahun 2015, berdasarkan data SU-
PAS 2015 baik AKI maupun AKB menunjukkan penurunan (AKI 305/100.000KH dan
AKB 22,23/1.000KH).
Disamping itu Index Perkembangan Manusia di Indonesia berada pada urutan ke 107
dibandingkan dengan bangsa lain dan selama 5 tahun terakhir ini mengalami perbaikan na-
mun sangat lambat.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Rumah Sakit melaksanakan program PONEK sesuai dengan pedoman PONEK yang
berlaku.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu bayi secara
terpadu.
b. Mengembangkan kebijakan dan standar pelayanan ibu dan bayi.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
d. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan
obstetric dan neoantus termasuk pelayanan PONEK 24 jam.
e. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina teknis dalam
pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif serta Perawatan Metode Kanguru pada BBLR
f. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu
bayi sebagai sarana pelayanan kesehatan lainnya.
g. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksnaan program RSSIB 10 langkah
menyusui dan peningkatan kesehatan ibu.
h. Melasanakan pemantauan dan analisis yang meliputi:
1) Angka keterlambatan operasi section caesaria.
2) Angka kematian ibu dan bayi.
3) Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui dini ( IMD ) pada bayi baru
lahir.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu.
Dengan rincian kegiatannya:
a) Membentuk Tim PONEK RSK Lindimara
b) Menyusun program kerja Tim PONEK.
c) Koordinasi rutin tiap anggota Tim PONEK.
d) Sosialisasi program kerja Tim PONEK.
e) Membuat bukti pelaksanaan program PONEK Rumah Sakit.
f) Program PONEK Rumah Sakit dipantau dan dievaluasi secara rutin.
g) Pengawasan dan pengendalian meliputi :
• Angka keterlambatan operasi section caesaria.
• Angka kematian ibu dan anak.
• Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru
lahir.
2. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetric
dan neonatus termasuk pelayanan kegawatdaruratan (PONEK 24 jam).
a) Mengadakan seminar untuk meningkatkan mutu Tim dan seluruh staf RSK
Lindimara.
b) Mengadakan pelatihan internal maupun eksternal terakit penatalaksanaan kegawat
daruratan maternal dan neonatus.
c) Pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana penunjang pelayanan PONEK di
RSK Lindimara.
d) Mengoptimalkan kerjasama dengan UTD, Laboratorium, Radiologi,
3. Mengembangkan kebijakan dan standar pelayanan ibu dan bayi.
Dengan rincian kegiatan:
a) Menyusun panduan pelayanan PONEK sesuai standar Kementerian Kesehatan
acuan dalam pelaksanaan program PONEK
b) Menyusun kebijakan pelayanan PONEK RSK Lindimara.
c) Menyusun SPO pelayanan PONEK RSK Lindimara.
4. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai rujukan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya dan meningkatkan fungsi
Rumah Sakit sebagai model dan Pembina teknis dalam pelaksanaan IMD,
ASI Ekslusif serta PMK
Dengan rincian kegiatan:
a) Mengikuti kegiatan dan kerja sama dengan DinKes dan Puskesmas setempat.
b) Melakukan pendekatan dengan Puskemas terdekat untuk mengadakan sosialisasi
Penatalakanaan kegawat daruratan maternal : Preeklampsia, Perdarahan
Post partum.
Penatalakanaan kegawat daruratan neonatal : Asfiksia Neonatorum, Hy-
perbilirubinemia.
c) Melaksanakan pelatihan resusitasi neonatus, Pelatihan Perawatan Metode Kan-
guru, IMD dan ASI Ekslusif.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
Setiap pasien yang datang ke Rumah Sakit baik rawat jalan maupun Rawat Inap.
A. Rencana anggaran kegiatan ponek tahun 2022
NON ALKES
ALKES
1 Timbangan 2014 1 baik -
injak
dewasa
8 Suction 2017
Suction 2017
11 Lampu 2018
tindakan
Lampu 2017
tindakan
12 Regulator 2017
O2
13 Regulator 2017
O2
14 USG 2014
NON ALKES
15 Meja Kerja 2014 M/01/NM 2 Baik
M/02/NM Baik
16 Kursi Lipat 2014 K/01/NM 2 Baik
K/02/NM Baik
17 Kursi Baik
18 Komputer 2015 KM/01/NM 1 Baik
19 CPU 2015 CPU/01/NM 1 Baik
20 Telepon 2014 TL/01/NM 1 Baik
21 Etalase 2017 E/01/NM 2 Baik
E/02/NM Baik
22 AC 2016 AC/01/NM 4 Baik
AC/02/NM Baik
AC/03/NM Baik
AC/04/NM Baik
23 Bed Pasien 2014 TT/01/NM 8 Baik
TT/02/NM Baik
TT/03/NM Baik
TT/04/NM Baik
TT/05/NM Baik
TT/06/NM Baik
TT/07/NM Baik
TT/08/NM Baik
24 Lemari 2013 LP/01/NM 8 Baik
Pasien
LP/02/NM Baik
LP/03/NM Baik
LP/04/NM Baik
LP/05/NM Baik
LP/06/NM Baik
LP/07/NM Baik
LP/08/NM Baik
25 Kipas 2017 KA/01/NM 2 Baik
Angin
KA/02/NM Baik
26 Jam 2017 J/01/NM 3 Baik
J/02/NM Baik
J/03/NM Baik
27 Meja Alkes 2017 MA/01/NM 5 Baik
MA/02/NM Baik
MA/03/NM Baik
MA/04/NM Baik
MA/05/NM Baik
28 Tempat 2017 TS/01/NM 5 Baik
Sampah
TS/02/NM Baik
TS/03/NM Baik
TS/04/NM Baik
TS/05/NM Baik
29 Kulkas 2016 KK/01/NM 1 Baik
30 Lemari 2014 L/01/NM 3 Baik
2016 L/02/NM Baik
2016 L/03/NM Baik
31 Rak Sepatu 2017 RS/01/NM 1 Baik
32 Lemari 2015 LS/01/NM 1 Baik
Slorok
BAB VI
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. PENCATATAN
Pencatatan tentang kegiatan harian meliputi pencatatan jumlah pasien, diagnose
penyakit, jenis tindakan, asal pasien, dokter pengirim, survey kepuasan pasien ter-
hadap pelayanan kebidanan, pencatatan inventarisasi sarpras di Ruang Bersalin, pen-
catatan hasil kinerja petugas ruang bersalin, pencatatan hasil rapat bulanan Ruang
Bersalin.
2. PELAPORAN
Kegiatan pelayanan Kebidanan dilaporkan setiap tanggal 1 berjalan dalam bentuk
rekap bulanan dan dilaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan dan Di-
rektur Rumah Sakit Kristen Lindimara.
3. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi dilakukan setiap 1 bulan sekali melalui pertemuan rapat bulanan RSK Lindi-
mara.