Anda di halaman 1dari 3

TRIASE PASIEN UNIT GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO-UGD-001-2016 02 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur RS Puri Cinere
Standar Prosedur
Operasional 15/12/2016

dr. Judiwan Delias Maswar, MARS

Pengertian Triase adalah sistem seleksi pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat
berdasarkan kegawatannya, terdiri dari triase pada keadaan sehari -
hari mengunakan sistem Australian Triage Scale (ATS) dan Triase pada
keadaan Bencana menggunakan Tag label triage (label berwarna)
dengan menggunakan Label Hitam, Merah, Kuning dan Hijau.

Tujuan Untuk melayani kesehatan pada pasien yang bersifat gawat dan darurat
serta membutuhkan pertolongan segera untuk menghindari
perkembangan penyakit yang lebih parah dan dapat mengancam jiwa
pasien.

Kebijakan 1. SK Direktur RS Puri Cinere No. 25/083/SK DIR RSPC/2016


tanggal 30 November 2016 tentang kebijakan Akses Pelayanan dan
Kontinuitas Pelayanan.
2. Pasien dilakukan skrining melalui Unit Gawat Darurat dengan cara
triase, sebelum diputuskan rencana perawatan selanjutnya
3. Triase dilakukan oleh dokter jaga UGD/perawat UGD PK II dan
PK III

Prosedur TRIASE NON BENCANA/PELAYANAN SEHARI – HARI DI


UNIT GAWAT DARURAT DENGAN SISTEM ATS
( AUSTRALIAN TRIAGE SCALE )
1. Dokter jaga UGD/Perawat PK II/PK III melakukan triase kepada
setiap pasien yang berobat ke UGD untuk menentukan kriteria
pasien:
a. Kondisi yang mengancam jiwa (atau resiko besar mengalami
kemunduran) dan perlu intervensi yang cepat dan agresif,
pasien ditempatkan pada bed satu (bed resuisitasi) warna
merah pasien segera ditangani, katagori ATS 1.
b. Pasien dengan kondisi gawat darurat (yang cukup serius)
atau mengalami kemerosotan secara cepat, dapat
mengancam jiwa atau mengakibatkan kegagalan organ,
pasien ditempatkan pada bed 2 atau bed 4 (warna orange)
maksimal respon time 10 menit (katagori ATS 2).
c. Pasien yang datang dengan kondisi semi darurat yang

Dokumen ini adalah dokumen terkendali. Dokumen yang tercetak tanpa cap stempel asli
“DOKUMEN TERKENDALI” adalah kopi dokumen yang tidak dikendalikan.
Pastikan selalu menggunakan kopi dokumen terkendali yang disediakan dalam jaringan SIRS.
TRIASE PASIEN UNIT GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO-UGD-001-2016 02 2/3

mungkin akan bekembang menjadi mengancam nyawa atau


menimbulkan kecacatan, pasien ditempatkan pada bed 5 dan
6 (warna hijau) maksimal respon time 60 menit (katagori
ATS 3).
d. Pasien dengan kondisi yang dapat mengalami kemerosotan
atau akan menghasilkan outcome yang berbeda bila dalam 1
jam pasien belum ditangani, gejala berkepanjangan, pasien
ditempatkan pada bed 7 (warna hijau) katagori ATS 4
e. Pasien datang dengan kondisi hemodinamik stabil (tidak
Gawat tidak darurat) kondisi pasien yang sudah kronis
dengan gejala yang minor, dimana hasil ahkirnya tidak akan
berbeda bila penanganan ditunda sampai 2 jam setelah
kedatangan pasien ditempatkan pada bed 8 (warna putih)
dengan maksimal respon time 120 menit.
f. Pasien dengan kegawatdaruratan obgyn pasien ditempatkan
pada bed 3 untuk bayi, dan bed sementara untuk ibu.
2. Dokter jaga UGD atau perawat UGD PK II/III menilai derajat
kegawatdaruratan pasien meliputi: Keluhan utama, tanda-tanda
vital, riwayat alergi, skala nyeri. Untuk pasien dengan kasus
Death on Arrival (DOA) : ditandai dengan adanya pupil midriasis
maksimal, reflek pupil terhadap cahaya negatif, denyut nadi tidak
teraba, pernafasan tidak ada dan terdapat lebam mayat.
3. Dokter jaga UGD atau perawat UGD PK II/III
mendokumentasikan hasil triase pada formulir triase.
4. Dokter jaga UGD memberikan penjelasan kepada pasien (bila
memungkinkan) atau keluarga tentang kondisi klinis pasien
5. Dokter jaga UGD memberikan asuhan kepada pasien sesuai
kondisi klinis pasien berdasarkan hasil triase
6. Dokter jaga UGD setelah melakukan asesmen mengambil
keputusan sbb:
a. Pasien boleh pulang
b. Pasien harus dilakukan observasi
c. Pasien dipindahkan atau dirujuk.
d. Pasien diterima sebagai pasien rawat inap.

TRIASE BENCANA MENGGUNAKAN TAG LABEL TRIAGE


(LABEL BERWARNA), SEBAGAI BERIKUT :
1. Petugas triase bencana (Dokter atau perawat UGD PK II/III)
melakukan Triase untuk menentukan kriteria pasien/korban
bencana :
a. Prioritas Nol (Hitam): pasien meninggal atau cedera fatal yang
jelas dan tidak mungkin dilakukan resusitasi.

Dokumen ini adalah dokumen terkendali. Dokumen yang tercetak tanpa cap stempel asli
“DOKUMEN TERKENDALI” adalah kopi dokumen yang tidak dikendalikan.
Pastikan selalu menggunakan kopi dokumen terkendali yang disediakan dalam jaringan SIRS.
TRIASE PASIEN UNIT GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO-UGD-001-2016 02 3/3

b. Prioritas Pertama (Merah): pasien cedera berat yang


memerlukan penilaian cepat serta tindakan medik dan
transport segera untuk tetap hidup.
c. Prioritas Kedua (Kuning): pasien memerlukan bantuan, namun
dengan cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak akan
mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat.
d. Prioritas Ketiga (Hijau): pasien dengan cedera minor yang
tidak membutuhkan stabilitas segera, memerlukan bantuan
pertama sederhana namun memerlukan penilaian ulang
berkala.
2. Pasien ditangani dan diberikan asuhan sesuai kebutuhan dan
kondisi klinis pasien
3. Petugas yang melakukan triase mendokumentasikan pada
Formulir triase, mencantumkan tanda tangan dan nama jelas

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Pelayanan Kritis
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Penunjang Medik

Yang mengajukan, Yang menyetujui,

dr. Dwi Laras P MARS dr. Merianawaty Vinaria MARS


Kepala Instalasi Pelayanan Kritis Wakil Direktur Medik dan Keperawatan

Dokumen ini adalah dokumen terkendali. Dokumen yang tercetak tanpa cap stempel asli
“DOKUMEN TERKENDALI” adalah kopi dokumen yang tidak dikendalikan.
Pastikan selalu menggunakan kopi dokumen terkendali yang disediakan dalam jaringan SIRS.

Anda mungkin juga menyukai