Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN

PELAYANAN UNIT RAWAT JALAN

TAHUN 2017

RUMAH SAKIT BINA SEHAT JEMBER

0 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


Jl.Jayanegara no 7,Telp 0331 422701
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, keperawatan, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Sesuai dengan tipe dan kemampuan rumah sakit, RS Bina Sehat Jember mempunyai
tugas dan fungsi sebagai berikut: melaksanakan pelayanan medis, pelayanan
penunjang medis, pelayanan penyuluhan kesehatan, pelayanan rawat jalan atau rawat
darurat, pelayanan rawat inap, serta melaksanakan pelayanan administratif. Instalasi
Rawat Jalan adalah suatu bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan waktu
kurang dari 24 jam, dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang
lain seperti rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi dan farmasi.

B. Ruang Lingkup Pelayanan


Instalasi Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember sesuai dengan rumah sakit tipe C
memberikan pelayanan umum dan spesialis dasar yang terdiri dari:
1. Poliklinik yang meliputi :
a. Poliklinik Umum,
b. Poliklinik Spesialis yang terdiri dari spesialis penyakit dalam, kandungan, anak,
jantung dan pembuluh darah, saraf, mata, urologi, bedah umum, bedah saraf,
orthopedi, THT, dan Jiwa
c. Poliklinik Gigi
d. Poliklinik Gizi
e. Home Visit

C. Batasan Operasional
Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat batasan istilah penting yang terkait
dengan kerangka pelayanan Instalasi Rawat Jalan.
1. Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan
lainnya.
2. Rumah sakit Tipe C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis terbatas.
3. Instalasi Rawat Jalan adalah bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan

1 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


waktu 2 kurang dari 24 jam dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan
penunjang lain seperti rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi dan farmasi.
4. Poliklinik adalah unit yang melayani pelayanan rawat jalan yang meliputi
tindakan pencegahan, pengobatan dan pemulihan terhadap pasien umum atau
yang membutuhkan tindakan spesialistik dasar (anak, penyakit dalam, kebidanan
dan kandungan serta bedah umum) dan pelayanan gigi dasar.

D. Landasan Hukum
Penyelenggaraan Instalasi Rawat Jalan sesuai dengan:
1. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Surat Keputusan Yayasan Bina Sehat Nomor 010/YRSBS/SK.X/2017, tanggal
25 Oktober 2017 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Bina
Sehat Jember.

2 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Kepala Instalasi Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember adalah seorang dokter yang
bekerja purna waktu.
2. Kepala Poliklinik adalah seorang perawat dengan kualifikasi pendidikan D III
dengan pengalaman kerja di Unit Rawat Jalan minimal 5 tahun atau S1 + Ners
dengan pengalaman kerja di Unit Rawat Jalan minimal 3 tahun yang bekerja
purna waktu.
3. Perawat Pelaksana adalah perawat dengan kualifikasi pedidikan D III
Keperawatan dan/atau S1 Keperawatan yang sudah menempuh pendidikan
profesi dengan gelar Ners.

B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi Ketenagaan pada Poliklinik dijabarkan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Distribusi dan Kualifikasi Ketenagaan Poliklinik

Poliklinik Kualifikasi Jumlah Kualifikasi Jumlah


Dokter Perawat
tenaga tenaga
Umum Dokter umum 2 D III / S1 + Ners 3
Penyakit Dokter 2 D III / S1 + Ners 2
Dalam spesialis
penyakit
dalam
Anak Dokter 1 D III / S1 + Ners 1
spesialis anak
Obstetri Dokter 2 D III / D IV 2
Ginekologi spesialis Kebidanan
obstetric dan
gynekologi
Gigi Dokter gigi 3 D III perawat gigi / 2
D III / S1 + Ners

Poliklinik Kualifikasi Jumlah Kualifikasi Jumlah


Dokter Perawat
tenaga tenaga
Mata Dokter 2 D III Perawat 1
spesialis mata mata / D III / S1 +
Ners
Bedah Dokter 3 D III / S1 + Ners 1
spesialis

3 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


bedah
Bedah Dokter 1 D III / S1 + Ners 1
Saraf spesialis
Bedah Saraf
Paru dokter 2 D III / S1 + Ners 1
spesialis paru
Ortopedi Dokter 1 D III / S1 + Ners 1
spesialis
ortopedi
Saraf Dokter 2 D III / S1 + Ners 1
spesialis saraf
THT Dokter 1 D III / S1 + Ners 1
spesialis THT
Jantung Dokter 2 D III / S1 + Ners 1
spesialis
jantung
Jiwa Dokter 1 D III / S1 + Ners
spesialis
kejiwaan
Gizi Nutrisionis 3
Rehab Fisioterapis 3
Medik
Home visit Dokter Umum 1 D III / S1 + Ners

C. Pengaturan Dinas

Instalasi Rawat Jalan memiliki 19 ruang, yang dipakai untuk kegiatan pelayanan
poliklinik umum maupun spesialistik dengan jam kerja mulai 07.00 sampai dengan
24.00 yang dibagi menjadi 3 shif:
Shif I : Jam 07.00 14.00
Shif II : Jam 14.00 21.00
Shif III : Jam 17.00 12.00
Shif IV : Jam 09.00 16.00 (Khusus hari Sabtu)
.

4 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Gambar 3.1 Denah Poliklinik

5 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


Keterangan
A : Cancer Centre
B
C
D
E
F
G : Poli Gigi
H : Poli Anak
I : Poli Umum
J :
K :
L
M
N : Poli Mata
O : Poli THT
P
Q

B. Standar Fasilitas
1. Furniture dan Barang Elektronik
Tabel 3.1 Furnitur di Instalasi Rawat Jalan

No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No


Jml Selisih Ket Kondis Item Merk
i
Pendaftaran
1 Meja 1 1 0 Baik
Komputer
2 Komputer 1 1 0 Baik
3 Kursi
4 Pesawat 1 1 0 Baik
Telpon
Counter Anamnesa
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik

6 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


2 Kursi 1 1 0 Baik
Poli Umum
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaan
Pasien
5 Lemari Obat 1 1 0 Baik
6 Senter 1 1 0 Baik
Klinik Mata
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaan
Pasien

No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No


Jml Selisih Ket Kondis item Merk
i
5 Senter 1 1 0 Baik
6 Buku Ishihara 1 1 0 Baik
Poli Bedah Umum
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0
Pemeriksaaan
Pasien
5 Senter
Poli Obgyn
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaaan
Pasien
Poli Anak
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaaan
Pasien
Poli Paru
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
7 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaaan
Pasien
Poli Ortopedi
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No
Jml Selisih Ket Kondis Item Merk
i
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaaan
Pasien
Poli Saraf
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaaan
Pasien
Poli Penyakit Dalam
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaaan
Pasien
Poli THT
1 Meja Kerja 1 1 0 Baik
2 Kursi Dokter 1 1 0 Baik
3 Kursi Pasien 1 1 0 Baik
4 Tempat Tidur 1 1 0 Baik
Pemeriksaaan
Pasien
Poli Bedah Saraf
Meja Kerja 1 1 0 Baik
Kursi Dokter 1 1 0 baik
Kursi Pasien 2 2 0 baik
Tempat Tidur 1 1 0 baik
Pemeriksaaan
Pasien
Senter 1 1 0 baik

No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No


Jml Selisih Ket Kondis Item Merk
i

8 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


Poli Urologi
Meja dokter 1 1 0 Baik
Kursi dokter 1 1 0 baik
Kursi pasien 2 1 0 baik
Tempat Tidur 1 2 0 baik
Pemeriksaaan
Pasien
Senter 1 1 0 baik
Poli Gizi
Meja Kerja 1 1 0 Baik
Kursi Petugas 1 1 0 Baik
Kursi pasien 2 2 0 Baik
Poli Rehab Medik
Meja Kerja 1 1 0 Baik
Kursi Petugas 1 1 0 Baik
Kursi pasien 2 2 0 baik
Tempat tidur 2 2 0 Baik
pemeriksaan
pasien

2. Alat Medis
Tabel 3.2 Alat Medis

No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No


Jml Selisih Ket Kondis Item Merk
i
Counter Anamnesa
1 Tensi Meter 1 1 0 Baik
2 Termometer 1 1 0 Baik
Suhu
3 Timbangan 1 1 0 Baik
dan alat
ukur tinggi
baadan
Poli Umum

9 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 Termometer 1 1 0 Baik
Suhu
3 Tongue 1 1 0 Baik
Spatel
4 Tensi Meter 1 1 0 Baik
WT set 1 1 0 Baik
Themoil 1 1 0 Baik
kassa steril
Spleen 1 1 0 Baik
Anti septik 1 1 0 Baik
APD 1 1 0 Baik
ALkohol 1 1 0 Baik
Betadine 1 1 0 Baik
Klinik Mata
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 Kaca mata 1 1 0 Baik
koreksi
3 Snellen card 1 1 0 Baik
4 Slit lamp 1 1 0 Baik
5 Kaca mata 1 1 0 Baik
pembesar
No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No
Jml Selisih Ket Kondis Item Merk
i
Poli Bedah
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 Termometer 1 1 0 Baik
suhu
3 Tongue 1 1 0 Baik
spatel
4 WT set 1 1 0 Baik
5 Themoi 1 1 0 Baik
kassa steril
6 Spleen 1 1 0 Baik
7 Anti septic 1 1 0 Baik
8 APD 1 1 0 Baik
9 Alcohol 1 1 0 Baik
10 Betadine 1 1 0 Baik
Poli Obgyn
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 Termometer 1 1 0 Baik
suhu
3 Tongue 1 1 0 Baik
spatel
4 Tensi meter 1 1 0 Baik
5 Alat USG 1 1 0 Baik
Poli Anak
1 Stetoskop 1 1 0 Baik

10 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


2 Termometer 1 1 0 Baik
suhu
3 Tongue 1 1 0 Baik
spatel
4 Timbangan 1 1 0 Baik
dan alat
ukur tinggi
badan
Poli Paru
1 Tensi Meter 1 1 0 Baik
No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No
Jml Selisih Ket Kondis Item Merk
i
2 Termometer 1 1 0 Baik
Suhu
Poli Ortopedi
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 Termometer 1 1 0 Baik
suhu
3 Tongue 1 1 0 Baik
spatel

4 WT set 1 1 0 Baik
5 Themoi 1 1 0 Baik
kassa steril
6 Spleen 1 1 0 Baik
7 Anti septic 1 1 0 Baik
8 APD 1 1 0 Baik
9 Alcohol 1 1 0 Baik
10 Betadine 1 1 0 Baik
Poli Saraf
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 Termometer 1 1 0 Baik
suhu
3 Tongue 1 1 0 Baik
spatel
4 Tensi meter 1 1 0 Baik
Poli Penyakit Dalam
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 Termometer 1 1 0 Baik
suhu
3 Tongue 1 1 0 Baik
spatel
4 Tensi meter 1 1 0 Baik
5 Troli obat 1 1 0 Baik
6 Alat USG 1 1 0 Baik

No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No

11 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


Jml Selisih Ket Kondis Item Merk
i
Poli THT
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 Termometer 1 1 0 Baik
suhu
3 Tongue 1 1 0 Baik
spatel
4 Tensi meter 1 1 0 Baik
5 Alat 1 1 0 Baik
pemeriksaan
THT
Poli Urologi
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 WT set 1 1 0 Baik
3 Themoi 1 1 0 Baik
kassa steril
4 Spleen 1 1 0 Baik
5 Anti septic 1 1 0 Baik
6 APD 1 1 0 Baik
7 Alcohol 1 1 0 Baik
8 Betadine 1 1 0 Baik
Bedah Saraf
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 WT Set 1 1 0 Baik
3 Themoi
kassa steril
3 spleen 1 1 0 Baik
4 Anti septik 1 1 0 Baik
5 APD 1 1 0 Baik
6 Alkohol 1 1 0 Baik
7 Betadine 1 1 0 Baik
Bedah Umum
1 Stetoskop 1 1 0 Baik
2 WT Set 1 1 0 Baik
3 Themoi
kassa steril
No. Nama Alat Jml INVENTARIS 2017 No
Jml Selisih Ket Kondis Item Merk
i
3 Spleen 1 1 0 Baik
4 Anti septik 1 1 0 Baik
5 APD 1 1 0 Baik
6 Alkohol 1 1 0 Baik
7 Betadine 1 1 0 Baik
Rehab Medik
1 Short Wave 1 1 0 Baik
Diathermy
2 Microwave 1 1 0 Baik
3 Ultrasound
12 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
3 Transcutenous 1 1 0 Baik
electrical
nerve
stimulation
4 Traksi 1 1 0 Baik
5 Walking 1 1 0 Baik
assisting tract

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Penerimaan Pasien
1. Pasien datang di Instalasi Rawat Jalan, mendaftarkan identitas di
bagian Pendaftaran pasien rawat jalan. Pendaftaran awal dapat juga
dilakukan melalui telpon.
2. Pendataan dilakukan dan tujuan poliklinik yang dituju.
3. Data pasien, kartu pasien, serta dokumen penunjang lainnya ( seperti
SEP rawat jalan BPJS) sudah berada di masing-masing tujuan
poliklinik.

B. Tata Laksana Pelayanan


1. Poliklinik anak
a. Pelayanan Imunisasi Layanan imunisasi di poliklinik anak
meliputi program imunisasi wajib dan imunisasi tambahan.
Pelaksanaan imunisasi dilakukan setiap hari kerja jam 07.00
sampai dengan 21.00 WIB, kecuali BCG hanya dilakukan setiap
hari Rabu pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WIB dan campak
setiap hari Kamis pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WIB. Selain
imunisasi wajib, poliklinik anak juga melayani imunisasi lain
seperti: MMR, Hib, tifoid, hepatitis A, dan varicella.
b. Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dan perawatan tali pusat
Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dilakukan setiap hari kerja
13 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
pukul 07.00 sampai dengan 08.00 WIB oleh dokter spesialis
anak, meliputi: penimbangan berat badan, pemeriksaan kondisi
umum dan fisik, pemantauan pemberian ASI dan kemampuan
minum bayi. Pada saat perawatan tali pusat, dilakukan juga
pemeriksaan tanda-tanda adanya infeksi tali pusat, serta
edukasi mengenai cara perawatan tali pusat yang benar kepada
orang tua.
c. Pemeriksaan dan pengobatan layanan pemeriksaan dan
pengobatan di poliklinik anak dilakukan oleh dokter spesialis
anak setiap hari kerja (Senin sampai dengan Sabtu) mulai pukul
07.00 sampai dengan 13.30 WIB, kecuali hari libur. Kegiatan
layanan berupa anamnesa keluhan, penimbangan berat badan,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (laboratorium,
radiologi) jika diperlukan, pemberian resep, dan edukasi kepada
orang tua (dan pasien) mengenai masalah kesehatan yang
akan atau sedang mereka alami.
d. Tumbuh kembang Pemeriksaan tumbuh kembang anak
dilakukan oleh dokter spesialis anak meliputi pemeriksaan tinggi
badan dan berat badan (status gizi), deteksi perkembangan
dengan menggunakan KPSP serta alat peraga atau permainan.
Setiap kasus gangguan tumbuh kembang anak akan
ditindaklanjuti, bekerja sama dengan Instalasi rehabilitasi medis
dan atau THT. 31

2. Poliklinik kebidanan dan kandungan


Pelayanan pasien di poliklinik kebidanan dan kandungan
dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan setiap
hari kerja pukul 07.00 sampai dengan 08.00 WIB.
a. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan konseling pranikah, imunisasi tetanus toxoid bagi
calon mempelai wanita
Pemeriksaan kehamilan rutin bagi ibu hamil, meliputi :
pencatatan keluhan, penimbangan berat badan dan tinggi
badan, pengukuran tanda vital, pemeriksaan fisik dan
kondisi kandungan. Pada kasus tertentu dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium dan USG.
Perawatan masa nifas bagi ibu post partum, meliputi
pencatatan keluhan, pemeriksaan fisik, perawatan luka
episiotomi atau luka post operasi.

14 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


Senam hamil diadakan bagi ibu hamil trimester II dan III
yang diizinkan mengikuti senam hamil oleh dokter spesialis
kebidanan dan kandungan.

b. Pelayanan Kandunagn
Usia anak-anak: pemeriksaan trauma organ genital, fluor
albus
Remaja dan usia reproduksi: pemeriksaan gangguan
haid, infeksi organ reproduksi
Menopause: keluhan organ reproduksi, keluhan sistemik
menopause, keluhan pada payudara, rujukan untuk
mengikuti senam osteoporosis yang diadakan Instalasi
rehabilitasi medis.
c. Onkologis
Skrining: pemeriksaan awal untuk mendeteksi keganasan
ginekologi dapat melalui pemeriksaan paps smear,
kolposkopi, USG, dan laboratoris penanda tumor.
Pengobatan oleh dokter spesialis kebidanan dan
kandungan. d. Infertilitas
Sasaran: setiap pasangan suami istri usia produktif yang
sulit memperoleh keturunan
Pemeriksaan kelainan anatomi, infeksi organ reproduksi dan
kelainan hormonal.
Pengobatan oleh dokter spesialis kebidanan dan
kandungan. 32 e. Pelayanan KB
Sasara : setiap pasangan suami istri usia produktif, untuk
mengatur kehamilan.
Jenis layanan kontrasepsi : IUD, pil KB, implan atau susuk,
suntik, kondom, metode ovulasi billing (MOB), MOW.

3. Poliklinik KIA/KB
Pelayanan kesahatan ibu dan anak serta keluarga berencana di
RS Bina Sehat Jember dilayani oleh seorang bidan. Adapun
layanan yang dapat ditangani di poliklinik ini meliputi:
ANC pada ibu hamil normal dan ibu hamil resiko tinggi
Penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi
Penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi nifas
Melaksanakan perawatan nifas normal
Penanganan pendarahan post partum
Penanganan infeksi nifas
Pemeriksaan tes kehamilan
Melakukan rujukan kasus resiko tinggi ke fasilitas kesehatan
yang lebih tinggi secara tepat dan benar

15 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


4. Poliklinik Gigi
Layanan di poliklinik gigi dilakukan di ruang poliklinik gigi setiap hari
kerja mulai pukul 07.00 sampai dengan 21.00 WIB oleh 4 tenaga
dokter gigi. Jenis pelayanan yang diberikan adalah:
Pemeriksaan kesehatan gigi rutin
Perawatan saluran akar gigi dan tumpatan
Pembersihan karang gigi
Cabut gigi
Bedah mulut
Gigi palsu

5. Polikliik Penyakit Dalam


Pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam di RS Bina Sehat Jember
dilakukan oleh 2 orang dokter spesialis penyakit dalam. Pasien
merupakan pasien rawat jalan dengan tujuan ke Poliklinik penyakit
Dalam atau merupakan pasien rujukan dari Poliklinik Umum.

6. Poliklinik Jantung
Layanan rawat jalan untuk penyakit yang berhubungan dengan
jantung dan pembuluh darah ditangani oleh 2 orang dokter
spesialis jantung. Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan di
Poli Jantung RS Bina Sehat Jember meliuti:
Pemeriksaan dan konsultasi kesehatan jantung
Pemeriksaan penunjang dengan menggunakan alat ECG
Pemeriksaan penunjang dengan menggunakan Tradmill
Pemeriksaan penunjang dengan menggunakan Echo
Cardiography

7. Poliklinik Mata
Layanan rawat jalan untuk kesehatan mata di Rumah Sakit Bina
Sehat dilayani oleh dua orang dokter spesialis mata. Poliklinik
Mata RS Bina Sehat Jember melayni gangguan kesehatan mata
yang meliputi:
Glukoma
Katarak, Uvetis, Oftalmoimunologi
Infeksi mata luar
Kesehatan mata anak dan mata juling (strabismus)
Retina
Tumor mata dan trauma mata
Penyakit saraf mata (neurooftalmologi) dan oftalmogenetika

16 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


Pengukuran kaca mata dan lensa kontak
Low vision
Pelayanan tindakan, meliputi:
Bedah minor mata
Laser mata
USG dan biometri mata
Kampus visi
Refraktometri
Anel tes
Fluoresin
Foto fundus
Optic
Optical coherence tomography (OCT)

8. Poliklinik Urologi
Layanan rawat jalan untuk masyarakat yang membutuhkan
perawatan yang berkaitan dengan sistim perkemihan di Poliklinik
Rawat RS Bina Sehat Jember dilayani oleh seorang dokter
spesialis urologi. Pelayanan tersebut meliputi gejala penyakit yang
meliputi
Nyeri hebat/kolik pada saat berkemih atau warna air seni
yang kemerahan
Gangguan berkemih seperti harus mengedan, tidak lampias
atau menetes saat akhir berkemih.
Sering berkemih tanpa disadari
Pembesaran kelenjar prostat (yang biasa terjadi pada usia
lanjut)
Guna menunjang penegakan diagnosa, Poliklinik Urologi RS Bina
Sehat Jember juga dilengkapi dengan pemeriksaan diagnostic
seperti:
Pemeriksaan radiologi tanpa mengguakan kontras
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan CT Scan

9. Poliklinik THT
Layanan poliklinik THT di RS Bina Sehat Jember melayani
masyarakat dengan keluhan pada kesehatan telinga, hidung, dan
tenggorokan yang ditangani oleh seorang dokter spesialis THT.
Pelayanan tersebut meliputi:
Pemeriksaan telinga hidung & tenggorokan
Tindakan THT (corpus alienum, cerumen prope, dan
operasi amandel)
Dll

10. Poliklinik Paru

17 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


Layanan rawat jalan untuk penyakit paru ditangani oleh 2 orang
dokter spesialis jantung. Adapun pemeriksaan yang dapat
dilakukan di Poli Paru RS Bina Sehat Jember meliuti:
Tes Fungsi Paru
Terapi inhalasi
PPD Test
USG Thorax, Fungsi Pleura, Biopsy
TB-DOTS, TB-MDR, TB-AIV
Pelayanan Asma dan PPOK

11. Poliklinik Saraf


Pelayanan pasien kesehatan di poliklinik saraf RS Bina Sehat
Jember dilayani oleh dua orang dokter spesialis saraf. Adapun
pelayanan tersebut menangani keluhan pasien seperti nyeri
kepala, leher, pinggang, vertigo, cedera kepala, perdarahan otak,
stoke dan organ saraf laiinya

12. Poliklinik Bedah


Layanan rawat jalan untuk penyakit yang memerlukan
pembedahan ditangani oleh 2 orang dokter spesialis bedah.
Adapun pemeriksaan yang dapat dila kukan di Poli Paru RS Bina
Sehat Jember meliuti:
Layanan post operasi
Layanan post kecelakaan
Pemeriksaan dengan penyakit bedah (Hernia, Apendix,
Prostat, Retensio urine, Abses, Tumor, dan kelainan
bawaan)

13. Poliklinik Kesehatan Jiwa


Layanan poliklinik untuk penyakit yang berhubungan dengan
kejiwaan di RS Bina Sehat jember dilayani oleh seorang dokter
spesialis kejiwaan. Peleyana pemeriksaan antara lain:
Pemeriksaan sehat mental
Pemeriksaan bebas narkotika
Konsultasi psikiatri dan psikologi
Psikiatri umum: cemas, depresi, sulit ktidur, psikoterapi,
psikosomatis, dan psikosis.
Ketergantungan obat.

14. Poliklinik Gizi


Layanan poliklinik gizi di Unit Rawat Jaln RS Bina Sehat Jember
adalah layanan konsultasi gizi yang dilayani oleh ahli gizi RS Bina
Sehat Jember. Adapun layanan tersebut meliputi:
Konsultasi peningkatan berat badan
Konsultasi penurunan berat badan
Konsultasi gizi pada terapi diet khusus (hipertensi, DM,
ginjal, TBC, hepatitis, stroke, jantung dan pembuluh darah)
18 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
Konsultasi kesehatan ibu hamil dan menyusui
Konsultasi kesehatan anak (GEA, peningkatan dan
penurunan berat badan, kesulitan makan pada anak)
Pasien yang menderita penyakit lambung dan gangguan
pencernaan
Paien dengan kadar asam urat tinggi

15. Poliklinik Rehab Medik


Layanan rehab medic di Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat jember
memberikan layanan rehab medic meliputi:
a. Anak
Cerebral palsy
Down syndrome
CTEV
Keterlambatan perkembangan anak
Penyakit otot pada anak
b. Penyakit saraf
Stroke
Spinal cord injury
Meningitis/enchepalitis
Tuberculosis tulang belakang
c. Musculoskeletal
Nyeri pinggang
Nyeri lutut
Luka bakar
Pasca amputasi
Nyeri pasca operasi
Imobilisasi lama
Perawatan laiatif penderita kangker
d. Cardiorespirasi
Latihan pada post bedah jantung
Latihan pada penderita gagal jantung
PPOK
TB paru
Asma bronkhiale
e. Geriatric
Latihan pada usia lanjut
Senam lansia
f. Kandungan
Senam hamil
Senam nifas

16. Home Visit


Home vist adalah layanan yang diberikan oleh Unit Rawat Jalan
RS Bina Sehat Jember bagi masyarakat yang membutuhkan
perawatan kesehatan non emergency di rumah, kantor, hotel,
sekolah, pondok pesantren, dll seperti perawatan rawat luka,
fisioterapi. Pada layanan ini petugas kesehatan dari RS Bina
Sehat Jember akan mendatangi pasien yang membutuhkan

19 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


perawatan kesehatan di tempat mereka. Layanan ini diberikan
sesuai dengan permintaan pasien.

BAB V
LOGISTIK

A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Poliklinik


1. Pengertian Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Poliklinik adalah
permintaan obat dan alat kesehatan ke instalasi farmasi atas
permintaan dokter.
2. Prosedur :
Permintaan obat atau alat kesehatan ditulis pada resep rangkap 1
oleh dokter poliklinik.

20 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


Resep obat dilengkapi nama dokter, tanggal, nama pasien,
ruangan dan nomor register.
Resep diberikan ke kasir untuk proses administrasi selanjutnya.

B. Perencanaan Peralatan atau Peremajaan


1. Pengertian Suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan
peralatan baru, sesuai kebutuhan saat itu atau sebagai pengganti alat
yang rusak atau harus diganti karena keausannya.
2. Tujuan Tujuan dari perencanaan pengadaan dan peremajaan
peralatan adalah agar peralatan dapat digunakan setiap saat tanpa
adanya hambatan dan menunjang proses pelayanan di masing-
masing poliklinik.
3. Prosedur Kegiatan
a. Dilakukan pengecekan rutin, sehingga diketahui peralatan yang
tidak dapat digunakan atau tidak dapat diperbaiki, dan
direncanakan dalam anggaran rutin atau diganti yang baru.
b. Pengajuan pembelian peralatan baru diketahui Kepala Instalasi
kepada tim pengadaan barang rumah sakit disertai perkiraan
harga.
c. Bila sudah terealisasi kepala instalasi menerima alat dan
menandatangani buku penerimaan barang serta menuliskan pada
buku inventaris 37.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit


membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko. Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau
situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm
(penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-lain) yang tidak seharusnya
terjadi.
21 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
B. Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Selain itu sistem keselamatan pasien
ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan pasien di rumah
sakit, meningkatkannya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit, dan
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien Dalam melaksanakan keselamatan
pasien terdapat tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.
Adapun tujuh langkah tersebut adalah:
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan
kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil.
2. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan
fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatan pasien.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Mengembangkan
sistem dan proses pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi
dan asesmen hal potensial bermasalah.
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar
dengan mudah dapat melaporkan kejadian atau insiden, serta rumah
sakit mengatur pelaporan kepada KKP-RS (Komite Keselamatan
Pasien Rumah Sakit). 38
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan
cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.
Mendorong karyawan untuk melakukan analis akar masalah untuk
belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
7. Mencegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.
Menggunakan informasi yang ada tentang kejadian atau masalah
untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan. Dalam
melaksanakan keselamatan pasien standar keselamatan pasien
harus diterapkan. Standar tersebut adalah:
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
22 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan
pasien
f. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk
mencapai keselamatan pasien. Langkah-langkah
penerapan keselamatan pasien rumah sakit:
o Menetapkan unit kerja yang bertanggung jawab
mengelola program keselamatan pasien rumah sakit.
o Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit
jangka pendek 1 -2 tahun
o Mensosialisasikan konsep dan program keselamatan
pasien rumah sakit
o Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit
bagi jajaran manajemen dan karyawan
o Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa
keselamatan pasien)
o Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien
rumah sakit seperti tersebut di atas
o Menerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit
(seperti tersebut di atas) dan melakukan self
assessment dengan instrument akreditasi pelayanan
keselamatan pasien rumah sakit 39
o Program khusus keselamatan pasien rumah sakit
o Mengevaluasi secara periodik pelaksanaan program
keselamatan pasien rumah sakit dan kejadian tidak
diharapkan.
C. Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bina Sehat Jember
a. Ketepatan Identifikasi Pasien Ketepatan identifikasi pasien adalah
ketepatan penentuan identitas pasien sejak awal pasien masuk
sampai dengan pasien keluar terhadap semua pelayanan yang
diterima oleh pasien.
b. Peningkatan Komunikasi yang Efektif Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi lisan yang menggunakan prosedur:
Write back, Read back dan Repeat Back (reconfirm).
c. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Infeksi
biasa dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan

23 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


termasuk infeksi saluran kemih, infeksi pada aliran darah,
pneumonia yang sering berhubungan dengan ventilasi mekanis.
Pokok eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci
tangan (hand hygiene) yang tepat.

BAB VII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan


bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
yang diakibatkan oleh pekerjaan. Rumah Sakit adalah tempat kerja yang
termasuk dalam kategori seperti disebut di atas, berarti wajib menerapkan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Program keselamatan dan
kesehatan kerja di tim pendidikan pasien dan keluarga bertujuan
melindungi karyawan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam dan
di luar rumah sakit. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2)
disebutkan bahwa Setiap warganegara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam hal ini yang dimaksud
pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang memungkinkan
24 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan
martabat manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan
bagian integral dari perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini Instalasi
Rawat Jalan dan perlindungan terhadap Rumah Sakit. Pegawai adalah
bagian integral dari rumah sakit. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
akan meningkatkan produktivitas pegawai dan meningkatkan produktivitas
rumah sakit. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja dimaksudkan untuk menjamin: a. Agar pegawai dan setiap orang
yang berada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat dan
selamat. b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara
efisien. c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa
hambatan. Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dapat digolongkan pada tiga kelompok, yaitu : a. Kondisi dan
lingkungan kerja b. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan c. Peranan dan
kualitas manajemen Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja,
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat terjadi bila : - Peralatan tidak
memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus - Alat-alat produksi tidak
disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi 41 - Ruang kerja
terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas atau
terlalu dingin - Tidak tersedia alat-alat pengaman - Kurang memperhatikan
persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dan lain-lain.
1. Perlindungan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Petugas
Kesehatan
Petugas kesehatan yang merawat pasien menular harus
mendapatkan pelatihan mengenai cara penularan dan
penyebaran penyakit, tindakan pencegahan dan
pengendalian infeksi yang sesuai dengan protokol jika
terpajan.
Petugas yang tidak terlibat langsung dengan pasien harus
diberikan penjelasan umum mengenai penyakit tersebut.
Petugas kesehatan yang kontak dengan pasien penyakit
menular melalui udara harus menjaga fungsi saluran
pernapasan (tidak merokok, tidak minum dingin) dengan
baik dan menjaga kebersihan tangan.
2. Petunjuk pencegahan infeksi untuk petugas kesehatan
Untuk mencegah transmisi penyakit menular dalam tatanan
pelayanan kesehatan, petugas harus menggunakan APD
25 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
(Alat Pelindung Diri) yang sesuai untuk kewaspadaan
Standar dan Kewaspadaan Isolasi (berdasarkan penularan
secara kontak, droplet, atau udara) sesuai dengan
penyebaran penyakit.
Semua petugas kesehatan harus mendapatkan pelatihan
tentang gejala penyakit menular yang sedang dihadapi.
Semua petugas kesehatan dengan penyakit seperti flu harus
dievaluasi untuk memastikan agen penyebab. Dan
ditentukan apakah perlu dipindah tugaskan dari kontak
langsung dengan pasien, terutama mereka yang bertugas di
instalasi perawatan intensif, ruang rawat anak, ruang bayi.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,


maka saat ini masyarakat semakin memperhatikan mutu pelayanan kesehatan
yang diterimanya. Pengendalian mutu di instalasi rawat jalan harus dilakukan
demi kepentingan dan kepuasan dari pasien sehingga nantinya dapat
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di Instalasi Farmasi pada
khususnya dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Bina Sehat Jember pada
umumnya. Indikator Mutu Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RS Bina Sehat
Jember mengacu pada Pedoman Indikator Mutu RS Bina Sehat yaitu:
1. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan Ruang lingkup : Waktu Tunggu Di Rawat
Jalan Dimensi mutu : Efisiensi dan efektivitas Tujuan : Tersedianya
pelayanan rawat jalan pada hari kerja Definisi operasional : Waktu tunggu
adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani
oleh dokter. Kriteria inklusi : - Kriteria eksklusi : - Numerator : Jumlah

26 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


pasien rawat jalan yang menunggu lebih dari 15 menit Denominator :
Jumlah seluruh pasien rawat jalan dalam bulan tersebut. Standar : 1%
2. Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan Strategi
DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcourse) Ruang lingkup : Pasien
Rawat Jalan Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan Strategi DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcourse) Dimensi mutu : Akses,
efisiensi Tujuan : Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien
tuberkulosis dengan strategi DOTS Definisi operasional : Pelayanan rawat
jalan tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah pelayanan tuberkulosis
dengan 5 strategi penanggulangan tuberkulosis nasional. Penegakan
diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberkulosis harus melalui 43
pemeriksaan mikroskopis tuberkulosis, pengobatan harus menggunakan
paduan obat anti tuberkulosis yang sesuai dengan standar
penanggulangan tuberkulosis nasional, dan semua pasien yang
tuberkulosis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan
penanggulangan tuberkulosis nasional. Kriteria inklusi : Pasien
tuberkulosis yang diterapi dengan strategi DOTS Kriteria eksklusi : Pasien
tuberkulosis yang tidak diterapi dengan strategi DOTS Numerator :
Jumlah semua pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani dengan
strategi DOTS Denominator : Jumlah seluruh pasien rawat jalan
tuberkulosis yang ditangani di rumah sakit dalam bulan tersebut. Standar :
100%
3. Insiden Ketidaktepatan Identifikasi Pasien Rawat Jalan Ruang
lingkup : Ketidaktepatan identifikasi pasien rawat jalan di Rumah Sakit
Dimensi mutu : Keselamatan pasien Tujuan : Tercapainya Keselamatan
Pasien Rawat Jalan Definisi operasional : Ketidaktepatan identifikasi
pasien adalah penentuan identitas pasien rawat jalan dengan tepat sejak
awal pasien datang sampai dengan pasien pulang terhadap semua
pelayanan yang diterima oleh pasien. Kriteria inklusi : - Ketidaktepatan
penulisan identitas (nama, tanggal lahir, alamat, nomor RM) pada berkas
Rekam Medis - Ketidaktepatan prosedur pemanggilan pasien
(pemanggilan dengan dua nama) - Ketidaktepatan prosedur konfirmasi
identitas pasien (konfirmasi dengan pertanyaan terbuka) Kriteria eksklusi :
- Numerator : Jumlah ketidaktepatan identifikasi pasien Denominator :
Jumlah pasien rawat jalan pada bulan tersebut Standar : 0 % 44
4. Insiden Komunikasi Yang Kurang Efektif Ruang lingkup : Komunikasi
lisan atau melalui telepon yang kurang efektif antar pemberi pelayanan
27 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember
tentang pelaporan kembali hasil pemeriksaan dan kondisi pasien. Dimensi
mutu : Keselamatan pasien Tujuan : Tercapainya Keselamatan Pasien
melalui komunikasi lisan yang efektif Definisi operasional : Komunikasi
yang kurang efektif adalah komunikasi lisan yang tidak menggunakan
prosedur: Write back, Read back dan Repeat Back (reconfirm) Kriteria
inklusi : - Kesalahan Prosedur komunikasi lisan atau via telepon: Write
back, Read back dan Repeat Back (reconfirm) - Pelaporan secara lisan
yang tidak menggunakan prosedur SBAR - Prosedur spelling atau ejaan
tidak digunakan untuk obat yang bersifat LASA atau NORUM Kriteria
eksklusi : Komunikasi non lisan atau tertulis Numerator : Jumlah
ketidaktepatan komunikasi lisan atau via telepon Denominator : - Standar :
0 (SBAR: Situation, Background, Assessment, Recommendation)
5. Insiden Ketidakpatuhan Cuci Tangan Ruang lingkup : Ketidakpatuhan
cuci tangan oleh petugas kesehatan. Dimensi mutu : Keselamatan Pasien
Tujuan : Tercapainya Keselamatan Pasien melalui kegiatan mencuci
tangan. Definisi operasional : Ketidakpatuhan mencuci tangan meliputi
ketidakpatuhan waktu atau 5 momen cuci tangan dan ketidakpatuhan 6
langkah cuci tangan Kriteria inklusi : - Tidak melakukan cuci tangan pada
5 momen cuci tangan - Tidak melakukan cuci tangan sesuai 6 langkah
cuci tangan Kriteria eksklusi : - 45 Numerator : Insiden kejadian
ketidakpatuhan cuci tangan oleh petugas kesehatan Denominator : -
Standar : 0 46

28 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


BAB IX
PENUTUP

Demikian telah disusun suatu Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan,


yang dapat dipakai sebagai acuan di dalam pelayanan rawat jalan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan di RS Bina Sehat
Jember. Pedoman ini akan mengalami perbaikan dalam upaya
peningkatan kualitas dari waktu ke waktu sehingga diperlukan suatu
evaluasi secara teratur dan berkelanjutan dalam hal pemantauannya.
Dengan adanya suatu pedoman pelayanan maka kegiatan pelayanan
secara khusus di Instalasi Rawat Jalan dapat mengutamakan kepuasan
dan keselamatan pada setiap pasien.

Direktur Rumah Sakit


Bina Sehat Jember

29 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember


dr. Maria Ulfa, MMRS
NIK.083.2003.25

30 Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember

Anda mungkin juga menyukai