TENTANG
MEMUTUSKAN
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan di : Balikpapan
Pada Tanggal : 12 April 2018
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhoNya
Kamus Indikator Mutu Rumkit Tk. II Dr R Hardjanto ini dapat terselesaikan. Buku ini
berisi penjelasan tentang Indikator Mutu yang telah ditetapkan di Rumah Sakit Tk. II
Dr R Hardjanto sekaligus merupakan pedoman bagi pengukuran dan evaluasi mutu
dalam rangka pelaksanaan upaya peningkatan mutu dan keselmatan pasien.
Kami menyadari buku ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan, sehingga akan lebih sempurna di
masa mendatang.
1. PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan
pelanggan berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk
dan jasa pelayanan, mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak,
sadar atau hanya dirasakan, operasional teknik atau subyektif sama sekali
dan selalu menggambarkan target yang bergerak dalam pasar yang kompetitif
(Wiyono, 1999).
Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur atau fenomena yang dapat diukur.
Indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu
pada indikator yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes.
Selanjutnya Indikator dispesifikasikan dalam berbagai kriteria. Penetapan
indikator mutu adalah mutlak diperlukan agar organisasi dapat mengevaluasi
kualitas pelayanan yang diberikan dalam berbagai dimensi serta selanjutnya
dapat mengambil tindak lanjut atas hasil evaluasi yang diperoleh sebagai dasar
melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan hasil kearah yang lebih baik lagi.
Indikator mutu rumah sakit akan mencerminkan mutu pelayanan dari rumah sakit
tersebut. Fungsi dari penetapan indikator tersebut antara lain sebagai alat untuk
melaksanakan manajemen kontrol dan alat untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang akan datang.
b. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Tujuan umtum penyusunan kamus indicator mutu Rumah Sakit Tk. II Dr R
Hardjanto adalah untuk memberikan pedoman dalam upaya pengelolaan
mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Tk. II Dr R Hardjanto .
2) Tujuan Khusus
a) Menjadi panduan dalam mengontrol mutu pelayanan.
b) Mengarahkan upaya-upaya peningkatan mutu lebih spesifik dan
terarah
c) Memberikan kemudahan bagi unit kerja dalam memahami indicator
mutu yang dimaksud
c. RUANG LINGKUP DAN TATA URUT
Ruang lingkup kamus Indikator ini meliputi jenis dan macam indicator mutu
yang telah ditetapkan melalui Surat keputsan Kepala Rumah Sakit baik pada
area manajemen, area klinis maupun sasaran keselamatan pasien dengan
Kay Performa Indicator untuk masing-masing indicator yang dipilih.
Pendahuluan
Definisi
Key Performa Indikator (QPI) Mutu dan Keselamatan pasien
Penutup
d. LANDASAN
Penyusunan Kamus Indikator Mutu ini didasarkan pada berbagai regulasi
sebagai berikut:
2. DEFINISI OPERASIONAL
a. Kamus Indikator adalah buku yang berisi tentang berbagai macam indicator
mutu pelayanan yang telah ditetapkan beserta key performa indicator nya baik
pada area manajerial, area klinis maupun sasaran keselamatan pasien.
b. Numerator ( pembilang ) adalah besaran nilai pembilang dalam rumus
indikator kinerja.
c. Denominator ( penyebut ) adalah besaran nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja.
d. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap
jenis dan mutu pelayanan yang diberikan, berdasarkan standar WHO dilihat
dari
1) Kelayakan
2) Ketersediaan : tingkat perawatan dan pelayanan yang tepat, tersedia
sesuai kebutuhan.
3) Kesinambungan (Continuity) : tingkat perawatan dan pelayanan
dikoordinasi antar dsiplin ilmu, antar organisasi sepanjang waktu
4) Ketepatan waktu (timelines) : tingkat perawatan dan pelayanan
diberikan sesuai waktu yang diperlukan
5) Keselamatan : Tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko
intervensi dan risiko di lingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen,
ternasuk petugas kesehatan.
6) Kehormatan dan harga diri : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan
dengan menghargai kebutuhan, harapan dan keinginan individu, dimana
individu dilibatkan dalam keputusan perawatan dan pelayanan mereka
7) Manfaat : perawatan dan pelayanan yang diterima pasien bermanfaat.
8) Efektivitas : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai
pengetahuan untuk mencapai outcome yang diinginkan.
9) Efisiensi : hubungan antara outcome (hasil perawatan dan pelayanan)
dan sumberdaya yang digunakan untuk memberikan perawatan dan
pelayanan.
10) Efficacy : tingkat perawatan dan pelayanan telah memenuhi harapan
atau outcome yang diinginkan
e. Metodologi pengumpulan data :
1) Retrospektif : data diambil dari kegiatan yang telah lalu
2) Concurrent : data diambil dari kegiatan yang baru dimulai/ akan
dilakukan
f. Sampel : merupakan jumlah pasien/ individu dari populasi yang akan
dimasukkan dalam analisa.
g. Kriteria :
1) Inklusi : jumlah sampel yang akan diambil, yang memenuhi kriteria
yang telah ditentukan untuk dianalisa.
2) Eksklusi : jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria untuk dianalisa
h. Tipe indikator : indikator yang diukur dapat diambil dari
1) Struktur : mengukur sarana prasarana/ sumber daya
2) Proses : mengukur proses/ kegiatan
3) Outcome : mengukur hasil dari suatu proses/ kegiatan
i. Sumber data : asal atau tempat memperoleh data (primer atau sekunder),
atau sumber bahan nyata / keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang
berhubungan langsung dengan persoalan.
j. Pengumpul data : orang yang diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan
data di setiap satuan kerja.
k. Periode waktu pelaporan : waktu pelaporan, harian, bulanan, triwulanan,
semester atau tahunan.
l. Tempat pengumpulan data : tempat/ satuan kerja yang mengumpulkan data
indikator kinerja mutu dan keselamatan pasien, adalah semua satuan kerja,
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan.
m. Target (dalam %) : Sasaran ( batas ketentuan ) yang telah ditetapkan untuk
dicapai yang merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan
yang lebih spesifik dan terukur
3. KEY PERFORMA INDIKATOR (QPI) MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Frekuensi
: Setiap bulan
Pengumpulan Data
Nama Jam
No Pasien Nomor RM Waktu (Menit) Numerator
Datang dilayani
(triage) dokter
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan :
1 = ≤5 menit
0 = > 5 menit
Cara Hitung :
N = ∑Numerator x 100%
∑ Denominator Total
Bulan :
D N/D X 100 %
Tanggal Rerata waktu ≤5 Menit (N)
Dst
Jumlah
PASIEN (PK.__ -
(MENIT)
__ WITA)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
FORMAT
PENCATATAN
EKSKLUSI
METODE Prospektif
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf Instalasi
Farmasi dengan melihat adanya ketidakkejelasan aturan
pakai, bentuk sediaan, dosis dan paraf dokter pada setiap
resep, sampai jumlah sampel terpenuhi setiap bulannya.
ANALISA DAN Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh K
PELAPORAN epala Instalasi Farmasi sebagai informasi awal untuk
unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan
kepada Tim Mutu dan Manajemen Risiko dan Kepala RS.
Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan
kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang
dikoordinasikan oleh Tim Mutu dan Manajemen Risiko
AREA Instalasi Farmasi
PIC Kepala Instalasi Farmasi
FORMAT
PENCATATAN
FORMAT
PENCATATAN
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvei
Sumber Data Survei Pasien rawat jalan
Standar ≤ 60 menit
Penanggung
jawab Kepala Instalasi rawat jalan/komite mutu/tim mutu
Pengumpulan
data
26
TARGET ≤ 2,5%
SAMPLING Total sampling dengan melihat/observasi seluruh stok obat
esensial yang kosong.
KRITERIA INKLUSI Seluruh item obat essensial
KRITERIA -
EKSKLUSI
METODE Prospektif
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap bulan, dilakukan oleh staf
instalasi farmasi apabila ada obat esensial yang stoknya
kosong dalam satu bulan.
ANALISA DAN Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh
PELAPORAN kepala instalasi Farmasi sebagai informasi awal untuk
unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan
kepada Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
dan Kepala Rumah Sakit. Secara umum data akan
dievaluasi serta didesiminasi kepada seluruk komponen
rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh
PMKP.
AREA Instalasi Farmasi
PIC Kepala Instalasi Farmasi.
FORMAT
PENCATATAN
28
IAM 5: Harapan
dan kepuasan pasien dan keluarga pasien
Judul: Kepuasan Pelanggan
INDIKATOR PMKP MANAJERIAL
JUDUL INDIKATOR Kepuasan Pelanggan
TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses √ Outcame
TUJUAN Tergambarnya presepsi pasien terhadap mjutu pelayanan
rumah sakit berdasarkan elemen-elemen tingkat kepuasan
pelanggan yang telah ditetapkan.
DEFINISI Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas dari
OPERASIONAL prlanggan terhadap pelayanan rumah sakit yang mereka
terima dengan indeks kepuasan ≥ 3 berdasarkan elemen-
elemen tingkat kepuasan pelanggan yang ditetapkan.
Pelanggan yang dimaksud adalah pasien dewasa yang
menjalani rawat inap minimal 3 hari, tanpa diit khusus dan
pulang hidup
ALASAN/IMPLIKASI/ Kepuasan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan
RASIONALISASI yang diberikan yang dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir pada presepsi pelanggan (Kotler, 1994). Hal ini
menggambarkan citra kualitas yang baik bukanlah
berdasarkan sudut pandang atau presepsi pihak penyedia
jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau presepsi
pelanggan. Presepsi pelanggan terhadap kualitas jasa
merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu
jasa.
FORMULA Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan
rumah sakit (indek kepuasan ≥3) dalam satu bulan: jumlah
seluruh pasien yang disurvey dalam bulan yang sama x
100%=______%
NUMERATOR Jumlah pasien yang menyatakan puas atas pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit (indeks kepuasan ≥3) dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang disurvey dalam bulan yang
sama
TARGET ≥ 90 %
SAMPLING Pengumpulan dilaksanakan dengan total sampling sesuai
criteria inklusi, dilakukan oleh staf rawat inap setiap pasien
pulang
KRITERIA INKLUSI 1. Pasien dewasa (umur ≥ 15 tahun)
2. Telah dirawat inap minimal 3 hari
3. Pasien tanpa diit khusus
4. Pasien pulang hidup
KRITERIA 1. Penunggu pasien
EKSKLUSI 2. Keluarga pasien
3. Pasien dengan gangguan jiwa
4. Pasien pulang meninggal
METODE Prospektif
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap ada pasien pulang
dilakukan oleh humas RS
33
AREA Keuangan
PIC Bendahara Rumah sakit
36
EKSKLUSI
METODE Analisa hasil pemeriksaan
PENCATATAN -
ANALISA DAN Analisa sederhana dilaksanakan oleh Kasijangmed sebagai
PELAPORAN informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap tahun data
akan dilaporkan kepada PMKP dan Karumkit untuk
dievaluasi dan dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit
AREA Seluruh RS
PIC Kasijangmed
FORMAT
PENCATATAN
TARGET 100 %
SAMPLING -
KRITERIA INKLUSI Kadar zat yang sesuai indikator
KRITERIA Kadar zat yang tidak termasuk indikator
EKSKLUSI
METODE Analisa hasil pemeriksaan
PENCATATAN -
ANALISA DAN Analisa sederhana dilaksanakan oleh Kaurdal sebagai
PELAPORAN informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap 6 bulan data
akan dilaporkan kepada PMKP dan Karumkit untuk dievaluasi
dan dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit
AREA Seluruh RS
PIC Kaurdal
FORMAT
PENCATATAN
Judul : Kepatuhan penerapan komunikasi dengan metode TBK pada saat menerima
perintah/instruksi lisan atau melalui telepon dan melaporkan hasil kritis
pemeriksaan penunjang pasien secara verbal melalui telepon
METODE Prospektif
PENCATATAN Setiap bulan dilakukan oleh kepala ruangan.
ANALISA DAN Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh
PELAPORAN Kepala Ruangan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk
unit masing-masing, kemudian data akan dilaporkan kepada
Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat
Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala Instalasi
Rawat Inap, kemudian dilaporkan kepada PMKP. Data
rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh PMKP
danselanjutnya akan dilaporkan kepada Kepala Rumah
Sakit. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit
setiap tiga bulan yang dikoordinir oleh PMKP.
AREA Ruang Rawat Inap, IGD, ICU
PIC Ketua Komite Keselamatan Pasien dan Tim Mutu.
FORMAT
PENCATATAN
6. Obat kontras
Label harus diisi pada obat-obat diatas pada bagian obat
yang tidak menutupi identitas obat. Apabila obat diatas tidak
diberikan label high alert sesuai standar maka harus
dilaporkan sebagai KNC.
ALASAN/IMPLIKASI/ Obat high alert memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan
RASIONALISASI insiden jika tidak dilakukan manajemen yang benar.
Elektrolit pekat yang tidak dilaksanakan manajemen yang
baik akan membahayakan bagi pasien jika diberikan dalam
konsentrasi yang tinggi. Pemberian label adalah langkah
pertama mengidentifikasi obat high alert agar diperlakukan
sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
FORMULA Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh
farmasi dalam 1 bulan : Jumlah seluruh obat high alert yang
dipantau dalam 1 bulan x 100 = ___%
NUMERATOR Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh
farmasi dalam 1 bulan.
DENOMINATOR Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1 bulan.
TARGET 100%.
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu
dengan melakukan supervisidi Instalasi Farmasi setiap
menerima order Obat High Alert dari ruang rawat yang
dilaksanakan setiap hari.
KRITERIA INKLUSI Seluruh pengiriman obat high alert dari Instalasi Farmasi ke
Ruangan Rawat Inap.
KRITERIA -
EKSKLUSI
METODE Prospektif
PENCATATAN Setiap bulan dilakukan oleh kepala ruang perawatan.
ANALISA DAN Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh
PELAPORAN Kepala Ruangan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk
unit masing-masing, kemudian data akan dilaporkan kepada
Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat
Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala Instalasi
Rawat Inap, kemudian akan dilaporkan kepada PMKP. Data
Rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh PMKP
setiap bulannya yang selanjutnya akan dilaporkan kepada
Kepala RS. Secara umum data akan dievaluasi serta
didiseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit
setiap tiga bulan yang dikoordinir oleh PMKP.
AREA Ruangan Rawat Inap.
PIC Ketua Komite Keselamatan Pasien dan Tim Mutu.
FORMAT
PENCATATAN
44
FORMAT
PENCATATAN
BAB IV
PENUTUP