Anda di halaman 1dari 130

PROSEDUR ALUR UNIT RAWAT INAP

No.Dokumen; Revisi Halaman

001/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien yang datang mandiri ke UGD atau Unit Rawat Jalan atau
Rujukan RS luar/Klinik yang memerlukan untuk dirawat.
Tujuan Sebagai acuan untuk menangani pasien di Unit Rawat Inap.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Pasien datang dan masuk dari Unit Gawat Darurat atau Unit
Rawat Jalan atau Rujukan RS luar/Klinik.
2. Pasien atau keluarga menandatangani formulir informed consent
jika bersedia dilakukan rawat inap.
3. Pasien yang dirawat inap dilakukan pemeriksaan laborat atau
dikonsultasikan ke Gizi jika diperlukan.
4. Pasien diperbolehkan pulang jika kondisi dinyatakan membaik.
5. Pasien di rujuk ke fasilitas kesehatan diatasnya jika kondisinya
tidak membaik.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Front Office
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Gizi
5. Unit Laboratorium

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR ALUR UNIT RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

002/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 4
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pengertian mempermudah dalam penanganan dan pelayanan pasien
di Unit Rawat Jalan dan Unit Gawat Durat memberikan gambaran
tidak lanjutnya.
Tujuan Agar pasien mendapat pengobatan dan perawatan yang lebih
sempurna.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur ALUR PASIEN UNIT RAWAT INAP

1. Pasien datang dan masuk dari Unit Gawat Darurat.


2. Pasien atau keluarga menandatangani formulir informed consent
jika bersedia dilakukan rawat inap.
3. Pasien yang dirawat inap dilakukan pemeriksaan laborat atau
dikonsultasikan ke Gizi jika diperlukan.
4. Pasien diperbolehkan pulang jika kondisi dinyatakan membaik.
5. Pasien di rujuk ke fasilitas kesehatan diatasnya jika kondisinya
tidak membaik.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR ALUR UNIT RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

002/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Front Office
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rawat Jalan
5. Rujukan RS Lain

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR 6 (ENAM) LANGKAH MENCUCI TANGAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

003/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Adalah Merupakan suatu cara mencuci tangan dengan menerapkan 6
langkah cara mencuci tangan dan melakukannya dalam 5 moment
menggunakan air sabun atau desinfektan sesuai dengan prosedur yang
benar atau sesuai standar yang telah di tetapkan oleh WHO.
Tujuan Agar petugas mampu melakukan cuci tangan dengan kewaspadaan
universal dan sesuai dengan standar WHO.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015
Tentang : Jenis Keterampilan Dalam Panduan Keterampilan Klinis,
hal. 791.
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
1. Wastafel.
2. Tissue.
3. Sabun anti septic /cuci tangan.
4. Tempat sampah.
Prosedur Seluruh karyawan Rumah Sakit Mustika Medika harus melaksanakan
kegiatan mencuci tangan.
Sebelum mencuci tangan pilihlah tempat yang memiliki wastafel
untuk kegiatan mencuci tangan.Adapun langkah –langkah mencuci
tangan menurut WHO adalah:
1. Ratakan hand rub di kedua telapak tangan.
2. Gosok punggung dan sela –sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya.
3. Gosok dengan kedua telapak dan sela-sela jari.
4. Jari-jari dari kedua tangan saling mengunci.
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
6. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya.
Unit Terkait Seluruh Staf Rumah Sakit Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No.Dokumen; Revisi Halaman

004/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah.
Tujuan Didapat hasil pengukuran tekanan darah yang akurat.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapkan alat tensi meter air raksa dan stetoskop.
2. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
3. Posisikan pasien sesuai kebutuhan, bila pasien diinfus
pengukuran dilakukan pada ekstemitas yang bebas infus
4. Bebaskan area pengukuran dari pakaian
5. Pasang manset dengan pipa karetnya berada pada sisi luar/atas
6. Lakukan perabaan denyut pada arteri brachialis atau arteri
dorsalis pedis
7. Letakan stetoskop pada arteri yang akan di periksa
8. Skup balon kompa ditutup, pengunci air raksa dibuka, balon
menghilang. Buka skup balon sedikir terkena darah turun,
sehungga kemudian dipompa sampai denyut arteri terdenga,
kemudian denyut arteri yang tadi hilang terdengar lagi.
9. Perhatikan tinggi air raksa pada manometer, catat angka mulai
terdengannya denyut nadi tersebut sebagai tekanan sistolik.
10. Tekanan darah terus turun sedikit demi sedikit sehingga denyut
nadi yang tadi terdengar, hilang kembali, catat angka yang
ditunjukkan tinggi air raksa sebagai tekanan diastolic.
11. Ulangi pemeriksaan untuk memastikan kembali
12. Bila sudah tutup penguci air raksa, lepaskan manset, dan rapikan
sphygmomanometer.
13. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MENGHITUNG FREKUENSI
NADI DAN PERNAFASAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

005/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu cara menghitung frekuensi nadi dan pernapasan
Tujuan Didapatkan data frekuensi nadi dan respirasi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
2. Tentukan nadi yang akan kita periksa, umumnya arteri radialis
kanan atau kiri
3. Tangan kanan meraba nadi, sambil memperhatikan titik jarum
jam, hitunglah nadi yang teraba dalam 60 detik. Ulangi
pemeriksaan untuk memastikan.
4. Jumlah nadi yang teraba dalam 60 detik
5. Perhatikan gerak nadas dada, hitunglah gerak nafas dada dalam
60 detik.
6. Jumlah gerak nafas dada dalam 60 detik adalah frekuensi
respirasi.
7. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
8. Catat frekuensi nadi dan pernafasan dalam CPPT.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR BERAT BADAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

006/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan badan,
hal ini juga digunakan untuk :
1. Mengetahui berat badan perkembangan berat badan pasien.
2. Membuat menentukan program pengobatan, diet pasien dan
lainnya.
Tujuan Agar perawat dapat melakukan tindakan dengan tepat fan bisa
berkolaborasi dengan ahli gizi untuk masalah diet pasien
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Timbangan badan.
b. Buku catatan.
2. Pelaksanaan
a. Beri penjelasan pada pasien dan keluarga.
b. Stel alat timbangan.
c. Bila pasien dapat berjalan,anjurkan pasien naik sendiri ke atas
tim bangan.
d. Bacalah angka penunjuk jarum secara tepat kemudian hasilnya
dicatat.
e. Dokumentasi.
f. Sebelum dan sesudah tindakan cuci tangan sesuai (SPO).
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENGUKURAN SUHU
No.Dokumen; Revisi Halaman

007/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara mengukur suhu tubuh pasien menggunakan thermometer
badan.
Tujuan Diketahui data suhu tubuh pasien.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
2. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan
kasa.
3. Periksa thermometer, pastikan air raksa pada angka 0. Bersihkan
dengan kapas alkohol.
4. Telakkan thermometer pada ketiak pasien lalu jepitkan lengan
hinggan menjepit thermometer tersebut.
5. Setelah 5 menit thermometer diangkat dan dibaca, hasilnya
dicatat sebagai suhu tubuh pasien.
6. Thermometer dibersihkan dengan kapas alkohol, dikeringkan
dengan kapas steril lalu diletakkan pada tempatnya.
7. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
8. Catata suhu pasien dalam CPPT.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TINDAKAN PENYUNTIKAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

008/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara melakukan beberapa macam tindakan penyuntikan obat-
obatan pada pasien
Tujuan Melakukan tindakan penyuntikan obat pada pasien secara aman,
nyaman dan benar.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Instruksi penyuntikan oleh dokter yang tertulis lengkap dan jelas
dalam rekam medis, bila kurang jelas/ kurangmengerti segera
menanyakan dokter yang memberi instruksi.
2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia di atasnya:
a. Kapas alkohol dalam 70% di dalam mode tertutup
b. Obat-obatan anti histamine atau setingkatnya, seperti
adrenaline, dexametason, dypenhydramin.
c. Persiapan pasien pakan resusitasi cairan seperti, IV cateter,
blood set, larutan RL/Asering.
3. Persiapan pasien:
a. Lakukan prosedur identifikasi pasien (Nama, & Tanggal
Lahir) Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan
disuntik dan ditenangkan.
b. Pasien dilakukan informed consent dan diminta menanda
tangani surat persetujuan medis.
c. Cek ulang riwayat alergi.
4. Persiapkan obat:
a. Lakukan dengan prinsip 7 benar (bener pasien, benar obat,
benar dosis, bener cara, bener waktu, bener dokumentasi, &
bener informasi).

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TINDAKAN PENYUNTIKAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

008/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 5. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
6. Lakukan tindakan aseptic antiseptic.
7. Lakukan penyuntikan.
8. Laporkan kepada dokter bila curiga ada komplikasi penyuntikan.
9. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
10. Catata tindakan dalam lebaran CPPT dengan mencantumkan
(tanggal, jam, nama obat, dosis, & pemberi tindakan).
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT
MELALUI INTRAVENA (IV)
No.Dokumen; Revisi Halaman

009/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Injek intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat
ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit.
Tujuan 1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada
dengan injeksi parenteral lain.
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Tempat Injeksi 1. Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika).
2. Pada tungkai (vena saphenous).
3. Pada leher (vena jugularis).
4. Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis).
Peralatan 1. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
2. Kapas alkohol.
3. Sarung tangan.
4. Obat yang sesuai.
5. Spuit 2 ml – 5 ml
6. Bak spuit
7. Baki obat
8. Plester.
9. Perlak.
10. Pembendung vena (torniquest)
11. Kassa steril (bila perlu).
12. Bengkok.
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
2. Siapkan obat dengan prinsip 6 benar.
3. Salam terapeutik.
4. Identifikasi pasien.
5. Beritahu pasien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
6. Atur pasien pada posisi nyaman.
7. Pasang perlak.
8. Bebaskan lengan pasien dari baju atau kemeja.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT
MELALUI INTRAVENA (IV)
No.Dokumen; Revisi Halaman

009/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 9. Letakkan pembendung.
10. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbs obat
atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
11. Pakai sarung tangan.
12. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol,
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter
sekitar 5 cm. tunggu sapai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.
13. Pegang kapas alcohol, dengan jari – jari tengah pada tangan non
dominan.
14. Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat
kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser, mudahkan
penusukan. Sejajaran vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti.
Pegang jarum pada posisi 30.
15. Rendahakan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke
dalam vena.
16. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari
spuit dan tangan dominan menarik plunger.
17. Observasi adanya darah pada spuit.
18. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan measukkan obat perlahan
– lahan.
19. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan
kapas alkohol pada area penusukan.
20. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang
diberi betadin.
21. Kembalikan posisi pasien.
22. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam bengkok.
23. Buka sarung tangan
24. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
25. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR INJEK IM (INTRAMUSKULAR)
No.Dokumen; Revisi Halaman

010/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Adalah untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
dibanding obat yang diberikan melalui SC, absorbs juga lebih cepat
karena lebih banyaknya suplai darah diotot tubuh tapi cara ini dapat
mencegah atau mengurangi iritasi obat.
Beberapa lokasi yang lazim digunakan untuk injeksi IM:
1. Deltoid.
2. Dorsogluteal.
3. Ventrogluteal.
4. Vastus lateralis.
5. Rektus femoralis.
Indikasi Pasien yang mendapat terapi dokter obat injeksi.
Tujuan Tujuan injeksi IM adalah untuk memasukan obat dalam jumlah yang
lebih besar disbanding obat yang dinerikan melalui SC, absorbs juga
lebih banyak suplai darah di otot tubuh tapi cara ini dapat mencegah
/ mengurangi iritasi obat.
Tugas Perawat
Pengkajian 1. Kaji keadaan umum pasien.
2. Bantu pasien mengambil posisi nyaman bergantung pada tempat
yang dipilih.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Persiapan klien Minta pasien merilekskan pantat. Jelaskan apa yang akan dilakukan
Persiapan alat 1. Kartu pengobatan atau rencana pengobatan.
2. Obat steril dalam ampul atau vial.
3. Spuit dan jarum steril (ukuran sesuai dengan kebutuhan).
4. Kapas pengusap dalam larutan antiseptic.
5. Kasa steril jika perlukaan untuk membuka ampul.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR INJEK IM (INTRAMUSKULAR)
No.Dokumen; Revisi Halaman

010/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 1. Pastikan adanya order pengobatan.
2. Menyiapkan peralatan.
3. Mengambil obat dari ampul atau vial sesuai dengan jumlahh yang
dikehendaki.
4. Yakinkan bahwa pasien benar dan memberitahu pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan dan bantu pasien untuk posisi yang
nyaman.
5. Buka pakaian/selimut kain yang menutupi area yang akan
diinjeksi.
6. Tentukan lokasi penyuntikan, pilihlah area yang bebas dari
lesi,nyeri,tekan bengkak dan radang dan bersihkan kulit dengan
mengusap antiseptik secara melingkar dari dalam keluar.
7. Siapkan spuit yang sudah berisi obat buka penutup jarumnya
dengan hati-hati dan keluarkan udara dalam spuit.
8. Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk
membentangkan kulit yang akan ditusuk,pegang spuit antara
jempol dan jari-jari kemudian tusukkan jarum secara tegak lurus
terhadap sudut 90 derajat.
9. Lakukan aspirasi untuk mengecek apakah jarum tidak mengenai
pembuluh darah dengan cara menarik pengokang.Bila terhisap
darah segera cabut spuit buang dan ganti yang baru.Bila tidak
terhisap darah maka perlahan-lahan masukkan obat dengan cara
mendorong pengokang spuit.
10. Bila obat sudah masuk sumua segera cabut spuit dan lakukan
mesase pada area penusukan.
11. Rapikan pasien dan atur posisi yang nyaman.
12. Buang spuit pada tempat yang disediakan dan bereskan alat.
13. Observasi keadaan pasien dan catat tindakan yang dilakukan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI SUB KUTAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

011/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Proses memberikan obat secara langsung kedalam jaringan sub kutan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah –langkah memberi injeksi sub
kutan
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Perispan alat :
1. Spuit 1 ml steril dan jarumnya.
2. Alkohol swab.
3. Sarung tangan.
4. Bak injeksi.
5. Perlak pengalas.
6. Obat injeksi sesuai order.
7. Formulir pemberian obat.
8. Aquqdest steril.
9. Label obat.
10. Kontener jarum.
B. Pelaksanaaan :
1. Cuci tangan sesuai standar prosedur (SPO).
2. Pake Headscoon.
3. Ucapkan salam kepada pasien.
4. Perkenalkan diri.
5. Pastikan identitas pasien (nama, tanggal lahir).
6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan.
7. Dekatkan alat alat yang dibutuhkan.
8. Siapkan obat sesuai pesanan.
9. Letakan spuit yang telah diisi obat injeksi kedalam bak
injeksi.
10. Beri label pada spuit.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI SUB KUTAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

011/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 11. Berikan posisi pasien sesuai dengan daerah yang dipilih
a. Lengan atas bagian luar : posisi pasien duduk, tidur, atau
berdiri.
b. Bagian anterior paha : posisi pasien duduk atau berbaring
dengan kaki rileks
c. Abdomen : posisi pasien terlentang
d. Dorsogluteal : posisi pasien sim
12. Bersihkan daerah sekitar suntikan dengan alcohol secara
sirkuler searah jarum jam, atau dengan satu kali usapan dari
atas kebawah
13. Cubit atau regangkan daerah yang akan disuntik dengan
tangan.
14. Tentukan sudut insersi dengan cara sudut 45o
15. Pegang spuit dengan tangan dominan diantara ibu jari dan
telunjuk
16. Pindahkan tangan non dominan kebadan spuit, ketika jarum
dimasukan
17. Lakukan aspirasi untuk memastikan apakah masuk
pembuluh darah atau tidak. Jika masuk pembuluh darah
langsung cabut jarum
18. Cabut jarum dengan sudut sesuai waktu masuk
19. Lakukan swab pada tempat penusukan, jika terdapat
perdarahan lakukan penekanan dengan kasa steril sampai
perdarahan berhenti
20. Beritahukan tindakan sudah selesai.
21. Buang spuit kedalam kontener spuit.
22. Rapihkan alat alat.
23. Buka sarung tangan.
24. Cuci tangan sesuai standar prosedur (SPO).
25. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT INTRACUTAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

012/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memasukkan cairan obat langsung pada lapisan dermis atau dibawah
epidermis atau permukaan kulit
Tujuan Agar perawat mampu melakukan:
1. Test tuberculin atau test alergi terhadap obat-obatan tertentu
2. Pemberian vaksin
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapan alat :
a. Handscoon 1 pasang.
b. Spuit steril dengan jarum no.25-27 atau spuit insulin 1 cc.
c. Bak instrument.
d. Kom berisi kapas alkohol.
e. Perlak dan pengalas.
f. Bengkok.
g. Obat injeksi dalam vial atau ampul.
h. Daftar pemberian obat.
i. Kikir ampul bila diperlukan.
j. Buku catatan.
2. Persiapan pasien.
Identifikasi pasien dan jelaskan pada pasien/keluarganya
tindakan yang dilakukan
3. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan sesuai standar prosedur (SPO).
b. Siapkan obat.
c. Mengatur posisi senyaman mungkin.
d. Letakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan di
injeksi.
e. Pilih area penyuntikan.
f. Pakai sarung tangan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT INTRACUTAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

012/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur g. Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol Dengan
gerakan sirkuler.
h. Pegang kapas alkohol pada jari tangan non dominan
i. Buka tutup jarum.
j. Tempatkan ibu jari tangan dominan 2,5 cm di bawah area
penusukan.
k. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan dengan tangan
dominan masukan jarum tepat dibawah kulit dengan sudut
15.
l. Masukan obat perlahan-lahan ,perhatikan sampai adanya
bula.
m. Cabut jarum sesuai sudut masuknya.
n. Usap pelan daerah penusukan dengan kapas alcohol .jangan
ditekan.
o. Buat lingkaran pada bula dengan menggunakan pulpen
/spidol dengan diameter + 5 cm.
p. Observasi kulit terhadap kemerahan dan bengkak atau iritasi
sistemik (10-15 menit).
q. Kembalikan posisi pasien.
r. Catat dalam catatan keperawatan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA
No.Dokumen; Revisi Halaman

013/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memasukkan obat melalui anus/vagina dengan tujuan:
1. Untuk memberikan pengobatan
2. Untuk mengurangi rasa sakit
3. Untuk memperlancar buang air besar
Tujuan Agar perawat mampu melaksanakan tindakan dengan benar dan tepat
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapan alat :
a. Obat suppositiria yang diperlukan.
b. Sarung tangan.
c. Perlak.
d. Bengkok.
2. Persiapan pasien :
a. Pasien diberi penjelasan.
b. Pasien dalm posisi sim.
c. Jaga privasi pasien.
3. Pelaksanaan :
a. Beri penjelasan pada pasien.
b. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
c. Dekat alat-alat yang sudah disediakan.
d. Pasang pengalas buka pakaian dalam pasien.
e. Atur posisi pasien pasien [posisi sim]Pakai sarung tangan
f. Buka bungkus obat dan bungkus obat dibuang ke dalam
bengkok.
g. Masukkan obat melalui anus /vagina secara perlahan dan
anjurkan pasien tarik napas.
h. Rapihkan kembali pakaian pasien dan berikan posisi
senyaman mungkin, anjurkan 10 menit tidak turun dari
tempat tidur.
i. Angkat pengalas.
j. Rapihkan kembali alat-alat yang telah digunakan
k. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO)sebelum dan sesudah
tindakan.
l. Dokumentasikan setiap melakukan tindakan.
Unit Terkait Keperatawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN NASAL
No.Dokumen; Revisi Halaman

014/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memberikan oksigen aliran rendah ke konsentrasi tinggi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan oksigen
sungkup
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Oksigen Nasal, flow meter dan humidifier (aquapack).
2. Sumber oksigen.
3. Bantalan (kasa/kapas).

B. Pelaksanaan :
1. Cuci tangan sesuai standar prosedur (SPO).
2. Ucapkan salam “selamat pagi/siang/sore/malam”.
3. Perkenalkan diri “nama saya suster…”.
4. Lakukan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir, nomer RM)
5. Beritahukan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
6. Atur posisi pasien semi fowler (kecuali ada kontraindikasi).
7. Sambungkan selang oksigen ke sumber oksigen.
8. Atur flow meter oksigen sesuai kebutuhan (5-8 liter per
menit).
9. Lakukan pengecekan bahwa pksigen mengalir lancer.
10. Pasang Oksigen Nasal.
11. Sesuaikan tali elastis sehingga nyaman dan cocok dengan
wajah, jika pasien mengalami iritasi atau kemerahan, dapat
diberi bantalan kasa/kapas.
12. Nilai kembali status pernapasan pasien, termasuk
pernapasan, usaha nafas dan suara nafas.
13. Bereskan alat-alat.
14. Cuci tangan sesuai standar prosedur (SPO).
15. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan didalam
catatan terintegrasi.
Unit Terkait Keperatawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN SUNGKUP
No.Dokumen; Revisi Halaman

015/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memberikan oksigen aliran rendah ke konsentrasi tinggi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan oksigen
sungkup
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Perispan alat :
1. Masker sungkup Non Rebreathing/ Rebreathing.
2. Flow meter dan humidifier (aquapack).
3. Sumber Oksigen Sungkup.
4. Kasa/kapas jika diperlukan.
B. Pelaksanaan :
1. Cuci tangan sesuai standar prosedur (SPO).
2. Ucapkan salam “selamat pagi/siang/sore/malam”
3. Perkenalkan diri “nama saya suster…”
4. Lakukan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir, nomer
RM)
5. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
pemberian oksigen sungkup.
6. Atur posisi pasien semi fowler (kecuali jika ada
kontraindikasi).
7. Hubungkan selang oksigen ke sumber oksigen.
8. Isi reservoir dengan oksigen sebanyak 2/3 bagian dengan
cara menutup lubang yang ada dibagian bawah sungkup
9. Atur flow meter oksigen sesuai aturan terapi (masker
sungkup Non Rebreathing 10-15 liter per menit, sedangkan
masker Rebreathing 6-10 liter per menit).
10. Lakukan pengecekan bahwa pksigen mengalir lancar dari
sungkup.
11. Pasang oksigen sungkup ke pasien.
12. Sesuaikan tali elastis sehingga nyaman dan cocok dengan
wajah pasien, jika pasien mengalami iritasi atau kemerahan,
dapat diberi bantalan kasa/kapas.
13. Lakukan penilaian kembali status respiratori pasien,
termasuk RR, usaha nafas dan suara nafas
14. Bereskan alat-alat.
15. Cuci tangan sesuai standar prosedur (SPO).
16. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan didalam
catatan terintegrasi.
Unit Terkait Keperatawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF
No.Dokumen; Revisi Halaman

016/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Sebuah proses penyampaian atau informasi dari seseorang kepada
orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran
atau informasi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: Membantu pasien
memperjelas penyakit yang dialami, juga mengurangi beban pikiran
dan perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah kedalam situasi
yang lebih baik.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Sebelum melakukan komunikasi efektif, lakukan tahap pre
interaksi, yaitu melakukan sebagai berikut :
a. Kumpulkan data tentang pasien (dari rekam medik).
b. Siapkan alat yang dibutuhkan (jika ada tindakan).
c. Buat rencana pertemuan.
2. Tahap komunikasi efektif kedua adalah tahap orientasi, lakukan
sebagai berikut :
a. Ucapkan salam dan tersenyum pada pasien.
b. Lakukan validasi (kognitif, afektif, psikomotor),pada
pertemuan lanjutan.
c. Perkenalkan nama petugas kesehatan.
d. Tanyakan nama pasien.
e. Jelaskan hak dan tanggung jawab perawat – pasien.
f. Jelaskan pada pasien tentang peran perawat – pasien.
g. Jelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
h. Jelaskan tujuan.
i. Jelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan.
j. Jelaskan kerahasiaan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF
No.Dokumen; Revisi Halaman

016/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 3. Tahap komunikasi efektif ketiga adalah tahap kerja, lakukan
sebagai berikut :
a. Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya.
b. Tanyakan keluhan utama pasien.
c. Mulai kegiatan dengan cara yang baik.
d. Lakukan kegiatan sesuai dengan rencana.
4. Tahap komunikasi efektif keempat adalah tahap terminasi,
lakukan sebagai berikut :
a. Simpulkan hasil wawancara (evaluasi proses danhasil).
b. Berikan reinforcemen positif pada pasien.
c. Rencanakan tindak lanjut dengan pasien.
d. Lakukan kontrak (waktu, tempat, topik).
e. Akhiri wawancara dengan cara yang baik (terimakasih).
5. Dokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan dengan pasien.
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan
pasien :
a. Berhadapan.
b. Mempertahankan kontak mata.
c. Tersenyum pada saat yang tepat.
d. Membungkuk kearah pasien.
e. Mempertahankan sikap terbuka.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Mustika Medika
Terkait

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 9
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu cara untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kondisi
baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang kritis,
ruangan, peralatan, permintaan dll, kepada seseorang (dokter,
perawat, kabag/ karu, atasan, bawahan dll) melalui telepon maupun
secara lisan yang dilakukan secara akurat, lengkap, dimengerti, tidak
duplikasi dan tepat kepada penerima informasi sehingga dapat
mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi efektif (SBAR) di
Rumah Sakit Mustika Medika
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Komunikasi SBAR via telepon antara Perawat/ Bidan –
Dokter (dr. Jaga dan dr. DPJP)
1. Sebelum menelpon dokter jaga atau dokter
penanggungjawab pasien, perawat/ bidan telah melakukan
pemeriksaan fisik, anamnesa (pengkajian), dan membaca
rekam medis pasien.
2. Perawat/ bidan menulis hal-hal yang akan dilaporkan di
formulir lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali
melaporkan pasien, selanjutnya bila akan menelepon dokter
kembali, perawat/ bidan menuliskan di lembar instruksi
dokter/ catatan terintegrasi.
3. Perawat/ bidan membaca status dan data pasien yang akan
dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.
4. Perawat/ bidan menyiapkan Rekam Medis pasien dan lembar
komunikasi SBAR yang telah diisi didekat pesawat telepon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan.
5. Sebelum melaporkan, perawat/ bidan menyampaikan salam
singkat, seperti: “selamat pagi/ siang/ sore/ malam dokter?”
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 9
Prosedur 6.1. Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan/ Unit RS
tempat perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap
pasien, umur, kamar/ ruangan, serta masalah utama
pasien saat ini (misalnya: sesak nafas, nyeri dada,
badan panas, dll)
6.2. Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan:
1. Status Kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah,
EKG, dsb)
2. Status Respirasi (frekuensi pernapasan, SPO,
Analisis Gas Darah, dsb)
3. Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah,
perdarahan, dsb)
4. Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
5. Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya
6.3. Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut:
1. Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb)
2. Problem Gastro-Intestinal (perdarahan massif dan
syok, dsb)
6.4. Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)
6.4.1 Saya meminta dokter untuk:
a. Memindahkan pasien ke HCU?
b. Segera datang melihat pasien?
c. Mewakilkan dokter lain untuk datang?
d. Konsultasi ke dokter lain?

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 9
Prosedur 6.4.2 Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan:
a. Foto Rontgen?
b. Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
c. Pemeriksaan EKG?
d. Pemberian Oksigenasi?
e. Beta2 antagonis nebulizer?
6.4.3 Apabila ada perubahan terapi kemudian
tanyakan :
a. Seberapa sering diperlukan pemeriksaan
tanda vital
b. Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi?
6.4.4 Konfirmasi :
1. Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
2. Apa yang harus saya lakukan sebelum
dokter sampai disini?
7. Perawat/ bidan mencatat (writing down) semua
rekomendasi/ instruksi dari dokter dalam kolom lembar
komunikasi SBAR yang tersedia/ lembar instruksi dokter/
catatan terintegrasi dalam rekam medik pasien:
a. Tanggal dan jam pesan diterima
b. Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian
harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran/ hasil
test kritis yang dilaporkan.
8. Perawat/ bidan memastikan bahwa rekomendasi yang
diberikan telah sesuai dengan cara mengulang dan
membacakan kembali (repeat back dan read back) ke
pengirim pesan (dokter) untuk konfirmasi kebenaran pesan
yang telah dituliskan dan hal-hal yang telah diinstruksikan
oleh dokter.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 4 dari 9
Prosedur Hal ini dibuktikan dengan menulis pada lembar komunikasi
SBAR untuk komunikasi per telepon yang pertama kali dan
dengan memberikan cap/ stempel “read back (+)” berwarna
merah pada catatan perkembangan terintegrasi untuk
komunikasi per telepon selanjutnya.
9. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR/ Lembar instruksi
dokter/ catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama
jelas perawat/ bidan yang melapor, dan nama dokter yang
memberikan pesan/ instruksi.
10. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memberikan paraf, nama jelas, tanggal dan jam verifikasi
pada kolom yang tersedia di lembar komunikasi SBAR/
lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi pada saat:
a. Untuk dokter jaga: pada saat pergantian shift atau
selambat-lambatnya dlm waktu 1 x 24 jam
b. Untuk dokter DPJP: pada saat visite pertama kali atau
selambat-lambatnya dalam waktu1 x 24 jam
11. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan)
berhalangan (cuti, sakit) maka yang melakukan verifikasi
menandatangani catatan pesan yang ditulis - penerima
pesan adalah dokter pengganti yang ditunjuk oleh
dokter DPJP tersebut dalam waktu 1 x 24 jam.
12. Saat pertamakali akan melaporkan pasien kepada dokter,
perawat/ bidan menggunakan formulir lembar komunikasi
SBAR, selanjutnya bila akan melaporkan kondisi pasien
melalui telepon untuk pasien yang sama, maka perawat/
bidan menulis di lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi dan ditandatangani.
13. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di dalam
rekam medis pasien yang bersangkutan (untuk pasien rawat
inap)
14. Penulisan/ pendokumentasian pelaporan komunikasi
SBAR ke dokter oleh petugas rawat jalan (perawat/ bidan)
di dalam catatan terintegrasi di status pasien yang
bersangkutan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017
PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 5 dari 9
Prosedur B. Komunikasi SBAR antar Dokter - DPJP/ Dokter Konsulen
1. Sebelum menelpon dokter DPJP atau dokter konsulen,
dokter jaga ruangan telah melakukan pemeriksaan fisik,
anamnesa (pengkajian), dan membaca rekam medis pasien.
2. Dokter menulis hal-hal yang akan dilaporkan di formulir
lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali melaporkan
pasien, selanjutnya bila akan menelepon dokter kembali,
dokter menuliskan di lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi.
3. Dokter membaca status dan data pasien yang akan
dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.
4. Dokter menyiapkan Rekam Medis pasien dan lembar
komunikasi SBAR yang telah diisi didekat pesawat telepon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan
5. Sebelum melaporkan, dokter menyampaikan salam singkat,
seperti: “selamat pagi/ siang/ sore/ malam dokter?”
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
6.1 Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan/ unit RS tempat
perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap pasien,
umur, kamar/ ruangan, serta masalah utama pasien saat
ini (misalnya: sesak nafas, nyeri dada, badan panas, dll)
6.2 Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan:
Status Kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah, EKG,
dsb)
1. Status Respirasi (frekuensi pernapasan, SPO2,
Analisis Gas Darah, dsb)
2. Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah,
perdarahan, dsb)
3. Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
4. Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 6 dari 9
Prosedur 6.3 Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut:
1. Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb)
2. Problem Gastro-Intestinal (perdarahan massif dan
syok, dsb)
6.4 Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)
1. Saya meminta dokter untuk :
a. Memindahkan pasien ke HCU?
b. Segera datang melihat pasien?
c. Mewakilkan dokter lain untuk datang?
d. Konsultasi ke dokter lain?
2. Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan :
a. Foto Rontgen?
b. Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
c. Pemeriksaan EKG?
d. Pemberian Oksigenasi?
e. Beta2 antagonis nebulizer?
3. Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan:
a. Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda
vital
b. Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi?
4. Konfirmasi:
a. Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
b. Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter
sampai disini?

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 7 dari 9
Prosedur 5. Dokter mencatat (writing down) semua
rekomendasi/ instruksi dari dokter dalam kolom
lembar komunikasi SBAR yang tersedia/ lembar
instruksi dokter/ catatan terintegrasi dalam rekam
medik pasien:
a. Tanggal dan jam pesan diterima.
b. Dosis obat yang akan diberikan dan waktu
pemberian harus spesifik untuk menghindari
salah penafsiran/hasil test kritis yang dilaporkan
6. Dokter memastikan bahwa rekomendasi yang
diberikan telah sesuai dengan cara mengulang dan
membacakan kembali (repeat back dan read back)
ke pengirim pesan (dokter) untuk konfirmasi
kebenaran pesan yang telah dituliskan dan hal-hal
yang telah diinstruksikan oleh dokter.
7. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter
dalam formulir lembar komunikasi SBAR/ Lembar
instruksi dokter/ catatan terintegrasi dan berikan
paraf serta nama jelas dokter yang melapor, dan
nama dokter yang memberikan pesan/ instruksi.
8. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memberikan paraf dan nama jelas pada kolom yang
tersedia di lembar komunikasi SBAR/lembar
instruksi dokter/ catatan terintegrasi pada saat visite
pertama kali atau selambat-lambatnya dalam waktu
1 x 24 jam.
9. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan)
berhalangan (cuti, sakit) maka yang melakukan
verifikasi menandatangani catatan pesan yang
ditulis oleh penerima pesan adalah dokter pengganti
yang ditunjuk oleh dokter DPJP tersebut.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 8 dari 9
Prosedur 10. Saat pertamakali akan melaporkan pasien kepada dokter,
dokter menggunakan formulir lembar komunikasi SBAR,
selanjutnya bila akan melaporkan kondisi pasien melalui
telepon untuk pasien yang sama, maka dokter menulis di
lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi dan
ditandatangani
11. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di dalam
rekam medis pasien yang bersangkutan
C. Komunikasi SBAR antara Petugas Penunjang – Perawat/
Dokter/ Bidan
1. Sebelum menelpon perawat/ dokter/ bidan, petugas
penunjang (farmasi, laboratorium, radiologi, rehabilitasi
medik, apoteker, dan petugas lain) sudah menyiapkan data-
data yang akan dilaporkan melalui telepon.
2. Petugas penunjang mencatat dahulu hal-hal apa saja yang
akan dilaporkan dan membaca kembali untuk memastikan
bahwa data yang akan dilaporkan sudah benar.
3. Petugas penunjang menyiapkan catatan yang telah dicatat
didekat pesawat telepon lengkap dengan data-data yang akan
dilaporkan
4. Sebelum melaporkan, petugas penunjang menyampaikan
salam singkat, seperti : “selamat pagi/ siang/ sore/ malam”
5. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
Situation
Sebutkan identitas petugas penunjang dan ruangan/ unit RS
tempat petugas tersebut bertugas, dan ceritakan dengan jelas
kondisi/situasi yang membuat anda khawatir
Background
Merupakan penemuan/ data obyektif berdasarkan
pengamatan anda
Laporkan yang penting dan relevan
Assesment
Hasil analisa anda terhadap situasi tersebut yang
memerlukan tindak lanjut atau dianggap memiliki risiko

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

017/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 9 dari 9
Prosedur Recommendation
Berikan usul atau saran:
1. Petugas penunjang yang melaporkan hasil kritis harus
mencatat tanggal dan waktu menelepon, nama lengkap
petugas kesehatan yang dihubungi dan nama lengkap
yang menelpon.
2. Petugas penunjang mendokumentasikan secara lengkap
hal-hal yang sudah dilaporkan ke dalam buku catatan/
buku laporan kritikal result di unit masing-masing.
Unit Terkait 1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Keperawatan
3. Pelayanan Penunjang Medis

PROSEDUR PERSIAPAN PERAWATAN LUKA POST


OPERASI DAN ANGKAT JAHITAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


No.Dokumen; Revisi Halaman

018/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Menilai dan merawat luka operasi dengan menggunakan prinsip
Asepsis / Anti sepsis.
Tujuan 1. Mengobservasi / menilai keadaan luka.
2. Membuka benang jahitan.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapan :
a. Alat sekunder hecting
1) Pinset Anatomis
2) Pinset chirurgis
3) Gunting lurus
4) Kapas lidi
5) Kasa
6) Mangkok kecil
b. Gunting verband
c. Plester
d. Wash bensin
e. Bethadin
f. Bengkok 2 buah
g. Nebacetin
h. Sofratulle
i. Perlak dan alasnya
2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan salam dan
meyakinkan pasien berobat ke Poli Bedah.
3. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan data
pasien yang ada di dalam rekam medis pasien.
4. Perawat melakukaan asesmen.

PROSEDUR PERSIAPAN PERAWATAN LUKA POST


OPERASI DAN ANGKAT JAHITAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


No.Dokumen; Revisi Halaman

018/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 5. Perawat mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu.
6. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter
7. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk di depan meja dokter
8. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
9. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan
10. Perawat merapikan pasien dan mempersilahkan duduk di depan
meja dokter.
11. Perawat merapikan alat-alat (alat kotor dikirim ke CSSD) dan
membuang sampah ketempat yang telah ditentukan
12. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).
13. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan.
14. Perawat memberikan resep, surat pengantar, struk pembayaran
dan mengarahkan pasien pasien ke loket / kasir.
15. Perawat mencatat diagnosa pasien di buku register.
Unit Terkait 1. Rekam Medis
2. Kasir
3. Farmasi

PROSEDUR PERSIAPAN GOVERNING VESSEL (GV)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


No.Dokumen; Revisi Halaman

019/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Mengangkat/ membuang jaringan mati / non vital
Tujuan Membantu proses penyembuhan
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapan :
a. Set GV :
1) Kom kecil.
2) Pinset anatomis.
3) Pinset cirurgis
4) Gunting jaringan.
b. Sofratulle.
c. Bethadin.
d. Na Cl 0,9 %.
e. Verband.
f. Nebacetin powder.
g. Sarung tangan.
h. Kasa Steril.
i. Perlak.
j. Bengkok
2. Perawat menyambut pasien dengan memberikan sala
3. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien dan mencocokkan dengan data
pasien yang ada di dalam rekam medis pasien
4. Perawat melakukaan asesmen.
5. Perawat menyiapkan rekam medis pasien di meja dokter.
6. Perawat memanggil pasien masuk dan mempersilahkan pasien
duduk di depan meja dokter.
7. Perawat mencuci tangan sesuai prosedur (SPO).

PROSEDUR PERSIAPAN GOVERNING VESSEL (GV)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


No.Dokumen; Revisi Halaman

019/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 8. Perawat mengatur posisi pasien di meja periksa.
9. Perawat menyiapkan alat.
10. Perawat mendampingi dokter melakukan tindakan.
11. Perawat merapikan alat-alat (alat kotor dikirim ke CSSD) dan
membuang sampah ketempat yang telah ditentukan.
12. Perawat mencuci tangan sesuai (SPO).
13. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan.
14. Perawat memberikan resep, surat pengantar, bill pembayaran dan
mengarahkan pasien pasien ke loket / kasir.
15. Perawat mencatat diagnosa pasien di buku register
Unit terkait 1. Rekam medis
2. Administrasi
3. Farmasi

PROSEDUR PEMERIKSAAN EKG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


No.Dokumen; Revisi Halaman

020/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara melaksanakan pemeriksaaan elektrokardiografi dengan alat
elktrokardiografi.
Tujuan Didapatkan hasil pemeriksaan EKG yang baik.
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Persiapkan peralatan EKG, rentangkan kabel-kabel, bersihkan
chest piece dan elektroda dengan kapas alkohol.
2. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
3. Pakai sarung tangan
4. Persiapkan pasien, buka baju pasien dan tenangkan, bebaskan
dari barang – barang logam/elektronik.
5. Pasangkan elektroda pada pasien dengan cara :
Elektroda ekstremitas terdiri dari 4 elektroda dengan warna
merah, kuning, hijau, hitam.
6. Pasang pengikat elektroda pada pergelangan tangan kiri dan
kanan, pergelangan kaki kiri dan kanan.
7. Pasang elektroda :
L : Warna merah pada pengikat dipergelangan tangan kanan.
R : Warna kuning pada pengikat pergelangan tangan kiri.
F : Warna hijau pada pengikat pergelangan kaki kiri.
G : Warna hitam pada pengikat pergelangan kaki kanan.
8. Elektroda dada (chest/c) terdiri dari 6 elektroda berwarna merah,
kuning, hijau, coklat, hitam, ungu.
9. Letakkan chest piece pada masing – masing elektroda dada

PROSEDUR PEMERIKSAAN EKG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


No.Dokumen; Revisi Halaman

020/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur 10. Letakkan elektroda C1 warna merah pada ICS IV garis sternum
kanan.
11. Letakkan elekroda C2 warna kuning pada ICS 4 garis sternum kiri.
12. Letakkan elektroda C3 warna hijau diantara C2 dan C4
13. Letakkan elektroda C4 warna coklat pada ICS garis midclavicula
14. Letakkan elektroda C5 warna hitam pada ICS V garis axsilaris
anterior kiri.
15. Letakkan elektroda C6 warna ungu pada ICS V garis axsilaris
media.
16. Beritahukan kepada pasien untuk tidak bergerak, periksa ulang
seluruh pemasangan elektroda.
17. Nyalakan alat EKG dengan memposisikan tombol dari off ke on.
18. Tekan start dan EKG akan segera otomatis bekerja.
19. Bila diperlukan maka EKG bisa diperiksa secara manual caranya :
Tekan tombol mode untuk berubah system auto menjadi manual
perubahan akan terlihat pada layar LCD.
20. Tekan tombol lead kekanan atau kekiri untuk memilih satu-satu
elektroda.
21. Tekan start/stop untuk memulai atau menghentikan pemeriksaan.
22. Bila ada gangguan, maka periksa ulang pelekatan elektroda pada
tubuh adakah tubuh pasien mengenai bed, adakah benda logam/
barang elektronik pada tubuh semisal hp atau lainnya.
23. Konsultasikan dengan dokter bila menemui kesulitan.
24. Lepas sarung tangan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMERIKSAAN EKG
No.Dokumen; Revisi Halaman

020/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur 25. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
26. Bila pemeriksaan selesai tuliskan nama pasien, no medrek,
ruangan pada lembaran EKG, ditambah data tekanan darah heart
rate selama pemeriksaan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMASANGAN NGT
No.Dokumen; Revisi Halaman

021/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara pemasangan nasogastritic atau feeding tube pada pasien
untuk keperluan dekompresi atau nutrisi.
Tujuan Terpasang NGT / Feeding tube secara aman tanpa komplikasi
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapkan peralatan :
NGT/Feeding tube dengan ukuran yang dibutuhkan O2 lembab,
kanul, section pump, stetoskop, spuit 20cc, duk steril, jelly.
2. Persiapkan pasien : beritahukan/jelaskan kepada pasien dan
keluarga pasien tentang tujuan tindakan, tentang resiko tindakan,
tenangkan pasien, tanda tangan persetujuan tindakan medic, posisi
½ duduk.
3. Cuci tangan sesuai prosedur
4. Pakai sarung tangan
5. Pasang O2 pada salah satu lubang hidung pasien, gelar duk pada
dada pasien.
6. Buka NGT, buka urine bag, letakkan pada duk, ukur jarak
epigastrium – bregma – telinga dengan NGT sesuaikan dengan
pertanda pada NGT
7. Bila pasien sadar memulailah memasukan NGT yang sudah diberi
jelly melalui lubang hidung perlahan-lahan. Bila pasien ingin
muntah hentikan dulu dorongan. Pasien diminta tenang dan
mencoba menelan sedikir-sedikit sambil NGT didorong. Pada
pasien anak bisa dibantu dengan meminum air sedikit-sedikit
sambil NGT didorong
8. Bila pasien tidak sadar, dorong NGT harus hati-hati dan perlahan
karena pasien tidak bisa diminta menelan da nada resiko masuk ke
trachea atau timbul reflek vagal yang fatal.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMASANGAN NGT
No.Dokumen; Revisi Halaman

021/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 9. Ujung bebas NGT direndam air, sebagai petunjuk. Bila keluar
gelembung udara dan pasien batuk-batuk berarti NGT masuk
trachea sehingga NGT harus ditarik sedikit dan mulai kembali
10. NGT terus didorong sampai mencapai pertanda NGGT terletak
pada lubang hidung.
11. Lakukan tes dengan cara menyuntikkan sejumlah udara dengan
spuit 20cc, sambil stetoskop diletakkan pada epigastrium, bila
terdengar bunyi semprotan udara berarti NGT masuk ke lambung,
lalukan pengisapan dengan spuityang sama, bila keluar cairan
lambung yang merubah kertas jadi merah berarti NGT masuk ke
dalam lambung. Hubungkan NGT dengna urine bag.
12. Perhatikan keadaan pasien, tenangkan pasien, bersihkan seluruh
kotoran akibat batuk/muntah
13. Lakukan fiksasi luar dengan plester pada hidung.
14. Lepas sarung tangan
15. Cuci tangan sesuai prosedur sesuai (SPO).
16. Catat semua tindakan pada lembaran rekam medik
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
DARI RAWAT INAP RUMAH SAKIT MUSTIKA MEDIKA
KE RUMAH SAKIT LAIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

022/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Transfer pasien antar rumah sakit dari Rawat Inap Rumah Sakit
Mustika Medika ke rumah sakit lain adalah memindahkan pasien dari
Rawat Inap Rumah Sakit Mustika Medika ke RS lain untuk pindah
perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang
dibutuhkan pasien
Tujuan Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan aman
dan lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Persiapan :
1. Resume perawatan pasien
2. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Formulir transfer/ serah terima
4. Formulir monitor pasien
5. Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai
kondisi pasien
B. Pelaksanaan :
1. Perawat Rawat Inap Mengucapkan Salam
“ Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu”
2. Perawat Rawat Inap menginformasikan pada pasien dan
keluarga tentang rencana dan maksud transfer yang akan
dilakukan. “Bapak/ Ibu, sehubungan dengan kebutuhan
pelayanan Bapak/ Ibu, kami akan merujuk Bapak/ Ibu ke
RS.... (sebutkan nama rumah sakit yang dituju) yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan Bapak/ Ibu, sebelumnya kami
akan siapkan lebih dulu kebutuhan yang diperlukan untuk
pemindahan”.
3. Dokter mengisi formulis transfer dengan lengkap.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
DARI RAWAT INAP RUMAH SAKIT MUSTIKA MEDIKA
KE RUMAH SAKIT LAIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

022/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur 4. Perawat Rawat Inap menghubungi petugas ambulan dan
informasikan tentang rencana transfer pasien.
5. Perawat Rawat Inap mengerjakan tindakan awal (misal:
pemasangan infus, pemasangan selang kateter urin, oba-
obatan,dll) sesuai instruksi DPJP / Dokter UGD.
6. Perawat Rawat Inap Rumah Sakit Mustika Medikamelakukan
koordinasi dengan petugas rumah sakit yang dituju dan
komunikasikan tentang rencana pemindahan pasien yang
meliputi:
1) Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
2) Diagnosa medis dan riwayat penyakit
3) Keadaan umum pasien
4) Dokter yang merawat
5) Alasan pasien dipindahkan.
6) Memastikan adanya tempat dan pelayanan yang
dibutuhkan pasien.
7) Memastikan siapa yang akan menerima saat transfer
dilakukan.
7. Pihak Rawat Inap menentukan SDM yang akan mendampingi
pasien selama transfer.
8. Perawat Rawat Inap menyiapkan peralatan yang harus
disertakan saat transfer pasien.
9. Dokter / Perawat Rawat Inap mengobservasi keadaan umum
dan tanda-tanda vital pasien, sebelum pasien ditransfer oleh
perawat pendamping.
10. Perawat Rawat Inap menginformasikan pada pasien dan
keluarga saat pasien akan ditransfer “Bapak/ Ibu, kita pindah
ke RS....(sebutkan nama rumah sakit yang dituju) sekarang”
11. Perawat Rawat Inap mengantar pasien ke rumah sakit yang
dituju.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
DARI RAWAT INAP RUMAH SAKIT MUSTIKA MEDIKA
KE RUMAH SAKIT LAIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

022/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur 12. Perawat Rawat Inap memonitor kondisi pasien (keadaan
umum, kesadaran, tanda-tanda vital) selama transfer.
13. Perawat Rawat Inap mencatat hasil monitor kondisi pasien
pada format monitor pasien
14. Perawat Rawat Inap melakukan serah terima dengan Perawat
rumah sakit yang dituju. Hal-hal yang diserahterimakan
adalah:
1) Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
2) Dokter yang merawat
3) Diagnosa medis dan riwayat penyakit
4) Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-
tanda vital pasien
5) Tindakan yang telah dilakukan
6) Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat- obatan)
7) Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta
administrasinya (Laboratorium, radiologi, dll, serta untuk
follow up hasil pemeriksaan yang belum selesai)
8) Alergi obat
9) Status Rekam Medis Pasien
10) Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada keluarga)
15. Perawat Rawat Inap mengembalikan peralatan yang telah
selesai dipakai saat transfer ke tempat semula.
16. Perawat rawat inap mengisi buku register transfer pasien
eksternal.
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Penunjang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

023/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencocokkan identitas diri
pasien dengan data pasien yang diperoleh melalui bagian pendaftaran
rawat jalan maupun saat melakukan prosedur/ tindakan yang
memerlukan rawat inap.
Tujuan 1. Menghindari kesalahan identifikasi pasien dalam kegiatan rawat
jalan maupun prosedur/tindakan yang memerlukan rawat inap
2. Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan di rumah sakit-perawat
dalam mengindetifikasi pasien rawat jalan dan rawat inap.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Bagian Pendaftaran :
1. Sapa pasien (oleh petugas pendaftaran)
2. Lakukan identifikasi pasien dengan menanyakan data pasien,
nama, tanggal lahir, alamat sesuai dengan kartu tanda
penduduk (KTP). Jika pasien tidak membawa KTP dapat
menggunakan passport atau surat ijin mengemudi (SIM).
Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien
dan meminta pasien untuk mengkonfirmasi dengan jawaban
ya / tidak.
3. Dicatat di form identitas pasien dan diinput ke komputer.

B. Unit Rawat Jalan /UGD :


a. Perawat Unit Rawat Jalan/UGD :
1. Lakukan identifikasi pasien dengan mencocokkan data
antara data dari bagian pendaftaran dengan identitas diri
pasien.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

023/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur C. Unit Laboratorium/Radiologi :
1. Petugas melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan
nama dan mencocokkannya dengan nomor rekam medis pasien
di gelang identitas pasien (untuk pasien rawat inap) atau nama
lengkap dan tanggal lahir (untuk pasien rawat jalan) sebelum
tindakan dilakukan.
2. Khusus untuk petugas bank darah, pada saat penyerahan
produk darah, identifikasi pasien juga menggunakan kartu
golongan darah pasien dan produk darah yang akan
diserahkan.
D. Unit Rawat Inap / Ruang Pemuliah :
1. Petugas memasang gelang identitas pada pasien rawat inap. Isi
data pada gelang adalah nama, usia, jenis kelamin, tanggal
lahir dan nomor rekam medik.
2. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan benar dengan
menanyakan nama pasien kemudian membandingkannya
dengan nomor rekam medik yang tercantum di gelang identitas
pasien.
3. Petugas melakukan identifikasi pasien yang tidak dapat
mengidentifikasi dirinya sendiri (pasien anak, bayi, pasien
disorientasi, pasien dengan gangguan komunikasi, pasien
koma, pasien penurunan ) dengan menanyakan nama lengkap
pasien kepada keluarga / penanggung jawab pasien dan
mencocokkan nomor rekam medis pasien di gelang identitas
pasien.
4. Memanggil tim translator jika gangguan komunikasi terjadi
akibat kendala bahasa.
5. Jika keluarga / penanggung jawab sedang tidak berada di
kamar perawatan, petugas melakukan identifikasi pasien
dengan melihat nama pasien dan nomor rekam medis pasien di
gelang identitas pasien sebelum melakukan tindakan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

023/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur 6. Petugas melakukan identifikasi bayi baru lahir dengan melihat
gelang identitas pasien dan nomor rekam medis pasien
sebelum melakukan tindakan.
Unit Terkait 1. Unit Rawat inap
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Gawat Darurat (UGD)
4. Kamar Bersalin (VK)
5. Unit Farmasi
6. Unit Laboratorium
7. Unit Radiologi
8. Unit Pendaftaran

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI
KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
No.Dokumen; Revisi Halaman

024/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pemberian materi-materi edukasi kepada pasien dan atau keluarga
berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
Tujuan Memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan
pasien dan atau keluarga berhubungan dengan kondisi kesehatan
pasien.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Dokter / Perawat / Bidan dan profesi kesehatan lainnya :
1) Memberikan ucapan salam.
2) Memperkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda
3) Identifikasi pasien dengan menanyakan nama dan tanggal
lahir.
4) Konfirmasi kebutuhan informasi dan edukasi.
5) Menciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah
6) Menjelaskan materi edukasi kepada pasien dan atau keluarga
7) Melakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga
terhadap materi edukasi yang telah diberikan
8) Meminta pasien dan atau keluarga menanda tangani formulir
edukasi.
9) Memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika
sewaktu-waktu diperlukan
10) Menawarkan bantuan kembali “ Apakah masih ada yang
dapat saya bantu ?”
11) Mengucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI
KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
No.Dokumen; Revisi Halaman

024/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 12) Mendokumentasikan pelaksanaan pemberian informasi dan
edukasi pasien ke dalam formulir catatan perkembangan
terintegrasi atau pelaksanaan keperawatan.
Unit Terkait 1. Unit Pelayanan Medis.
2. Keperawatan.
3. Penunjang Medis.
4. Keuangan dan Akunting

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERITAHUAN INFORMASI DOKTER
MENJALANI CUTI ATAU TIDAK PRAKTEK
No.Dokumen; Revisi Halaman

025/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu proses interaksi antara perawat dengan dokter dalam
penyampaian penundaan pelayanan di Poliklinik
Tujuan 1. Sebagai standarisasi komunikasi pelayanan
2. Agar petugas Klinik dapat memberikan informasi secara cepat dan
tepat tentang penundaan pelayanan
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Dokter menginformasikan ke Perawat Unit Rawat Jalan bahwa
yang bersangkutan tidak dapat melakukan praktek.
2. Perawat Unit Rawat Jalan mencatat jadwal dokter tidak praktek.
3. Perawat Unit Rawat Jalan menginformasikan ke petugas
pendaftaran bahwa dokter yang bersangkutan tidak dapat
melakukan praktek.
4. Perawat Unit Rawat Jalan menginformasikan ke PJ Unit Rawat
Jalan bahwa dokter yang bersangkutan tidak dapat melakukan
praktek.
5. Jika menjalani cuti atau tidak praktek lebih dari satu hari maka
dokter yang bersangkutan memberitahu ke PJ Unit Rawat.
Unit Terkait 1. Pendaftaran (FO)
2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENENTUAN DPJP
No.Dokumen; Revisi Halaman

026/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Menentukan dokter yang bertanggung jawab dalam memberikan
rangkain asuhan medis kepada pasien.
Tujuan Memberikan pelayanan medis sesuai dengan bidang kompetensi dan
keahliannya.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk
rumah sakit baik dari UGD maupun poliklinik dengan
mempergunakan cap stempel pada halaman tersendiri dalam
catatan medis, yaitu :
a. Cap stempel “DPJP” bila pasien dirawat oleh seorang dokter
(terlampir).
b. Cap stempel “RAWAT BERSAMA” Nbila sejak awal sudah
diketahui bahwa pasien dirawat bersama oleh beberapa dokter
(terlampir).
2. Kebijakan penentuan dan pengaturan DPJP di masing – Masing
KSMF berdasarkan antara lain :
a. Jadwal konsulen jaga
Kosnulen jaga hari itu menjadi DPJP pasien baru, kecuali
kasus rujukan yang ditujukan langsung kepada salah seorang
konsulen.
b. Surat Rujukan langsung kepada salah satu dokter spesialis
terkait.
c. Dokter spesialis yang dituju otomatis menjadi DPJP pasien
yang dimaksud, kecuali bila dokter tersebut berhalangan
karena suatu hal, maka pelimpahan DPJP beralih kepada
konsulen jaga pada hari itu. Atas permintaan pasien / keluarga
d. Pasien dan keluarga berhak memintab salah seorang dokter
sebagai DPJP apabiloa ada relefansinya dengan bidang
spesialisasi dokter yang bersangkutan. Bila tidak ada
relefansinya, hendaknya diberikan penjelasan dan diberikan
alternative DPJP lain sesuai SPO yang berlaku. Penjelasan
sebaiknya dilakukan oleh dokter tersebut dan dilimpahkan
kepada dokter lain yang lebih berkompeten dalam bidangnya.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENENTUAN DPJP
No.Dokumen; Revisi Halaman

026/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur e. Hasil rapat Komite Medik pada kasus tertentu
3. Pada kasus yang sangat kompleks atau jarang, penentuan DPJP /
DPJP utama dapat ditentukan berdasarkan rapat komite medik.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat.
2. Unit Rawat Inap.
3. Kamar Bersalin (VK).

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENGATURAN IJIN CUTI DOKTER
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)
No.Dokumen; Revisi Halaman

027/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu proses pengaturan cuti bagi Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP).
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengaturan ijin
cuti bagi Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Jika Dokter Penanggung Jawab Pelayanan berhalangan datang
atau berencana pergi untuk jangka waktu tertentu dan masih ada
pasiennya yang dirawat, maka Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan harus memberitahukan kepada pasien atau keluarga
mengenai rencana kepergiannya, dokter penggantinya, kecuali
dalam keadaan mendadak.

2. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan menunjuk dokter


pengganti dengan keahilan atau rincian kewenangan klinis yang
sama untuk merawta pasien yang ditinggalkan. Bila cuti , Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan membuat surat permohonan cuti
ke bagian SDM. Dokter DPJP memberitahu rencana cuti /
kepergian dan dokter penggantinya ke bagian informasi. Petugas
informasi akan memberitahukan informasi dokter cuti / pergi ke
bagian pendaftaran, abgian rawat jalan, bagian UGD. dan bagian
perawatan. Dokter pengganti wajib menggantikan tugas dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pasien dokter
Penanggung Jawab Pelayanan. Dalam kondisi dimana seluruh
dokter dalam satu SMF berencana cuti, maka dokter kontrak /
status pegawai BLUD dalam SMF tersebut tidak diperkenankan
meninggalkan tugas dan apabila dalam

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENGATURAN IJIN CUTI DOKTER
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)
No.Dokumen; Revisi Halaman

027/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur SMF tersebut tidak ada dokter purna waktu maka harus
menunjuk salah satu SMF tersebut untuk tetap tinggal dan
bertanggung jawab terhadap pasien Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan lain yang ditinggalkan. Untuk pasien yang sudah
membuat perjanjian sebelumnya, petugas dapat membantu
dengan menghubungi DPJP yang cuti untuk menjadwal ulang
perjanjian. Bila pasien tidak setuju untuk dijadwal ulang,
petugas memeberikan alternative pilihan utnuk pasien diperiksa
/ berobat ke dokter lain dengan spesialis yang sama.
Unit Terkait 1) Unit Rawat Inap
2) Unit Gawat Darurat
3) Kamar Bersalin
4) Unit Rawat Jalan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR VISITE DOKTER SPESIALIS
No.Dokumen; Revisi Halaman

028/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Visite dokter spesialis adalah kegiatan kunjungan oleh dokter kepada
pasien untuk lebih mengetahui kondisi perkembangan dengan cara
mendatangi, memeriksa, dan berkomunikasi secara langsung kepada
pasien di ruang perawatan
Tujuan 1. Memantau kemajuan perkembangan kondisi pasien yang dirawat
dengan baik.
2. Memberikan rasa aman dan rasa diperhatikan bagi pasien yang
dikunjungi.
3. Melaksanakan pelayanan pasien dengan baik.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Ketentuan mengenai visite dokter spesialis telah diatur sesuai
dengan hasil yang telah disepakati dalam Rapat Komite Medik.
2. Waktu untuk pelaksanaan visite dokter adalah antara pukul 08.00
– 14.00 WIB dan tidak boleh mengganggu waktu istirahat pasien.
3. Kunjungan kepada pasien jangan dilaksanakan dengan tergesa-
gesa, hal ini dimaksudkan agar lebih teliti dalam memeriksa
terutama pasien yang bermasalah sehingga mampu mendeteksi
tanda-tanda keadaan gawat lebih awal.

Kunjungan / Visite dokter spesialis diatur sebagai berikut :


a. Dokter Obsgyn :
1) Kunjungan pasien Post Partum Spontan : minimal 1 (satu)
kali.
2) Kunjungan pasien Post Sectio Caesaria : minimal 2 (dua)
kali.
3) Kunjungan pasien Ibu hamil, perawatan dengan kasus obsetri
dan gynekologi yang dirawat : setiap hari.

b. Dokter Anak dan Perina :


1) Kunjungan pasien Perina dan Anak sakit yang dirawat : setiap
hari.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR VISITE DOKTER SPESIALIS
No.Dokumen; Revisi Halaman

028/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur c. Dokter Penyakit Dalam / Bedah / Spesialis Lain-lain :
a) Kunjungan pasien yang dirawat : setiap hari.
d. Visite Dokter pasien Bayi Baru Lahir :
1) Kunjungan pasien Bayi Baru Lahir harus dilakukan oleh
Dokter Spesialis Anak dalam waktu 12 jam setelah bayi
dilahirkan dan berikan informasi kepada orangtua pasien
oleh dokter bersangkutan.
2) Setiap hari jika Dokter Spesialis Anak tidak dapat melakukan
kunjungan, maka kunjungan dapat digantikan oleh Dokter
spesialis anak yang ditunjuk atau dokter jaga Jaga Ruangan,
dan hasil pemeriksaan diinformasikan kepada DPJP.
3) Dokter Jaga Ruangan harus konsultasi terlebih dahulu
kepada Dokter Anak bersangkutan mengenai keadaan bayi,
sebelum memberikan informasi lebih lanjut kepada orangtua
bayi.
2) Jika orangtua bayi berkeinginan bayinya dikunjungi oleh
Dokter Spesialis Anak dan dokter yang dimaksud tidak dapat
datang, maka pihak rumah sakit akan mengganti dengan
Dokter Spesialis Anak yang lain dan untuk selanjutnya pasien
tersebut menjadi pasien Dokter Spesialis Anak pengganti.
Unit Terkait 1) Pelayanan Medis
2) Keperawatan
3) Bagian Keuangan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
No.Dokumen; Revisi Halaman

029/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infus melalui pembuluh
darah vena.
Tujuan Didapatkan jalur pemberian cairan infus yang aman, aseptic dan benar.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Instruksi pemasangan infus dari dokter tercatat lengkap dan jelas
pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada
kurang dimengerti segara tanyakan pada Dokter yang memberi
instruksi.
2. Persiapan :
a. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya : IV wing
needle. Transfusi Set/infus set terbungkus steril, kapas alcohol
70%, Bethadin, kasa steril, plester/hypafik, spalk, larutan
infuse yang akan diberikan.
b. Standar infus.
c. Pencahayaan yang baik.
d. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi.
e. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infus dan
tengangkan pasien.
f. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukkan
bagian tajam infus set kedalam botol larutan infus. Buka
saluran hingga cairan infus memenuhi selang tanpa
menyisakan udara dalam selang infus.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
No.Dokumen; Revisi Halaman

029/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur 3. Lakukan pemasangan infus
a. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
b. Pakai sarung tangan
c. Tentukan lokasi pemasangan, sesuaikan dengan keperluan
rencana pengobatan, punggung tangan kanan/kiri, 1 hari/ 2 hari.
Contoh pasien struma IV line dikaki kanan/kiri, tumor mamae
IV Line ditangan sisi berlawanan pasien shock : 2 line atau vena
sectie, pasien stroke pada sisi yang tidak lumpuh.
d. Ligase bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk
menggunakan ligator khusus.
e. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik.
f. Kencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan
dengan tangan kiri, siapkan IV Catheter ditangan kanan.
g. Tusukan jarum secara perlahan di pembuluh vena dan darah
akan tampak masuk kedalam bagian reservoir kanul kedalam
vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul
masuk.
h. Bila jarum masuk kedalam pembuluh darah vena, darah akan
tampak masuk kedalam bagian reservoir kanul kedalam vena
secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.
i. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar
bagian jarum sedikit. Lanjutkan mendorong kanul kedalam
secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.
j. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar
dari kanul. Tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
No.Dokumen; Revisi Halaman

029/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur k. Hubungkan kanul dengan bagian infus/transfusi set. Buka
saluran infus perhatikan apakah tetesan lancar. Perhatikan
apakah lokasi penusukan membengkak, menandakan
ekstravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang dari
awal.
l. Bila tetesan lancar, tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi
dengan plester/hypafik dan pada bayi/balita diperkuat
dengan spalk.
m. Atur tetesan infus sesuai instruksi.
n. Lepas sarung tangan
o. Cuci tangan sesuai prosedur
p. Laksanakan proses administrasi, lengkapi cppt pemberian
infus, catat jumlah cairan masuk dan keluar, catat balance
cairan selama 24 jam setiap harinya, catat dalam perincian
harian ruangan.
4. Bila sudah tidak diperlukan lagi, pemasangan infus di stop, IV
Catheter dapat dilepas dengan cara :
a. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
b. Pakai sarung tangan
c. Tutup saluran infus.
d. Lepaskan plester dengan bantuan alkohol.
e. Tutup dengan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut
kanul IV Catheter.
f. Kapas difiksasi dengan plester.
g. Seluruh alat infus dibuang pada tempat sampah medis.
h. Lepas sarung tangan
q. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO)
r. Dokumentasikan di catatan keperawatan
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

030/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Penerimaan pasien rawat inap adalah pasien rawat jalan atau UGD
yang diterima sebagai pasien rawat inap berdasarkan kebutuhan
perawatan kesehatan yang teridentifikasi dan disesuaikan dengan
sumber daya RS
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penerimaan pasien
diterima sesuai dengan sumber daya RS dan untuk mendapatkan
pelayanan yang sesuai dengan fasilitas yang tersedia di RS
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri.
2. Perawat menanyakan kepada pasien ataupun keluarga /
pengantar tentang pasien.
3. Perawat/dokter menentukan prioritas kegawat daruratan.
4. Perawat memberikan informasi kepada keluarga/pengantar pasien
untuk mendaftarkan ke bagian pendaftaran jika pasien umum
keluarga diberi informasi biaya perawatan dan fasilitas oleh
petugas pendaftaran.
5. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien oleh dokter .
6. Menanyakan kepada keluarga kronologis sebelum masuk rumah
sakit serta terapi ataupun pemeriksaan dari luar rumah sakit (Lab,
Roegent, dll) kepada pasien jika sadar serta keluarga oleh
dokter/perawat.
7. Mengisi status rekam medis pasien dengan lengkap dan instruksi
yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis (pemeriksaan Lab,
Radiologi dan Terapi) oleh dokter.
8. Berikan alternatif pemeriksaan keluar rumah sakit kepada keluarga
jika pemeriksaan penunjang tidak mendukung.
9. Dokter Unit Gawat Darurat melakukan konsultasi kepada konsulen
yang diperlukan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

030/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 10. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan apabila pasien diobservasi selama beberapa jam dan
perawat wajib memberi tahu kepada keluarga kenapa dilakukan
penahanan/observasi diruang Unit Gawat Durat oleh dokter atau
perawat.
11. Berikan Informed Consent dan ditandatangani oleh keluarga,
dokter, perawat.
12. Kelurga pasien melakukan pendaftaran di bagian pendaftaran rawat
inap.
13. Pemasangan gelang identifikasi.
14. Berikan informasi kepada ruangan yang dituju oleh perawat.
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap.
2. Unit Rawat Jalan.
3. Unit Gawat Darurat.
4. Front Office (FO).

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENJADWALAN OPERASI
No.Dokumen; Revisi Halaman

031/SPO/RAJAL/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara menjadwalkan operasi pasien
Tujuan Terlaksana operasi pada waktunya
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Dokter operator menentukan pesien untuk dioperasi,
memberitahukan perawat untuk waktu operasi.
2. Perawat melaporkan kepada dokter anestesi untuk meminta
persetujuan waktu operasi.
3. Perawat mengatur mengusahakan kesepakatan waktu antara
dokter operator dengan dokter anastesi.
4. Jika waktu operasi sudah disepakati, perawat memberitahukan
staf kamar operasi lainnya.
5. Perawat mengusahakan staf kamar operasi selengkap mungkin
6. Staf kamar operasi segera mempersiapkan operasi.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PERSIAPAN AREA OPERASI
No.Dokumen; Revisi Halaman

032/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara mempersiapkan area pada tubuh pasien yang akan dilakukan
operasi.
Tujuan Menyiapkan area operasi untuk menghindari dari infeksi nasokomial
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO), sebelum melakukan tindakan.
2. Pakai sarung tangan.
3. Petugas ruangan mengetahui rencana operasi dari surat keterangan
rencana operasi yang dilampirkan pada rekam medis.
4. Petugas ruangan mengetahui jenis operasi yang akan dilakukan
bisa mengetahui area mana yang perlu dipersiapkan
5. 2 jam sebelum jadwal operasi ditentukan, petugas ruangan
mempersiapkan area operasi.
6. Selain itu diperlihatkan hygen pasien: mulut, kuku, rambut, dan
kulit.
7. Persiapan area operasi dengan dilakukan pencukuran di area
operasi yang cukup luas dengan mempertimbangkan keperluan
untuk luka operasi
8. Percukuran menggunakan pisau cukur searah dengan rambut
kemudian dicuci dengan sabun sampai bersih
9. Setalah dilakukan pencukuran, pasien dimandikan dan dikenakan
pakaian khusus dan memakai tutup kepala
10. Perhiasan, gigi palsu, kontak lensa dan lain-lain harus sudah
ditinggalkan diserahkan kepada keluarga
11. Lepas sarung tangan.
12. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR SERAH TERIMA PRA DAN PASCA OPERASI
No.Dokumen; Revisi Halaman

033/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara serah terima pasien yang akan operasi antar perawt ruangan
dan staf kamr operasi.
Tujuan 1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh
petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa
berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.
2. Menyiapkan obt-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus
lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi
tersebut
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO) sebelum melakukan tindakan.
2. Perawat ruangan mengetahui jadwal operasi.
3. Perawat ruangan menyiapkan area operasi sesuai prosedur yang
berlaku.
4. Perawat mencatat seluruh tindakan yang sudah dilakukan.
5. Perawat ruangan menyiapkan semua catatan medik pasien
termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama pasien ke
ruangan operasi.
6. Perawat ruanaga menyertakan perlengkapan penunjung operasi
misalnya: persiapan obat-obatan atau darah yang diperlukan saat
operasi dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke ruangan
operasi.
7. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan
dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi
dengan memakai tempat tidur yang dipakai diruangan.
8. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruangan transfer.
9. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara terima
yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas kamar
operasi dan ditulis dalam ruangan register kamar operasi.
10. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara,
kelengkapan identitas, catatan medik pasien, keadaan umum
pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang lainnya
seperti obat-obatan dan persedian darah.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR SERAH TERIMA PRA DAN PASCA OPERASI
No.Dokumen; Revisi Halaman

030330/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 11. Kejadian khusus dan pengobatan salama operasi berlangsung
dicacat dalam berita acara oleh asisten operasi.
12. Setelah operasi selesai , asisten menyiapkan berita acara, catatan
medik pasien.
13. Pasien disiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan
14. Serah terima dilakukan di ruangan transfer, petugas kamar operasi
menyerahkan pasien beserta semua kelengkapan yang ditandai
dengan penandatanganan berita acara serah terima pasien pasca
operasi
15. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO) setelah melakukan tindakan,
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN DARI RAWAT INAP /
RAWAT BERSALIN KE RUANG OPERASI
No.Dokumen; Revisi Halaman

034/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Transfer pasien antar ruangan rawat inap / rawat bersalin ke ruang
operasi adalah memindahkan pasien dari ruangan rawat inap / rawat
bersalin ke ruang operasi di dalam Rumah Sakit Mustika Medika
Tujuan Agar proses transfer / pemindahan pasien berlangsung dengan aman
lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapan :
a) Status Rekam Medik Pasien
b) Hasil pemeriksaan penunjang
c) Formulir transfer / serah terima
d) Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai
kondisi pasien
2. Pelaksanaan :
a) Perawat/Bidan rawat inap mengucapkan salam
“ Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu”
b) Perawat/Bidan rawat inap menginformasikan pada pasien
dan keluarga tentang rencana transfer yang akan dilakukan
“Ibu, sehubungan dengan kebutuhan pelayanan Ibu, kami
akan mentransfer Ibu ke ruang operasi yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan Ibu, sebelumnya kami akan siapkan
lebih dulu kebutuhan yang diperlukan untuk pemindahan”.
c) Perawat/Bidan rawat inap mengerjakan tindakan awal
(misal: pemasangan infus, pemasangan selang kateter urin,
obat-obatan, cukur rambut kemaluan) sesuai instruksi DPJP.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN DARI RAWAT INAP /
RAWAT BERSALIN KE RUANG OPERASI
No.Dokumen; Revisi Halaman

034/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur d) Perawat/Bidan rawat inap melakukan koordinasi dengan
Perawat/Bidan ruang operasi dan komunikasikan melalui
telepon tentang rencana pemindahan pasien yang meliputi :
1. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
2. Dokter DPJP yang merawat (sesuai SOP DPJP)
3. Diagnosa medis dan riwayat penyakit
4. Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-
tanda vital pasien
5. Tindakan yang telah dilakukan
6. Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat- obatan)
7. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta
administrasinya (Laboratorium, radiologi, dll, serta
untuk follow up hasil pemeriksaan yang belum selesai)
8. Alergi obat
9. Rencana tindakan operasi
e) Perawat/Bidan ruang operasi yang dituju menginformasikan
kesiapan dalam menerima pasien kiriman.
f) Perawat/Bidan rawat inap mengantar dari ruang rawat inap
ke ruang operasi.
g) Perawat/Bidan rawat inap dan Perawat/Bidan ruang operasi
melakukan serah terima pasien, rekam medis, obat, rencana
tindakan operasi.
h) Perawat/Bidan ruang operasi mencatat di buku register.
Unit Terkait 1. Ruang Operasi
2. Ruang Pemulihan
3. Ruang Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN DARI RUANG OPERASI
KE RUANG RAWAT INAP/ RAWAT BERSALIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

035/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Transfer pasien antar ruangan operasi ke rang rawat inap / rawat
bersalin adalah memindahkan pasien dari ruangan operasi ke ruang
rawat inap / rawat bersalin di dalam Rumah Sakit Mustika Medika
Tujuan Agar proses transfer / pemindahan pasien berlangsung dengan aman
lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persiapan :
1) Status Rekam Medik Pasien
2) Hasil pemeriksaan penunjang
3) Formulir transfer / serah terima
4) Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai
kondisi pasien
2. Pelaksanaan :
1) Perawat/Bidan ruang operasi mengucapkan salam
“ Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu”
2) Perawat/Bidan ruang operasi menginformasikan pada pasien
dan keluarga tentang rencana transfer yang akan dilakukan
“Ibu, sehubungan dengan kebutuhan pelayanan Ibu, kami
akan mentransfer Ibu ke ruang rawat inap/rawat bersalin
yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan Ibu, sebelumnya
kami akan siapkan lebih dulu kebutuhan yang diperlukan
untuk pemindahan”.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN DARI RUANG OPERASI
KE RUANG RAWAT INAP/ RAWAT BERSALIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

035/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 3) Perawat/Bidan ruang operasi melakukan koordinasi dengan
Perawat/Bidan ruang rawat inap dan komunikasikan melalui
telepon tentang rencana pemindahan pasien yang meliputi :
a. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin).
b. Dokter DPJP yang merawat (sesuai SOP DPJP).
c. Diagnosa medis dan riwayat penyakit.
d. Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-
tanda vital pasien.
e. Tindakan yang telah dilakukan.
f. Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat- obatan)
g. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta
administrasinya (Laboratorium, radiologi, dll, serta untuk
follow up hasil pemeriksaan yang belum selesai).
h. Alergi obat.
4) Perawat/Bidan rawat inap yang dituju menginformasikan
kesiapan dalam menjemput pasien ke ruang operasi.
5) Perawat/Bidan rawat inap menjemput pasien ke ruang operasi.
6) Perawat/Bidan rawat inap dan Perawat/Bidan ruang operasi
melakukan serah terima pasien, rekam medis, obat, tindakan
operasi yang sudah dilakukan.
7) Perawat/Bidan ruang operasi mencatat di buku register ruang
operasi dan di tanda tangani oleh perawat/bidan yang
menjemput dari ruang rawat inap.
Unit Terkait 1) Ruang Operasi (OK)
2) Ruang Bersalin
3) Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN DARI RUANGAN
RAWAT INAP / RAWAT BERSALIN
KE RUANG RADIOLOGI
No.Dokumen; Revisi Halaman

036/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Transfer pasien antar ruangan rawat inap / rawat bersalin ke ruang
radiologi adalah memindahkan pasien dari ruangan rawat inap / rawat
bersalin ke ruang radiologi di dalam Rumah Sakit Mustika Medika.
Tujuan Agar proses transfer / pemindahan pasien berlangsung dengan aman
lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur Persiapan :
1. Pasien .
2. Brangkar.
3. Formulir Pemeriksaan.
4. Tabung oksigen bila diperlukan.
Pelaksanaan :
1. Perawat/Bidan rawat inap mengucapkan salam
“ Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu”.
2. Perawat/Bidan rawat inap menginformasikan pada pasien dan
keluarga tentang rencana transfer yang akan dilakukan
“Ibu, sehubungan dengan kebutuhan pelayanan Ibu, kami akan
mentransfer Ibu ke ruang radiologi yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan Ibu, sebelumnya kami akan siapkan lebih
dulu kebutuhan yang diperlukan untuk pemindahan”.
3. Perawat/Bidan rawat inap mempersiapkan brangkar dan tabung
oksigen bila diperlukan.
4. Perawat/Bidan rawat inap melakukan koordinasi dengan petugas
ruang radiologi dan komunikasikan melalui telepon tentang
rencana pengantaran pasien yang meliputi :

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TRANSFER PASIEN DARI RUANGAN
RAWAT INAP / RAWAT BERSALIN
KE RUANG RADIOLOGI
No.Dokumen; Revisi Halaman

036/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 1) Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
2) Dokter DPJP yang merawat (sesuai SOP DPJP)
3) Diagnosa medis dan riwayat penyakit
4) Rencana pemeriksaan
5. Petugas radiologi yang dituju menginformasikan kesiapan dalam
menerima pasien kiriman.
6. Perawat/Bidan rawat inap mengantar pasien dari ruang rawat inap
ke ruang radiologi.
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Radiologi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENANGANAN PENDERITA SHOCK
ANAFILAKTIK
No.Dokumen; Revisi Halaman

037/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan cara penanganan penderita shock anafilaktik di Unit
Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan dan Unit Rawat Inap
Tujuan Sebagai acuan penanganan shock anafilaktik
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Bersikap tenang dan bertinadak cepat dan tepat
2. Bila sedang dalam pemberian obat,segera menghentikan.
3. Meletakkan pasien pada posisi TRENDELENBERG (posisi kaki
lebih tinggi dari kepala)
4. Memberikan suntikan adrenalin 0,1% sebanyak 0,3cc secara S.C
di lengan atas atau I.M
5. Bila tidak ada perubahan /perbaikan diulang 5-15 menit sampai
tekanan daerah sistolik 90-100 mmHg dan atau nadi 90x/menit.
6. Berikan 02 4-5/menit
7. Pasang infus NaCL.
8. Pada kasus tertentu dapat ditambahobat-obatan lain :
a. Kortiko Steroid
b. Antihistamin
9. Tulis dengan jelas di status pasien tentang obat yang tak cocok.
10. Dokumentasikan kedalam rekam medis pasien
Unit Terkait 2. Dokter Jaga
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit Rawat Jalan
5. Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MEMASANG GELANG
IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

038/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identifikasi
pasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang tercantum nama,
tempat tanggal lahir dan nomor
Tujuan Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat
di RS Mustika Medika.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Persiapan
Penampilan petugas admisi rawat inap :
a. Periksa kerapihan pakaian seragam
b. Periksa kelengkapan atribut

Alat-alat :
a. Gelang identifikasi pasien ( biru untuk laki-laki/merah muda
untuk perempuan )
b. Berkas Rekam Medis
c. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
1. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin yang
diperoleh dari receptionist yang telah berisi nama, tempat
tanggal lahir dan nomor rekam medis).
2. Koreksi kebenaran identitas ( nama, tempat tanggal lahir dan
nomor rekam medis ) sesuai berkas rekam medis pasien.
3. Ucapkan salam
“Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu “
4. Sebut nama dan departemen/unit kerja anda.
“Saya..... (nama), dari unit kerja ........(sebutkan)”
5. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi
kepada pasien.
a. Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, akan
dipasang gelang identifikasi di pergelangan tangan
Bapak/Ibu.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MEMASANG GELANG
IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

038/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur b. Tujuannya adalah untuk memastikan identitas
Bapak/Ibu dengan benar dalam mendapatkan
pelayanan dan pengobatan.
c. Setelah Bapak/Ibu berada di ruang rawat inap, staf kami
akan selalu melakukan konfirmasi identitas dengan
meminta Bapak/Ibu menyebutkan nama dan tanggal
lahir, untuk dicocokkan dengan data pada gelang
identifikasi.
d. Prosedur tersebut akan selalu dilaksanakan pada saat
pemberian obat, pemberian transfusi darah,
pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan radiologi dan tindakan kedokteran
lainnya”.
e. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan
atau keluarga paham atas informasi tersebut.
f. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan tangan
pasien (sesuai dengan kondisi).
g. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa
gelang identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang.
h. Sampaikan “Terima kasih atas pengertian dan
kerjasamanya”.
i. Informasikan kepada keluarga dan pasien jika gelang
identifikasi tersebut hilang atau rusak segera melapor
kepada perawat.
Unit Terkait Semua Unit RS Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR
No.Dokumen; Revisi Halaman

039/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
STANDAR Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tatacara memandikan pasien ditempat tidur.
Tujuan Pasien terlayani dengan baik.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Kriteria persiapan :
a. Satu stel pakaian bersih
b. Baskom mandi 2 buah masing – masing berisi air dingin dan
hangat.
c. 1 atau 2 buah handuk bersih
d. Kain penutup
e. Tempat tertutup untuk pakaian kotor.
f. Tirai
g. Waslap 2 buah.
h. Sabun pada tempatnya.

2. Kriteria pelaksanaan :
a. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
b. Pakai sarung tangan
c. Pintu jendela dan gorden ditutup dan digunakan sampiran.
d. Pasien diberitahu akan dimandikan.
e. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur, bila pasien
butuh bantal digunakan seperlunya saja. Perawat berdiri
disamping pasien.
f. Perawat berdiri disamping sisi kanan atau kiri pasien.
g. Pakaian bagian atas dibuka kemudian ditutup dengan selimut
mandi kain penutup, pasien dimandikan dengan urutan sebagai
berikut :
Mencuci muka dengan cara :
1. Handuk dibentangkan dibawah kepala, muka dan telinga
diberikan waslap lembab lalu dikeringkan dengan handuk.
2. Tanyaklan pada pasien apakah bisa menggunakan sabun
atau tidak

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR
No.Dokumen; Revisi Halaman

039/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur Mencuci lengan dengan cara :
1. Selimut mandi atau kain penutup diturunkan.
2. Kedua tangan pasien dikeataskan.
3. Letakkan handuk diatas dada pasien dibasahi dan
dilebarkan ke samping kiri dan kekanan sehingga kedua
tangan dapat diletakkan diatas handuk.
4. Kedua tangan pasien dibasahi dan abnui dimulai dari
tangan yang lebih jauh dari perawat, kemudian yang lebih
dekat lalu dibilas samapi bersih dan dikeringkan dengan
handuk.
Mencuci dada dan perut dengan cara :
1. Pasien bagian bawah dibuka dengan selimut atau kain
penutup diturunkan sampai perut bagiam bawah.
2. Pakaian kedua tangan pasien dikeataskan, handuk diangkat
dan dibentangkan pada sisi pasien.
3. Ketiak, perut dan dada dibasahi, disabuni dibilas dan
dikeringkan dengan handuk selanjutnya ditutup dengan
kain handuk.
Mencuci punggung denga cara
1. Pasien dimiringkan kekiri atau kekanan
2. Pungung sampai bokong dibasahi, disabuni dibilas dan
selanjutnya dikeringkan dengan handuk.
3. Pasien dimiringkan kekanan dan handuk dibentangkan
dibawah punggung.
4. Punggung kiri dicuci seperti pada punggung kanan.
5. Pasien di telentangkan, pakaian bagian atas dipasangkan
dengan rapi.
Mencuci kaki dengan cara :
1. Kaki pasien yang terjauhh dari perawat.
2. Handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk.
3. Kaki disabuni, dibilas, selanjutnya dikeringkan. Demikian
juga kaki yang satu lagi.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR
No.Dokumen; Revisi Halaman

039/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur Mencuci daerah lipat paha dan genetalia dengan cara :
1. Handuk dibentangkan dibawah bokong, dan pakaian
bagian perut dibuka.
2. Daerahh lipatan paha dan genitalia dibasahi, disabuni,
dibilas dan dikeringkan.
3. Pakaian bagian bawah dikenakan kembali, kain penutup
atau handuk diangkat, selimut pasien di pasangkan
kembali.
4. Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan dibereskan dan
dibawa ketempatnya.
h. Observasi respon pasien dan kelainan pada tubuhnya.
i. Hindari tindakan yang menimbulkan dasar malu pada pasien
dan tetap mejaga kesopanan.
j. Bila air sudah kotor agar segera diganti.
k. Lepas sarung tangan
l. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PERTOLONGAN PADA PASIEN MUNTAH
No.Dokumen; Revisi Halaman

040/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
STANDAR Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Memberi pertolongan pada saat pasien muntah
Tujuan Agar perawat mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien
muntah dan mencegah terjadinya aspirasi sehingga pasien merasa
nyaman
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Persipan Alat :
a. Bengkok
b. Pengalas
c. Tisu
2. Persiapan pasien
Beritahukan pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan:
a. Atur pasien ke posisi miring setengah duduk
b. Pasang pengalas diatas dada pasien
c. Letakkan bengkok disamping mulut
d. Beritahu pasien segera untuk memuntahkan bila masih mual
e. Lap mulut pasien dengan tisu
f. Berikan air putih hangat
g. Pertahankan posisi setengah duduk
h. Rapihkan alat
i. Catat jumlah dan karakter muntah (bau dan warna)
j. Segera laporkan kejadian ke tim medis
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MEMBERSIHKAN MULUT PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

041/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tatacara membersihkan mulut pasien yang tak dapat melaukannya
sendiri
Tujuan Pasien terlayani dengan baik.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Kriteria persiapan :
Baki berisi :
1. Handuk atau kain pengalas tubuh
2. Gelas berisi air bersih
3. Tong spatel yang telah dibungkus kaca
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kain kasa
7. Pinset anatomis
8. Boraks gliserin
9. Pasien disiapkan
B. Kriteria pelaksanaan :
1. Cuci tangan sesuai prosedur
2. Pakai sarung tangan
3. Handuk atau kain pengalas diletakkan dibawah dagu dan pipi
pasien.
4. Ujung pinset dibungkus dengan kain kasa dan dibasahi dengan
air yang telah disediakan.
5. Mulut pasien dibuka dengan tong spatel.
6. Rongga mulut dibersihkan dengan kain kassa yang dibasahi
sampai bersih.
7. Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok.
8. Bibir dioles dengan boraks gliserin.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MEMBERSIHKAN MULUT PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

041/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 9. Observasi respon pasien.
10. Catat kelainan pada gigi dan mulut.
11. Pasien dirapikan dan alat – alat dibereskan.
12. Lepas sarung tangan
13. Cuci tangan sesuai prosedur sesuai prosedur (SPO).
Unit Tekait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MENYISIR RAMBUT PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

042/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tatacara menyisir rambut pasien
Tujuan Pasien dilayani dengan baik
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Kriteria persiapan
1. Sisir.
2. Perlak.
3. Karet gelang untuk pasien berambut panjang.
4. Air atau minyak
5. Kertas untuk membungkus kotoran atau rambut rontok.
6. Bengkok berisi larutan disinfektan, khusus untuk pasien yang
berkutu/kelainan kulit.
7. Pasien diberi penjelasan.
B. Kriteria pelaksanaan :
1. Cuci tangan sesuai prosedur
2. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi
duduk atau terbaring.
3. Perlak atau handuk diletakkan pada bahu.
4. Rambut panjang dan kusut diberi minyak dan dibelah dua,
kemudian disisir secara bertahap dimulai dari bagian bawah
setelah rapi rambut dijalin.
5. Rambut yang pendek disisir dipangkal ujung.
6. Rambut rontok dikumpulkan dan dibungkus dengann kertas,
kemudian dibuang ditempat tersedia.
7. Rambut berkutu dengan kelainan kulit dimasukkan kedalam
larutan desinfektan pada bengkok.
8. Observasi respon pasien.
9. Catat kalainan pada kulit kepala.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MENYISIR RAMBUT PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

042/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 10. Alat dibersihkan dan dibereskan serta dikembalikan pada
tempat semula.
11. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
12. Observasi respon pasien.
13. Catat kalainan pada kulit kepala.
14. Alat dibersihkan dan dibereskan serta dikembalikan pada
tempat semula.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MENGGANTIKAN ALAT TENUN KOTOR
No.Dokumen; Revisi Halaman

043/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien tanpa
memindahkan pasien.
Tujuan Pasien terlayani dengan baik dengan tempat tidur yang bersih.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur a. Kriteria Persiapan :
1. Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut urutan
penggunanya
2. Kursi atau bangku
3. Tempat tertutup untuk kain kotor
4. Ember berisi larutan disinfektan
5. Lap kerja berisi sehelai kering dan sehelai basah
6. Pasien diberi penjelasan
b. Kriteria Pelaksanaan :
1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO) sebelum melakukan
tindakan
2. Pakai sarung tangan
3. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi
atau bangku
4. Pasien dimiringkan kesisi tempat tidur
5. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu
sampai bawah punggung pasien
6. Sprei kecil dan perlak digulung ketengah sejauh mungkin
7. Perlak di bersihkan dengan laruran disinfektan lalu di
keringkan dang di gulung ketengah sejauh mungkin
8. Alat tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap larutan
disinfektan lalu keringkan dengan lap kering
9. Sprei besar yang digulung setengah bagian, kemudian
gulungannya diletakkan dibawah punggung pasien dan
setengah bagian lagi diratakan serta dipasang pada kasur

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MENGGANTIKAN ALAT TENUN KOTOR
No.Dokumen; Revisi Halaman

043/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 10. Perlak yang di gulung tadi diratakan kembali
11. Sprei kecil dan perlak digulung sebagai dan diletakkan
dibawah punggung pasien. Seprei yang sebagian lagi
diratakan diatas perlak lalu dimasukkan bersama-sam ke
bawah kasur
12. Pasien dimiringkan sebagian yang bersih
13. Lepaskan alat tenun yang kotor seperti pada butir ke 4
14. Alat tenun yang kotot dimasukkan kedalam tempat tertutup
15. Sarung bantal yang kotor dilepaskan, bantal diratakan isinya
kemudian sarung bantal bersih dipasang
16. Bantal disusun, pasien dibaringkan pada posisi yang nyaman
17. Selimut kotor diganti dengan yang bersih
18. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula
19. Lepas sarung tangan
20. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO) setelah melakukan
tindakan
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR MEMBANTU PASIEN BAB
No.Dokumen; Revisi Halaman

044/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
STANDAR Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tatacara membantu pasien BAB ditempat tidur.
Tujuan Pasien dapat BAB terlayani dengan baik.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
2. Pakai sarung tangan.
3. Persiapkan ruangan dan tutup ruangan pasien.
4. Persiapkan pasien posisi terlentang. Pakaian bawah dilepaskan.
5. Pasang piSPOt dibawah bokong..
6. Setelah proses BAB selesai anus dan sekitar genitalia dibersihkan
dengan air dan kertas tisu toilet lalu dibuang kedalam piSPOt,
diulang sampai bersih.
7. Pispot diangkat, amati feces bila ada kelainan laporkan.
8. Bokong pasien dikeringkan.
9. Bersihkan dan rapikan pasien dan tempat tidurnya.
10. Lepas sarung tangan.
11. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
12. Catat kegiatan pada CPPT.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMASANGAN URINE CATHETER
No.Dokumen; Revisi Halaman

045/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatu proses memasukan kateter urine melalui uretra kedalam
kandung kemih
Tujuan Terpasang urine catheter dengan aman, tanpa komplikasi dan infeksi
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur A. Persiapan alat-alat:
1. Urine catheter dengan diameter sesuai kebutuhan
2. Urine bag.
3. Syringe 20cc
4. Aqua bides
5. Xilocain jelly
6. Betadine
7. Underpad
8. Plester
9. Satu pasang sarung tangan steril

B. Pelaksanaan :
Siapkan pasien, akan dipasan urine catheter, dan tenangkan pasien.
Cara I :
a. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
b. Pakai sarung tangan
c. Lakukan tindakan aseptik, antiseptik.
d. Pasang duk steril.
e. Bila pasien laki-laki, pegang penis dengan tangan kiri, bila
pasien wanita lebarkan vulva dengan tangan kiri.
f. Tangan kanan memegang urine catheter, beri jelly secukupnya.
g. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.
h. Isi balon dengan larutan NaCl 0,9% atau aquabides sesuai
dengan kebutuhan pasien.
i. Lepas sarung tangan
j. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
k. Rapihkan alat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMASANGAN URINE CATHETER
No.Dokumen; Revisi Halaman

045/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur Cara II :
Dengan lidocain tanpa mandrin pada pasien pria.
a. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
b. Pakai sarung tangan.
c. Lakukan tindakan aseptic dan antiseptic.
d. Pasang duk steril.
e. Pegang penis dengan tangan kiri.
f. Persiapkan syringe 5cc masukan jelly sebanyak 2cc kedalam
syringe.
g. Sedot lidocain kedalam syringe, lepaskan jarum. Kocok-kocok
hingga merata.
h. Xylocain Jely dan lidocain di injeksikan ke dalam meatus
secara perlahan sampai keluar urine.
i. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.
j. Isi balon dengan larutan NaCl 0,9% atau aquabides sesuai
kebutuhan.
k. Lepas sarung tangan.
l. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
m. Rapihkan alat.

Cara III :
Menggunakan mandren dengan atau tanpa lidocain pada pasien pria
a. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
b. Pakai sarung tangan.
c. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik.
d. Pasang duk steril.
e. Persiapkan mandren beri sedikit jelly, masukan kedalam urine
cateter, jepit agar terfiksasi.
f. Dengan atau tanpa lidocain, persiapkan penis ditangan kiri.
g. Dengan tangan kanan, urine cateter dimasukan kedalam
meatus dengan arah cekungan madren menghadap ke tubuh
h. Masukan perlahan, rasakan ujung mandren mengikuti
dorongan dan lekukan arah uretra.
i. Bila dirasakan telah masuk kedalam vesika urinaria atau keluar
urine, buka jepitan, tangan kiri memegang urine catheter dan
mendorong masuk kedalam, sambil tangan kanan menarik
mandren keluar perlahan.
j. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.
k. Isi balon dengan NaCl 0,9% atau aquabides sesuai kebutuhan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMASANGAN URINE CATHETER
No.Dokumen; Revisi Halaman

045/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur l. Cek kembali selang kateter sudah terpasang atau belum
m. Jika dipastikan sudah terpasang, lihat aliran urine yang keluar
n. Lepas sarung tangan
o. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
p. Rapihkan alat
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN RESIKO JATUH
No.Dokumen; Revisi Halaman

046/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 4
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Sebuah metode pengukuran resiko untuk jatuh melalui proses
identifikasi, implementasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko untuk jatuh, untuk meminimalkan timbulnya resiko
untuk cidera
Tujuan 1. Memberikan perhatian khusus pada pasien yang beresiko untuk
jatuh dibandingkan yang tidak memberikan resiko untuk jatuh
2. Meminimalisasikan jumlah kejadian pasien jatuh dan cidera
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Standar pelayanan keperawatan untuk mencegah jatuh adalah
ukuranj atau patokan yang dijdikan acuan pada semua pasien
yang menjalani perawatan di rumah sakit, untuk meminimalkan
resiko pasien untuk jatuh.
a. Untuk semua pasien : Intervensi ini dilakukan untuk semua
pasien yang menjalani rawat inap yang terdiri dari :
1. Nilai dan dokumentasi resiko jatuh pasien saat masuk, berupa
status ataupun sewaktu pindah dari unit yang lain.
2. Tempatkan pasien pada tempat tidur yang memungkinkan
pasien dapat keluar pada sisi terkuatnya.
3. Nilai koordinasi dan berkeseimbangan pasien sebelum
membantu saat transfer atau kegiatan yang memerlukan
mobilitas.
4. Implementasikan program perkemihan dan buang air besar
untuk mengurangi urgensi (rasa ingin buang air) dan
inkontnensia (ngompol).
5. Mendekati pasien pada sisi yang tidak bermasalah untuk
Memaksimalkan peran serta dalam perawatan.
6. Pindahkan pasien pada sisi terkuat.
7. Libatkan secara aktif pasien dan keluarga dalam setiap aspek
program pencegahan jatuh.
8. Intruksikan pasien sebelum melakukan kegiatan apapun
9. Ajarkan pasein untuk menggunakan palang yang telah
disiapkan.
10. Intruksikan pasien untuk meminta pertolongan sebelum keluar
dari tempat tidur. Demontrasikan sistem pemanggilan
perawat.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN RESIKO JATUH
No.Dokumen; Revisi Halaman

046/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 4
Prosedur 11. Orientasikan pasien dengan lingkungan , terutama lokasi
kamar mandi
12. Kunci semua perlengkapan yang dapat bergerak sebelum
memindahkan pasien
13. Sesuaikan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan pasien
14. Berikan indikator “beresiko” pada status atau papan pasien,
baik di luar maupun di dalam tempat tidur
15. Letakkan artikel perawatan pasien dengan letak yang mudah
dijangkau
16. Sediakan lingkungan fisik yang aman (singkirkan bahan yang
tertumpah, kusut, kabel elektronik, ataupun perlengkapan
yang tidak perlu.
a. sediakan pencahayaan yang sesuai
b. Pasien yang menggunakan perangkat bantuan jalan yaitu
ketika pasien melakukan mobilisasi, yang
menggunakanperangkat bantuan jalan makan harus
dilakukan adalah :
1. Bantu pasien saat berjalan dengan alat bantu.
2. Cek pelindug anti selip, pada setiap tongkat, kruk, dan
alat Bantu berjalan.
3. Instruksikan pasien untuk meminta bantuan saat
berjalan.
c. Pasien dengan ganguan langkah dan kesulitan transfer
1. Pasien harus berjalan dengan alat bantu (jika dapat
diterapkan)
2. Waktu rehabilitasi medik(fisioterapi ataupun terapi
okupasi) harus membuatkan rekomendasi untuk tipe
terbaik transfer misalnya menggunakan sisi terkuat,
menggunakan ikat pinggang transfer
d. Pasien dengan perubahan status mental
1. Instruksikan pasien untuk tidak bangun tanpa
pertolongan, tekankan pada setiap pertukaran jaga
perawat dan setiap kali pemindahan atau tranfer
2. Memimimalisasi distraksi
3. Pantau aktivitas setiap jam atau lebih jika diperlukan
4. Gunakan alarm tempat tidur atau kursi roda saat
diperlukan
5. Tekankan berkali- kali adanya pembatasan aktifitas
dan kepentingan keamanan kepada pasien dan
keluarga.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN RESIKO JATUH
No.Dokumen; Revisi Halaman

046/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 4
Prosedur e. Pasien dengan riwayat jatuh saat dirawat saat ini
1. Nilai penyebab jatuh
2. Tingkatkan frekuensi pengawasan setiap jam
3. Awali korektif/perbaikan
17. Pendekatan Diagnostik Pasien Jatuh
Pendekatan Diagnostik setiap pasien yang terjatuh selama
menjalani masa perawatan di rumah sakit harus dilakukan
assesmen seperti di bawah ini :
A. Riwayat Jatuh
Anamnesis dilakukan baik terhadap penderita ataupun saksi
mata atau keluarganya. Anamnesis ini meliputi :
1. Seputar jatuh :
a. Menanyakan ke pasien atau keluarga, apakah pasien
pernah jatuh lebih dari 2 kali dalam 3 bulan terakhir,
pernah jatuh 1 kali dalam 3 bulan terakhir, tidak
pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir.
b. Mencari penyebab jatuh misalnya
terpeleset,tersandung, berjalan, perubahan posisi
badan, pada waktu mau berdiri dari jongkok, sedang
makan, sedang buang air kecil atau besar, sedang
batuk atau bersin, sedang menoleh tiba-tiba, atau
aktivitas lain
B. Gejala yang menyertai : nyeri dada, berdebar-debar, nyeri
kepala tiba-tiba, vertigo, pingsan, lemas, konfusio,
inkontinens, dan sesak napas
a. Kondisi komorbid yang relevan yaitu stroke, parkinson,
osteoporosis, sinkop, trannsient ischemic attracks, tumor
fossa posterior dan ventrikel, konvulsi, vertigo
b. Penilaian status mental (kognitif) contoh, dementia
meningkatkan resiko jatuh
c. Status penglihatan seperti katarak, glaukoma, pelepasan
retina atau penurunan tajam penglihatan
d. Review obat-obatan yang diminum (antihipertensi,
diuretik,
e. autonomik bloker, antidepresan, hipnotik, anxiolitik,
analgetik, dan psikotropik

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN RESIKO JATUH
No.Dokumen; Revisi Halaman

046/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 4 dari 4
Prosedur f. Muskuloskeletal yaitu penurunan range of motion
(ROM) sendi, penurunan kekuatan otot, terutama
menyebabkan kelemahan ekstremitas bawah,
perpanjangan waktu reaksi, kerusakan persepsi dalam,
peningkatan postural sway (goyangan badan).
Unit Terkait Semua Pelayanan Medis baik diruangan Unit Rawat Jalan & Unit
Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR LAVEMENT
No.Dokumen; Revisi Halaman

047/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara melaksanakan lavement pada pasien yang memerlukan.
Tujuan Terlaksana proses lavement dengan baik.
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Persiapkan alat peralatan : irrigator dengan kanula recti yang
sesuai dengan umur pasien, piSPOt, baskom, alas
bokong/perlak, air hangat, NaCL 0,9 %.
2. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
3. Pakai sarung tangan.
4. Persiapkan pasien, jelaskan tentang rencana tindakan, posisikan
pasien miring kekiri, tutup ruangan pasien.
5. Pasang alas bokong perlak.
6. Tinggalkan pakaian pasien bagian bawah.
7. Irrigator diisi dengan cairan hangat 750 cc – 1000 cc, kanula
dipasang dalam keadaan terjepit.
8. Irigator diprgang ditangan kiri, pada posisi kurang lebih 50 cm
diatas kasur, tangan kanan memasukkan canul yang sudah
diberi jelly kurang lebih 50 cm kedalam rectum.
9. Buka klem selang canula masukkan cairan perlahan.
10. Bila cairan habis klem ditutup, kanula dicabut.
11. Pasien tetap dalam posisi miring dan diminta untuk menahan
sebentar.
12. PiSPOt dipasang pasien posisi telentang dan siapkan untuk
mengeluarkan cairan.
13. Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan.
14. Observasi pasien.
15. Lepas sarung tangan
16. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
17. Catat semua kegiatan dalam berita acara lavemeng dan rekam
medik lainnya.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR INFORMED CONSENT
No.Dokumen; Revisi Halaman

048/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Informed consent adalah surat persetujuan tindakan medis yang
diberikan oleh dokter atau perawat kepada pasien sebelum dilakukan
tindakan yang mengandung resiko tinggi.
Tujuan Agar pasien/keluarga pasien mendapatkan informasi yang cukup
untuk dapat mengambil keputusan atas terapi atau tindakan yang akan
dilakukan.
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Pasien yang membutuhkan tindakan medis, sebelumnya diberi
formulir Informed consent untuk dibaca dan dipahami. Apabila
pasien/keluarga pasien kurang paham atau tidak mampu
membaca, seorang dokter atau tenaga kesehatan lainnya wajib
menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien mengenai isi dari
formulir informed consent.
2. Keuntungan, kerugian, dan efek samping dari tindakan dijelaskan
oleh dokter yang akan melaksanakan tindakan.
3. Pasien berhak menolak atau mensetujui isi dari perjanjian
tindakan medis baginya.
4. Apabila pasien setuju, maka pasien menandatangani kolom
persetujuan tindakan, diikuti oleh tanda tangan dokter yang
melakukan tindakan serta perawat dan keluarga pasien sebagai
saksinya.
5. Setelah itu pasien boleh dilakukan tindakan dan juga siap
menanggung apapun resikonya.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS
No.Dokumen; Revisi Halaman

049/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Penolakan tindakan medis adalah suatu penyataan yang menyatakan bahwa
pasien menolak tindakan medis yang dilakukan walaupun telah diberikan
penjelasan oleh dokter yang berwenang.
Tujuan a. Sebagai bukti yang sah bagi puskesmas, pasien dan dokter.
b. Menjaga/mencegah kemungkinan–kemungkinan yang akan terjadi
dikemudian hari.
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur a. Dokter/perawat meyakinkan pasien dan keluarganya untuk
mempertimbangkan keputusannya dalam menolak tindakan medis yang
akan dilakukan.
b. Jika pasien tetap menolak, perawat menyerahkan formulir penolakan
tindakan medis kepada pasien/keluarga untuk dibaca.
c. Perawat mempersilahkan pasien/keluarga untuk menandatangani dan
membubuhkan nama jelas juga sertakan tandatangan dan nama jelas
saksi dibawah tanda tangan pasien/keluarga. Saksi terdiri atas 3 orang :
- 1 orang perawat.
- 1 orang dari dokter.
- 1 orang dari pihak pasien.
d. Jika pasien tidak dapat menandatangani, pasien dapat membubuhkan cap
jempol ibu jari.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENGGANTIAN BALUT LUKA (GV)
No.Dokumen; Revisi Halaman

050/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Mengganti balutan/penutup luka yang sudah kotor/lama dengan
balutan/penutup yang baru secaraa aseptik
Tujuan 1. Memberi perawatan luka & mengobati luka
2. Mempercepat proses penyembuhan
3. Mencegah luka menjadi terinfeksi
4. Mengobservasi perkebangan luka
5. Memberi rasa nyaman pada luka
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Persiapkam trolly instrument dengan tersedia diatasnya :
a. Peralatan steril : pinset anotomis, gunting, klem, kapas sterile,
duk steril, sarung tangan.
b. Peralatan non steril : gunting verban, plester, desinfektan,
wash bensin, bengkok, dll.
2. Persiapan pasien :
a. Pencahayaan yang cukup.
b. Tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu, dan
pelaksana dapat berkonsentrasi.
3. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
4. Pakai sarung tangan
5. Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester menggunakan
kassa yang dibasahi cairan NaCl 0,9%.
6. Setelah balutan lepas, luka dibalut bethadin dari atas luka
melingkar keluar.
7. Gunakan pinset untuk memegang kasa steril, bila luka baik kasa
steril bisa langsung digelar menutupi seluruh luka. Bila luka
masih kurang baik kasa steril dapat direndam bethadin
secukupnya terlebih dahulu.
8. Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix.
9. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
10. Catat dalam lembar CPPT jenis tindakan dan pemberi tindakan.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPLE FECES
No.Dokumen; Revisi Halaman

051/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tatat cara pengambilan contoh feces untuk keperluan pemeriksaan.
Tujuan Didapat sample feaces yang cukup.
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Persiapkan botol penampung, tutup karet dan lidi wather
2. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
3. Paramedic menjelaskan bagaimana pengambilan contoh feaces
dengan lidi wather
4. Bila pasien mengerti, botol diberikan kepada pasien
5. Bila sample didapat, botol ditutup dengan tutup karet
6. Beri label pada botol, tuliskan identitas pasien pada label tersebut.
7. Bila pasien kurang kooperatif atau feaces diperlukan cepat
paramedic dapat mengambil sendiri sample dengan cara rectal
touche, menggunakan handscoon.
8. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
Unit Terkait 11. Keperawatan
12. Labolatorium

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPLE DAHAK
No.Dokumen; Revisi Halaman

052/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara pengambilan sample sputum untuk keperluan pemeriksaan
Tujuan Didapat sample/pengambilan sample dahak.
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Persiapkan botol khusus beserta tutup
2. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
3. Pakai sarung tangan
4. Semalam sebelum tidur pasien diminta minum banyak ditambah
ambroxol 2 tablet
5. Paramedic menjelaskan bagaimana cara mengambil cample
6. Bila pasien sudah mengerti, maka botol diberikan kepada pasien
7. Bila sample telah didapat, botol ditutup.
8. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
9. Beri label pada botol, tuliskan identitas pasien pada label tersebut
Unit Terkait 1. Keperawatan
2. Labolatorium

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPLE DARAH
No.Dokumen; Revisi Halaman

053/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara mengambil contoh untuk keperluan pemeriksaan
laboratorium.
Tujuan Didapat sample darah tanpa menimbulkan komplikasi tindakan
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Persiapkan alat seperti syringe dengan ukuran disesuaikan dengan
permintaan pemeriksaan, kapas alcohol, botol sample dan serbuk,
EDTA.
2. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
3. Tentukan vena yang akan di tusuk.
4. Ligase bagian proximal vena dengan ligator
5. Lakukan tindakan aseptic dan antiseptic.
6. Siapkan syringe, keluarkan udara pada syringe, Tarik sedikit
untuk menciptakan tekanan negative pada syringe.
7. Tusukan jarum pada vena yang dipilih dengan lubang dan garis
ukuran menghadap keatas sudut tusukan 30 derajat.
8. Bila darah masuk kedalam syringe, berarti jarum masuk pembuluh
vena, hisap darah dengan menarik bagian belakang syringe secara
perlahan untuk mencegah pembuluh kolaps.
9. Sedot darah sesuai kebutuhan, bila selesai tindakan kapas alkohol
pada luka tusukan, cabut syringe dan kapas di plester.
10. Tutup jarum dengan kop jarum, lepaskan jarum dan syringe.
11. Masukan sebagian darah ke botol berisi EDTA dan goyangkan
untuk melarutkannya.
12. Tutup botol dengan karet, tutup syringe dengan jarum dan kop
jarum
13. Cuci tangan sesuai prosedur
14. Beri label pada kedua, tuliskan identitas pasien pada label tersebut
Unit Terkait 1. Keperawatan
2. Unit Labolatorium

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PRIVASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

054/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 4
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Bagian dari hak pasien yang menjamin kerahasian pasien selama
pasien mendapatkan pelayanan kesehatan di suatu Rumah Sakit.
Tujuan Rumah Sakit menjunjung tinggi dan menjamin hak pasien dalam
privasi pasien untuk terjamin selama dalam pelayanan kesehatan.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur PRIVASI IDENTITAS PASIEN :
a. Menjaga identitas pasien/informasi tentang kesehatan pasien agar
tidak dapat dilihat/dibaca oleh khalayak umum.
b. Identitas pasien tidak dicantumkan di Nurse Station.

PRIVASI DI RUANG PERAWATAN :


a. Untuk kamar perwatan yang memuat lebih dari 1 orang agar
menempatkan pasien dalam satu kamar, tidak bercampur antara
pasien laki-laki dan perempuan dan terpasang gorden / lampiran
b. Apabila keadaan point 1 tidak memungkinkan pasien pastikan
terpasang gorden/sampiran pada setiap tempat tidur.
c. Ruang perawatan jiwa pisahkan selain jenis kelamin bedakan
pintu ruang pasien anak dan dewasa
d. Memastikan satu orang perawat (PP) dan satu orang dokter
(DPJP ) yang bertanggung jawab terhadap pasien.
e. Peliputan yang dilakukan oleh media massa baik
berupawawancara maupun pengambilan gambar harus
mendapatkan ijin dari Bagian Humas, dokter yang merawat
pasien, pasien/keluarga.
f. Melakukan wawancara terkait kesehatan, survey akreditasi,
penelitian harus seijin pasien.

PRIVASI DI RUANG PEMERIKSAAN /


UNIT RAWAT JALAN :
a. Menempatkan pasien dalam ruangan pemeriksaan satu kamar
pemeriksaan satu pasien.
b. Menutup gorden pada saat melakukan pemeriksaan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PRIVASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

054/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 4
Prosedur c. Memasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan.
d. Memberitahukan pasien/keluarga pasien akan
e. dilakukan pemeriksaan dan memberikan kesempatan ijin
keluarga pasien untuk melihat jalannya pemeriksaan seijin dari
pasien dan sesuai indikasi
f. Menutup pintu kamar pada saa dilakukan pemeriksaan.

PRIVASI MELAKUKAN TINDAKA :


a. Membuka bagian yang akan dilakukan intervensi
b. Kalau perlu memberikan pakaian khusus pada pasien
c. Menutup pintu dan keluarga pasien menunggu diluar
ruangan/memberina untuk menunggu kepda yang mempunyai
keterkaitan kepentingan dengan kondisi pasien.

PRIVASI MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR :


a. Memberitahukan keluarga pasien bahwa pasien akan dimandikan
b. Menutup gorden dan menyarankan keluarga pasien menunggu
diluar
c. Membuka pakaian pada bagian-bagian tubuh yang hanya akan
dibersihkan saja secara bertahap
d. Menggunakan selimut mandi.
e. Tindakan sesuai prosedur keperawatan memandikan pasien di
tempat tidur

PRIVASI BAB / BAK DI TEMPAT TIDUR :


a. Memberitahukan keluarga pasien agar menunggu diluar
b. Menutup gorden
c. Membuka pakaian bawah pasien
d. Menutup pasien dengan selimut mandi.
e. Tindakan sesuai prosedur keperawatan membantu pasien
BAB/BAK.

PRIVASI TRANSPORTASI :
a. Menutup tubuh pasien dengan selimut
b. Memastikan bahwa semua bagian tubuh pasien tertutup kecuali
muka pasien
c. Menaikkan pengaman brancard/bed

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PRIVASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

054/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 4
Prosedur PRIVASI DI KAMAR OPERASI :
a. Membuka bagian/area yang akan dioperasi
b. Tiidak membicarakan privasi pasien walaupun pasien sudah
diberikan anasthesi
c. Jangan tertawa/menertawakan keadaan pasien walaupun pasien
dalam kondisi terbius.
d. Menutup kembali semua tubuh pasien padaa saat selesai operasi.

PRIVASI REKAM MEDIK :


a. Memastikan penempatan Rekam Medik pasien di tempat yang
aman ( terlindung dan resiko rusak, diubah-ubah tidak dapat
diakses atau dipergunakan oleh pihak yang tidak berwenang )
b. Rekam medis hanya boleh dibawa oleh petugas Rumah Sakit
Mustika Medika.
c. Tidak dibenarkan Rekam medis dibaca oleh semua orang kecuali
dokter/perawat yang merawat pasien tersebut atautenaga
kesehatan yang berkepentingan dengan kesembuhan pasien
d. Semua status pasien pulang dilihat kelangkapan, pencatatan,
kerapihan dan di dokumentasikan untuk dikembalikan ke Rekam
Medik
e. Rekam medis akan dimusnahkan sesuai dengan aturan yang
berlaku.

PRIVASI DIAKHIR KEHIDUPAN :


a. Keluarga pasien diinformasikan kondisi pasien.
b. Bila pasien dirawat di bangsal maka pasien dipindahkan
ketempat khusus atau dengan menutup gorden sehingga terpisah
dari pandangan pasien lainnya.
c. Mengurangi kegiatan di kamar tersebut atau meminimalkan
kebisingan.
d. Memfasilitas bila keluarga pasien membutuhkan pendampingan
rohaniawan.
e. Keluarga pasien diperbolehkan mendampingi saat akhir
kehidupan selama tidak ada kegiatan pemberian asuhan
medic/keperawatan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PRIVASI PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

054/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 4 dari 4
Prosedur PRIVASI PASIEN DIPRAKTIKAN
a. Tenaga klinik sebagai pembimbing klinik memfasilitas
kebutuhan pasien untuk praktikan sesuai program
Akademik
b. Gunakan pasien sesuai ruang perawatan yang digunakan dan
pasien kooperatif
c. Mahasiswa memperkenalkan diri dan menginformasikan tujuan
praktikum dan tindakan yang akan diberikan
d. Minta persetujuan dari pasien/keluarga secara lisan
e. Pemeriksaan fisik / pemberian tindaan gunakan privasi pasien
sesuai prosedur
f. Jaga kerahasian pasien apabila diminta
Unit Terkait 1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
3. Ruang Tindakan
4. Rekam Medik

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR HAK PASIEN DAN KELUARGA
No.Dokumen; Revisi Halaman

055/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Hak pasien adalah segala yang harus diterima pasien dan Kewajiban
adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi pasien.
Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam memberi
kan informasi tambahan kepada pasien supaya pasien mengetahui hak
dan kewajibannya.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Petugas memberi senyum, salam dan sapa.
2. Hak dan Kewajiban pasien tertulis pada banner yang dipasang di
ruang tunggu rumah sakit yang dapat terlihat dan dibaca oleh
pasien.
3. Petugas pendaftaran memberitahukan kepada pasien bahwa
informasi mengenai hak dan kewajiban pasien telah tertera di
banner.
4. Petugas menjelaskan hak dan kewajiban pada pasien apabila ada
hal-hal yang belum dimengerti atau kurang jelas.
5. Petugas mengkonfirmasi ulang kejelasan atas penjelasan yang
telah disampaikan.
Unit Terkait 13. Front Office
14. Semua Unit Pelayanan RS Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PERLIDUNGAN HARTA MILIK PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

056/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Suatau upaya untuk memberikan pelayanan perlindungan terhadap
barang – barang berharga yang dimiliki pasien selama pasien berada
dirumah sakit
Tujuan 1. Untuk memberikan rasa aman terhadap barang – barang berharga
pasien selama dalam perawatan.
2. Agar barang – barang berharga pasien terlindungi selama dalam
perawatan
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Ucapkan salam, “Selamat Pagi Bapak / Ibu”, dan perkenalkan
diri: “Saya ….. (nama), jelaskan profesi / unit kerja.
2. Jelaskan tugas yang akan dilakukan.
3. Pastikan identitas pasien.
4. Jelaskan informasi pasien baru kepada pasien dan keluarga.
5. Jelaskan informasi yang berhubungan dengan harta atau barang
milik pasien dan prosedur serah teruma barang dari pasien kepada
bagian kasir.
6. Perawat mengisi formulir penyimpanan barang, dan mencocokan
jumlah dan jenis barang dengan formulir.
7. Perawat menyerahkan ke barang dan formulir ke kasir.
8. Petugas kasir mencocokan jumlah dan jenis barang.
9. Barang berharga dimasukan ke dalam lemari terkunci dibagian
kasir.
10. Penyerahan harta milik pasien diatur dalam SPO Penyerahan
harta milik pasien jenis.
11. Tawarkan bantuan kembali “Apakah masih ada yang dapat saya
bantu?”
Unit Terkait 1. Kepala Ruangan
2. Perawat Penanggung jawab Shiff (PJ)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN SURAT KETERANGAN SAKIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

057/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pemberian surat keterangan sakit adalh laporan tertulis yang dibuat
oleh Dokter untuk pasien sesuai penyakitnya.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk pemberian surat keterangan
sakit.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Pemeriksaan pasien dilakukan oleh dokter.
2. Dokter menentukan penyakitnya dan catat dalam dokumen rekam
medik.
3. Pasien memerlukan surat keterangan sakit.
4. Dokter mengisi formulir surat keterangan sakit atau sesuai
dengan penyakitnya dan ditanda tangani oleh dokter.
5. Surat keterangan sakit diberikan kepada pasien atau keluarga
untuk diteruskan ke tempat yang dibutuhkannya.
Unit Terkait Pasien di Unit Rawat Jalan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMAKAIAN DAN PENYIMPANAN
OBAT PASIEN
No.Dokumen; Revisi Halaman

058/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tatacara penyimpanan, pemakaian obat yang telah dibeli pasien di
ruang tempat pasien menginap.
Tujuan Tercipta ketertiban dalam penggunaan obat pasien dan kenyamanan
pasien tetap terjaga.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Pasien mendapatkan obat di farmasi sesuai resep dari DPJP.
2. Obat disajikan di atas baki atau nampan khusus obat dan dibawa
keluarga pasien ke kamar pasien dan menyimpannya di atas bed
side kabinet.
3. Bila sudah jadwalnya diberikan, perawat akan mengambil obat
yang diperlukan untuk selanjutnya diberikan kepada pasien.
4. Pasien diberitahu, diperlihatkan dan di tujukan dengan jelas
tentang obat yang akan di berikan.
5. Setelah obat diberikan, sampah dari alat/obat dibersihkan ke
tempat sampah medis di dalam ruangan tempat pasien menginap
sebagi bukti pemakaian.
6. Sampah dibuang sesuai SPO pengolah sampah medis setelah 24
jam, setiap harinya dengan sebelumnya memberitahukan dan
menunjukkan dengan jelas kepada pasien dan keluarganya.
7. Pemberian obat dan di tanda tangani oleh perawat serta pasien.
8. Dokumentasikan seluruh tindakan ke dalam CPPT.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERIAN RESEP
No.Dokumen; Revisi Halaman

059/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Merupakan tata cara pemberian resep pada pasien yang berobat ke
Unit Rawat Jalan.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam pemberian resep pada pasien
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Setelah pasien diperiksa dan ternyata pasien membutuhkan resep
maka dibuatkan resep oant oleh dokter pemeriksa.
2. Dokter membuatkan resep sesuai dengan aturan pembuatan resep
ke dalam formulir resep dan diserahkan kepada pasien atau
keluarga
3. Resep dibawa oleh pasien atau keluarga ke apotik untuk
pengabilan obat.
Unit Terkait Pasien di Unit Rawat Jalan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR CODE BLUE
No.Dokumen; Revisi Halaman

060/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Adalah merupakan strategi pencegahan kejadian henti jantung,
aktifasi sistem emergenci dan resusitasi kegawatan dan kejadian henti
jantung di rumah sakit, yang melibatkan seluruh komponen sumber
daya manusia (medis dan non medis), sarana (peralatan dan obat-
obatan) , sistem (spo) serta mekanisme kontrol dan evaluasi
Sistem ini termasuk aktifasi sistem kegawat daruratan di rumah
sakit dengan satu nomor telepon aktifasi code blue (no telepon : 118)
yang langsung terhubung dengan tim medis dengan kemamapuan
bantuan hidup lanjut
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mengenali kegawatan dan mencegah kejadian henti jantung di
rumah sakit.
2. Menjamin resusitasi yg optimal pada pasen dengan kegawatan
3. Menjamin tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut dilakukan
secara cepat dan efektif korban henti jantung.
4. Perawatan pasca henti jantung optimal.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. TIM CODE BLUE
Semua komponen rumah sakit terlibat dalam proses resusitasi
untuk dapat melakukan tindakan bantuan hidup dasar dan hidup
lanjut terdiri dari :
a. Petugas non medis terlatih : merupakan petugas non medis
dengan keterampilan bantuan hidup dasar dan aktivasi code
blue.
b. Tim primer : merupakan petugas medis dengan kemampuan
bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut (merupakan
personil/tim medis yang pertama kali menjumpai melakukan
resusitasi pada korban kritis/henti napas atau henti jantung).

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR CODE BLUE
No.Dokumen; Revisi Halaman

060/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur c. Tim sekunder : merupakan petugas medis dengan komponen
dokter dan perawat dengan kemampuan bantuan hidup dasar
dan bantuan hidup lanjut dan di dukung dengan peralatan yg
lebih lengkap (termasuk peralatan jalan napas definitive),
obat-obatan emergency termasuk penggunaan defibrillato.

2. PELAKSANAAN
a. Pastikan pasien memang membutuhkan pertolongan segera
demi menyelamatkan hidupnya.
b. Hubungi operator untuk mengumumkan status code blue
dengan menyebut lokasi kejadian bagi petugas yang
menemukan kasus.
c. Team akan dipimpin oleh dokter jaga dan perawat jaga igd
dengan membawa tas emergency code blue, papan resusitasi,
laryngoscope dan alat defibrillator
d. Team medis lain berasal dari rawat inap menuju lokasi
kejadian
e. Lakukan RJP pada pasien sesuai dengan ACLS.
f. Bebaskan jalan nafas :
1) Buka mulut pasien dengan tehnik cross finger, lihat adanya
benda-benda asing, bersihkan.
2) Posisi kepala extensi dengan tehnik head thil chin lift.
g. Lakukan observasi pernafasan dengan cara melihat,
mendengar dan merasakan (5-10 detik), bila tidak ada tanda-
tanda nafas spontan lakukan ventilasi buatan dengan 2x
dengan ambu bag dengan standar 6-8 cc/kgbb
h. Lakukan cek nadi karotis dengan waktu 3-5 detik, bila tidak
teraba denyut nadi, lakukan kompresi jantung luar dengan cara
30 kompresi dan 2x ventilasi dengan kecepatan kompresi 100
– 120 x per menit, kedalaman.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR CODE BLUE
No.Dokumen; Revisi Halaman

060/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur i. Lakukan cek nadi karotis dan pernapasan ulang setelah 5
siklus kompresi jantung dan paru.
1) Jika nadi tidak teraba lanjutkan kompresi jantung dan paru
2) Jika nadi teraba lanjutkan dengan pemberian ventilasi.
j. Pasang monitor EKG dan lihat nilai irama jantung, jika :
1) VT/VF tanpa nadi, lakukan defribrilasi dengan hitungan
joule : 6 joule/kg.
2) Asystole/ PEA lanjutkan dengan kompresi
k. Lakukan evaluasi tindakan di atas, jika belum berhasil lakukan
intubasi dan pemasangan infus jika belum terpasang
l. Kompresi jantung dan ventilasi berjalan masing-masing
dengan kecepatan kompresi 100-120 x/ menit, kecepatan
bagging 1x/6 detik atau 10-12 x/menit jika pasien sudah
terintubasi.
m. Beri terapi sesuai dosis/ intruksi dokter adrenalin 0,1 cc/ kgBB
dengan konsentrasi 1/10.000.
n. Lakukan CPR/resusitasi maximal 30 menit, jika tidk berhasil
atau setelah ada tanda kematian, hentikan CPR, jika berhasil
observasi tanda vital, kesadaran, pupil dan warna kulit. Jika
memungkinkan pasien dipindahkan ke HCU.
o. Bereskan pasien dan alat-alat
p. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO)
q. Dokumentasikan dalam rekam medis pasien dan formulir
kejadian code blue.
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit Khusus

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR BANTUAN HIDUP DASAR
No.Dokumen; Revisi Halaman

061/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian 1. BHD adalah usaha yang dilakukan untuk memperhatikan
kehidupan pada saat penderita mengalami keadaan yang
mengancam nyawa.
2. BHD adalah serangkain tindakan yang diawali dari cek respon
kesadaran, cek jalan nafas dan memberi bantuan nafas sampai
dengan memberikan kompresi dada.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya kematian biologis
2. Untuk menjaga potensi jalan nafas secara non invasif
3. Dapat membantu ventilasi
4. Dapat membantu sirkulasi
5. Memberikan kelangsungan harapan hidup pada penderita dalam
kondisi gawat darurat
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Persiapan lingkungan atau pasien
1. Inform Consent.
2. Posisi pasien terlentang datar ekstensi leher.
Prosedur 1. Cek kesadaran
2. Aktifkan system emergency
3. Buka jalan nafas, cek jalan nafas
4. Bila nafas (+), pertahankan posisi/observasi pernafasan
5. Bila nafas (-), berikan Ventilasi 2x, ventilasi sampai dada
mengembang
6. Bila reaksi (-), cek nadi (selama 10 detik)
7. Bila nadi (+), berikan satu kali pernafasan setiap 5-6 detik dan
cek nadi setiap 2 menit
8. Bila nadi (-), lakukan 100x/menit cek nadi setiap 2 menit sekali
(5 siklus)
Unit Terkait Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERSIHAN TUMPAHAN
DARAH / CAIRAN TUBUH DENGAN SPILL KIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

062/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pembersihan tumpahan darah/cairan tubuh adalah proses membuang
semua atau sebagian besar pathogen dari permukaan atau benda yang
terkontaminasi darah/cairan tubuh pasien.
Tujuan Untuk meminimalisasi penyebaran mikroorganisme yang terdapat
pada tumpahan darah
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur Peralatan :
1. Spill kit
1) APD ( masker, apron, sepatu boot, kaca mata, sarung
tangan )
2) Kertas koran bekas / tissue / kertas merang / kain bekas
3) Penjepit
4) Plastik medis
5) Cairan klorin 0,5 % ( dalam alat penyemprot atau botol )
untuk dekontaminasi
6) H2O2
7) Lap bersih
2. Papan tanda peringatan lantai basah

Pelaksanaan :
1. Petugas menyiapkan spill kit dan memasang tanda peringatan
2. Cuci tangan
3. Pakai APD dengan lengkap dan benar
4. Petugas menyiapkan plastik kuning untuk tempat limbah medis
5. Serap tumpahan darah atau cairan tubuh dengan menggunakan
kertas koran bekas / tissue / kertas merang / kain bekas hingga
bersih dengan memakai penjepit, jika tumpahan darah sudah
mengering maka disemprot dengan menggunakan cairan
perhidrol ( H2O2 ), kemudian diserap dengan menggunakan
koran bekas / tissue / kertas merang / kain bekas hingga bersih
lalu masukan kedalam plastik kuning yang telah disiapkan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMBERSIHAN TUMPAHAN
DARAH / CAIRAN TUBUH DENGAN SPILL KIT
No.Dokumen; Revisi Halaman

062/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 6. Bersihkan daerah bekas tumpahan darah dengan larutan klorin
0,5 % dengan cara disemprot pada permukaan yang akan
didekontaminasi dan biarkan selama 10 menit
7. Seka dengan lap basah sampai bersih hingga larutan klorin
terangkat
8. Masukan penjepit dan lap basah tadi kedalam larutan klorin 0,5
%
9. Buka sarung tangan dan masker lalu masukan dalam tempat
sampah infeksius
10. Isi kembali perlengkapan spill kit dan kembalikan ketempat
semula
11. Cuci tangan sesuai prosedur (SPO).
Unit Terkait Semua Unit Terkait di RS Mustika Medika

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
TERINTEGRASI DI UNIT RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

063/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Catatan perkembangan yang beriskan catatan tentang perkembangan
tiap – tiap masalah yang telah dilakukan tindakan, dan disusun oleh
Profesional Pemberian Asuhan (PPA) yang terlibat dengan
menambahkan catatan perkembangan pada lembar yang sama
Tujuan Untuk mendokumentasikan informasi kemajuan pasien dalam
mengatasi masalah pasien, yang berisi hasil observasi, perencanaan,
tindakan tertentu, catatan perawat atau keterpaduan memberi tempat
untuk evaluasi kondisi pasien dan kemajuan dalam mencapai tujuan,
ringkasan asuhan dan memudahkan follow up untuk pasien
Kebijakan 028/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Jalan
Prosedur 1. Perawat mengisi nomor rekam medis pasien yang sudah ada.
2. Perawat mengisi nama pasien sesuai kartu identitas.
3. Perawat mengisi jenis kelamin dengan memberi lingkaran
sesuai jenis kelamin pasien (L / P).
4. Perawat mengisi tanggal lahir sesuai dengan kartu identitas
perawat/ mengisi pendidikan sesuai dengan pendidikan terakhir
pasien.
5. Perawat / dokter mengisi tanggal, bulan, tahun dan jam pengisian
status.
6. Professional Pemberian Asuhan (PPA) diisi oleh Professional
Pemeberian Asuhan (PPA). Identitas ini dilengkapi dengan
stempel Professional Pemberian Asuhan (PPA).
7. Hasil pemeriksaan,Analisis, Rencana Pelaksanaan Pasien diisi
dengan hasil pemeriksaan, analisa dan tindakan – tindakan yang
telah dilakukan. Penulisan dengan format SOAP (S= Subjektif,
O= Objektif, A= Asesmen, P= Planing) dan Adime untuk bagian
gizi disertai dengan target yang terukur, selain itu komunikasi
DPJP pribadi yang dituliskan dikolom ini dan diakhiri dengan
menuliskan nama dan paraf pada setiap akhir catatan.
Unit Terkait 1. Rekam Medis
2. Unit Kamar Bersalin
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rawat Jalan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PENULISAN CPPT
OLEH BAGIAN/UNIT LAIN
No.Dokumen; Revisi Halaman

064/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Penulisan pada lembar terintegrasi oleh unit terkait
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pendokumentasian
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur Perispan alat :
1. Alat tulis
2. Status pasien yang akan diberikan asuhan
Pelaksanaan
1. Cuci tangan sesuai standar (SPO).
2. Ucapkan salam “selamat pagi/siang/sore/malam
3. Memperkenalkan nama dan dari bagian, contoh gizi…”
4. Lakukan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir).
a. Bila bagian gizi, menjelaskan tentang diet pasien serta
menanyakan tentang adakah alergi terhadap makanan tertentu
b. Bagian farmasi , khususnya apoteker menjelaskan tentang
obat yang akan diberikan kepada pasien sesuai intruksi dokter
dengan prinsip 10 benar
5. Mengucapkan salam dan terimaksih kepada pasien
6. Cuci tangan sesuai standar (SPO).
7. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan didalam catatan
terintegrasi
Unit Terkait 1. Rekam Medis
2. Keperawatan
3. Unit Penunjang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR DISCHARGE PLANNING
No.Dokumen; Revisi Halaman

065/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Proses pemulangan pasien adalah proses pemulangan pasien rawat
inap Rumah Sakit Mustika Medika dari ruang rawat inap.
Tujuan Sebagai pedoman pelayanan di Rumah Sakit Mustika Medika
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Dokter mengkonfirmasikan kepada pasien bahwa pasien boleh
pulang.
2. Dokter mengintruksikan kepada perawat bahwa pasien boleh
pulang dan melengkapi :
a. Resume Medik
b. Surat Pulang
c. Surat Kontrol
d. Resep obat yang dibawa pulang
3. Perawat melakukan pengecekan ulang mengenai tindakan –
tindakan pelayanan yang telah dilakukan.
4. Perawat menginformasikan pelayanan yang telah dilakukan
kepada petugas administrasi.
5. Pihak administrasi verifikasi data dan jaminan pasien.
6. Petugas administrasi menginformasikan total biaya rawat inap
kepada pasien/ keluarga pasien
7. Keluarga pasien mengurus pembayaran di kasir.
8. Keluarga pasien menyerahkan bukti pembayaran kepada perawat
yang bertugas.
9. Perawat memberikan surat pulang, obat dan edukasi kepada
pasien.
10. Perawat mengantar pasien sampai ke tempat penjemputan.
Unit Terkait 1. Keperawatan
2. Administrasi/Kasir
3. Unit Penunjang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PEMULANGAN PASIEN APS
No.Dokumen; Revisi Halaman

066/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Keputusan pasien untuk memilih pulang atas permintaan sendiri
dengan beberapa risiko yang ditanggung oleh pasiennya sendiri.
Tujuan Agar pasien dapat terpenuhi kebutuhan dan keinginannya
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Dalam proses perawatan pasien , pasien bisa menentukan pilhan
apakah pasien tetap dirawat sesuai instruksi dokter atau pulang atas
permintaan pasien atau keluarga
2. Jika pasien atau keluarga memilih pulang paksa , maka keluarga
diberikan informasi tentang resiko yang akan terjadi oleh dr jaga
atau DPJP
3. Pasien atau Keluarga menandatangani form atas permintaan
sendiri, form pulang paksa dengan segala resiko
4. Dokter jaga atau perawat menginfokan tentang pasien pulang
paksa kepada pihak keluarga pasien
Unit Terkait Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN KABUR
No.Dokumen; Revisi Halaman

067/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien yang sedang menjalani rawat jalan maupun rawat inap dan
belum menyelesaikan rencana pengobatan atau administrasinya, lalu
pasien tersebut keluar rumah sakit tanpa izin dan tidak kembali lagi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan pasien
yang keluar RS tanpa izin dan tidak kembali lagi.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017, Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Perawat menemukan adanya pasien rawat jalan atau rawat inap
yang keluar rumah sakit tanpa izin padahal pasien tersebut belum
menyelesaikan rencana pengobatan atau administrasinya.
2. Perawat berusaha mencari pasien tersebut ke sekitar ruang rawat
inap atau rawat jalan terkait. Jika pasien atau keluarga pasien
tidak ditemukan juga, maka perawat menghubungi bagian
informasi untuk melakukan voice paging, lalu melaporkan pada
DPJP dan bagian Administrasi.
3. Bagian informasi melakukan pemanggilan pasien melalui voice
paging sebanyak 3 kali dengan jeda waktu 10 menit.
4. Bagian Administrasi mencoba menghubungi pasien melalui
nomor telepon yang ada di Berkas Rekam Medis pasien. Jika
berhasil dihubungi, petugas meminta pasien tersebut kembali ke
ruang rawat/poliklinik semula.
5. Jika telah dilakukan voice paging 3 kali oleh bagian informasi
namun pasien belum juga kembali ke ruang rawat atau dicoba
dihubungi via telepon namun tidak berhasil, maka perawat atau
petugas administrasi rawat inap/jalan melaporkan ke bagian
pengawas Admission dan Bagian Penagihan.
6. Untuk pasien rawat inap, jika sampai batas waktu check-out
(pukul 14.00) pasien tetap tidak ada kabar, maka kamar tersebut
boleh digunakan untuk pasien lain. Petugas Administrasi
melakukan prosedur Lepas Rawat.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN KABUR
No.Dokumen; Revisi Halaman

067/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 7. Pengawas Admission meng-update master pasien dengan
keterangan “Belum Bayar”. Bagian Penagihan akan melakukan
penagihan ke alamat yang tercantum di Berkas Rekam Medis
pasien dalam 3 x 24 jam.
8. Perawat di ruang rawat inap/jalan mendokumentasikan ke dalam
Berkas Rekam Medik pasien.
Unit terkait 1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Penunjang
4. Administrasi
5. Humas
6. Keuangan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN CUTI SEMENTARA
No.Dokumen; Revisi Halaman

068/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 2
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien rawat inap yang masih dalam status belum boleh pulang, tetapi
menghendaki keluar rumah sakit untuk lebih dari setengah hari,
namun tetap tercatat sebagai pasien yang masih rawat, selama di luar
rumah sakit pasien tetap mengikuti ketentuan–ketentuan sebagai
pasien
Tujuan 1. Sebagai acuan pelaksana pelayanan pasien cuti di Rumah Sakit
Mustika Medika
2. Meningkatkan mutu pelayanan medis Rumah Sakit Mustika
Medika
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk melakukan
kegiatan yang benar–benar penting.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017,Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Pasien/keluarga melapor kepada perawat jaga atau kepala
ruangan bahwa pasien akan cuti.
2. Kemudian dilaporkan kepada dokter yang merawat.
3. Dokter yang memberi izin menulis di status pasien, bahwa pasien
diizinkan cuti dengan perjanjian
4. Perawat memberi tahu Bagian Kasir Rawat Inap bahwa pasien
tersebut mau cuti.
5. Perawat menyiapkan obat–obatan yang akan dibawa pasien
selama cuti, memberi penyuluhan bila ada perawatan lanjutan
yang harus dijalani oleh pasien, diet yang harus dipatuhi dan bila
terjadi sesuatu agar segera kembali ke rumah sakit.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN CUTI SEMENTARA
No.Dokumen; Revisi Halaman

068/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur 6. Perawat memberitahukan petugas pendaftaran pasien dan petugas
dapur saji bahwa pasien cuti
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap.
2. Keperawatan.
3. Bagian Kasir

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR PASIEN MENINGGAL DI RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

069/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Pasien yang meninggal di unit rawat inap yaitu pasien yang datang
masih hidup dalam keadaan gawat dan setelah dilakukan penanganan
resutasi tidak berhasil dan akhirnya meninggal.
Tujuan Sebagai acuan untuk penanganaan pasien meninggal di unit rawat
inap
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017,Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Pasien melalui triage masuk ruangan resusitasi dan tindakan
resusitasi
2. Catat jam melakukan resusitasi dan tindakan resusitasi yang
dilakukan di dalam Rekam Medik Unit Gawat Darurat.
3. Jika pasien meninggal catat jam menunggal dan buat diagnose
penyebab kematian
4. Dilakukan identitas lengkap dari pasien yang meninggal dan
dibuat diagnosa dalam Rekam Medik Unit Gawat Darurat.
Unit Terkait Unit Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR RAPAT RUTIN UNIT RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

070/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 1
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Rapat rutin adalah rapat pengurus Unit Rawat Jalan yang dihadiri oleh
Ketua pelaksana yayasan, PJ Unit Rawat Jalan dan personil sekali
seminggu.
Tujuan Tujuan umum:
1. Menyusun program kerja Unit Rawat Inap.
2. Melaksanakan program kerja Unit Rawat Inap.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi program kerja Unit.
Rawat Inap.

Tujuan khusus:
1. Membahas hal-hal yang terkait dengan pelayanan yang terjadi di
lingkungan Unit Rawat Inap yang memerlukan penanganan
segera/khusus
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017,Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur a. Menentukan agenda rapat
b. Membuat dan mendistribusikan undangan rapat 1 (satu) hari
sebelum rapat, dapat menggunakan media elektronik maupin surat
undangan
c. Surat undangan tersebut dicatat dibuku surat keluar dengan
mencatat nomor/tanggal/hal surat dan diarsipkan.
d. Sebelum rapat dimulai, sekretariat mengingatkan kembali jadwal
rapat.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR RAPAT RUTIN UNIT RAWAT INAP
No.Dokumen; Revisi Halaman

070/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 2
Prosedur Agenda rapat rutin :
b. Membahas notulen rapat sebelumnya
b. Membahas agenda rapat yang telah ditentukan
c. Membuat notulen rapat yang ditandatangani oleh notulen dan
pimpinan rapat
d. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil rapat.
e. Menyimpan dokumen rapat.
Unit Terkait 1. Direktur Rumah Sakit
2. Koordinator Unit Rawat Jalan
3. Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TUGAS ADMINISTRASI
TENAGA KEPERAWATAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

071/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tatacara pelaksanaan tugas-tugas administrasi tenaga keperawatan.
Tujuan Tugas administrasi dapat dilaksanakan seluruh dengan tertib dan
disiplin.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017,Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Buku register pasien ruangan :
a. Tiap ruangan memiliki buku register sesuai kebutuhan: buku
register rawat inap, rawat jalan, UGD, HCU, kamar bersalin,
kamar operasi.
b. Paramedik yang sedang bertugas di ruangan tersebut wajib
mengisi buku register ruangan tersebut, setiap kali ada pasien
yang ditangani ruangan tersebut.
c. Setiap kali pasien pulang atau keluar ruangan tersebut, buku
register harus sudah terisi lengkap.
2. Form asuhan keperawatan
a. Form asuhan keperawatan diisi oleh paramedic setiap kali dia
bertugas.
3. Buku laporan jaga
a. Buku laporan jaga di tulis paramedic setiap kali selesai
melaksanakan tugas.
4. Invertaris :
a. Kepala ruanagn mencatat semua barang yang menjadi
milik/inventaris ruangan yang disimpannya, jenis dan
jumlahnya, serta kondisi dari barang-barang tersebut di buku
inventaris ruangan masing-masing.
b. Pencatatan dan penilaian di ulang secara periodc setiap 6
bulan.
c. Kepala ruangan bertanggung jawab penuh atas pemeliharahan
kondisi, kerusakan, kehilangan barang di ruangannya.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TUGAS ADMINISTRASI
TENAGA KEPERAWATAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

071/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 2 dari 3
Prosedur d. Kepala ruangan memberi tanda pada barang-barng tersebut
yang menunjukkan kepemilikan/invertaris ruangan yang di
pimpinnya dan disosialisasikan kepada seluruh staf
keperawatan.
e. Bila ada barang yang rusak/kotor, kepala ruangan mengajukan
permohonan pemeliharaan, di tulis dinuku permintaan
ruangan ditujukan kepada tim pemeliharaan.
f. Bila ada barang yang harus diganti atau ditambah, kepala
ruangan menulis permohonan pengadaan barang di buku
permintaan, di tunjukan kepada apotek dan direktur RSMM.
g. Ketua tim keperawatan mengawasi semua ketertiban proses
inventaris dan arus barang.
5. Pengadaan dan pemakain obat alat ruangan :
a. Tiap ruangan mengajukan permohonan penyediaan obat-
obatan dan atau alat kepada apotek dengan menuliskan daftar
obat/ atau alat danjumlahnya dibuku permintaan yang sudah
disediakan.
b. Apotekkemudian menyediakan obat/obat yang diminta
dengan menuliskan berita acara serah terima dibuku
permintaan tersebut, ditanda tangani oleh apotek dan kepala
ruangan.Serta dilaporkan disrtibusi obat tersebut.
c. Apotek membuat buku catatan sendiri tentang distribusi obat
tersebut.
d. Bila obat /alat tersebut dipakai, maka jenis, jumlah, tujuan
pemakaian dan pelaksanaan pemakaian ditulis dibuku
pemakaian sebagai bukti bila ingin mengajukan kembali
permintaan.
e. Bila ingin mengajukan kembali permintaan, buku pemakaian
harus diserahkan.
f. Bila ada peralatan yang rusak dan butuh perbaikan, maka
kepala ruangan mengajukan permohonan kepada ti
pemeliharaan dengan menuliskan permohonan tersebut di
bukuu permintaan.Hal ini juga dilaporkan kepada direktur.
g. Tim pemeliharaan akan berkoordinasi dengan direktur, bagian
keuangan dan farmasi melaksanakan tugasnya sesuai
permohonan kepela ruangan perawatan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR TUGAS ADMINISTRASI
TENAGA KEPERAWATAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

071/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 3 dari 3
Prosedur 6. Pemakaian alat canggih di ruanagn
a. Yang dimaksud alah canggih diantar lain EKG, USG,
Monitor EKG.
b. Setiap alat tersebut memiliki buku pemakaian sendiri.
c. Setiap kali alat itu di paka, paramedic yang memakai harus
mencatatnya di buku pemakaian alat tersebut.
7. Pengumpulan data
a. Data kuisioner, kritik dan saran
1) Retugas rekam medic atau tenaga lain yang bertugas
menerima pasien memasukkan form kuisioner kedalam
status rawat inap bila ada pasien yang dirawat inap.
2) Paramedic ruangan memberikan form kuisioner tersebut
kepada pesien/keluarga pasien sebelum pulang.
3) Dijelaskan bahwa pengisian form agar dilakukan
sejujurnya, tanpa tekanan, dan tanpa identitas.
4) Jelaskan juga bahwa setelah diisi, form agar kuisioner
dimasukkan kedalam kotak saran yang tersedia oleh
pasien/keluarga.
b. Data indikator mutu pelayanan di ruangan dan pelayanan
bedah
1) Form pengumpulan data indocator mutu di pajang di
ruang jaga perawt.
2) Perawat yang bertugas menemukan kejadian atau
melaksanakan tindakan yang termasuk dalam variable\
wajib mengisi kotak yang sesuai antar variable dan
tanggal kejadian/pelaksanaan tindakan.
3) Pengisian kotak dengan system form.
4) Ketua tim keperawatan mengawasi, dan menjaga
ketertiban pengisian form.
c. Data indikatiot mutu pelayanan ibu bersalin dan neonates.
1) Form pengumpulan data indicator mutu di pajang di
ruangan jaga perawat.
2) Perawat yang bertugas menemukan kejadian atau
melaksanakan tindakan yang termasuk dalam variable\
wajib mengisi kotak yang sesuai antar variable dan
tanggal kejadian/pelaksanaan tindakan.
3) Pengisian kotak dengan system terus.
4) Ketua tim keperawatan mengawasi dan menjaga
ketertiban pengisian form.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017


PROSEDUR ORIENTASI KARYAWAN
BARU DI KEPERAWATAN
No.Dokumen; Revisi Halaman

072/SPO/RANAP/RSMM/2017 0 1 dari 3
Ditetapkan Direktur :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 20 Desember 2017
dr. Taruna Dibya
Pengertian Tata cara melakukan program orientasi bagi karyawan baru di tim
keperawatan.
Tujuan Terjadi transfer informasi yang efektif, efisien dan menyeluruh bagi
karyawan baru di tim keperawatan RS Mustika Medika.
Kebijakan 030/SK/DIR/RSMM/XII/2017,Tentang Pelayanan Unit Rawat Inap
Prosedur 1. Setelah perawat baru diterima maka ketua tim keperawatan
menjelaskan struktur organisasi RS Mustika Medika, struktur tim
keperawatan, falsafah, visi misi, & tujuan RS Mustika Medika,
dan tim keperawatan.
2. Diberikan penjelesan kebijakan dan prosuder yang berlaku di RS
Mustika Medika, di bidang keperawatan, standar asuhan
keperawatan, sistem penilaian kinerja karyawan.
3. Orientasi ke ruangan-ruagan selama 3 hari masing-masing : Unit
Rawat Inap, Kamar Bersalin (VK), HCU, Unit Gawat Darurat,
Unit Rawat Jalan, Kamar Operasi (OK) , Rekam Medis, Farmasi.
4. Ketua tim keperawatan melakukan bimbingan dan penilaian
karyawan baru tersebut dilaporkan kepada direktur.
5. Evaluasi orientasi dilakukan ketua tim keperawatan dan direktur.
Unit Terkait Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNIT RAWAT INAP RSMMM 2017

Anda mungkin juga menyukai