PENDAHULUAN
Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa dan anak yang
meliputi :
Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas III Rumah Sakit Penawar
Medika, meliputi Ruang rawat pasien, ruang pos perawat, tempat linen bersih,.
Adapun kondisi unit rawat inap di RS Penawar Medika, terdiri dari :
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang,
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan
persetujuan pengobatan, tindakan perawatan ataupun persetujuan tindakan
bedah).
Tempat Loker.
Di ruang kelas III, ruang Melati, Mawar, Alamanda dan Isolasi terdapat 5 Kamar
mandi pasien yang setiap hari dibersihkan oleh petugas cleaning service.
1.5. Landasan Hukum.
STANDAR KETENAGAAN
Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Rawat kelas III, ruang Melati
Mawar, Alamanda dan Isolasi, adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Rumah Sakit Penawar Medika
berdasarkan shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap kelas III, ruang Melati Mawar,
Alamanda dan Isolasi saat ini berjumlah 16 Orang. Yang memegang tanggung
jawab sebagai berikut :
Tenaga kerja di unit Rawat Inap ruang Kelas III, ruang Melati Mawar Alamanda
dan Isolasi ini, bekerja dengan jadwal sebagai berikut :
Karyawan bekerja secara shift dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri
oleh unit kerja rawat inap kelas III,ruang Melati Mawar,Alamanda dan Isolasi.
Pengaturan tenaga kerja di Rawat kelas III, ruang Melati Mawar Alamanda dan
Isolasi berdasarkan shift di bawah ini :
a) Kepala Ruangan
Senin – Jum’at : 08.00 – 16.00
b) Karyawan Shift
Senin – Minggu
o Shift I : 08.00 – 14.00
o Shift II : 14.00 – 20.00
o Shift III : 20.00 – 08.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
Bangunan Rawat Inap kelas III ruang Melati Mawar Alamanda dan Isolasi,
Rumah Sakit Penawar Medika terletak di lantai 1, Gedung Rumah Sakit, yang
terdiri dari ruang Nurse station, Ruang rawat inap kelas III ada 20 bed, Terdapat
ada 4 kamar yaitu ruang Melati, Mawar,Alamanda dan Isolasi masing – masing 1
kamar ada 6 bed, dan ruang Isolasi ada 2 kamar .
Post SW SW SW SW SW SW SW SW
Perawat SW 2 3 4 5 6 7 8 9 LANTAI II
Lorong
Instalasi Laboratorium Instalasi Radiologi
LANTAI I
LIFT
Post Post
Jaga VIP I VIP II VIP III VIP IV VIP V Perawat
Listrik Klas I/VIP
3.2. Standar Fasilitas
1. Section Ada
2. Minor Set Ada
3. Stetoskop Ada
4. Tensi Meter Ada
5. Termometer Ada
6. Pen Light / Senter Ada
7. Nebulizer Ada
8. Standar Infus Ada
9. Ambu Bag Ada
10 Tourniket Ada
11. Tongue Spatel Ada
12. Tabung O2 Ada
13. 02 sentral Ada
14 Tromol Ada
15. Korentang Ada
16 Troli Ada
17 Gunting Ada
18 Bak Instrumen Ada
19 Bengkok Ada
20 Lampu Pembaca Rontgen Ada
21. Urinal Ada
22. Laken Ada
23. Tempat Tidur Pasien Ada
24. Pispot Ada
25. Box Infus Ada
26. Kursi Roda Ada
3. Sarana Kerja di Rawat Inap kelas III,Melati, Mawar, Alamanda dan Isolasi.
LOGISTIK
5.2. Tujuan
Jenis obat stok yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan
diminta, ditulis pada resep oleh dokter yang bertanggung jawab di
ruangan, dan jika selain obat ditulis oleh perawat pada form alkes.
Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke
bagian farmasi.
Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah
tersedia akan diserah terimakan ke ruang rawat inap.
A. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah digunakan
Alat yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 2
putih, kuning.
Obat-obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan dibuat
resep oleh dokter, sedangkan alkes ditulis oleh perawat pada form
bahan habis pakai.
Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke
bagian farmasi
Bila alat kesehatan dan obat yang sudah disiapkan oleh bagian
farmasi, diserahkan ke perawat rawat inap.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
1. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut
(dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak
diharapkan.
2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insiden dengan mengisi
formulir laporan insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan
langsung, paling lambat 2 x 24 jam, jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan
langsung pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan
manajemen : Supervisor / Kepala bagian / instalasi / departemen / unit,
ketua komite medis).
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk intervensi dan analisa yang akan
dilakukan sebagai berikut :
Grade Biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 1 minggu.
Grade Hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu.
Grade Kuning : intervensi komprehensif / analisa akar masalah / RCA
oleh tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
Grade Merah : investigasi komprehensif / analisa akar masalah /
RCA oleh tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan insiden dilaporkan ke tim KP di RS.
7. Tim KP di RS akan memganalisa kembali hasil investigasi dan insiden
untuk menentukan apakah perlu investigasi lanjutan (RCA) dengan
melakukan regrading.
8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa
masalah / Root Cause Analysis (RCA).
9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan
recomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk /
“safety alert” untuk mencegah kejadian berulang.
10. Hasil RCA, recomendasi dan rencana kerja di laporkan kepada direksi.
11. Recomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan balik
kepada unit terkait.
12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-
masing.
13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PENGENDALIAN MUTU
Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap ruang kelas III, ,
ruang Melati, Mawar,Alamanda dan Isolasi RS Penawar Medika, seperti :
PENUTUP
Direktur
RS Penawar Medika