KOTA TERNATE
TAHUN 2018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai
pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam
memberikan pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar
profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai
konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam
melaksakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan,
perawatan ke pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.
D. Batasan Operasional
Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas I,II, III & VIP, di Rumah Sakit Islam
PKU Muhammadiyah Ternate meliputi Ruang rawat pasien, ruang pos perawat,
tempat loker, tempat linen kotor, tempat linen bersih, kamar mandi/toilet. Adapun
kondisi unit rawat inap anak di RS Islam PKU Muhammadiyah Ternate, terdiri
dari:
a. Ruang Pasien Rawat Inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan
secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang rawat inap RS Islam
PKU Muhammadiyah Ternate terdiri dari kamarkelas I, II, III & VIP.
b. Ruang pos perawat
Ruangan ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telepon, papan pengumuman.
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang,
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan
persetujuan pengobatan, tindakan perawatan ataupun persetujuan tindakan
bedah).
c. Tempat Loker.
Tempat loker di ruang rawat inap di RS Islam PKU Muhammadiyah Ternate
digunakan untuk penyimpanan obat pasien.
d. Tempat Linen Kotor.
Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang
rawat inap sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di
ruang kelas I, II, III, VIP & Ruang Anak ember besar dan tutupnya.
e. Tempat Linen Bersih.
Tempatuntuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang
rawat inap. Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat nurse
station.
f. Kamar Mandi / Toilet.
Di ruang kelas I, II, III & vip, ruang rawat inap terdapat 16 Kamar mandi
pasien yang setiap hari dibersihkan oleh petugas cleaning service. Karena
untuk kamar perawatan kelas 1 & VIP tiap kamar pasien tersedia 1 kamar
toilet, dan kamar perawatan kelas II & III terdapat 4 kamar mandi dan 1
kamar mandi diluar kamar perawatan pasien.
E. Landasan Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun2003 tentang Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Propinsi, Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksakan Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang
Organisai dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Jumlah
No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Tenaga
S.Kep Ners
1. Kepala Ruangan BTCLS 1
Keperawatan
Perawat D III
3. 15
Pelaksana Keperawatan
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Rumah Sakit Islam PKU
Muhammadiyah Ternate berdasarkan shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap kelas
I,II,III, VIP dan ruang anak saat ini berjumlah 15 Orang. Yang memegang
tanggung jawab sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan : 1 Orang
2) Perawat Pelaksana : 15 Orang
Tenaga kerja di instalasi Rawat Inap Kelas I,II,III, VIP dan ruang anak, bekerja
dengan jadwal sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan : Senin s.d Sabtu dimulai pukul 07.00 – 14.00
2)Perawat Pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah dijadwalkan.
C. Pengaturan Jaga
Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Ternate merupakan Rumah Sakit yang
beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum.
Karyawan bekerja secara shift dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri
oleh unit kerja rawat inap kelas I,II,III, VIP & Ruang Anak.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 15 menit dari dimulainya jadwal
shift.
2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka
karyawan tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat
peringatan.
4) Izin meninggalkan dinas maksimal 3 jam dalam 1 hari kerja atas persetujuan
Kepala Ruangan atau Katim.
Pengaturan tenaga kerja di Rawat Inapkelas I,II,III, VIP dan ruang anak
,berdasarkan shift di bawah ini :
a) Kepala Ruangan
Senin – Sabtu : 07.00 – 14.00
b) Karyawan Shift
Senin – Minggu
o Shift I : 08.00 – 14.00
o Shift II : 14.00 – 21.00
o Shift III : 21.00 – 08.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
Bangunan Rawat Inap kelas I,II, III, VIP, Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah
Ternate terletak di lantai 2 Rumah Sakit, yang terdiri dari ruang Nurse station,
Ruang rawat inap kelas I ada 2 kamar, kelas 2 ada 1 kamar kelas III ada 3 kamar,
ruang VIP ada 6 kamar, ruang anak 1 kamar dan ruang isolasi.
1. Standar Fasilitas
1) Standar pelayanan Minimal Unit Rawat Inap
a. Pemberian pelayanan di rawat inap.
b. Dokter Penanggung Jawab pasien rawat inap.
c. Ketersediaan pelayanan rawat inap.
d. Jam praktek dokter spesialis.
e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh/jatuh yang
berakibatkecacatan /kematian.
f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien > 48 jam setalah masuk rawat
inap.
g. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap.
1. Section Ada
2. Minor Set Ada
3. Stetoskop Ada
4. Tensi Meter Ada
5. Termometer Ada
6. Pen Light / Senter Ada
7. Nebulizer Ada
8. Standar Infus Ada
9. Ambu Bag Tidak ada
10 Tourniket Ada
11. Tongue Spatel Tidak ada
12. Tabung O2 Tidak ada
13. 02 sentral Tidak ada
14 Tromol Tidak ada
15 Troli Ada
16 Gunting Ada
17 Bak Instrumen Ada
18 Bengkok Ada
19. Urinal Tidak Ada
20. Laken Ada
21. Tempat Tidur Pasien Ada
22. Pispot Ada
23. Baskom Mandi Ada
24. Kursi Roda Ada
LOGISTIK
B. Tujuan
1. Agar alat-alat dan obat-obatan emergency stok yang ada di ruang rawat inap.
2. Mencegah kesalahan dalam pemberian obat, dengan cara 10 benar.
3. Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.
4. Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.
KESELAMATAN PASIEN
A. Konsultasi medis
1. DPJP menginformasikan kepada penanggung jawab pasien terkait dengan
konsultasi ke dokter spesialis.
2. DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi.
3. Penanggung jawab pasien menandatangani inform consent.
4. Perawat ruang rawat inap menghubungangi dokter spesialis yang menjadi
konsulan.
5. Penanggung jawab pasien di informasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter
konsulan.
PENGENDALIAN MUTU
Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap memfasilitasi
pasien yang dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan.
Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap ruangkelas I,II,III,VIP dan
ruang anak di RS Islam PKU Muhammadiyah Ternate, seperti :
A. Struktur Organisasi
a. Secara struktur organisasi, instalasi rawat inap berada di bawah penanggung
jawab rawat inap. Dalam hal yang berkaitan dengan SDM keperawatan dan
sarana prasarana rawat inap akan berkoordinasi dengan penanggung jawab
rawat inap.
b. Instalasi rawat inap adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh
seorang kepala instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik.
Keperawatan atau pelayanan penunjang medik, pendidikan, pelatihan dan
penelitian kesehatan di Rumah Sakit.
c. Struktur organisasi instalasi rawat inap kelas I,II,III,VIP dan ruang anak
sebagai berikut :
Dokter Penanggungjawab :
Direktur
1. dr. Arif Santosa Sp B (K) ONK
2. dr. Taha Albar Sp.PD
dr. Pawa Julianti R M.Kes
3. dr. Nani Sp. A
Kepala Ruang
Pj. tim
URAIAN JABATAN
b. Fungsi
Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan
pengevaluasian penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan
pelayanan penunjang medik di lingkup instalasi.
c. UraianTugas
1) Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai di lingkup instalasi.
2) Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Menyusun standart pelayanan minimal instalasi.
4) Melaksakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan
standart pelayanan yang telah ditetapkan.
5) Mengelola dan memberdayakan semua sumber daya di instalasi dalam
rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan.
6) Mengupayakan pemenuhan target, sasaran dan tujuan instalasi sesuai
dengan rencana kerja dan standart pelayanan minimal.
7) Mengembangkan kemampuan instalasi dalam pelayanan secara
berkelanjutan.
8) Melaksakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
9) Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka
pelaksnaan tugas instalasi.
10) Melaksakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan
sumber daya yang digunakan di lingkup instalasi.
11) Mengevaluasi standart pelayanan instalasi.
12) Menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.
13) Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai kebutuhan
instalasi.
14) Melaporkan dan mempetanggungjawabkan pelaksanaan tugas operasional
kepada ardirektur secara berjenjang.
d. Kewenangan
1) Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai.
2) Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3) Mengusulkan standart pelayanan instalasi.
4) Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk Satuan
Medis Fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
5) Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan
produktif.
6) Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi.
7) Melaksakan ketentuan disiplin kerja di instalasi.
8) Mengusulkan kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam (SKP) di
lingkup instalasi.
9) Mengusulkan sistem “Reward dan Punisment” terhadap kinerja karyawan
sesuai dengan batas kewenangannya.
e. TanggungJawab
1) Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada
direktur RS secara berjenjang.
2) Menjamin kelancaran secara operasional dalam pelayanan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
3) Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja
(ketentuan)yang telah ditetapkan.
C. PERAWAT PELAKSANA
a. UraianTugas
1) Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan.
2) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas.
3) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.
4) Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.
5) Memberikan pendidikan kesehatan.
6) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
7) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap
pakai.
8) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya,
serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
9) Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
kelurganya.
10) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.
11) Menyususn diagnosa keperawatan pasien.
12) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
13) Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.
14) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan
15) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat.
16) Memantau dan menilai kondisi pasien.
17) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim
kesehatan yang lain.
18) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
19) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.
20) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
21) Melaksakan sistem dan pelaporan.
22) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.
23) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai kedaan
pasien dan kebutuhan pasien.
24) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun
tulisan.
25) Melaksaakan tugas-tugaslain yang diberikan oleh piminan.
BAB VII
Instalasi Penunjang
Non Diagnostik
Instalasi
Instalasi IRNA Penunjang
Perawatan Diagnostik
Instalasi Instalasi
PDE Rekam Medik
RS Lain
A. HUBUNGAN INTERN
Instalasi rawat inap memberikan pelayanan yang berkomperhensif terhadap
kebutuhan pasien baik secara langsung yang berkaitan dengan pemeriksaan
penunjang, diagnostic, perawatan khusus maupun yang tidak langsung terkait
dengan penunjang non diagnostic, dokumen rekam medic dan SIMRS.
B. HUBUNGAN EKSTERN
Instalasi rawat inap berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan
pasien yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Keterangan :
Kegiatan orientasi di Instalasi Rawat Inap dilakukan oleh perawat baru sebagai upaya
untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru dalam rangka memenuhi syarat
bagi pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan asing.
B. Materi Orientasi
1) Materi Umum
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan.
b. Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan.
c. Falsafah / sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit / pelayanan
keperawatan.
e. Metode pemberian asuhan keperawatan.
f. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan.
g. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
h. Hak dan kewajiban perawat.
2) Materi Khusus
a. Struktur organisasi instalasi / ruangan.
b. Setting ruangan dan alat.
c. Tata tertib instalasi / ruangan.
d. Prosedur administrasi instalasi / ruangan.
e. Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.
f. Manajemen / model asuhan keperawatan pasien di instalasi / ruangan.
g. Monitoring hemodinamik pasien di instalasi / ruangan.
h. Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi / ruangan.
i. Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi / ruangan.
j. Manajemen logistik alat medis / non medis (linen) di instalasi / ruangan.
k. Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di instalasi / ruangan.
PERTEMUAN / RAPAT
a. Rapat rutin dengan seluruh kepala ruang rawat inap yang diadakan setiap bulan.
b. Rapat rutin dengan seluruh administrasi rawat inap yang diadakan setiap bulan.
c. Rapat rutin dengan seluruh staff ruang rawat inap yang diadakan setiap dua bulan
sekali.
d. Rapat koordinasi dengan instalasi lain.
BAB XI
Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data / informasi yang cepat, tepat
dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan,
sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penemuan kebijakan yang relevan. Di dalam
pelaksanaannya, pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang.
PENUTUP