PROFIL 2015
RUANG KELAS I & VIP
RUANG SRI WIJAYA
RUANG MAJAPAHIT
RUANG RAWAT INAP TINDAK LANJUT
RS WIDODO NGAWI
DISUSUN OLEH :
ESTI WAHYUNI,Amd.Kep
Rumah Sakit Widodo
Ngawi
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai
pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan
pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar profesionalisme,
sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya
peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksakan pekerjaan
yang berdasarkan standar tertulis.
Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat
untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang
pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi.
Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu
itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan, perawatan
ke pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.
Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan
singkat ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk
menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan
parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang
seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan
harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.
Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas I&VIP, ruang Sri wijaya dan ruang
Majapahit Rumah Sakit Widodo meliputi Ruang rawat pasien, ruang kepala perawatan,
ruang pos perawat, ruang konsultasi, ruang administrasi, tempat loker, tempat linen kotor,
tempat linen bersih, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap anak di RS
Widodo, terdiri dari :
Ruang Pasien Rawat Inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang UTAMA RS Widodo terdiri dari kamar
kelas I& VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit.
Ruang kepala perawatan, Ruang pos perawat, Ruang konsultasi, Ruang
Administrasi.
Untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan pasien di Ruang utama, ke tiga ruangan
tersebut dijadikan tiga dalam tiga ruang pos perawat (nurse station). Ruangan ini dilengkapi
meja kursi, tempat arsip, telepon, komputer, AC, papan pengumuman.
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang, penandatanganan
surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan persetujuan pengobatan, tindakan
perawatan ataupun persetujuan tindakan bedah).
Tempat Loker.
Tempat loker di ruang anak digunakan untuk penyimpanan obat pasien.
Tempat Linen Kotor.
Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang rawat inap
sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di ruang kelas I& VIP, ruang
Sri wijaya 7 ruang Majapahit berupa ember besar dan tutupnya.
Tempat Linen Bersih.
Tempat untuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang rawat inap.
Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat nurse station.
Kamar Mandi / Toilet.
Di ruang kelas I& vip, ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit terdapat 20 Kamar mandi
pasien yang setiap hari dibersihkan oleh petugas cleaning service.Karena tiap kamar pasien
tersedia 1 kamar mandi,,toilet, dan wastafel.
1.5. Landasan Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang
Akuntabilitas Pelayanan Publik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Propinsi,
Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
Dilaksakan Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang Organisai
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Rawat kelas I& VIP ,ruang Sri wijaya dan
ruang Majapahit, adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No. Nama Jabatan
Pendidikan
Sertifikasi
Jumlah
Tenaga
1.
Kepala Ruangan
D III Keperawatan
2.
Katim
D III Keperawatan
12
3.
Perawat Pelaksana
D III Keperawatan
12
: 1 Orang
: 12 Orang
: 12 Orang
Tenaga kerja di unit Rawat Inap ruang Kelas I&VIP, ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit
ini, bekerja dengan jadwal sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan
2) Perawat Katim
3) Perawat Pelaksana
4) Izin meninggalkan dinas maksimal 3 jam dalam 1 hari kerja atas persetujuan Kepala
Ruangan atau Katim.
Pengaturan tenaga kerja di Rawat kelas I&VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit
berdasarkan shift di bawah ini :
a) Kepala Ruangan
Senin Sabtu
b) Karyawan Shift
Senin Minggu
o Shift I
o Shift II
o Shift III
: 07.00 14.00
: 07.00 14.00
: 14.00 21.00
: 21.00 07.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
Bangunan Rawat Inap kelas I&VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit Rumah Sakit
Widodo terletak di lantai 1,lantai 2 dan lantai 3 Gedung Rumah Sakit, yang terdiri dari
ruang Nurse station, Ruang rawat inap kelas I ada 3 kamar, ruang VIP ada 5 kamar ruang
Sri wijaya ada 8 kamar dan ruang Majapahit ada 4 kamar, masing-masing kamar terdiri 1
tempat tidur.
3.1. Denah Ruang
Post
Perawat
MP2
MP3
MP4
MP5
LANTAI
III
Post
SW SW
Perawat
SW
S
W
SW SW SW SW SW
5
4
Lorong
Instalasi
Instalasi Radiologi
Laboratorium
LANTAI II
LANTAI I
KLAS
I.I
LIFT
Post Jaga
Listrik
VIP I
VIP II
VIP III
VIP IV
VIP V
Post
Perawat
Klas I/VIP
KLAS
I.3
KLAS
I.2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14
15.
16
17
18
19
20
21
23.
24.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Peralatan Medis
Section
Minor Set
Stetoskop
Tensi Meter
Termometer
Pen Light / Senter
Nebulizer
Standar Infus
Ambu Bag
Tourniket
Tongue Spatel
Tabung O2
02 sentral
Tromol
Korentang
Troli
Gunting
Bak Instrumen
Bengkok
Lampu Pembaca Rontgen
Kulkas Penyimpan Obat
Urinal
Laken
Tempat Tidur Pasien
Pispot
Baskom Mandi
Box Infus
Kursi Roda
Lampu UV
Keterangan
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Sarana Kerja
CPU
Mouse
Keyboard
Monitor
Kalkulator
Kipas Angin
Televisi
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Pesawat Telepon
File Catatan Keperawatan
Buku Folio
AC
Lemari / Cabinet
Kursi
Loker Penyimpanan Obat
Meja Komputer
Peralatan Infus
Jam Dinding
Vas Bunga
Pigura
Kotak Kunci
Tempat Sampah
Keterangan
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ruangan Rawat
VIP
Fasilitas
Tempat Tidur Pasien
Bantal
Keterangan
Ada 5 Kamar Rawat
2.
Kelas I
3.
Ruang Sriwijaya
Sofa
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Tiang Infus
AC
TV LED
Kulkas
Remote AC
Remote TV
Kamar Mandi / Toilet
Gayung
Keset
Jam Dinding
Korden
Kunci Kamar
Tempat Sampa
Pengharun Ruangan
Tanggaa Pijak Pasien
Tempat Tidur Pasien
Bantal
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Sofa Penunggu
Tiang Infus
Kipas Angin
TV
Rak TV
Remote TV
Kamar Mandi / Toilet
Gayung
Keset
Pengharum Ruangan
Korden
Kunci Kamar
Tempat Sampah
Wastafel
Urinal
Bed Pan
Tangga Pijak Pasien
Tempat Tidur Pasien
Bantal
Lemari
Kursi Penunggu Pasien
Sofa Penunggu
4.
Bel Ruangan
Tiang Infus
AC
TV LED
Remot AC
Remot TV
Pengharum Ruangan
Jam Dinding
02 Sentral
Kamar Mandi / Toilet
Wastafel
Gayung
Keset
Kulkas
Korden
Tempat Sampah
Tangga Pijak Pasien
Ruang Majapahit Tempat Tidur Pasien
Bantal
Lemari
Selimut Pasien
Kursi Penunggu Pasien
Sofa Susun Penunggu
Tiang Infus
AC
TV LED
Remot AC
Remot TV
Kamar mandi / Toilet
Gayung
Keset
Korden
Tempat Sampah
Urinal
Bed Pan
Tangga Pijak Pasien
02 Sentral
Pengharum Ruangan
Tangga Pijak Pasien
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Jenis pelayanan di rawat inap
1. Pemeriksaaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.
2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala.
3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter.
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.
5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik.
7. Tindakan Medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.
8. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
instruksi dokter spesialis.
9. Pelayanan Tranfusi Darah.
10. Pemberian Surat Rujukan.
11. Pemakaian peralatan yang tersediaseperti oksigen.
BAB V
LOGISTIK
6.1. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu
prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan yangb digunakan oleh pasien di
ruang rawat inap, dan sebagai penggantinya dibebankan kepada pasien melalui resep
yang dibuat oleh dokter. Untuk alat habis pakai perawat menulisnya di lembar alkes
dan di tanda tangani oleh perawat.
6.2. Tujuan
Agar alat-alat dan obat-obatan emergency stok yang ada di ruang rawat inap.
Mencegah kesalahan dalam pemberian obat, dengan cara 10 benar.
Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.
Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.
Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian
farmasi.
Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah tersedia akan
diserah terimakan ke ruang rawat inap, 1 lembar putih untuk farmasi dan 2
lembar (kuning dan merah) di status pasien.
A. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah digunakan
Alat yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 3 putih,
kuning, dan merah.
Obat-obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan dibuat resep oleh
dokter, sedangkan alkes ditulis oleh perawat pada form alkes.
Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian
farmasi
Bila alat kesehatan dan obat yang sudah disiapkan oleh bagian farmasi,
diserahkan ke perawat rawat inap.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Alur Pelaporan Keselamatan Pasien
1. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insden dengan mengisi formulir laporan
insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung, paling lambat 2 x 24
jam, jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor.
(Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Supervisor / Kepala
bagian / instalasi / departemen / unit, ketua komite medis / ketua K.SMF)
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap
insiden yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk intervensi dan analisa yang akan dilakukan
sebagai berikut :
Grade Biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1
minggu.
Grade Hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2
minggu.
Grade Kuning : intervensi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim
KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
Grade Merah : investigasi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim
KP di RS, watu maksimal 45 hari.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1. Konsultasi medis
DPJP menginformasikan kepada penanggung jawab pasien terkait dengan
konsultasi ke dokter spesialis.
DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi.
Penanggung jawab pasien menandatangani inform consent.
Perawat ruang rawat inap menghubungangi dokter spesialis yang menjadi
konsulan.
Penanggung jawab pasien di informasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter
konsulan.
terkait.
Perawat rawat inap kelas I&VIP, ruang Sri Wijaya dan Majapahit melengkapi
form
pemeriksaan
dan
menyerahkan
kepada
petugas
laboratorium.
Pasien ditindak lanjuti sesuai dengan hasil pemeriksaan.
BAB VIII
radiologi
dan
PENGENDALIAN MUTU
Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap memfasilitasi
pasien yang dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan.
Alur Pelaporan Mutu
Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap ruang kelas I&VIP,ruang Sri
Wijaya dan Majapahit RS Widodo, seperti :
1.Pelaporan pemasangan tindakan invasive.
2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator
3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator.
a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayaan
Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ditulis
pada catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya.
Monitoring tindakan invasive dilakukan setiap setelah melakukan
tindakan dan di dokumentasikan.
Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety dan dicatat 1 x 24
jam dan dilaporkan kepada bagian Kasie Mutu Keperawatan di akhir
bulan.
Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien.
Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien.
BAB IX
PENUTUP
Peran Rumah Sakit Widodo Ngawi sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan
rawat inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu.
Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan
kegiatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Widodo Ngawi.
Dokter
Penanggungjawab :
1. dr. I Putu Suharta P. Sp
PD.
2. dr. Tulus Lumaksono Sp
PD.
3. dr. Hendri Wahyudi Sp
PD.
4. dr. Iqbal Muhamad Sp
Direktur
Dr. Pudjo Sardjono, M.Sc
Kepala Ruang
I,VIP,SRIWIJAYA,MAJAPAH
IT
ESTI WAHYUNI, Amd,
Sriwijaya
Ka.TIM I :
Pelaksa I :
Beni Erna
DeviKa.TIM II :
Pelaksa II :
Diah
BitaKa.TIM III :
Pelaksa III :
Dian
Aprilia
Ka.TIM IV :
Pelaksa IV :
Lilik
Ayu
Pelaksa I :
Ka.TIM I :
Esti sri L
Yuyun
Pelaksa II :
Ka.TIM II :
Aprilia Ike
Tatik
Pelaksa III :
Ka.TIM III :
Siska Y
Atik Yetik
Pelaksa IV :
Ka.TIM IV :
Septiana
Erna P
Pelaksa I :
Majapah
it
Ika
Pelaksa II :
Diah H
Pelaksa III :
Agustin
Pelaksa IV :
Verlinda
BAB VI
URAIAN JABATAN
6.1. KEPALA INSTALASI RAWAT INAP
A. TUGAS POKOK
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan
penunjang medik, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan melalui
pengelolaan sumber daya yang tersedia secara efektif, efisien dan produktif.
B. FUNGSI
Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengevaluasian
penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan penunjang
medik di lingkup instalasi.
C. URAIAN TUGAS
a. Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai di lingkup instalasi.
b. Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
c. Menyusun standart pelayanan minimal instalasi.
d. Melaksakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan standart
pelayanan yang telah ditetapkan.
e. Mengelola dan memberdayakan semua sumber daya di instalasi dalam
rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan.
pelayanan
secara
berkelanjutan.
h. Melaksakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
i. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka
pelaksnaan tugas instalasi.
j. Melaksakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan
sumber daya yang digunakan di lingkup instalasi.
k. Mengevaluasi standart pelayanan instalasi.
l. Menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.
m. Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai kebutuhan
n.
instalasi.
Melaporkan dan mempetanggungjawabkan pelaksanaan tugas operasional
kepada ardirektur secara berjenjang.
D. KEWENANGAN
a. Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai.
b. Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
c. Mengusulkan standart pelayanan instalasi.
d. Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk Satuan Medis
Fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
e. Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan produktif.
f. Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi.
g. Melaksakan ketentuan disiplin kerja di instalasi.
h. Mengusulkan kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam (SKP) di lingkup
instalasi.
i. Mengusulkan sistem Reward dan Punisment terhadap kinerja karyawan
sesuai dengan batas kewenangannya.
E. TANGGUNG JAWAB
a. Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada direktur
RS secara berjenjang.
b. Menjamin kelancaran secara operasional dalam pelayanan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
6.2. SEKRETARIS
A. TUGAS POKOK
Membantu kepala instansi dalam urusan administratif.
B. URAIAN TUGAS
a. Melaksanakan agenda surat masuk dan surat keluar.
b. Melaksanakan notulensi rapat.
c. Membuat dan mencatat agenda kerja instalasi.
d. Membuat undangan dan mempersiapkan rapat instalasi.
e. Mengumpulkan laporan dari ruang-ruang rawat di bawah instalasi rawat inap.
f. Merekap laporan bulanan dari ruang-ruang rawat di bawah instalasi rawat inap.
g. Menyerahkan hasil rekapan laporan bulanan kepada kepala instalasi untuk
dianalisa.
B. URAIAN TUGAS
1. Melaksakan fungsi perencanaan :
a. Menyusun rencana kerja kepala ruangan.
b. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di
ruang rawat yang bersangkutan.
asuhan
keperawatan.
Mengadakan pertemuan berkala / insidentil dengan staf keperawatan.
Memberi kesempatan atau ijin kepada stsf keperawatan.
Pelatihan koordinasi dengan Ka Sie keperawatan.
Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah sakit.
secara berkesinambungan.
Melakukan evaluasi dan audit internal asuhan keperawatan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
7. Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan.
8. Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan keperawatan yang
menjadi tanggungjawab timnya.
9. Membuat laporan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan timnya
kepada kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.
6.5 PERAWAT PELAKSANA
URAIAN TUGAS :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Instalasi Penunjang
Non Diagnostik
Instalasi
Perawatan
IRNA
Instalasi
PDE
Instalasi
Penunjang
Diagnostik
Instalasi
Rekam
Medik
RS Lain
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
PERSONIL
Instalasi rawat inap (IRNA) berkoordinasi dengan bidang pelayanan dalam pengaturan
sumber daya manusia yang ada di instalasi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi
personil rawat inap sebagai berikut :
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
1. Berdasarkan Jenis Jabatan
Uraian
Jabatan
Kualifikasi
Pendidikan
Sertifikat
Pelatihan
Jumlah yang
Ada
Kebutuhan
Keterangan
Kepala
Instalasi
Kepala Ruang
Penanggung
Jawab Shiff
Perawat
Pelaksana
2. Berdasarkan Pembagian Instalasi
Penentuan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan Pedoman Cara Penghitungan
kebutuhan Tenaga Keperawatan (Direktur Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002).
Cara perhitungan dalam satu ruangan :
No.
1.
Jenis / Kategori
Pasien Ruang Majapahit
Rata-rata
Pasien/hari
Rata-rata jam
perawat/pasien/hari
Jumlah jam
perawat/hari
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan :
Jadi jumlah tenaga perawat yang diperlukan adalah =
Rata-rata jumlah pasien/hari X Rata-rata jam/perawat/pasien/hari = Jumlah Perawat
Jam kerja efektif/shiff
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) :
Hari libur / cuti / hari besar (Loss Day) :
= 52 + 12 + 14 = 78 hari
286
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan (nonnursing jobs) seperti contoh : membuat perincian pasien pulang, kebersihan
ruangan, kebersihan alkes, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + factor koreksi
Tabel Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Instalasi Rawat Inap
Tahun 2015
Ruang/Instalasi
Kualifikasi
Pendidikan
Sertifikat
Pelatihan
Majapahit
Sriwijaya
VIP / Kelas I
Kelas II / III
Anak dan Bayi
Kebidanan
ICU
JUMLAH
Jumlah
yang Ada
Kebutuhan
Kekurangan
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi di Instalasi Rawat Inap dilakukan oleh perawat baru sebagai
upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru dalam rangka memenuhi
syarat bagi pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan asing.
9.1. Tujuan Kegiatan Orientasi
a. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
b. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah sakit serta
kebijakan pimpinan rumah sakit.
c. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.
d. Memahami teknik-teknik mengerjakan Basic Life Support dalam keadaan darurat.
e. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf keperawatan.
9.2 Materi Orientasi
a. Materi Umum
1) Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan.
2) Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan.
3) Falsafah / sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.
4) Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit / pelayanan
keperawatan.
5) Metode pemberian asuhan keperawatan.
6) Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan.
7) Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
8) Hak dan kewajiban perawat.
b. Materi Khusus
1) Struktur organisasi instalasi / ruangan.
2) Setting ruangan dan alat.
3) Tata tertib instalasi / ruangan.
4) Prosedur administrasi instalasi / ruangan.
5) Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.
6) Manajemen / model asuhan keperawatan pasien di instalasi / ruangan.
7) Monitoring hemodinamik pasien di instalasi / ruangan.
8) Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi / ruangan.
9) Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi / ruangan.
10) Manajemen logistik alat medis / non medis (linen) di instalasi / ruangan.
11) Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di instalasi / ruangan.
9.3. Prosedur Kegiatan Orientasi
a. Tenaga keperawatan diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang keperawatan.
b. Tenaga keperawatan baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima penjelasan
materi orientasi yang meliputi materi umum dan khusus.
c. Perkenalan dengan pejabat struktural / fungsional di keperawatan
d. Pelaksanaan program orientasi di bidang keperawatan yang di jadwalkan mulai dari
IRJA, IGD, ICU, IBS dan IRNA.
e. Setelah pelaksanaan orientasi perawat yang bersangkutan membuat laporan ke
bidang keperawatan.
f. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat oleh masing-masing kepala
ruang, maka yang bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan serta ketrampilan
yang bersangkutan melalui SK Direktur.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
BAB XI
PENCATATAN DAN PELAPORAN