Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA RUANG ISOLASI

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RSUD DAHA SEJAHTERA

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI RSUD DAHA SEJAHTERA TAHUN 2020


PROGRAM KERJA RUANG ISOLASI KOMITE PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI RSUD DAHA SEJAHTERATAHUN 2020

I. PENDAHULUAN
Ruang Isolasi adalah ruangan yang digunakan untuk mengisolasi pasien
yang mempunyai kemungkinan menularkan kuman pathogen penyebab infeksi
(transmisi secara kontak, airborne, droplet) atau digunakan untuk melindungi
pasien dengan gangguan kekebalan/immunocompromised.
Pada umumnya, ruang isolasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu tekanan
udara negatif (Negative Pressure) dimana tekanan udara di ruang isolasi negatif
terhadap area disekitarnya untuk mencegah penyakit-penyakit yang mudah
mengkontaminasi seperti, tuberculosis, cacar air (varicella), herpes zoster, dan
measles (rubella) dan lain-lain, sedangkan pasien yang memiliki sistem imun yang
lemah seperti pada pasien HIV dan pasien yang mendapat transplantasi sumsum
tulang belakang (Bone Marrow Transplant) dan lain-lain menggunakan ruang
isolasi dengan tekanan udara positif (Positive Pressure) dimana tekanan udara di
ruang isolasi positif terhadap area sekitarnya untuk melindungi pasien dari
kontaminasi luar.
Kewaspadaan isolasi adalah gabungan dari dua lapis kewaspadaan, yaitu
lapis pertama Standar Precautions untuk semua pasien. Ini mirip dengan
Universal Precautions, tapi sarung tangan dipakai untuk seluruh daerah lembab
pada pasien, termasuk ekskresi dan sekresi. Jadi ini merupakan kombinasi antara
Universal Precautions dan BSI (Body Substance Isolations). Dan lapis kedua
adalah Transmission-Based Precautions, ditujukan untuk pasien yang terbukti
atau diduga berpenyakit menular atau yang secara epidemiologis mengidap
kuman pathogen, yang memerlukan lebih dari standar precautions untuk
mencegah transmisi silang.
II. LATAR BELAKANG
Terlaksananya pengendalian Infeksi nosokomial merupakan salah satu
program utama dalam peningkatan pemberian layanan prima kepada
konsumen. Ruang isolasi merupakan sarana yang sangat efektif untuk
menurunkan penyebaran kuman dari dan ke pasien keluarga dan petugas.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang
merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika
mereka mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah memutus mata
rantai penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien, pengunjung dan
mengurangi risiko terhadap pemberi layanan kesehatan.
.
2. Tujuan Khusus
a; Mencegah penyebaran kuman dari pasien dengan penyakit infeksi ke
pasien lain, pengunjung dan petugas rumah sakit
b; Mencegah pasien dengan imunokompromise mendapatkan kuman

infeksi dari pasien lain, petugas, pengunjung atau lingkungan

c; Petugas aman dalam memberikan layanan prima

IV. KEGIATAN POKOK


Membuat buku pedoman, panduan dan standar prosedur operasional
tentang ruang isolasi, melakukan koordinasi dengan pihak manajemen,
melakukan renovasi dan membuat ruang isolasi baru yang sesuai dengan
standar, sosialisasi ke petugas tentang ruang isolasi kemudian monitoring
evaluasi pelaksanaan pedoman, panduan dan SPO (standar prosedur
operasional) terkait ruang isolasi yang benar pada petugas. (Detail tentang
standar ruang isolasi dilampiran)
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1; Melakukan rapat komite PPI RSUD Daha Sejahtera
2; Membuat buku pedoman, panduan dan SPO (standar prosedur
operasional) tentang ruang isolasi
3; Melakukan koordinasi dengan pihak manajemen dan unit terkait
dalam pelaksanaan program
4; Menyiapkan sarana dan prasarana terkait pelaksanaan program
ruang isolasi
5; Sosialisasi ke petugas tentang ruang isolasi
6; Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pedoman, panduan dan
SPO (standar prosedur operasional) terkait ruang isolasi yang benar pada
petugas.

VI. SASARAN
1; Setiap orang yang kontak dengan pasien : seluruh petugas rumah
sakit dan pengunjung pasien.
2; Setiap personel yang ada kontribusi dengan prosedur tindakan ke pasien.
Target terlaksananya renovasi dan pembangunan ruang isolasi yang standar
adalah 100 % dalam waktu 4 bulan
Target kepatuhan pelaksanaan ruang isolasi sesuai pedoman dan SPO pada
semua petugas terkait adalah 90% dalam waktu 3 bulan
VII. JADWAL KEGIATAN

Tahun 2020 Tahun 2021 Penanggung jawab


Kegiatan Sep
Apr Mei Juni Juli Ags Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr
t
Melakukan rapat komite PPI RSUD Daha
Sejahtera tentang program ruang isolasi Komite PPI

Membuat buku pedoman, panduan dan


SPO (standar prosedur operasional) Komite PPI
tentang ruang isolasi
Melakukan koordinasi dengan pihak
manajemen dan unit terkait dalam Komite PPI
pelaksanaan program ruang isolasi
Menyiapkan sarana dan prasarana terkait
pelaksaan program ruang isolasi Komite PPI

Sosialisasi ke petugas program ruang


isolasi Komite PPI

Melakukan monitoring dan evaluasi


pelaksanaan pedoman, panduan dan SPO
Komite PPI
(standar prosedur operasional) terkait
ruang isolasi yang benar pada petugas
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh komite PPI Rumah sakit
koordinasi dengan IPCLN, Kepala Ruangan, kemudian dilakukan pelaporan
kepada Kepala Sub Bidang Pelayanan Keperawatan dan diteruskan kepada
Direktur Rumah sakit.

VIII. PENUTUP
Demikian program kerja komite PPI RSUD Daha Sejahtera ini di
buat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
LAMPIRAN
Analisa kebutuhan ruang isolasi
Di Rumah Sakit Daha Sejahtera setelah dievaluasi kebutuhan ruang isolasi yang
ideal ada minimal 2 tempat, didasarkan pada pertimbangan kategori pasien
pediatrik dan dewasa serta hasil konsultasi dan kebijakan RSUD Daha Sejahtera
maka ditentukan 2 tempat isolasi: yaitu
1; Ruang Ar Rahim (tekanan negatif)
Diperuntukan pasien pediatrik dengan infeksi menular, misal : avian influensa
(sars, flu burung dll), morbili, varicella, meningitis-meningococcus, parotitis,
herpes, difteri, pertusis.
2; Ruang Al Fattah (tekanan negatif)
Diperuntukan pasien dengan infeksi menular, misal : TBC luas extra paru
atau tanpa pengobatan, avian influensa (sars, flu burung dll), morbili,
varicella, meningitis-meningococcus, parotitis, herpes, difteri, pertusis.
Jika kondisi ruang isolasi penuh maka diambil kebijakan pasien yang masuk
kategori ruang isolasi dilakukan isolasi dengan sistem kohort. sistem ruang
isolasi kohort yaitu pengelompokan pasien penyakit infeksi dengan diagnosa
yang sama, misal TBC gabung dg TBC. , jarak antar tempat tidur harus lebih dari
2m dan diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau
sekat. Sistem ruang isolasi kohort dalam pelayanannya tetap diberlakukan sesuai
standar pelayanan ruang isolasi yg ideal.

Standar ruang isolasi yang ideal


Standar Fasilitas
1; Ventilasi menggunakan:
a; Ventilasi mekanik, yaitu dengan ekshaust fan mendorong
b; Ventilasi natural, yaitu dengan dorongan alami aliran udara
keluar.
c; Udara keluar gedung, dapat dikombinasi dengan AC dan HEPA
(High Eficiency Particulate Air) (jika ada)
d; Standar tekanan negatif ruang isolasi: 8-10 Pascal dengan
menggunakan alat
(koordinasi dengan Komite K3)
2; Memiliki ruang antara ( area restricted ) sebelum masuk ruang pasien
dengan kelengkapan: APD (masker, apron, google, tutup kepala, sepatu
boot) wastafel, sabun antiseptik, handrub, tissu
kering, bak sampah kuning, kantong kuning untuk linen, safety box.
3; Tersedia checklist petugas yang kontak dengan pasien isolasi pada
ruang antara yang harus diisi oleh petugas kesehatan yang masuk
area lokasi
4; Peralatan medis non-kritikal (seperti stetoskop, termometer,
tensimeter) tersedia sendiri diperuntukkan untuk pasien isolasi saja.
5; Perabotan dalam ruang isolasi harus mudah dibersihkan dan tidak
menahan kotoran yang tersembunyi atau kondisi basah, baik di dalam atau
di sekelilingnya
6; Ruang pasien berisi: wastafel, sabun antiseptik, tisu kering, handrub, bak
sampah kuning, kantong kuning untuk linen, kamar mandi.
(koordinasi dengan Komite K3)

Standar pelayanan ruang isolasi


1; Diusahakan agar petugas yang merawat pasien dengan infeksi
menular tidak merawat pasien dengan imunokompromise.
2; Pintu kamar isolasi harus selalu dalam keadaan tertutup dan pasien
diedukasi agar selalu tetap di dalam kamar dan jelaskan kepada
pasien mengenai perlunya tindakan pencegahan ini
3; Keluarga pasien/ pengunjung, Wajib melakukan kebersihan tangan
sebelum dan sesudah dari ruangan dan memakai APD yang
sesuai.
4; Penatalaksanaan linen, sampah dan alat makan pasien di ruang
isolasi dianggap infeksius semua.
5; Ruangan harus selalu dalam keadaan bersih. Pembersihan rutin minimal 2
kali sehari dan pembersihan di akhir masa perawatan
harus dilakukan
6; Minimalkan pemindahan pasien, kecuali memang diperlukan untuk foto
radiologi dan lain-lain dengan menggunakan APD yang sesuai untuk
pasien.
Sistem Ruang Isolasi
Berdasarkan hasil evaluasi kondisi ruangan di RSU dr Iskak Tulungagung,
jika ruang isolasi yang standar hanya tersedia dua ruang, maka dibutuhkan ruang
isolasi dengan sistem kohort yaitu pengelompokan pasien penyakit infeksi dengan
diagnosa yang sama, misal TBC gabung dg TBC. Sistem ruang isolasi kohort
dalam standar pelayanannya tetap diberlakukan sesuai standar pelayanan ruang
isolasi yg ideal.
Ditentukan ada 9 lokasi : IGD, flamboyan, dahlia, anggrek, cempaka,
bogenvil, sedap malam, melati, mawar
Peruntukan ruang isolasi kohirt sama dengan ruang isolasi standar, yaitu

1; Semua pasien dengan TB Paru, kecuali pada pasien anak atau pasien dewasa
dengan :

; BTA positif (+) yang sudah mendapatkan terapi selama 1 bulan.

; BTA negatif (-) dengan lesi luas dan sudah mendapatkan terapi selama 1

bulan.

2; TB extra paru yang berat dan dari klinis yang mendukung

3; Pasien partus/ inpartu dengan BTA (+) / TB (+)

4; Pasien dengan Varicella, Morbili/ Campak, measles/rubella

5; Pasien MUMPS/ Parotitis

6; Pasien Pertusis

7; Pasien Herpes Zoster

8; Pasien Diftheri

9; Pasien meningococcus dengan komplikasi berat

10; Pasien SARS, FLU Burung dan Flu Babi (Emerging Case)

11; Pasien dg imunkompromise : HIV, luka bakar, abses/gangren luas, tetanus,


post op luka luas
Standar fasilitas
1; Ventilasi menggunakan: Ventilasi mekanik, yaitu dengan ekshaust fan
mendorong udara keluar dikombinasi dengan aircondisioner (AC)
(koordinasi dengan Komite K3)
2; Didalam ruang kohort pasien dengan kelengkapan: APD (masker, apron,
google, tutup kepala, sepatu boot) wastafel, sabun antiseptik, handrub,
tissu kering, bak sampah kuning, kantong kuning untuk linen, safety box.
3; Tersedia checklist petugas yang kontak dengan pasien isolasi pada ruang
antara yang harus diisi oleh petugas kesehatan yang masuk
area lokasi
4; Peralatan medis non-kritikal (seperti stetoskop, termometer, tensimeter)
tersedia sendiri.
Standar pelayanan ruang isolasi
Sama dengan ruang isolasi yang ideal

Detail list kebutuhan ruang isolasi sistem kohort


No Alat Jumlah kebutuhan Keterangan
1 Exhaust fan 9 buah Untuk 9 ruangan
2 Airconditioner (AC) 9 buah
isolasi sistem
**(koordinasi dengan Komite K3)
kohort:
3 Alat pelindung diri
; Handscon 9 box IGD, flamboyan,
; Masker 9 box dahlia, anggrek,
; Google 18 biji cempaka, bogenvil,
; Tutup kepala 9 box
; apron 18 biji sedap malam, melati,
; Sepatu boot 18 pasang
mawar
4 Handrub 9 buah
5 Wastafel 9 lokasi
6 Tempat tissu kering 9 buah
7 Sabun antiseptik 9 buah
8 Bak sampah infeksius 9 buah
kuning (injakan)
9 Tensimeter 9 buah
10 Stetoskop 9 buah
11 Termometer 9 buah

Anda mungkin juga menyukai