Anda di halaman 1dari 33

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

HAP DAN VAP

Dr Lestaria A. Sp KFR (K)


PERDALIN CABANG JAKARTA
Tujuan

Setelah pelatihan peserta di harapkan


memahami tentang :
 Ventilator associated pneumonia ( VAP) &
HAP ( Hospital Aquired Pneumonia)
 Pencegahan dan pengendalian VAP & HAP
 Mengaplikasikan VAP Bundles
Pokok Bahasan
• Penyebab Pneumonia • Bundle VAP
• Faktor resiko terjadinya • Pendidikan dan
pneumonia pelatihan staf
• Diagnosis HAP/VAP • Pengobatan
• Pathogenesis VAP
• Klasifikasi VAP
• Bakteri penyebab
• Pencegahan HAP/VAP

perdalinjakarta2018@gmail.com
Pendahuluan
Pneumonia akibat terpasangngya endotracheal tube dan
ventilasi mekanik masih menjadi penyebab HAIs yang
sangat sulit untuk diatasi.

Angka kejadian VAP berkisar 10 – 65 %


Mortality rate berkisar 24 s/d 56 %

Penerapan bundles VAP merupakan upaya untuk


menurunkan VAP

Peran perawat merupakan hal yang penting dalam


menerapkan bundles VAP
Definisi
• HAP ( Hospital Acquired Pneumonia ) adalah
infeksi saluran pernafasan bawah yang terjadi
di RS mengenai parenchim paru tanpa
tindakan intubasi dan terjadi dalam waktu >
48 jam setelah pasien dirawat dan tidak
dalam masa inkubasi pada saat masuk ke RS.
Definisi
• VAP ( Ventilator Associated Pneumonia) adalah
Pneumonia yang terjadi stelah tindakan
pemasangan ventilasi mekanik > 48 jam .
Tiga Tipe Pneumonia
1.PNEU 1: Clinically
2.PNEU 2: Specific lab.findings
3.PNUE3 : Immunocompromised patient

Hierarchy specific Categories type pneumonia (PNEU)

1.Ditemukan PNEU 1 dan PNEU 2 dilaporkan sebagai


PNEU 2
2.Ditemukan PNEU 2 dan PNEU 3 dilaporkan sebagai
PNEU 3
3. Ditemukan PNEU 1 dan PNEU 3 dilaporkan sebagai
PNEU 3
Penyebab Pneumonia
Early onset:
Hemophilus influenza
Streptococcus pneumoniae
Staphylococcus aureus (methicillin sensitive)
Escherichia coli
Klebsiella

Late onset:
Pseudomonas aeruginosa
Acinetobacter
Staphylococcus aureus (methicillin resistant)

Most strains responsible for early onset VAP are antibiotic


sensitive. Those responsible for late onset VAP are usually
multiple antibiotic resistant
Resp Crit
Care (1995)
RISK FACTOR
Major risk Factor: mechanical intubation
• Factor that enhance colonisation of oropharing or
stomache :
• Administration of antibiotics
• Admission to ICU
• Underlyng chronic lung disease.
Condition favoring aspiration into the respiratory tract or
reflux from GI tract:
• Supine position GERD
• NGT placement Coma/delirium
• Intubation and self extubation
• Immobilisation
• Surgery of head/neck/thorax/upper abdoment
RISK FACTOR
• Condition requiring prolong use of mechanical ventilatory support
with pontential exposure to contaminated respiratory devises or/
conyact with contaminated hands

• Host factors :
• extremes age
• immunocompromise
• malnutrition
• underlyng condition/ disease process
Diagnosis HAP
Klinis ;
1. Ronkhi atau suara napas bronkial
2. Demam > 39 ⁰ C
3. Batuk, sputum purulen
4. Sesak Napas (Tachypnoe)
Penunjang ;
Radiologi  ada perubahan foto toraks yang relevan
Laboratorium  kultur bilasan bronkus
Sputum gram ,aspirat tracheal , cairan pleura pleural ,atau
darah
KLASIFIKASI VAP

 Early-onset :
 within 48-72 hours after tracheal
intubation,
 which complicates the intubation
process

 Late-onset :
 After 72 hours
Identifikasi VAP
 Klinikal
 Demam
 Temperature > 38 0 C atau < 35 o C
 Sputum purulent
 Batuk , dyspnoe atau tachypnoe
 Suara nafas : rales ,/ bronchial
 X ray
 Infiltrat baru persisten atau progresif
caviation,consolidation
 Laboratorium
 leukosit > 12000/mm3 atau < 4000/mm3
 Kulture aspirasi trakheal ≥ 10 5 ppm/ ml
 Perubahan hasil analisa gas darah ( ↓ sats, P:F ratio <
240, ↑ O2 req.)
PENCEGAHAN VAP
Menerapkan Bundle VAP
 Kebersihan tangan
 Posisi pasien
 Kebersihan mulut
 Manajemen sekresi oropharingeal dan trakheal
 Pengkajian setiap hari “ sedasi dan ekstubasi”

Pendidikan staf
Kebersihan lingkungan
Dekontaminasi peralatan
Jarak tempat tidur / single room
Peptic Ulcer Prophylaxis
DVT Prophylaxis
Surveilans
SURVEILANS INFEKSI RS
Hand Hygiene
Hand Hygiene adalah tindakan
membersihkan tangan dengan tepat dan benar
yang dapat dilakukan dengan:
• Melakukan handrub dengan cairan
handrub berbasis alkohol, bila tangan tidak
tampak kotor

• Mencuci tangan dengan sabun dan air, bila


tangan tampak atau terasa kotor,
terkontaminasi dengan darah maupun
cairan tubuh, dan bila berpotensi
membentuk spora kuman.

• HH sesuai dengan 5 moment

 
POSISI PASIEN

Tinggikan posisi kepala


pasien 30° – 45 º
setiap saat, kecuali ada
kontra indikasi
(hipotensi, tachicardi,
stroke posterior
circulation, cervical
instability etc)
KEBERSIHAN MULUT

Menjaga kebersihan mulut pasien


secara rutin, dengan cara:
Menyikat gigi setiap 12 jam untuk

mencegah terjadinya plaque


 Membersihkan mulut setiap 2- 4

jam
 Gunakan oral antiseptik yang
bebas dari alkohol (chlorhexidin
0.2 %)
MENGAPA ORAL CARE ?

Dental plaque menjadi tempat berkembang


banyak Kuman
Setelah 48 jam flora normal mulut berubah
Menjadi patogen yaitu gram (- ) atau ( + )
yang dapat menyebabkan VAP
MANAJEMEN SEKRESI
OROPHARINGEAL DAN TRAKHEA
 Pengisapan lendir jika
diperlukan
Lakukan tindakan aseptik
 Gunakan cairan steril untuk
membersihkan jika kateter
dimasukkan kembali ke ETT
 Sebaiknya dengan sistem
tertutup
Gunakan APD
SUBGLOTIC SUCTIONING
ETT dengan lumen khusus untuk melakukan
continous / intermiten suctioning
Pengkajian setiap hari
“ sedasi dan ekstubasi”
Ada protokol untuk sedasi :
Indikasi pemberian sedasi
Pengurangan dosis sedasi setiap hari
Penilaian secara rutin terhadap respons
terapi
Bangunkan pasien setiap hari (kecuali kontra
indikasi)
Pencegahan VAP lainnya

Pendidikan & Latihan


Penggunaan APD
Pengendalian lingkungan
Dekontaminasi peralatan
Pengobatan
Peptic Ulcer Prophylaxis
DVT Prophylaxis
Surveilans
Pendidikan dan Pelatihan

Pengertian
Tujuan
Indikasi
Teknik intubasi
Teknik pengisapan lendir
Bundles ventilasi mekanik
PENGGUNAAN APD

Menggunakan APD sesuai indikasi


 Gunakan masker, sarung tangan ketika intubasi,
pengisapan lendir
 Gunakan gaun jika ada prediksi terkena cairan
tubuh pasien
 Segera melepaskan APD jika sudah selesai
tindakan
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Kebersihan
Permukaan lingkungan sekitar pasien
Peralatan perawatan pasien
Tempat tidur
Monitor dan aksesoris
Ventilator dan aksesoris
Jarak tempat tidur
Single room/jarak minimal 1m
DEKONTAMINASI PERALATAN

 Peralatan kritikal di sterilkan


 Peralatan semi kritikal disinfeksi tingkat tinggi
 Peralatan non kritikal dibersihkan, kecuali
terkontaminasi darah atau cairan tubuh lakukan
disinfeksi
 Semua peralatan pasien sebelum didisinfeksi
atau disterilkan harus dibersihkan terlebih
dahulu
DEKONTAMINASI PERALATAN

Sirkuit Ventilator
 Ganti sirkuit setiap pasien
 Ganti sirkuit pernapasan jika terlihat kotor atau
tidakberfungsi (tidak ada rekomendasi waktu penggantian
breathing circuit )
 Segera ganti sirkuit bila kotor
 Tidak membuka sirkuit ventilator secara rutin
 Segera buang kodensasi air dalam sirkuit ketempat
penampungan (water trapp)
DEKONTAMINASI PERALATAN

Sebelum melakukan intubasi


laringoscope blade terlebih
dahulu diyakini sudah steril.

Secepat mungkin extubasi, tetapi


hindari re-intubasi
PENGOBATAN

 Gunakan antimikroba rasional jika ada indikasi

 Selective digestive decontamination (SDD)


H2 blockers and antacids menurunkan insiden
kejadian stress ulkus dengan cara meningkatkan
PH karena itu kuman dari GI naik ke trachea
Sukralfat dapat melindungi lambung tanpa
meningkatkan PH

DVT Profilaksis.
Kesimpulan
 Mencegah kontaminasi silang baik dari petugas
peralatan maupun lingkungan
 Memberikan pendidikan dan pelatihan secara
rutin kepada petugas
 Melakukan surveilans rutin untuk mendapatkan
data kejadian VAP & HAP
 Menjalankan aturan – aturan pencegahan dan
pengendalian infeksi akibat pemakaian
mekanikal ventilator DG VAP BUNDLE dapat
menurunkan VAP Rate
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai