Anda di halaman 1dari 30

PENCEGAHAN & PENGENDALIAN

VENTILATOR ASSOCIATED
PNEUMONIA
( VAP )
Oleh :
PP.PERDALIN
PENDAHULUAN
Ventilator Associated Pneumonia :
Masalah infeksi terbesar di ruang DI ICU
Terjadi 30-40 % pasien yang menggunakan ventilasi mekanik > 48 jam
VAP terjadi 10 - 65% dari seluruh pasien yang terpasang ventilator
Mortalitas rate 24 -56 % ((Am J Respir Crit Care 2002)
Kuman penyebab mortalitas : Pseudomonas dan Acinetobacter (Crit Care
Med 2004 )
Meningkatkan biaya perawatan, LOS RS,dan LOS ICU
PENGERTIAN VAP
Di definisikan sebagai nosokomial pneumonia
yang terjadi setelah 48 jam pada pasien yang
terpasang ventilasi mekanik baik melalui pipa
endotrachea /tracheostomi

GUIDE LINES FROM CDC 2008


Mikroorganisme Penyebab
Early onset:
Hemophilus influenza
Streptococcus pneumoniae
Staphylococcus aureus (methicillin sensitive)
Escherichia coli
Klebsiella

Late onset:
Pseudomonas aeruginosa
Acinetobacter
Staphylococcus aureus (methicillin resistant)

Most strains responsible for


early onset VAP are antibiotic sensitive.
late onset VAP are usually multiple antibiotic resistant
Am J Resp Crit Care (1995)
Early-onset :
Dalam 48-72 jam setelah intubasi
tracheal, komplikasi intubasi

Late-onset :
Setelah 72 jam
Bacteria masuk ke saluran pernapasan
bawah melalui tiga cara:
Aspirasi mikroorganisme dari oropharingeal dan
saluran GI ( penyebab terbanyak)
Inokulasi langsung/Direct inoculation
Inhalasi bakteri
Klinikal
Demam
Temperature > 38 0 C atau < 35 o C
Sputum purulent
Batuk , dyspnoe atau tachypnoe
Suara nafas ; rales ,/bronchial

X ray
Infiltrat baru persisten atau progresif

Laboratorium
Leukosit > 12000/mm3 atau < 4000/mm3
Kulture aspirasi trakheal 10 5 ppm/ ml
Perubahan hasil analisa gas darah ( O2sats, , O2 requirement.)


NHSN 2008
PencegahanVAP
Menerapkan Bundle VAP
Kebersihan tangan
Posisi pasien
Kebersihan mulut
Manajemen sekresi oropharingeal dan trakheal
Pengkajian setiap hari sedasi dan ekstubasi
PencegahanVAP
Pendidikan staf
Kebersihan lingkungan
Dekontaminasi peralatan
Jarak t.tidur/ single room (26 m
Pengobatan
Peptic
Ulcer Prophylaxis
DVT Prophylaxis

Surveilans
Peran Perawat
Lakukan kebersihan
tangan sebelum dan
sesudah kontak pasien
Cuci tangan dengan air
mengalir dan antiseptik
jika tangan terlihat kotor
Gosok tangan dengan
cairan berbasis alkohol
Posisi 30 45 C
setiap saat, kecuali
ada kontra indikasi
Menjaga kebersihan mulut pasien secara
rutin, dengan cara :
Menyikat gigi setiap 12 jam untuk mencegah
terjadinya plaque
Membersihkan mulut setiap 2- 4 jam
Gunakan oral antiseptik yang bebas dari
alkohol (chlorhexidin 0.2 %)
Pengisapan lendir jika
diperlukan
Lakukan tindakan aseptik
Gunakan cairan steril
untuk membersihkan jika
kateter dimasukkan
kembali ke ETT
Sebaiknya dengan sistem
tertutup
Gunakan APD
Pengumpulan data setiap hari
Perhitungan VAP setiap bulan
Laporan setiap bulan,triwulan,semester, tahunan
Insiden rate VAP:
Jumlah VAP
--------------------------------- X 1000 =
Hari pemakaian ETT
HOB 30 - 45 Degrees
Gunakan masker, sarung tangan
ketika intubasi, pengisapan lendir
Gunakan gaun jika ada prediksi
terkena cairan tubuh pasien
Peralatan kritikal di sterilkan
Peralatan semi kritikal disinfeksi tingkat tinggi
Peralatan non kritikal dibersihkan, kecuali
terkontaminasi darah atau cairan tubuh lakukan
disinfeksi
Semua peralatan pasien sebelum didisinfeksi
atau disterilkan harus dibersihkan terlebih dahulu
Sebelum melakukan
intubasi laringoscope
blade terlebih dahulu
di alkoholise
Secepat mungkin
extubasi, tetapi
hindari re-intubasi
Sirkuit ventilator

Ganti sirkuit setiap pasien


Ganti sirkuit pernapasan jika terlihat kotor atau tidak
berfungsi (tidak ada rekomendasi waktu penggantian
breathing circuit )
Segera ganti sirkuit bila kotor
Tidak membuka sirkuit ventilator secara rutin
Segera buang kodensasi air dalam sirkuit ketempat
penampungan (water trapp)
Gunakan antimikroba rasional jika ada
indikasi
Selective digestive decontamination (SDD)
DVT / PUD Profilaksis.
Oversedation
Predisposes patients to:
Thromboemboli
Pressure ulcers
Gastric regurgitation and aspiration
VAP
Sepsis

Consequences include:
Difficulty in monitoring neuro status
Increased use of diagnostic procedures
Increase ventilator days
Prolonged ICU and hospital stay
Ada protokol untuk sedasi ;
- Ada tujuan pemberian sedasi setiap pasien
- Pengurangan dosis sedasi setiap hari
- Ada penilaian secara rutin dan respon terapi
Bangunkan pasien setiap hari (kecuali kontra indikasi)
H2 blockers and antacids menurunkan insiden kejadian stress
ulkus dengan cara meningkatkan PH karena itu kuman dari GI
naik ke trachea

Sukralfat dapat melindungi lambung tanpa meningkatkan PH

CDC tidak merekomendasikan untuk pilihan H2


blockers vs Carafate untuk mencegah stress ulcers
CDC( 2003)
Peran perawat sangat penting
dalam pencegahan VAP
Kaji
proses weaning tiap hari.
Sedation Vacation
Insidence Rate VAP period Jan -Des 2012 in NCC Harapan Kita

45
40 40
per 1000 catheter days

35
32.1
30 29.6
25.4 26.4 25
25 23.8
20
18.2
16.5 16.1
15 14.9
12.9
10
5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des
Month
Rate Infeksi VAP Berdasarkan Ruangan RSJPDHK bulan Januari
2011

29.2

30

25
19.2

20

15
9.5

10

0
ICU D ICU A CVCU

Anda mungkin juga menyukai