SMF Pulmonologi RSUD dr. Zaenal Abidin / Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Aceh
Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
RS Persahabatan Jakarta
Abstrak
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) eksaserbasi mengakibatkan peningkatan mortalitas, morbiditas dan biaya kesehatan. Penggunaan
ventilasi noninvasif (NIV) berperan dalam menurunkan risiko mortalitas selama rawat inap, menurunkan risiko intubasi dan mempersingkat
lama perawatan. Ventilasi noninvasif (NIV) memberikan Positive End Expiratory Pressure (PEEP) secara ekstrinsik sehingga dapat mengatasi
PEEP intrinsik yang timbul akibat peningkatan jalan napas dan hiperinflasi dinamik. Penggunaan NIV perlu mempertimbangkan pemilahan
pasien, pemilihan jenis ventilator, pemilihan jenis sungkup, pengaturan ventilator, dan monitoring berdasarkan situasi dan kondisi yang ada.
Tinjauan pustaka ini akan membahas peranan dan penggunaan NIV dalam penatalaksanaan PPOK eksaserbasi. (J Respir Indo. 2014;
34: 53-9)
Kata kunci: PPOK, ventilasi noninvasif, PEEP.
53
Ferry Dwi Kurniawan: Peranan dan Penggunaan Ventilasi Noninvasif pada Penatalaksanaan PPOK Eksaserbasi
PENDAHULUAN
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) eksaserbasi berkaitan dengan peningkatan mortalitas,
morbiditas dan pembiayaan kesehatan. Angka kematian akibat PPOK eksaserbasi sangat tinggi mencapai
40 kematian/10.000 orang/hari pada 7 hari pertama
perawatan dan menurun hingga 5 kematian/10.000
orang/hari pada 3 bulan setelah eksaserbasi.1 Tingkat
mortalitas selama rawat inap sebesar 3-16% dan akan
meningkat hingga sekitar 24,5% bagi pasien yang
membutuhkan perawatan di instalasi perawatan intensif
(IPI).2 Dampak PPOK eksaserbasi berupa 715.000
rawat inap pada tahun 2005 di Amerika Serikat.3 Biaya
penatalaksanaan PPOK eksaserbasi merupakan yang
terbesar dari jumlah biaya penatalaksanaan PPOK
dengan jumlah biaya langsung rata-rata per pasien
sebesar $ 2.364.4 Biaya langsung ini berupa rawat
inap sebesar 58% serta biaya obat-obatan sebesar
32,2%, sedangkan biaya tidak langsung akibat PPOK
2. Hiperinflasi dinamik
menjadi terbatas.12
54
Ferry Dwi Kurniawan: Peranan dan Penggunaan Ventilasi Noninvasif pada Penatalaksanaan PPOK Eksaserbasi
dan pneumoperitoneum.
55
Ferry Dwi Kurniawan: Peranan dan Penggunaan Ventilasi Noninvasif pada Penatalaksanaan PPOK Eksaserbasi
Indikasi
Sesak napas, frekuensi
napas>25x/menit
Kontraindikasi
Henti napas atau jantung
Pengaturan ventilator
Pemilahan pasien
56
Ferry Dwi Kurniawan: Peranan dan Penggunaan Ventilasi Noninvasif pada Penatalaksanaan PPOK Eksaserbasi
yaitu:15,19-21
Komplikasi
Kejadian yang tidak diharapkan dalam peng-
sungkup.
57
Ferry Dwi Kurniawan: Peranan dan Penggunaan Ventilasi Noninvasif pada Penatalaksanaan PPOK Eksaserbasi
from
http://thorax.bmj.com/content/
early/ 2012/06/07/thoraxjnl-2011-201518.full.
Dikutip dari (16)
Chest. 2005;128(2):518-24.
indikasi.
58
2011;11:612.
Ferry Dwi Kurniawan: Peranan dan Penggunaan Ventilasi Noninvasif pada Penatalaksanaan PPOK Eksaserbasi
49(7):810-29.
2005;128:3916-24.
11. Ambrosino N, Vagheggini G. NIV in exacerbations
of COPD. Int J Chron Obstruct Pulmon Dis.
2007:2(4):471-6.
12. ODonnell DE, Banzett RB, Carrieri-Kohlman V,
Casaburi R, Davenport PW, Gandevia SC, et al.
59