Anda di halaman 1dari 25

Prinsip Umum

Plethysmograph

Apa itu Plethysmograph


Plethysmograph adalah sebuah
piranti yang digunakan untuk
mengukur perubahan volume yang
terjadi pada tubuh, baik perubahan
di satu organ tertentu maupun di
keseluruhan tubuh.

Kegunaan Plethysmograph
Plethysmograph dapat digunakan
untuk mengukur volume paru paru,
terutama FRC (Functional Residual
Capacity)
FRC merupakan volume udara yang
ada di paru paru setelah proses
pembuangan napas normal

Plethysmograph juga dapat


digunakan untuk mengukur
perubahan volume pada bagian
tubuh lain seperti alat kelamin,
tangan dan kaki, aliran darah, dan
resistansi saluran pernapasan

Hukum Boyle
Plethysmograph bekerja
dengan Hukum Boyle
sebagai dasarnya.
Pada massa dan
temperatur yang tetap,
perubahan tekanan
atau perubahan volume
pada suatu sistem
tertutup akan mengikuti
persamaan ini

Pletyhsmograph Paru
Pada plethysmography
paru paru, subyek
berada di sebuah kotak
tertutup yang memiliki
saluran udara ke luar
kotak. Saluran udara
yang mengarah keluar
dapat dibuka atau
ditutup oleh pengukur.
Terdapat pula pengukur
tekanan saluran udara
dan tekanan kotak.

Skema Plethysmography

Subyek diminta untuk bernapas secara normal dengan mulut melewati


saluran udara. Kemudian shutter S ditutup. Karena pernapasan tidak bisa
berlangsung namun subyek tetap berusaha untuk bernapas, terjadi
perubahan volume dan tekanan pada paru paru (L). Karena sistem tertutup
dan paru paru terhubung langsung dengan sensor tekanan P pada saluran
udara, tekanan ini dapat diukur. Diukur pula perubahan tekanan pada kotak
akibat perubahan volume kotak dengan menggunakan sensor C.
Kedua nilai tekanan ini kemudian di plot menggunakan osiloskop atau piranti
lain sejenisnya

Sensor tekanan pada box digunakan untuk mengukur


perubahan volume box saat proses pernapasan,
sementara sensor tekanan pada saluran udara
digunakan untuk mengetahui perubahan tekanan saat
melakukan pernapasan. Untuk mengukur volume paru
paru dengan informasi ini digunakan persamaan:

970 adalah tekanan udara


atmosferik dalam cmHg

Resistansi Saluran
Pernapasan
Plethysmograph juga dapat digunakan untuk
mengukur resistansi saluran pernapasan seseorang
terhadap aliran udara selama proses pengambilan
dan penghembusan napas.
Resistansi udara sendiri adalah perbandingan
antara tekanan udara dengan aliran/flow nya.
Mengetahui resistansi ini dapat bermanfaat untuk
mendiagnosa berbagai macam kondisi kesehatan
yang berkaitan dengan pernapasan semisal asma,
kondisi pernapasan setelah dan sebelum operasi
pernapasan, pengujian terhadap bronkus, dan lain
lain.

Mengukur Resistansi Saluran


Pernapasan
Pengukuran resistansi saluran pernapasan
dengan plethysmograph dilakukan dengan
membandingkan tekanan pada paru paru (Pa)
dengan aliran pada paru paru.
Pengukuran dengan plethysmograph dilakukan
2 kali, yaitu dengan kondisi shutter tertutup dan
shutter terbuka. Pengukuran pada kondisi
shutter terbuka akan menghasilkan data rasio V
(aliran) dengan Pp (tekanan kotak) sementara
pengukuran pada kondisi shutter tertutup akan
menghasilkan data rasio Pa dengan Pp.

Untuk mendapatkan R, maka kedua


nilai rasio ini dibagi sehingga nilai
tekanan Pp akan saling meniadakan
dan didapatkan rasio antara Pa
dengan V

Sejarah Plethysmograph
Prinsip prinsip yang mendasari
Plethysmograph sudah mulai
ditemukan sebelum Plethysmograph
modern ditemukan. Pada tahun 1790
Menzies membuat sebuah disertasi
berjudul Dissertation on Respiration.
Penelitian disertasi ini melibatkan
seorang subyek yang dibenamkan
dalam sebuah tong berisi air yang
ditutup rapat

Menzies, 1796
Terdapat sebuah silinder
yang mengapung di bagian
atas tong yang bergerak naik
turun mengikuti perubahan
volume silinder yang
disebabkan oleh pernapasan
subyek. Metode ini dapat
digunakan untuk mengukur
tidal volume paru paru. Tidal
volume adalah volume udara
yang dipindahkan masuk dan
keluar paru paru saat
pernapasan normal tanpa
usaha ekstra.

Paul Bert, 1868

Pada tahun 1868 Paul Bert melakukan eksperimen Plethysmograph


pada hewan. Peralatan Paul Bert merupakan peralatan yang dapat
dianggap sebagai total body plethysmography karrena mengukur
perubahan volume seluruh tubuh. Pada percobaan ini subyek
hewan dimasukan kedalam suatu ruang tertutup kemudian
perubahan volume di ruangan tersebut diukur.

Arthur Dubois, 1956


Arthur Dubois dan timnya
menemukan sistem yang
mendasari
plethysmography modern
pada tahun 1956.
Julius Comroe yang
merupakan mentor dari
Arthur Dubois sudah
memiliki kotak
plethysmografi namun tidak
dapat memanfaatkanya
secara efektif

Terdapat 3 elemen yang menyebabkan


perubahan tekanan pada ruangan
tertutup yang digunakan untuk
plethysmography yaitu:
Suhu tubuh manusia mengubah
temperatur ruangan dan tekanan udaranya
Perubahan komposisi molekul gas karena
pernapasan subyek di dalamnya
Perubahan volume dari gas.

Dalam plethysmography hanya faktor


ketiga yang ingin diukur dan faktor lain
seperti panas dan perubahan molekul
justru akan menjadi noise yang
mengganggu. Dubois menemukan cara
untuk meningkatkan SNR secara signifikan
dengan membuat subyek bernafas cepat
dan dangkal. Pernapasan yang cepat dan
dangkal akan menghasilkan data
pembacaan yang representatif karena
proses pembacaan data oleh osiloskop
dapat berlangsung secara lebih cepat dan

Plethysmograph Dubois

Kurt Freund, 1957


Pengukuran perubahan
volume pada alat kelamin
dipelopori oleh Kurt Freund
pada tahun 1957
Plethysmography kelamin
pertama kali dikembangkan
sebagai sarana untuk
mengetahui orientasi
seksual subyek
(heteroseksual atau
homoseksual) dan
mengetahui kelainan
seksual yan mungkin diidap
oleh subyek

Sebelum digunakan plethysmography, pengujian orientasi


seksual dan preferensi seksual lainya dilakukan lewat tes
psikologis. Tetapi tes tes ini seringkali tidak akurat karena
dapat dipalsukan dengan mudah. Dengan plethysmography
hasil yang didapatkan lebih akurat karena sulit untuk
memalsukan reaksi biologis terhadap rangsangan seksual.
Kurt Freund juga menemukan bahwa terapi terapi yang
saat itu dikembangkan untuk mengubah orientasi seksual
(misal dari homoseksual menjadi heteroseksual) tidak benar
benar efektif karena walaupun subyek terapi terlihat
seperti heteroseksual, hasil plethysmography menunjukan
bahwa mereka masih terangsang oleh rangsangan
rangsangan yang bersifat homoseksual.
Kini plethysmography alat kelamin biasanya digunakan
untuk menguji kelainan seksual pada penjahat seksual
seperti pedofilia.

Perkembangan Lebih Lanjut


Prinsip dasar plethysmograph yang digunakan
saat ini masih mirip dengan plethysmograph
yang dikembangkan oleh Dubois dan tim nya
Perkembangan lebih jauh terletak pada
penggunaan komputer untuk pengambilan
data, bukan osiloskop yang memudahkan
perhitungan perhitungan serta munculnya
plethysmograph untuk kebutuhan khusus
seperti plethysmograph untuk bayi dan anak anak

Anda mungkin juga menyukai