Anda di halaman 1dari 3

CLOSED PERCUTANEUS NEEDLE BIOPSY OF LUNG (TTNA:

Transtorakal Needle Aspiration)


ICD 9: 33.26

1. Definisi
Adalah suatu metode diagnostik invasif di bidang penyakit paru dengan menggunakan
jarum halus melewati dinding toraks,digunakan untuk diagnostik massa ganas di paru.

2. Indikasi
2.1. Diagnostik
2.1.1 Massa atau nodul soliter baru atau yang membesar yang tampak pada
pemeriksaan radiologi.
2.1.2 Nodul multipel yang tidak mengecil
2.1.3 Massa di hilus
2.1.4 Konsolidasi di paru yg dicurigai tumor
2.1.5 Invasi tumor pada dinding dada Monitoring

3. Kontra Indikasi
3.1 Pasien dengan pneumothorax kontralateral
3.2 Pasien dalam ventilator
3.3 Pasien dengan gangguan waktu pembekuan
3.4 Pasien tidak kooperatif
3.5 Dipertimbangkan risiko tindakan lebih besar dari manfaat yang dapat
diperoleh.
4. Persiapan
Penjelasan kepada pasien dan persetujuan tindakan medis(informed consent)
4.1. Persiapan Alat
4.1.1 Foto toraks, kalau bisa pada dua lapang pandang (PA, lateral)
4.1.2 Spuit 2,5 cc dan 20 cc masing-masing 1 buah
4.1.3 Sarung tangan steril
4.1.4 Jarum lumbal ukuran 25 dan 23
4.1.5 Doek lubang steril
4.1.6 Anestesi lokal lidokain 2%
4.1.7 Kaca obyek dan pot ukuran sedang berisi larutan fiksasi (alkohol 96%)
4.1.8 Kasa steril, plester, cairan antiseptik (betadine dan alkohol 70%)
.
4.2. Persiapan Pasien
4.2.1. Persetujuan tindakan dan resiko tindakan
4.2.2. Menjelaskan prosedur tindakan
4.2.3. Pemeriksaan faktor pembekuan darah
5. Prosedur Tindakan
5.1 Dengan Tuntunan USG:
5.1.1 Persiapan pasien dan alat sama dengan di atas
5.1.2 Posisi pasien dilakukan sesuai dengan kelainan yang ada, lalu dilakukan
pemeriksaan USG dengan probe untuk menentukan lokasi dan kedalaman
lesi, beri tanda pada kulit lokasi tersebut.
5.1.3 Anestesi lokal dengan lidokain 2% secukupnya pada dinding toraks terdekat
dengan lesi
5.1.4 Insersi jarum lumbal no 25/23 dan arahkan pada target yang tepat, lepas
mandrin, maju-mundurkan 2-3 cm, cabut dan semprotkan hasil pada
beberapa kaca objek.
5.1.5 Semprotkan aspirat pada kaca obyek, lakukan gesekan diantara 2 kaca
obyek. Segera mungkin lakukan fiksasi dengan alkohol 96%.
5.1.6 Ulang prosedur sampai hasil memuaskan.
5.1.7 Bahan dikirimkan ke Patalogi Anatomi
5.1.8 Awasi perdarahan dan pneumotoraks.

5.2 Dengan Tuntunan CT-Scan Thorax:


5.2.1 Persiapan pasien dan alat sama dengan di atas
5.2.2 Posisi berbaring, jika tidak bisa posisi prone atau pun supine tindakan
dibatalkan.
5.2.3 Posisi pasien dilakukan sesuai dengan kelainan yang ada, lalu dilakukan
pemeriksaan CT-Scan thorak untuk menentukan lokasi lesi. Diukur jarak masa
tumor dan dinding dada. Tentukan titik tusuknya dan diberi tanda.
5.2.4 Lakukan tindakan aseptik antiseptik, kemudian dilakukan anestesi infiltrasi
dititik tusuk tersebut dengan lidocain 2% secukupnya.
5.2.5 Insersi jarum lumbal no 25/23 dan arahkan pada target yang tepat, lepas
mandrin, maju-mundurkan 2-3 cm beberapa kali, cabut dan semprotkan hasil
pada beberapa kaca obyek.
5.2.6 Semprotkan aspirat pada kaca obyek, lakukan gesekan diantara 2 kaca
obyek. Sesegera mungkin lakukan fiksasi dengan alkohol 96%.
5.2.7 Ulang prosedur sampai hasil memuaskan.
5.2.8 Bahan dikirimkan ke Patalogi Anatomi.

6. Pasca Prosedur Tindakan

Evaluasi satu jam setelah tindakan dengan pemeriksaan radiologi jika dicurigai adanya
komplikasi seperti pneumotoraks.

7. Tingkat Evidens : I

8. Tingkat Rekomendasi : C
9. Indikator Prosedur Tindakan
80% dari pasien yang dilakukan biopsi transtorakal selama 30 menit dan dapat
diidentifikasi jenis selnya.

10. Kepustakaan
10.1 Manhire A, et al. 2003. Guidelines for Radiologically Guided Lung Biopsy. Thorax
2003;58 p. 920-936. Tersedia di www.thorax.bmj.co
10.2 Astowo P. 2010. Transthoracic needle aspiration (TTNA) untuk diagnosis tumor paru
yang dituntun dengan pencitraan CT Scan Toraks.Pulmonologi Intervensi dan Gawat
Darurat Napas. Ed. Boedi Swidarmoko dan Agus Dwi S. FK UI. Jakarta. Hal. 135-144

Anda mungkin juga menyukai