Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan TP 3

1. Saya pernah membaca jurnal dari JAMA oncology oleh Aguiar dkk berjudul: Cost-effectiveness of
Osimertinib in the First-Line Treatment of Patients With EGFR-Mutated Advanced Non–Small Cell
Lung Cancer. Di dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa periode bebas progresifitas dan
kesintasan pasien secara keseluruhan memengaruhi efisiensi osimertinib. Bagaimana hubungan
antara periode bebas progresif dan kesintasan terhadap efisiensi dalam hal ini osimertinib?

2. Saya pernah membaca jurnal dari Swiss Medical Weekly oleh Arjun dkk berjudul: Cost
effectiveness of pembrolizumab vs chemotherapy as first-line treatment for metastatic NSCLC
that expresses high levels of PD-L1 in Switzerland. Pada jurnal disebutkan bahwa pembrolizumab
memiliki proporsi efek samping pembrolizumab lebih rendah dariapda kemoterapi sehingga
berpengaruh terhadap efisiensi biaya sebesar CHF 1601. Bagaimana efek samping pada
farmakodinamik pembrolizumab dibandingkan kemoterapi sehingga berpengaruh terhadap
biaya?

3. Saya pernah membaca jurnal dari BMC Cancer berjudul oleh Tan dkk: Cost effectiveness analysis
of afatinib versus pemetrexed-cisplatin for first-line treatment of locally advanced or metastatic
EGFR mutation positive non-small-cell lung cancer from the Singapore healthcare payer’s
perspective. Pada presentasi Anda dijelaskan bahwa afatinib berdasarkan literatur lain lebih
efisien dibandingkan dengan pemetreksed. Apakah presentan mengetahui faktor yang
menyebabkan pemetreksed justru lebih efisien jika dikombinasikan dengan sisplatin daripada
afatinib?

4. Saya pernah membaca jurnal dari BMC oleh Loong dkk berjudul: Cost-effectiveness analysis of
ceritinib vs. crizotinib in previously untreated anaplastic lymphoma kinase (ALK)-positive non-
small cell lung cancer (NSCLC) in Hong Kong. Disebutkan bahwa dosis ceritinib 450 mg sama
efektif dan efiseien dengan dosis 750 mg. Apakah presentan dapat menjelaskan perbedaan
biovailabilitas ceritinib antara dosis 450 mg dan 750 mg yang efisiensi dan efektivitasnya
dianggap sama?

5. Saya pernah membaca jurnal dari JAMA oleh Criss dkk berjudul: Cost-effectiveness of
Atezolizumab Combination Therapy for First-Line Treatment of Metastatic Nonsquamous Non–
Small Cell Lung Cancer in the United States. Pada jurnal tersebut dilakukan analisis terhadap
kombinasi regimen kemoterapi dan imuoterapi dan disimpulkan bahwa atezolizumab,
bevacizumab, karboplatin dan paklitaksel tidak efisien untuk terapi pasien KPKBSK. Apakah
terdapat rekomendasi untuk kombinasi antara regimen kemoterapi dengan imunoterapi pada
pasien KPKBSK sehingga lebih efisien?

6. Saya pernah membaca jurnal dari Lung Cancer Journal oleh Reaume dkk berjudul: Economic
analysis of a randomized phase III trial of gemcitabine plus vinorelbine compared with cisplatin
plus vinorelbine or cisplatin plus gemcitabine for advanced non-small-cell lung cancer (Italian
GEMVIN3/NCIC CTG BR14 trial). Disebutkan bahwa biaya akibat toksisitas pada kombinasi
gemsitabin dengan vinorelbin lebih besar dibandingkan dengan sisplatin dengan gemsitabin
atau sisplatin dengan vinorelbin. Bagaimana mekanisme toksisitas pada kombinasi gemsitabin
dengan vinorelbin dibandingkan sisplatin dengan vinorelbin atau gemsitabin?

7. Saya pernah membaca jurnal dari Lung Cancer Jurnal olejh Kumar dkk berjudul: Cost-
effectiveness of first-line induction and maintenance treatment sequences in non-squamous non-
small cell lung cancer (NSCLC) in the U.S. Disebutkan bahwa sisplatin dan gemsitabin lebih
efisien dibandingkan regimen kemoterapi lain karena meningkatkan kesintasan pada KPKBSK.
Apakah pemberian sisplatin dan gembsitabin juga lebih efisien di Indonesia dibandingkan
dengan kombinasi regimen kemoterapi lain?

8. Saya pernah membaca jurnal dari Journal of Thoracic Oncology oleh Vergnenegre dkk berjudul:
Economic Analysis of First-Line Treatment with Erlotinib in an EGFR-Mutated Population with
Advanced NSCLC. Pada pasien dengan mutasi EGFR disebutkan bahwa berdasarkan penelitian di
3 pusat rujukan di Spanyol, Italia dan Prancis erlotinib lebih efisien daripada kemoterapi dan
terdapat perbedaan periode bebas progresi masing-masing sebesar 1,136 dan 0,487. Bagaimana
mekanisme kerja erlotinib dibandingkan regimen kemoterapi sehingga meningkatkan periode
bebas progresi?

Anda mungkin juga menyukai