TUBERKULOSIS
LATEN
Secara global diantara penyakit infeksi, infeksi akibat Mycibacterium tuberculosis masih
mendominasi, karena sifat kuman yang sangat menular dan mampu laten di dalam inang dalam
waktu yang tidak terbatas serta dapat muncul sebagai penyakit nyata. Pada individu dengan
risiko tinggi, infeksi laten dapat berkembang menjadi penyakut tuberculosis (TBC) aktif. Alat
pemeriksaan langsung untuk membuktikan infeksi M. TBC sampai saat ini belum tersedia,
sehingga belum ada standar diagnosis untuk TBC laten. Meskipun demikian, tes diagnostic yang
sudah ada ditambah dengan terapi OAT standar merupakan modalitas penting untuk
mengeliminasi penyakit TBC sesuai dengan End Strategy TBC. Penatalaksanaan terhadap pasien
TBC laten, terutama yang memiliki risiko tinggi menjadi TBC aktif, merupakan faktor penting
untuk pencegahan dan mengurangi angka infeksi TBC.
DEFINISI
Berdasarkan World Health Organization (WHO), tuberculosis (TBC) laten adalah suatu kondisi
terjadinya respon imun yang persisten terhadap antigen Mycobacterium tuberculosis (M.Tb)
tanpa disertai bukti klinisi TBC aktif (tidak menimbulkan tanda dan gejala klinis) dari hasil uji
imunologik seperti uji tuberculin atau Interferon Gamma Release Assay (IGRA). Sebagian besar
orang yang terinfeksi tidak menunjukan gejala dan tanda TBC, namun berpotensi untuk menjadi
TBC aktif. Diperkirakan sepertiga dari populasi dunia terinfeksi M.Tb.
Risiko moderat
o Individu dengan penyakit fibronodular pada hasil foto rontgen
o Tenaga kesehatan
o Narapidana
o Panti asuhan
o Pengguna narkoba
Risiko rendah
o Penderita diabetes
o Perokok
o Penguna kortikosteroid
o Malnutrisi
o Bayi, anak-anak, dewasa muda yang berkontak dengan orang dewasa yang
berisiko tinggi terifeksi TBC aktif
Perubahan hasil TKT dalam waktu dekat adalah hasil pemeriksaan sebelumnya berasa di
ambang batas, namun terjadi penambahan ukuran hasil TJT sebesar 10 mm lebih dalam
periode 2 tahun.
GEJALA KLINIS
Pada TBC laten tidak ditemukan adanya manifestasi klinis TBC aktif (asimptomatis),
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, pada rontgen toraks tidak menunjukan
gambaan khas TBC serta pengecatan dan kultur sputum BTA hasilnya negative. TBC
laten tidak infeksius, namun memiliki risiko tinggi menjadi penyakit TBC aktif sehingga
dapat menjadi sumber infeksius.