Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI

PADA TN. A DENGAN LOCAL FLAP ATAS INDIKASI


PRESSURE ULCER REGIO TROCHANTER STAGE IV DI OK 607 RSSA MALANG

Untuk Memenuhi Tugas Pelatihan Perioperatif di Kamar Bedah

Disusun Oleh:

Ita Puspita Ningrum, AMK.

PELATIHAN PENATALAKSANAAN PERIOPERATIF


PASIEN DI KAMAR BEDAH BAGI PERAWAT
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2023/2024
LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI
PADA TN. A DENGAN LOCAL FLAP ATAS INDIKASI
PRESSURE ULCER REGIO TROCHANTER STAGE IV DI OK 607 RSSA MALANG

I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Luka tekan adalah injury kulit akibat penekanan yang terjadi secara terus menerus
(konstan) karena imobilitas. Akibat tekanan terus menerus tersebut, aliran darah menjadi
menurun dan akhirnya terjadi kematian sel jaringan (Nekrosis), kulit menjadi rusak dan
terbentuk luka terbuka.
Flap adalah suatu unit jaringan yang dipindahkan dari satu area (donor site) ke
area yang lain (Recipient site) dengan masih mempertahankan system aliran darahnya
sendiri.
Flap Lokal (Local Flaps) adalah flap yang diambil dari jaringan yang berdekatan
dengan lokasi defek primer. Gerakan flap ke area defek dapat berupa advancement
(didorong ke depan), rotasi, ataupun transposisi. Contoh jenis flap lokal yaitu flap V-Y dan
Rhomboid Flaps.
B. Etiologi Luka Tekan
1. Faktor tekanan
Dipengaruhi oleh intensitas dan durasi tekanan.
2. Faktor toleransi jaringan
Dipengaruhi oleh Shear, gesekan, kelembaban, gangguan nutrisi, usia lanjut,
tekanan darah rendah (Hypotensi), status psikososial, merokok, dan peningkatan suhu
tubuh.
C. Indikasi Local Flaps
Terdapat beberapa indikasi absolut untuk dilakukan flap pada pembedahan
rekonstruksi. Di antaranya adalah terdapatnya defek yang menyebabkan tulang, pembuluh
darah, jaringan otak, persendian atau implant nonbiologi yang terpapar kepada dunia luar.
Flap juga diperlukan pada Pressure Ulcer di mana terdapat tulang yang terekspos. Pada
kondisi ini, penutupan luka secara langsung tidak direkomendasikan karena memberikan
tekanan pada luka akibat penonjolan tulang yang dapat menghambat penyembuhan luka.
D. Anatomi (Gambar)
E. Patofisiologi (Pathway)

Hilang Sebagian lapisan Lapisan kulit hilang secara


kulit & terjadi luka lengkap & luka dalam

Pembedahan

F. Penatalaksanaan Medis
Luka pressure ulcer dapat di sembuhkan dengan memberikan perawatan luka
pressure ulcer, ataupun dengan memberikan terapi fisik dengan menggunakan pusaran air
untuk menghilangkan jaringan yang mati. Selain dua hal diatas ada juga terapi obat dan
terapi diet. Terapi obat dapat menggunakan obat antibacterial topical untuk mengontrol
pertumbuhan bakteri dan menggunakan antibiotic propilaksis untuk menghindarkan luka
dari infeksi. Sedangkan terapi diet dapat juga dilakukan untuk mempercepat proses
penyembuhan pada luka. Nutrisi yang diberikan harus adekuat yang terdiri dari kalori,
protein, vitamin, mineral dan air yang cukup. Pressure ulcer dapat pula dicegah dengan
menggunakan beberapa alat yang memang khusus di rancang untuk mencegah PU, seperti
matras, tempat tidur otomatis, kursi, dan alat alat bantu lain

II. LAPORAN KASUS


A. Persiapan Lingkungan (Ruangan & Elektronik / Elektromedik)
1. Mengatur penempatan, mesin couter, mesin suction, tempat sampah
2. Memberi alas perlak, linen, dan underpad pada meja operasi
3. Meja instrument, meja mayo, lampu operasi, standart infus, gunting verban
B. Persiapan Alat (Basic Set dan Ekstra Set)
1. Handle mess no. 3 :1
2. Pinset chirrugis :2
3. Pinset anatomis :2
4. Desinfeksi klem :1
5. Duk klem :5
6. Gunting metzemboum :1
7. Gunting benang :1
8. Needle holder :2
9. Hak kulit :1
10. San miller :1
11. Mosquito klem :2
12. Curettage :1
13. Couter monopolar / bipolar :1/1
14. Bengkok :2
15. Kom :2
C. Persiapan Bahan Habis Pakai
1. Handscoen steril no. 6.5 / 7 :1/3
2. Underpad on / steril :3/1
3. Kassa / deppers : 30 / 10
4. Povidone iodine : sesuai kebutuhan
5. Mess no. 15 :1
6. Pehacain :3
7. Vicryl no. 2-0 :6
8. Vicryl no. 1 :2
9. Prolene no. 3-0 :4
10. Side no. 2-0 :1
11. Spuit 10 cc / 50 cc :1/1
12. Skin marker / penggaris :1/1
13. Adrenalin : NaCl : 1 : 500 cc
14. Sufratul :2
15. Hipavix : secukupnya
16. Savlon air : 100 cc
D. Persiapan Pasien
1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk
kamar operasi
2. Pasien harus puasa minimal 6 – 8 jam
3. Pasien / keluarga telah menandatangani persetujuan tindakan dan anestesi
4. Lepas semua perhiasan bila ada
5. Vital sign dalam batas normal
6. Pasien dibaringkan dalam meja operasi dengan posisi miring kanan di meja operasi
7. Hasil pemeriksaan laborat
E. Pelaksanaan (Teknik Instrumentasi)
1. Pasien datang, lakukan prosedur handover. Masuk ke ruang premedikasi, lakukan
prosedur sign in
2. Bantu transfer pasien ke meja operasi yang sudah terpasang underpad non steril
3. Tim anestesi melakukan induksi dengan General Anesthesia
4. Perawat sirkuler melakukan ground diatermi pada betis pasien
5. Perawat sirkuler mencuci area operasi dan mengeringkan dengan kasa kering
6. Lakukan cuci tangan bedah (surgical scrub), memakai skort (gowning), dan sarung
tangan steril (gloving)
7. Bantu tim operasi memakai skort (gowning) dan sarung tangan steril (gloving)
8. Berikan kepada operator bengkok dan kom yang berisi povidon iodine dan diapers
steril dan desinfeksi klem untuk antiseptic area operasi, lalu disenfeksi lagi dengan
savlon air
9. Drapping area operasi
a. Berikan underpad steril dan duk besar pada operator untuk drapping bagian bawah
kaki
b. Berikan duk besar untuk drapping area bawah kaki dan sisakan area insisi
c. Tambahkan duk besar untuk menutupi bagian paha sampai kepala
d. Dekatkan meja mayo dan meja instrument, pasang kabel monopolar dan bipolar,
lalu diikat dan duk klem
e. Perawat sirkuler mambacakan time out dan dipimpin berdoa oleh operator
f. Perawat sirkuler melakukan sign out
g. Inventaris kelengkapan kassa, jarum, instrument
h. Bersihkan luka operasi dengan kassa basah dan keringkan dengan kassa kering
lalu berikan sufratul
i. Balut luka menggunakan kassa kering dan elastomul
j. Rapikan pasien
F. Penyelesaian (Proses Dekontaminasi sampai Packing)
1. Lakukan pengelolaan instrument mulai decontaminasi, mencuci, membilas,
mengeringkan, inventarisasi, pengepakan dan siap untuk proses sterilisasi
2. Cek kelengkapan bahan habis pakai (lembar depo farmasi) untuk diserahkan ke ruang
depo farmasi
3. Bersihkan dan rapikan lingkungan kamar operasi
DAFTAR PUSTAKA

Nucki N, Basic Knowledge For Flap Surgery, Bagian Orthopaedi & Traumatologi RSHS Bandung.
April 2009. Diakses pada tanggal 06 November 2023.

Mc Carthy JG, Galioano RD, Boutros SG (editor). Current Theraphy in Plastic Surgery,
Philadelphia: Saunders. Diakses pada tanggal 06 November 2023.

Bhoki, M.W. & Mardiyono. 2014. Skala Braden dan Norton Dalam Memprediksi Risiko Dekubitus
di Ruang ICU. JRK ISSN: 2252-5068, Vol. 3, No. 2, Mei 2014. Diakses pada tanggal 06 November
2023.

Malang, November 2023


Pembimbing OK Bedah Plastik

……………………………….

Anda mungkin juga menyukai