PROSEDUR TINDAKAN
RS SAIFUL ANWAR MALANG
JAWA TIMUR
2019
1. Pengertian (Definisi)
Tindakan reduksi terbuka fraktur pada humerus dengan pemasangan fiksasi internal
berupa plate dan screw
2. Indikasi
2.1 Fraktur tertutup diafisis humerus
2.2 Fraktur terbuka dengan soft tissue coverage yang baik (grade I / II)
2.3 Fraktur patologis (misalnya karena keganasan)
2.4 Adanya cedera pada neurovaskular
2.5 Tidak mampu mempertahankan fiksasi setelah reduksi tertutup
3. Kontra Indikasi
3.1 Frakture terbuka dengan soft tissue coverage yang jelek
3.2 Osteomyelitis
3.3 Kondisi pasien yang jelek atau end stage
4. Persiapan
4.1. Xray pre operatif
4.2. Laboratorium Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Na/K/Cl, PT/APTT, albumin, GDS,
SGOT/SGPT, ureum, creatinin
4.3. Rontgen dada AP maksimal 3 bulan jika diperlukan.
4.4. Konsultasi kelainan penyerta lainnya maksimal 1 bulan bila perlu.
4.5. Surat persetujuan operasi dan Site Mark
4.6. Persiapan darah pre operatif jika diperlukan
4.7. Puasa minimal 6 jam pre operatif
4.8. Antibiotik profilaksis golongan cephalosporin generasi I atau golongan lain sesuai
kebutuhan.
4.9. Persiapan alat (disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan) :
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
PROSEDUR TINDAKAN
RS SAIFUL ANWAR MALANG
JAWA TIMUR
2019
5. Prosedur Tindakan
5.1. Sign in
5.1.1. Dalam general anesthesia, terpasang line vena perifer
5.1.2. Pasang pad diathermi
5.1.3. Pasang Urin kateter
5.1.4. Pasien posisi supine.
5.1.5. Aseptik dan antiseptik prosedur dengan sabun chlorhexidine 4% 50cc +
aquabidest 25cc, povidon iodine 10%
5.1.6. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril, pasang plastik drapp
5.2. Time out
5.2.1. Dilakukan approach melalui insisi anterolateral (untuk fraktur diafisis
humerus 1/3 proximal dan 1/3 tengah) atau insisi posterior (untuk fraktur
diafisis 1/3 distal). Insisi diperdalam lapis demi lapis sampai terlihat fragmen
fraktur.
5.2.2. Identifikasi dan lindungi struktur neurovaskular yang berdekatan dengan
lapang operasi.
5.2.3. Lakukan reduksi fraktur dengan traksi dan alat forsep reduksi.
5.2.4. Pasang plate pada fraktur dan difiksasi dengan screw. Panjang plate
disesuaikan agar segmen proximal dan segmen distal dapat dipasang
masing-masing 4 screw. Peletakkan plate disesuaikan dengan posisi fraktur
dan insisi.
5.2.5. Dilakukan pemeriksaan stabilitas fraktur paska pemasangan plate.
5.2.6. Luka kemudian dicuci dengan NS 0,9%.
5.2.7. Luka dijahit lapis demi lapis.
5.3. Sign Out
Operasi selesai
7. Tingkat Evidens : I
8. Tingkat Rekomendasi : A
10. Kepustakaan
10.1. Flynn JM, Skaggs DL, Waters PM. 2015. Rockwood and Wilkins. Fractures in
Children. Philadelphia : Wolters Kluwer.
10.2. Azar FM, Beaty JH, Canale ST. 2017. Campbell’s Operative Orthopaedics,
Thirteenth Edition International Edition. Philadelphia : Elsevier
10.3. Ruedi TP. Murphy WM. 2000. AO Principles of Fracture Management. New York :
Thieme