Anda di halaman 1dari 3

Percutaneous Cystostomy

(Percutaneous Cystostomy)
ICD 9: 57.17

1. Pengertian (Definisi)
Tindakan pembedahan untuk mengalirkan urine melalui lubang yang dibuat di suprapubik ke buli-
buli dengan menggunakan alat trokar.

2. Indikasi
2.1 Retensi urin dimana:
2.1.1 Kateterisasi gagal: striktur uretra, batu uretra yang menancap (impacted)
2.1.2 Kateterisasi tidak dibenarkan: ruptur uretra

2.2 Syarat pada sistostomi trokar:


2.2.1 Buli-buli jelas penuh dan secara palpasi teraba
2.2.2 Tidak ada sikatrik bekas operasi didaerah abdomen bawah
2.2.3 Tidak dicurigai adanya perivesikal hematom, seperti pada fraktur pelvis

3. Kontraindikasi
3.1 Buli-buli tidak jelas penuh dan secara palpasi tidak teraba
3.2 Terdapat sikatrik bekas operasi didaerah abdomen bawah
3.3 Dicurigai adanya perivesikal hematom, seperti pada fraktur pelvis

4. Persiapan
4.1 Persiapan Penderita
4.1.1 Informed Consent
4.1.2 Surgical site marking
4.1.3 Laboratorium (FH)

4.2 Persiapan Bahan Habis Pakai dan Alat Instrumen


4.2.1 Bahan Habis Pakai
4.2.1.1 Apron plastik 2 buah
4.2.1.2 Hand Gloves Steril 2 pasang
4.2.1.3 Blade No. 11 1 buah
4.2.1.4 Kassa Sterile 5 buah
4.2.1.5 Povidone Iodine 10% 50cc
4.2.1.6 Sufratule 1 buah
4.2.1.7 WFI 1buah
4.2.1.8 KY Jelly 1 tube
4.2.1.9 Kateter 2way 18fr 1 buah
4.2.1.10 Urine Bag 1 buah
4.2.1.11 Spuit 10cc 2 buah
4.2.1.12 Hypafix 1 roll
4.2.1.13 Lidocaine 2% 5 ampule
4.2.1.14 Underpad 1 buah
4.2.1.15 Silk 3-0 1 buah

4.2.2 Alat Instrumen


4.2.2.1 Trokar set No. 18fr 1 buah
4.2.2.2 Scapel handle 1 buah
4.2.2.3 Neddle holder 1 buah
4.2.2.4 Gunting benang 1 buah
4.2.2.5 Pinset anatomis 1 buah

5. Prosedur Tindakan
5.1 Operator berdiri di sebelah kiri pasien. Cek ulang semua alat dan siap pakai. Serta
kecocokan antara kateter dengan trokar.
5.2 Semua alat yang diperlukan diatur ditempat khusus dan diletakkan sehingga
terjangkau oleh operator.
5.3 Operasi dikerjakan dengan teknik aseptik. Cukur rambut pubis.
5.4 Daerah operasi desinfeksi dengan povidone iodine 10% dan ditutup dengan doek
steril lubang tengah
5.5 Di daerah yang akan di insisi pada midline, (2-3 jari) diatas simpisis pubis, dilakukan
infiltrasi anastesi dengan larutan lydocain 2%. Setelah dipastikan anestesi bekerja,
dilakukan insisi dengan mesh no 11.
5.6 Trokar set, dimana canulla dalam keadaan terkunci pada “Sheath” ditusukkan melalui
tempat insisi.
5.7 Sebagai pedoman arah trokar adalah tegak miring ke arah kaudal sebesar 15-30%.
5.8 Telah masuknya trokar ke dalam buli-buli akan ditandai dengan hilangnya hambatan
pada trokar / keluarnya urin melalui lubang pada canulla
5.9 Secepatnya trokar dilepaskan dari “half slot”nya dan secepatnya pula foley kateter,
sesuai ukuran trokar, dimasukkan dalam buli-buli melalui kanal dari “sheath” yang masih
terpasang, kembangkan balon kateter 10-15cc, tarik kateter hingga terdapat tahanan
5.10 Pangkal kateter segera dihubungkan dengan “urin bag” lalu “half slot” dapat dilepas.
5.11 Dorong kembali kateter sedikit ke dalam buli-buli agar balon kateter tidak menempel
ke dinding, lalu dilakukan penjahitan dengan benang silk 3-0 interupted
5.12 Tutup dengan supratulle dan kasa steril serta di fiksasi ke kulit dengan
plester/hypafix.
5.13 Catat kualitas dan kuantitas inisial urine

6. Pasca Prosedur Tindakan


6.1 Pembuatan laporan operasi
6.2 Pelepasan benang jahitan keseluruhan 10 hari pasca operasi.
6.3 Pelepasan kateter sesuai indikasi

7. Tingkat Evidens: III


8. Tingkat Rekomendasi: C
9. Indikator Prosedur Tindakan

Pasien dapat pulang / KRS setelah tindakan

10. Kepustakaan

10.1 Benjamin I. Chung, MD, Graham Sommer, MD, and James D. Brooks, MD
Surgical, Radiographic, and Endoscopic Anatomy of the Male Pelvis. Campbell
11th Ed. 2016, 1611-1621
10.2 Blandy JP. Cystostomy in: Whitfield HN (ed). Rob & Smith’s Operative Surgery:
Genitourinary Surgery. 5th ed. Oxford: Butterworth-Heinemann Ltd; 1993.
p.329-33.

10.2 N.D. Kitrey (Chair), N. Djakovic, M. Gonsalves, F.E. Kuehhas, N. Lumen., 2018.
EAU Guidelines on Urological Trauma. European urology, 69(3), pp.475-482

Anda mungkin juga menyukai