Anda di halaman 1dari 3

LAPAROSKOPI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


PPK/OBG/037 00 1/2

Ditetapkan
Direktur RSIA Budhi Asih,

Tanggal Terbit
PANDUAN PRAKTIK
01 Februari 2018
KLINIK

dr. Hanantyo Primi Andriawan Sp.OG


Visualisasi kavum peritonei secara endoskopi melalui dinding perut depan
PENGERTIAN
setelah dibuat pneumoperitoneum
INDIKASI Diagnostik
1. Pemeriksaan infertilitas
2. Tersangka endometriosis
3. Penilaian operasi rekonstruksi tuba
4. Nyeri panggul kronis
5. Tersangka infeksi panggul kronis
6. Nyeri abdomen akut
7. Tersangka kehamilan ektopik
8. Evaluasi atau konfirmasi massa intrapelvis
9. Kelainan uterus
10. Torsi tumor adneksa
11. Penilaian keganasan
Operatif:
1. Sterilisasi
2. Pengambilan benda asing
3. Operasi untuk infertilitas (adhesiolisis, salpingoovariolisis
fimbrioplasti, salpingostomi)
4. Fulgurasi sarang-sarang endometriosis
5. Operasi kehamilan ektopik
6. Operasi kista ovarium
7. Miomektomi
8. Laparoscopy-assisted vaginal hysterectomy
9. Total laparoscopy hysterectomy
10. Histerektomi radikal
11. Kolposuspensi Burch
LAPAROSKOPI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


PPK/OBG/037 00 2/2

Sakrokolposuspensi
Absolut:
1. Penyakit jantung dan pernafasan yang berat
2. Hernia
3. Peritonitis umum
4. Ileus obstruktif dan paralitik
5. Tumor intraabdomen yang besar
KONTRAINDIKASI
Relatif:
1. Obesitas
2. Riwayat laparotomi atau peritonitis sebelumnya
3. Riwayat dehisensi luka laparotomi
4. Kehamilan
5. Kanker yang mengenai dinding depan abdomen

1. Persiapan anestesi narkose umum (puasa 8-10 jam)


2. Pemeriksaan laboratorium: darah rutin, CT, BT dan pemeriksaan
PERSIAPAN
tambahan lain sesuai indikasi
3. Konsultasi anestesi
4. Konsultasi penyakit dalam pada pasien > 60 tahun
1. Pasien dalam narkose umum
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik didaerah abdomen dan
sekitarnya
3. Dibuat sayatan di daerah infraumbilikal
4. Dilakukan insersi jarum Veress, diperiksa apakah telah masuk ke dalam
rongga abdomen
5. Dibuat pneumoperitoneum dengan memasukkan gas CO2 melalu
PROSEDUR TINDAKAN
jarum Veress
6. Jarum Veress dicabut
7. Dimasukkan trokar melalui insisi infraumbilikal
8. Laparoskop dimasukkan, diperiksa keadaan rongga abdomen
9. Bila tindakan telah selesai, laparoskop dikeluarkan
10. Trokar dicabut
11. Luka insisi dijahit
1. Prosedur laparoskopi daignostik dapat dilakukan secara one day
surgery
PASCA PROSEDUR 2. Tirah baring 2 – 3 hari pada laparoskopi operatif
TINDAKAN 3. Pemberian antinyeri dan antibiotik pasca tindakan
4. Monitoring komplikasi pasca tindakan
5. Kontrol 7 hari pasca pemulangan
Nyeri, perdarahan, infeksi, komplikasi anestesi, cedera usus, kematian
Ad vitam : ad bonam
PROGNOSIS Ad sanationam : ad bonam
Ad fumgsionam : ad bonam
INFORMED CONSENT Diperlukan
LAPAROSKOPI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


PPK/OBG/037 00 3/2

OUTPUT Diagnosis dapat ditegakkan


PATOLOGI ANATOMI Jaringan diperiksakan
Pencatatan dalam rekam medis mencakup keluhan utama, gejala klinis
REKAM MEDIS pemeriksaan fisik & penunjang, terapi, operasi, perawatan, tindak lanjut
konsultasi, prognosis

Prosedur Tetap KSM Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Hasan Sadikin/


KEPUSTAKAAN
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Anda mungkin juga menyukai