PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkandangan
Nurhakim (2019) menyatakan bahwa kandang petelur ada dua macam
yaitu kandang terbuka (open house) dan kandang tertutup (clouse house).
Kita yang tinggal di Indonesia karena iklim tropis lebih menguntungkan
dibandingkan dengan negara-negara Barat yang beriklim subtropis dan
empat musim. Dengan tipe kandang terbuka, produktivitas ayam petelur di
Indonesia sudah bisa optimal karena intensitas cahaya cukup dan
temperatur udara relatif lebih stabil. Selain itu, investasi pembuatan
kandang terbuka lebih murah dibndingkan dengan kandang tertutup.
B. Pemberian pakan dan minum periode starter
Rahadi (2011) menyatakan bahwa hari pertama masa
pemeliharaan DOC hanya diberi air minum yang dicampur dengan air
gula. Perbandingan 300 gram gula pasir : 1 liter air. Hari kedua diberi
makan halus yang dihamparkan diatas kertas koran dan pada wadah pakan
yang disediakan. Pemberian pakan diberikan secara feed intake terkontrol
diberikan 4 kali sehari (06.00, 09.30, 13.00, 15.00) dengan presentase
masing pemberian 45%, 30%, 15%, 10% , dari jumlah pakan yang
diberikan. Hal ini diberikan agar pakan yang diberikan habis, terkonsumsi
dan menjaga kualitas pakan tetap baik. Air minum merupakan kebutuhan
pokok ternak tetapi tidak semua jenis air dapat dikonsumsi oleh ternak.
Air minum diberikan secara ad-libitum dengan menggunakan galon
ukuran 1 liter pada umur 14 hari mulai menggunakan tempat minum yang
berukuran besar. Tempat pakan periode starter berbentuk kotak dapat
dibuat dari kayu dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm, tinggi 5 cm.
Tempat model anak ayam tersebut digunakan sampai 14 hari dan
diletakan dilantai kandang.
Ardana (2011) menyatakan bahwa Air minum merupakan bagian
yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup di dunia. Air
minum merupakan nutrien yang esensial pada ayam. Kekurangan atau
kelebihan pada konsumsi air minum mempunyai efek yang besar terhadap
performance ayam. Air dalam tubuh ayam memiliki peran vital,antara lain
menjadi pelarut zat-zat organik dan anorganik, berperan dalam proses
metabolisme tubuh serta membantu pergerakkan pakan dalam sistem
pencernaan.
C. Penyusunan pakan
Rahadi (2011) menyatakan bahwa penyusunan pakan dilakukan
dengan memperhatikan periode fase pemeliharaan pemberian tingkat
protein untuk periode starter 18,5%-21,5%, energi 2900 kkal/kg. Grower
14,5%, energi 2750-1800 kkal/kg. Layer 17,5%-18%, energi 2800
kkal/kg.
Tabel. Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur
Nutrisi Starter Grower Developer Produksi Produksi
(0-6 (6-10 (10-17 (17-60 (>60
minggu) minggu) minggu) minggu) minggu)
E. Program Vaksin
Nurhakim (2019) menyatakan bahwa pelaksanaan program vaksin
diberikan berdasarkan kebutuhan kandang.
Tabel. Program vaksin
ND Killed Subcutan
70 Potong Paruh