Anda di halaman 1dari 2

FIMOSIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 1/3

Ditetapkan,
Direktur
RSUD Kebayoran Baru
PANDUAN PRAKTIK Tanggal Terbit
KLINIS
(PPK)

drg. Dewi Isnawati Q I. MPH


NIP. 196703141992032003
No. ICD10 N47 Phimosis
Fimosis merupakan kondisi dimana preputium tidak
Definisi
dapat diretraksi melewati glans penis.
Preputium mulai berkembang pada usia gestasi 8
minggu dan menutupi glans penis secara lengkap pada
usia kehamilan 16 minggu. Lapisan epitel pada glans
dan preputium berdekatan hingga mengalami
perlekatan. Pemisahan lapisan epitel dimulai secara
proksimal melalui proses deskuamasi dengan
pembentukan ruang-ruang kecil yang kemudian
bergabung membentuk kantung preputium. Pemisahan
epitel yang berdekatan antara preputium dan glans
Patofisiologi penis adalah proses yang terus berkembang.
Pemisahan yang tidak lengkap saat lahir hingga tahun
ketiga kehidupan merupakan fimosis fisiologis. Ereksi
intermiten dan keratinisasi epitel bagian dalam secara
gradual akan memisahkan preputium dan glans
sehingga retraksi dapat dilakukan. Sementara itu, pada
fimosis patologis terjadi inflamasi kronik dan rekuren
pada preputium. Ditemukan skar dan cincin fibrotik
yang menghambat retraksi preputium pada fimosis
patologis.
Keluhan biasanya berupa gangguan aliran urin seperti :
1. Nyeri saat buang air kecil
2. Mengejan saat buang air kecil
Hasil anamnesis
(subjective) 3. Pancaran urin mengecil
4. Benjolan lunak di ujung penis akibat
penumpukan smegma
Gejala klinis dan Gejala dan hasil pemeriksaan yang dapat ditemukan
pemeriksaan berupa :
1. Preputium tidak dapat diretraksi ke proksimal
hingga korona glandis
2. Pancaran urin mengecil
3. Menggelembungnya ujung preputium saat
FIMOSIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 2/3

berkemih
4. Eritema dan edema pada preputium dan glans
penis
5. Pada fimosis fisiologis, preputium tidak
memiliki skar dan tampak sehat
6. Pada fimosis patologis, terdapat lingkaran
fibrotik pada sekeliling preputium
7. Timbunan smegma pada sakus preputium
1. Balanitis
Diagnosis banding
2. Paraphimosis
Klasifikasi Terapi ICD 9
ICD 9 CM 605
CM
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah lengkap, faal hemostasis
1. Benang absorbable monofilament 3.0-4.0
Peralatan dan bahan/obat
2. Set operasi
Lama perawatan Tiga hari
Faktor penyulit Infeksi, perdarahan
Prognosis Dubia ad bonam
1. Luka operasi tidak terdapat komplikasi
Keberhasilan perawatan
2. Pasien dapat kembali melakukan aktivitas harian
1. Tindakan operasi (Usia terbaik mulai 2 tahun bila
Persetujuan Tindakan tanpa komplikasi)
Kedokteran 2. Bila dengan komplikasi (Infeksi, retensi urin,
paraphimosis) maka harus operasi segera
1. Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
mengenai penyakit, rencana penatalaksanaan dan
Faktor sosial yang perlu komplikasi dari penyakit maupun tindakan
diperhatikan operasi
2. Kepatuhan pasien dan keluarga dalam perawatan
pasca operasi
Tingkat pembuktian III. Berdasarkan keilmuan dokter
1. Radmayr, C. et.all. 2018. EAU Guidelines on
Paediatric Urology. European Urology. 40(5): 11-
13.
Referensi 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

Anda mungkin juga menyukai