Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

“TUMOR MEDIASTINUM”
ICD 10 : D 15.2

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam mediastinum yaitu


1. Pengertian (Definisi)
rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri. Mediastinum berisi
jantung, pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, trakea, kelenjar timus,
syaraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya.
a. Batuk kering
2. Anamnesis
b. Sesak nafas atau stridor
c. Sulit/ sakit menelan
d. Suara serak
e. Nyeri dada
a. Tampak sakit ringan – berat
3. Pemeriksaan Fisik
b. Pergerakan dada yang sakit tertinggal (inspeksi)
c. Stem fremitus menurun (palpasi)
d. Suara ketok pada dada yang sakit menurun (perkusi)
e. Suara nafas pada dada yang sakit menurun
f. Sembab muka dan leher (VCSS)
g. Limfadenopati (timoma)
h. Myasthenia gravis (timoma)
a. Batuk darah, nyeri dada, sesak napas
4. Kriteria Diagnosis
b. Foto toraks PA/ lateral didapatkan massa soliter maupun multipel
c. Ditemukan sel ganas dari pemeriksaan Patologi Anatomi
d. CT scan toraks dengan kontras didapatkan massa sesuai dengan
stadiumnya.
e. Tomografi
a. Tumor timus (Timoma, karsinoma Timik, Oat Cell Carsinoma)
5. Diagnosis
b. Tumor Sel Germinal (Seminoma, Teratoma)
c. Tumor Neurogenik (Neurofibroma, neurilemoma, neurosarkoma,
Ganglioneuroma, Ganglioneuroblastoma, Neuroblastoma,
Fakreomasitoma< Kemodektoma)
d. Tumor Mesensimal dan tumor endokrin
a. Tuberkulosis
6. Diagnosis Banding
b. Kanker Paru
c. Mesothelioma
d. Lipoma
e. Hodgkin disease

1
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
“TUMOR MEDIASTINUM”
ICD 10 : D 15.2

f. Acute Lymphoblastic Leukemia


a. Pemeriksaan darah rutin, kimia klinik dan analisa gas darah
7. Pemeriksaan
b. Sitologi sputum
Penunjang
c. Foto torak PA/ lateral
d. FOB
e. FNAB guiding USG toraks
f. CT-Scan toraks dengan kontras + FNAB guiding
g. USG Abdomen
h. Mediastinoskopi
i. Fluoroskopi
j. Ekokardiografi
k. Angiografi
l. Esofagografi
m. USG, MRI dan Kedokteran Nuklir
Terapi sesuai Patologi Anatomi, Stadium, dan Status Performance
8. Terapi
1. Pembedahan
2. Radiasi
3. Kemoterapi

Penatalaksanaan Timoma
Stage I : Extended thymo thymecthomy (ETT) saja
Stage II : ETT, dilanjutkan dengan radiasi, untuk radiasi harus
diperhatikan batas-batas tumor seperti terlihat pada CT
sebelum pembedahan
Stage III : ETT dan extended resection dilanjutkan radioterapi dan
kemoterapi
Stage IVA : Debulking dilanjutkan dengan kemoterapoi dan
radioterapi
Stage IVB : Kemoterapi dan radioterai dilanjutkan dengan debulking.

Penatalaksanaan timoma tipe medular stage IV.A dapat diberikan


kemoradioterapi adjuvant 2 siklus dilanjutkan radiasi 4000 cGy, diikuti
debulking dan kemoterapi siklus berikutnya.

2
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
“TUMOR MEDIASTINUM”
ICD 10 : D 15.2

Penatalaksanaan timoma tipe medular stage IV.B bersifat paliatif, yaitu


kemoterapi dan radioterapi paliatif.

Penatalaksanaan timoma tipe medular stage I - II lebih dahulu dibedah,


selanjutnya kemoterapi.
Pada stage III diberikan kemo/radioterapi neoadjuvant.
Pada timoma tipe campuran, penatalaksanaan disesuaikan dengan tipe
histologik yang dominan.

Penatalaksanaan karsinoma timik


Penatalaksanaan untuk tumor ini adalah multi-modaliti sama dengan
penatalaksanaan untuk kanker di paru.

Penatalaksanaan karsinoid timik dan oat cell carcinoma


Penatalaksaan untuk tumor ini adalah pembedahan dan karena sering
invasif maka direkomendasikan radiasi pascabedah untuk kontrol lokal,
tetapi karena tingginya kekerapan metastasis maka kemoterapi diharapkan
dapat meningkatkan angka ketahanan hidup. Kemoterapi yang diberikan
hampir sama dengan kemoterapi untuk kanker paru jenis karsinoma
sel kecil (KPKSK), yakni antara lain sisplatin + etoposid sebanyak 6 siklus.
Oat cell carcinoma di mediastinum mempunyai prognosis lebih baik
dibandingkan dengan oat cell carcinoma di paru

Penatalaksanaan seminoma
Seminoma adalah tumor yang sensitif terhadap radiasi dan kemoterapi.
Tidak ada indikasi bedah untuk tumor jenis ini. Kemoterapi diberikan
setelah radiasi selesai tetapi respons terapi akan lebih baik dengan cara
kombinasi radio-kemoterapi. Bila ada kegawatan napas, radiasi diberikan
secara cito, dilanjutkan dengan kemoterapi sisplatin based.

Penatalaksanaan Tumor Medistinum Nonseminoma


Tumor-tumor yang termasuk kedalam kelompok nonseminoma bersifat

3
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
“TUMOR MEDIASTINUM”
ICD 10 : D 15.2

radioresisten, sehingga tidak direkomendasikan untuk radiasi. Pilihan terapi


adalah kemoterapi 6 siklus. Evaluasi dilakukan setelah 3 - 4 siklus
menggunakan petanda tumor b-HCG dan a-fetoprotein serta foto toraks PA
dan lateral, selanjutnya menurut algoritma

Penatalaksanaan Teratoma jinak


Penatalaksanaan teratoma jinak adalah pembedahan, tanpa adjuvant.
Pemeriksaan batas reseksi harus menyeluruh, agar tidak ada tumor yang
tertinggal dan kemungkinan akan berkembang menjadi ganas.

Penatalaksanaan Teratoma Ganas


Karena teratoma ganas terkadang mengandung unsur lain maka terapi
multimodaliti (bedah + kemoterapi + radioterapi) memberikan hasil yang
lebih baik. Pemilihan terapi didasarkan pada unsur yang terkandung di
dalamnya dan kondisi penderita. Penatalaksanaan teratoma ganas dengan
unsur germinal sama dengan penatalaksanaan seminoma.

Penatalaksanaan Tumor Neurogenik


Penatalaksanaan untuk semua tumor neurogenik adalah pembedahan,
kecuali neuroblastoma.
Tumor ini radisensitif sehingga pemberian kombinasi radio kemoterapi
akan memberikan hasil yang baik. Pada neurilemona (Schwannoma),
mungkin perlu diberikan kemoterapi adjuvan, untuk mencegah rekurensi.
Kadar HCG & AFP normal Kadar HCG & AFP normal Kadar HCG atau AFP
Foto toraks normal Foto toraks meningkat
stabil/abnormal

Tidak perlu terapi Reseksi (bedah) Lanjutan kemoterapi


lanjutan

Penatalaksanaan Tumor Sel Germinal Nonseminoma Mediastinum

Teratoma jinak Tumor dapat Kadar HCG & AFP Kadar HCG & AFP
dan / jaringan diangkat atau ada normal tetap tinggi
nekrotik sisa tumor Foto toraks stabil /
abnormal

4
Tidak perlu terapi Lanjutkan Supportive care
lanjutan kemoterapi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
“TUMOR MEDIASTINUM”
ICD 10 : D 15.2

a. Mengenai penyakit tumor mediastinum, faktor resiko dan


9. Edukasi
prognosanya
b. Tatalaksana yang akan diberikan
c. Komplikasi yang mungkin terjadi
d. Efek samping pengobatan
Ad vitam : dubia ad bonam/malam
10. Prognosis
Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad fungsionam : dubia ad bonam/malam

11. Tingkat Evidens -

12. Tingkat -
Rekomendasi
Sekitar 80% pasien tumor mediastinum dapat ditegakkan diagnosanya dalam
13. Indikator Medis
21 hari.
a. Tumor Mediastinum , Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaaan di
14. Kepustakaan
Indonesia, PDPI 2003
b. Smith Sonali M, Mediastinal lymphoma, Medscape, 2013
c. Cameron R B, Loehrer P J, Thomas C Jr, Neoplasm of the
mediastinum, Devita, Hellman & Rosenberg’s Cancer : Principle and
Practise of Oncology, 8th edition

Anda mungkin juga menyukai