Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RSUD CIBINONG
KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

TUMOR MEDIASTINUM
ICD 10 : D38.3

1. Pengertian (Definisi) Tumor yang terdapat di dalam mediastinum yaitu rongga


yang berada diantara paru kanan dan kiri. Mediastinum berisi
jantung, pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena,
trakea, kelenjar timus, syaraf, jaringan ikat, kelenjar getah
bening dan salurannya.
Tumor mediastinum mencakup berbagai kelainan yang
bersifat “space occupying” seperti:
 Neoplasma jinak, misalnya teratoma, timoma,
neurofibroma
 Neoplasma ganas primer / metastasis: limfoma malignum,
metastasis kanker lain, karsinomatosa, sarcoma
 Aneurima aorta, struma retrosternal
 Kelainan kongenital: kista bronkogen
 Mediastinitis, limfadenitis tuberkulosa
2. Anamnesis Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan
terdeteksi pada saat dilakukan foto toraks. Untuk tumor jinak,
keluhan biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan
ukuran tumor yang menyebabkan terjadinya penekanan
struktur mediastinum, sedangkan tumor ganas dapat
menimbulkan gejala akibat penekatan atau invasi ke struktur
mediastinum.
a. Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang
terlibat, batuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi
penekanan atau invasi pada trakea
dan/atau bronkus utama,
b. disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esophagus
c. sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan
dengan tumor jinak,
d. suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat, paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
e. nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf.

3. Pemeriksaan Fisis Pemeriksaan fisis akan memberikan informasi sesuai dengan


lokasi, ukuran dan keterbatasan organ lain, misalnya telah
terjadi penekanan ke organ sekitarnya. Kemungkinan tumor
mediastinum dapat dipikirkan atau dikaitkan dengan
beberapa keadaan klinis lain, misalnya:
- miastenia gravis mungkin menandakan timoma
- limfadenopati mungkin menandakan limfoma
4. Kriteria Diagnosis 1. Diagnosis pasti : Histopatologi dan sitologi
2. Staging : berdasarkan radiologis dan bronkoskopi
5. Diagnosis Kerja Tumor Mediastinum
6. Diagnosis Banding 1. Kanker paru primer
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Radiologi
a. Foto thoraks PA/ Lateral
b. CT Scan thoraks dengan kontras
c. Ekokardiografi
d. USG
e. MRI
2. Laboratorium
a. Hasil pemeriksaan laboratorium rutin sering tidak
memberikan informasi yang berkaitan dengan tumor.
LED kadang meningkatkan pada limfoma dan TB
mediastinum.
b. Uji tuberkulin dibutuhkan bila ada kecurigaan
limfadenitis TB
c. Pemeriksaan kadar T3 dan T4 dibutuhkan untuk tumor
tiroid.
3. Patologi Anatomi
a. Pemeriksaan histologi
b. Pemeriksaan sitologi
8. Terapi 1. Multimodalitas
2. Kemoterapi
3. Radioterapi
4. Pembedahan
5. Terapi paliatif : fisioterapi, manajemen nyeri, gizi, Best
Supportive Care
9. Edukasi 1. Edukasi tentang tindakan/ prosedur diagnostik yang
(Hospital Health dilakukan : mulai yang sederhana hingga invasif/
Promotion) pembedahan
2. Tindakan teurapetik, mis : kemoterapi/ radioterapi/ bedah:
berupa prosedurnya dan efek samping secara umum
3. Prognosis penyakit
4. Paliatif care/homecare
1. Ad vitam : dubia ad malam
10. Prognosis 2. Ad sanationam : dubia ad malam
3. Ad fungsionam : dubia ad malam
11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi C


Dokter Spesialis Paru :
13. Penelaah Kritis 1. dr. Hermawan Setyanto, Sp.P
2. dr. Masdi, Sp.P
14. Indikator Medis Lama perawatan tergantung derajat dan terapi yang
diberikan. Masa pemulihan tergantung perjalanan penyakit.
15. Kepustakaan PDPI. Tumor Mediastinum (Tumor Mediastinum
Nonlimfoma) Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di
Indonesia. Jakarta, 2003: 1-12.

Mengetahui,
KETUA KOMITE MEDIK KEPALA KSM PARU

dr. I Wayan Wisnu Brata, Sp.B dr. Hermawan Setyanto, Sp.P


NRPTT. 1000 681 NIP. 19740518 200908 1001

Anda mungkin juga menyukai