RSUD CIBINONG
DEMENSIA
ICD 10 : F03
Sindrom akibat penyakit otak, bersifat kronik progresif, ditandai dengan
Pengertian kemunduran fungsi kognitif multipel, yaitu fungsi memori, afasia,
1.
(Definisi) apraksia, agnosia, dan fungsi eksekutif. Kesadaran pada umumnya tidak
terganggu. Adakalanya disertai gangguan psikologik dan perilaku.
3. Pemeriksaan fisik 1. Gangguan daya ingat (recently memory/memori yang batu dialami)
2. Disorientasi waktu dan tempat
3. Kesulitan berbahasa
4. Gangguan pengendalian emosi
5. Daya nilai sosial terganggu
6. Psikomotor meningkat seperti agresif-impulsif
7. Gangguan persepsi seperti halusinasi
8. Gangguan isi pikir seperti waham.
Pemeriksaan
4. MMSE
penunjang
8. Penatalaksanaan Farmakoterapi
1. Obat anti demensia (donepezil dan rivastigmin), tidak untuk demensia
berat
2. Obat antipsikotik dosis rendah (haloperidol 0,5-1 mg/hari atau
risperidon 0,5-1 mg/hari), untuk mengendalikan perilaku agresif
3. Antidepresan (sertralin 25 mg/hari), untuk mengatasi gejala depresi
Nonfarmakoterapi
Terapi nonfarmakologis paling penting dari demensia adalah modifikasi
dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Utamanya pada fase awal dari
demensia. Terdiri dari di antaranya:
1. Faktor risiko kardiovaskuler
a. Obesitas
b. Tekanan darah tinggi
c. Diabetes
d. Hiperlipidemia
2. Faktor risiko gaya hidup
a. Makanan/diet yang sesuai
b. Merokok dan alkohol
c. Aktivitas fisik
d. Latihan kognitif & keterlibatan sosial
3. Faktor risiko lainnya
a. Gangguan psikiatri lainnya, misalnya depresi
b. Gangguan medis umum lainnya, misalnya cedera otak traumatis
1. Tentang diagnosis, terapi, dan prognosis
9. Edukasi 2. Melatih memori sederhana, orientasi realitas dan senam otak, dapat
membantu kemunduran fungsi kognitif
dr. I Wayan Wisnu Brata, Sp.B dr. Laeli Andita, Sp.KJ., M.Kes
NRPTT. 1000681 NRPTT. 1000374